Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

KARTOGRAFI
Sebagai Tugas Mata Kuliah
Kartografi
Yang dibina oleh: Bapak Agus Suryantoro

OLEH
SITI MUNIROH
NIM 100721403505107151453287

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM PENDIDIKAN GEOGRAFI
OFFERING B
SEPTEMBER 2010
RESUME KARTOGRAFI

 Secara umum kartografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perpetaan, termasuk
didalamnya pembuatan peta, pembacaan peta, penggunaan peta dan lain-lainnya yang
berhubungan dengan peta.
 Fungsi utama peta adalah dapat menyajikan fungsi dan informasi data dari obyek yang dipetakan
secara optimal. Sedangkan fungsi secara umumnya adalah menggambarkan bentuk obyek yang
diperkecil baik secara detail maupun secara menyeluruh, oleh karenanya peta bermanfaat bagi
berbagai keperluan, seperti kegiatan pertahanan dan keamanan, perencanaan pembangunan
wilayah, penunjukkan lokasi untuk kegiatan tertentu, layanan wisata dan lain sebagainya.
 Berdasarkan atas ukuran skala dan fungsinya, ada 2 jenis peta yaitu peta umum dan peta khusus.
 Peta umum merupakan peta yang menunjukkan kenampakan obyek secara umum, baik
fisik (obyek alami) maupun kanampakan social-ekonomi (obyek non alami/buatan
manusia). Ada 3 jenis peta umum, yakni :
1. Peta Topografi, yaitu peta umum dengan ukuran skala besar
2. Peta Chorografi, yaitu peta yang meliput wilayah luas dengan ukuran skala sedang
3. Peta Dunia (word map), yaitu peta umum yang berukuran skala kecil
 Peta khusus merupakan peta yang menyajikan informasi dari obyek-obyek khusus,
misalnya peta politik, peta kota, peta pariwisata, peta militer, peta geologi, peta jaringan,
peta kondisi ekonomi, peta jalur penerbangan dan sebagainya.
 4 faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan desain proses pembuatan peta, yaitu :
1. Aplikasi ilmiah yang berkaitan terhadap kepentingan pembuatan peta
2. Munculnya teori umum mengenai system informasi dan komunikasi
3. Introduksi dari high speed digital computer, atau perkembangan teknik komputerisasi
yang berkaitan dengan pembutan peta
4. Perkembangan dalam bidang material untuk penggambaran peta, baik perkembangan
teknis maupun peralatannya.
 Perkembangan kartografi dapat dikelompokkan dalam 4 periode, yaitu :
1. Periode kuno, pembuatan peta masih dibuat secara manual dengan tangan (menuscript
map)
2. Periode pertengahan, dipengaruhi oleh aliran suatu agama, yaitu supernaturalisme Kristen
dimana mereka melukiskan muka bumi ke dalam bentuk peta tidak menurut keadaan
yang sebenarnya namun sesuai dengan jalan pikiran mereka dengan disertai perasaan
yang artistic dan simbolik karena mereka beranggapan bahwa bumi adalah ciptaan
Tuhan, dan Tuhan adalah Maha Sempurna, dan sempurna menurut pandangan mereka
masa itu adalah semua kenampakannya harus digambarkan secara simetris
3. Periode renaissance, terjadi perubahan mendasar dalam kartografi karena beberapa faktor
yaitu :
a. Adanya kesadaran para pembuat peta akan makna ketinggalannya dalam perpetaan
terhadap bangsa timur (Arab),
b. Orang perpetaan mulai kembali ke prinsip-prinsip kartografi dan geografi,
c. Peta-peta dapat dicetak dengan cepat, dalam skala besar dan harga yang murah, serta
d. Mereka menyadari makna ekspansi atau perkembangan wilayah yang pesat yang
sangat memerlukan perpetaan
4. Periode modern, berkembang dengan sangat pesat karena dipengaruhi beberapa faktor,
yaitu :
a. Mulai tumbuh kembangnya logika manusia
b. Mulai ditemukannya peralatan kartografi yang baru
c. Terjadi peperangan dimana-mana
d. Mulai meluasnya hubungan internasional
e. Mulai ditemukan dan dikembangkan teknik foto udara
f. Adanya perkembangan ilmiah modern
 Skala peta merupakan perbandingan jarak sesungguhnya dimuka bumi dengan yang dipeta atau
perbandingan antara garis-garis bumi dengan jari-jari globe.
 Penyajian skala peta berdasarkan bentuk satuan angkanya disajikan ke dalam 3 jenis, yaitu :
1. Skala numeric (skala angka, skala pecahan), misalnya skala 1 : 50.000 artinya pada jarak
satuan dip eta sama dengan jarak 50.000 satuan yang sebenarnya dilapangan
2. Skala numeric inchi atau mil, menunjukkan bahwa pada jarak 1 inchi atau mil dipeta sma
dengan jarak beberapa inchi atau mil dilapangan, misalnya skala 1 : 50.000 artinya 1 inchi
dipeta sama jaraknya terhadap 50.000 inchi dilapangan
3. Skala grafis, ditunjukkan dengan gambar bentuk garis lurus yang dibagi dalam bagian-bagian
dengan jarak atau kesatuan panjang yang sama. Untuk menentukan panjang dari skala grafis
dapat digunakan rumus sederhana berikut :

S = MD/GD

S : skala sebagai suatu pecahan, misalnya 1 : 50.000

MD : jarak pada peta (map distance)

GD : jarak dilapangan (ground distance)


 Memperbesar dan memperkecil skala peta dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
1. Square method, dilakukan dengan cara membuat grid atau petak-petak pada peta dan pada
kertas gambar dengan ukuran sisi masing-masing peta disesuaikan dengan skala yang
dikehendaki
2. Fotografis, dilakukan dengan cara peta yang ada dipotret, dan dengan mengatur jarak fokus
kamera maka akan terjadi pembesaran atau pegecilan ukuran skala peta yang dipotret
3. Panthograph, dilakukan dengan cara menggunakan alat perbesaran dan pengecilan skala peta
yang system kerjanya hamper sama dengan paralelograph.
Rumus yang digunakan : (m/M) x 500
4. Dengan alat Map O Graph, cara kerjanya hamper sama dengan kamera Luscida, pada alat ini
telah dilengkapi dengan lensa yang dapat digerakkan ke atas ke bawah.
 Menentukan skala peta dapat dilakukan dengan beberpa cara, yaitu :
1. Jarak pada obyek peta yang belum ada skalanya dibandingkan dengan jarak obyek yang sma
pada foto udara atau peta yang telah ada skalanya. Dengan rumusan :

P2 = d1/d2 x P1

P1 : penyebut skala yang diketahui skalanya

P2 : penyebut skala yang tidak diketahui skalanya

d1 : jarak pada peta yang diketahui skalanya

d2 : jarak pada peta yang tidak diketahui skalanya

2. Dengan cara membandingkan jarak obyek dipeta dengan jarak obyek dilapangan yang sama
dengan dipeta
3. Dengan cara menghitung jarak dua garis lintang atau parallel
4. Dengan menghitung bentuk-bentuk yang berukuran umum atau standar seperti lapangan
sepak bola, lapangan tenis, dan lain-lainnya, hal ini khususnya dilakukan pada peta-peta skala
besar
5. Untuk peta topografi Indonesia penentuan ukuran skala dapat dilakukan dengan menghitung
kontur intervalnya. Adapun rumusannya, kontur interval (ci) = ½.000 x penyebut skala.

Anda mungkin juga menyukai