Anda di halaman 1dari 3

A BRIEF STORY OF GEOPOLITICS

Geopolitik berhubungan dengan berdirinya states dan nation-states sebagai institusi politik yang
dominan. Geopolitik juga berhubungan dengan akhir abad ke-19, dimana saat itu adalah periode
kompetisi antara ‘the most powerful state’ meningkat. Hal inilah yang menghasilkan adanya teori yang
disebut classic geopolitics.

Ciri-ciri dari classic geopolitics :


Hak istimewa dari pengarang : white, male, elite, dan western yang menduduki kekuasaan.
Masculine perspective : All seeing and all knowing.
Klasifikasi : teritori memberikan nilai dan arti.
A call to objective theory or history : universal truths used to justify foreign policy.
Penyederhanaan : a catchphrase untuk membantu perkembangan public support.
State sentric : politics of territorial state sovereignity

Sir Halford Mackinder (1861-1947) yang merupakan geopoliticians yang paling terkenal dan
berpengaruh pada akhir abad ke-19, melihat politik global sebagai “closed system”, yang berarti aksi dari
nagara yang berbeda perlu dihubungkan dan poros utama konflik adalah antara kekuatan darat dan laut
(land and sea powers).

Mackinder mendefinisikan geografi dan sejarah kekuatan darat, dengan menentukan bahwa pada tahun
1904, inti dari Eurasia adalah sebagai area poros karena dalam pandangan Eurocentricnya, sejarah dunia
berporos di wilayah-wilayah sekitarnya yang lebih berorientasi ke laut. Dulu Mackinder percaya bahwa
kekuatan laut telah mempertahankan keuntungan. tetapi dengan diperkenalkannya kereta api, dia
beralasan, keuntungan itu beralih ke kekuatan darat, terutama jika satu negara bisa mendominasi dan
mengatur "heartland" zone yang tidak dapat diakses.

Alfred Thayer Mahan (1840-1914) menyusun buku yang menjadi pengaruh penting bagi Presiden AS Mc
Kinley dan Theodore Roosevelt. Mahan mengungkapkan sejarah antara kekuatan darat dan laut untuk
mempengaruhi para pemikir geopolitik melalui perang dingin. Dia percaya bahwa kekuatan besar,
dnegan negara-negara kepulauan yang ditambah dengan garis pantai yang dapat dipertahankan,
memberikan keamanan yang tentu juga dengan bantuan jaringan basis darat. Dengan posisi ini,
kekuatan laut dapat dikembangkan, kekuasaan nasional dan global juga dapat dicapai dan ditingkatkan.

Di Jerman, kaum politikus dan cendekiawan melihat Inggris sebagai bangsa yang arogan dan tidak punya
“divine right” untuk global powernya. Definisi Jerman mengenai geopolitik telah ditetapkan oleh
Friedrich Ratzel (1844-1804) dan Rudolf Kjellen (1864-1922).

Ratzel membuat geografi sebagai disiplin akademik. Karyanya seperti Politische Geographie (1897) dan
Laws of the Spatial Growth of States (1896) membentuk fondasi untuk geopolitik. Sedangkan, Kjellen
yang merupakan sarjana Swedia dan seorang parliamentarian mengembangkan ide Ratzel dan
menyaring pandangan organic tentang negara. Kjellen menyebarkan ide bahwa states itu kesatuan yang
dinamis dan tumbuh secara natural dengan kekuatan yang sangat hebat. Mesin untuk
menumbuhkannya adalah kebudayaan. Kebudayaan yang lebih dahsyat dan maju dari yang lain, berarti
lebih tepat pula untuk memperluas daerah kekuasaannya atau pengontrolan teritorinya.

Dalam prakteknya, ide dari Ratzel dan Kjellen ini bertujuan untuk meningkatkan ukuran Jerman Timur
untuk membuat negara besar yang diperintahkan untuk memajukan kebudayaan Jerman.

Proses Jerman untuk menggambarkan kunci dari geopolitik klasik: klasifikasi bumi dan masyarakat ke
dalam sebuah hirarki yang kemudian membenarkan tindakan politik seperti kekaisaran, perang, aliansi,
ataupun kelalaian. Proses klasifikasi sosial yang beroperasi secara paralel dengan regionalisasi dunia
menjadi baik atau buruk, aman atau berbahaya, yang berharga / penting, zona damai / konfliktual.

Sebelum Perang Dingin :

Karl Haushofer (1869-1946) mulai menyebarkan ide geopolitik kepada public German melalui jurnal
Zeitschrift fiir Geopolitik dan siaran radio secara mingguan. Haushofer memandang geopolitik dengan
menekankan pada hubungan geografis/ruang. Sedangkan Hitler memandang dunia dengan strategi
geopolitik yang rasis. Karena itu, pernyataan majalah Life yang menyebutkan bahwa Haushofer adalah
ahli filsafat dari Nazi salah besar.

Namun, dengan publikasi Gyorgy Konrads (1984), sesuai dengan perkembangan teori lain dalam
pemikiran ilmu sosial dan perbedaan pendapat publik atas kebijakan nuklir Ronald Reagan, para ahli
geografi menemukan suara yang dihasilkan lapangan dari "kritik geopolitik" serta teori sistemik tentang
politik internasional. Kedua pendekatan ini, meskipun sangat berbeda dalam konten dan kerangka
teoritisnya, menawarkan analisis kritis terhadap kebijakan, bukannya dukungan bagi kebijakan
pemerintah.

Studi tentang geopolitik tidak lagi mengenai state centric. Sekarang sistem dunia memberikan
pendekatan pada konteks tindakan negara tertentu atau negara dalam pengaturan historis dan
geografis.
Geopolitik juga tidak lagi melestarikan dengan eksklusif elit laki-laki istimewa yang menggunakan
otoritas jabatan akademik mereka (seperti dalam geopolitik klasik) untuk menyusun kerangka kebijakan
untuk negara tertentu.
POLITICS OF SCALE
8 : scale is the geographic scope where the people do interactions with others.
Geopolitik membutuhkan skala dalam penelitian, karena skala menentukan seberapa tingkat manusia
yang ada di dalam wilayah tersebut yang pada akhirnya juga mempengaruhi bagaimana interaksi
mereka dalam analisa geopolitik.
Politic acts can be clasified as negotiate scale.
?
9 : Geopolitics can be defined as an art or method that using political power territorial area.
Geopolitik bisa diartikan sebagai seni atau metode yang menggunakan “political power territorial area”.
10 : There are connection between geopolitics and statesmanship : the practices and representations of
territorial strategies
Geopolitik bisa juga merupakan kumpulan perwakilan dari strategi daerah yang pada akhirnya menjadi
strategi negara.
geopolitics is more than the competition over territory.
Geopolitik lebih kepada kompetisi terhadap teori.
geopolitics is not just a matter of countries competing against countries.
Geopolitik tidak hanya bagaimana negara berkompetisi melawan negara lain.

A BRIEF HISTORY OF GEOPOLITICS


Geopolitics is connected to the end of 19 th century – a period of increasing competition between the
most powerful state.
Geopolitik berhubungan dengan berdirinya states dan nation-states sebagai institusi politik yang
dominan. Geopolitik juga berhubungan dengan akhir abad ke-19, dimana saat itu adalah periode
kompetisi antara ‘the most powerful state’ meningkat.
Mackinder saw global politic as the closed system – meaning that the action of different countries were
necessary connected, and that major axis of conflict was between land and sea powers.
But nowadays, geopolitics is more than that, geopolitics is it self a venue and practice of politics.
Sir Halford Mackinder (1861-1947) yang merupakan geopoliticians yang paling terkenal dan
berpengaruh pada akhir abad ke-19, melihat politik global sebagai “closed system”, yang berarti aksi dari
nagara yang berbeda perlu dihubungkan dan poros utama konflik adalah antara kekuatan darat dan laut
(land and sea powers). Tetapi, sekarang geopolitik itu lebih dari itu. Geopolitik terjadi dan berpraktek di
dalam politik.

Studi tentang geopolitik tidak lagi mengenai state centric. Sekarang sistem dunia memberikan
pendekatan pada konteks tindakan negara tertentu atau negara dalam pengaturan historis dan
geografis.
Geopolitik juga tidak lagi mengeksklusifkan elit laki-laki yang dapat menggunakan otoritas jabatan
akademik mereka (seperti dalam geopolitik klasik) untuk menyusun kerangka kebijakan untuk negara
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai