Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

A. Tujuan dan Fungsi Negara


Sebelum menguraikan tentang tujuan dan fungsi
negara, terlebih dahulu kita harus menelaah pengertian
– pengertian tujuan dan fungsi. Karena kedua pengertian
itu sering dibahas dalam uraian – uraian tentang
“ Tujuan dan Fungsi Negara “ seakan – akan kedua
pengertian tersebut sama ( sinonim ).
Beberapa sarjana telah menarik perbedaan dari
1
pengertian tujuan dan fungsi negara tersebut.
TUJUAN FUNGSI
Tujuan mengutamakan adanya Fungsi menunjukkan keadaan
sasaran yang hendak gerak, aktifitas dan
dicapai, yang terlebih termasuk suasana kenyataan
dahulu sudah ditetapkan
Tujuan menunjukkan dunia Fungsi adalah pelaksanaan
cita yakni suasana ideal dari tujuan yang hendak
yang harus dijelmakan dicapai itu
Tujuan menjadi ide yang Fungsi adalah riil
statis kalau ia sudah
ditetapkan
Tujuan bersifat abstrak Tujuan bersifat konkrit
ideal
Tujuan dan fungsi adalah steril, fungsi tanpa
tujuan adalah mustahil. Bila kita hubungkan dengan
negara :
1. Tujuan menunjukkan apa yang secara idiil hendak
dicapai oleh negara itu.
2. Fungsi adalah pelaksanaan cita – cita dalam
kenyataan.

2
Dengan melihat perbedaan diatas maka dapat kita
lihat jelas perbedaannya. Masalah dan tujuan negara
pada dasarnya juga merupakan masalah tentang suasana
kekuasaan dan suasana kebebasan individu.

B. Tujuan dan Fungsi Negara sebelum Abad XIX


Pengertian dan tujuan negara sangat beraneka
ragam, tiap orang mempunyai pendapat masing – masing
mengenai tujuan negara. Sejak tahun 384 SM sampai
dengan kira – kira abad ke XVIII, beberapa pendapat
mengenai pengertian dan tujuan negara dapat dibagi
kedalam 2 kelompok :
1. Menurut George Wilhelm Friedrich Hegel ( 1770 –
1831 )
Tujuan negara adalah negara itu sendiri, negara
itu adalah “ person “ yang mempunyai kemampuan
sendiri dalam mengejar pelaksanaan “ IDE “ umum.
Ia memelihara dan menyempurnakan diri sendiri.
Maka kewajiban tertinggi manusia itu adalah
menjadi warga negara sesuai dengan Undang –
Undang.
2. Negara itu tiada lain merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan – tujuan tertentu. Terbagi lagi
menjadi :
a. Menurut Aristoteles ( 384 SM – 322 SM )
Menekankan pada hal – hal etis yaitu hidup
baik. Bahwa manusia harus menjadi warga negara
yang baik.
b. Menurut John Locke ( 1632 – 1704 )
Dengan pembentukkan political or civil
society, maka manusia itu tidak melepaskan
semua hak alamiah yang ada pada umumnya.
Tujuan negara tidak lain memelihara dan

3
menjamin hak – hak alamiah yang masih tersisa
yaitu hak hidup, hak merdeka, dan hak atas
harta benda sendiri.
 Para penganut paham utilitarisme ( utility
= kegunaan )
Para penganut paham ini antara lain adalah
Jeremy Bentham ( 1748 – 1832 ) dan John
Stuart Mill ( 1806 – 1873 ) menandaskan
keserbagunaannegara itu untuk mencapai the
greatest number. Jadi hukum bertujuan
menjamin adanya kebahagiaan sebanyak –
banyaknya.2
 Harold J. Laski ( 1893 – 1950 )
Mengatakan bahwa negara itu sangat perlu
untuk membuka kemungkinan sebanyak mungkin
kesempatan bagi semua warga negara untuk
mewujudkan “ the best that is in them
selves “.

C. Tujuan negara dewasa ini ( Abad 19 – 20 )


Menurut kemajuan umat manusia, dan kebutuhan
manusia sudah sangat kompleks ( berbelit – belit ),
maka diferensiasi dan spesialisasi makin banyak
memegang peranan. Namun pada saat sekarang ada beberapa
hal yang sangat diperlukan anatara lain yaitu :
a. Keamanan dan ketentraman umum
Adanya jaminan jiwa dan harta benda, yang
memungkinkan dan mendorong kesibukan para warga
negaranya. Dengan demikian akan menimbulkan
kompetisi yang sehat dalam hal berbuat baik dan
mengabdi pada negara.
b. Pertahanan negara

4
Ucapan Julius Caesar yang terkenal “ sivis pacem
para bellum “ ( kalau menghendaki perdamaian,
siapkanlah diri untuk peperangan ). Sepanjang
sejarah selalu timbul casus belli ( alasan untuk
membuka perang ) baik yang dicari – cari maupun
yang sungguh – sungguh. Setiap negara
menghabiskan beberapa puluh persen dari anggaran
pendapatannya untuk membiayai angkatan perangnya
dalam pertahanan.
c. Pemerintahan Dalam negari
Dilaksanakan dengan cara timbal balik dari unit
– unit pusat sampai ke unit – unit yang kecil
( Kelurahan, RT, RW ) aktifitas semua unit
merupakan mekanisme negara. Tanpa kegiatan
tersebut, maka organisasi ( negara ) akan mati.
Aktifitas tersebut ada yang berupa routine dan
bersifat future.
 Yang bersifat routine yaitu hal – hal yang
selalu kembali dikerjakan lagi. Misalnya :
memelihara kesehatan rakyat, merawat jalan,
memunggut pajak, dan sebagainya.
 Yang bersifat future yaitu merupakan persiapan
– persiapan untuk masa depan
d. Keadilan
Dalam UUD 1945 sendiri dapat kita lihat lima
kali istilah yang menggunakan kata keadilan,
baik dibidang nasional maupun dibidang
internasional. Bukan di bidang hidup politik dan
hukum saja keadilan dituntut, tetapi Juga di
bidang kehidupan ekonomi – sosial.
Beberapa Teori Tujuan negara
1. Tujuan negara yang asli ialah pemeliharaan
perdamaian, ketertiban, keamanan dan keadilan.

5
Apabila negara tidak dapat memenuhi tujuan itu,
maka tidak dapat dibenarkan adanya negara itu.
Jadi tujuan negara itu mengutamakan kebahagian
individu.
2. Tujuan negara yang sekunder ialah kesejahteraan
warga negara, negara harus memelihara
kepentingan bersama dan mebantu kemajuan
nasional. Jadi tujuan ini mengutamakan
kepentingan – kepentingan kolektif dari
individu.
3. Tujuan negara dalam bidang peradaban. Tujuan ini
menurut Prof. Garner merupakan tujuan yang
terakhir dan yang termulia dari negara. Tujuan
ini bermaksud memajukan peradaban dan kemajuan
negara.

 Tujuan negara menurut Lord Shang


Lord Shang hidup pada abad ke 3 – 4, dan bukunya
adalah “ a Classic of The Chinese School of Law “. Dia
berpendapat bahwa dalam setiap negara terdapat subjek
yang selalu berhadapan dan bertentangan, yaitu
pemerintah dan rakyat. Bila yang satu kuat, maka yang
lainnya pasti lemah. Pihak pemerintah biasanya lebih
kuat daripada pihak rakyat. Agar jangan timbul anarkis
maka pemerintah harus menjaga posisinya lebih kuat dari
rakyat.
Dia juga mengatakan a weak people means a strong
state and a strong state means weak people people, yang
artinya rakyat lemah sama dengan negara yang kuat dan
negara yang kuat berarti rakyat lemah.
Lord Shang menganjurkan supaya dikumpulkan
kekuasaan yang sebesar – besarnya bagi negara, dan
inilah satu – satunya tujuan negara. Tujuan ini hanya

6
bisa dicapai dengan jalan menyiapkan militer yang kuat,
berdisiplin dan bersedia menghadapi segala kemungkinan.

 Tujuan Negara menurut Niccolo Machiavelli


Niccolo Machiavelli dilahirkan di Florence
( Italia ), hidup pada tahun 1469 – 1527 sebagai
seorang anak dari seorang pengacara dari turunan
Toscania Lama.
Ajaran tentang negara dan hukum ditulis dalam
bukunya yang sangat terkenal yang berjudul “ II
PRINCIPLE “ sang Raja atau buku pelajaran untuk raja.
Buku tersebut berisi pedoman untuk para raja agar dapat
memegang dan menjalankan pemerintahannya.
Dalam buku tersebut juga menerangkan pendirian
Machiavelli terhadap asas – asas moral dan kesusilaan
dalam susunan ketatanegaraan. Dia menunjukkan dengan
terang dan tegas tentang pemisahan antara asas – asas
kenegaraan, dengan kata lain, orang – orang yang
melibatkan diri dalam lapangan ilmu kenegaraan tidak
perlu menghiraukan asas – asas kesusilaan Pemerintahan
harus selalu berusaha agar tetap berada di atas segala
aliran – aliran yang ada dan bagaimanapun lemahnya
pemerintah, harus memperlihatkan bahwa ia tetap lebih
berkuasa. Kalau hal demikian tercapai maka akan
terciptalah kemakmuran.
Maka dengan tegas Machiavelli mengatakan tujuan
dari negara adalah mengusahakan terselenggaranya
ketertiban, keamanan, dan ketentraman. Hal ini hanya
akan tercapai oleh pemerintah seorang yang mempunyai
kekuasaan absolut.
Jika kita bandingkan pendapat dari Lord Shang dengan
Machiavelli, maka akan kita lihat perbedaannya sebagai
berikut :

7
LORD SHANG MACHIAVELLI
Hanya sekedar mencapai Untuk mencapai kemakmuran
kekuasaan negara saja bersama
D. Teori Fungsi Negara
Menurut Jacobsen G.A. dan Lipman M.H. dalam
bukunya “ Political Science “ telah mengemukakakn
beberapa pendapat sebagai berikut :
 Teori Anarkisme
Secara harfiah “ anarkhis “ berasal dari
bahasa Yunani, an = tidak & archein = pemerintah
( kekuasaan ), jadi artinya tanpa pemerintahan
dan tanpa kekuasaan ( non rule ). Paham ini
menolak adanya kekuasaan dan pemerintahan,
karena menurut adalah baik dan bijaksana. Atas
paham tersebut kaum anarkhis berpendapat bahwa
manusia tidak memerlukan negara dan pemerintahan
yang diperlengkapi dengan alat – alat paksaan
untuk menjamin keamanan dan ketertiban
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, anarkhisme dapat
digolongkan menjadi :
1. kaum anarkhisme filosofis, berusaha mencapai
tujuan mereka dengan jalan yang
damaiberdasarkan persuasi yang rasional dan
secara evolusioner.
2. kaum anarkhisme revolusioner, berusaha
mencapai tujuan mereka dengan segala upaya
yang ada, secara revolusioner sekalipun harus
menggunakan kekrasan dan revolusi berdasar.

 Teori Individualisme

8
Teori individualisme atau doktrin Laissez
Faire mengatakan bahwa fungsi negara adalah
memelihara dan mempertahankan keamanan dan
ketertiban individu dan masyarakat. Dalam usaha
menjamn keamanan dan ketertiban itu, negara
menjalankan fungsi sebagai seorang “ penjaga
malam “. Janganlah sekali – kali negara
melampaui fungsi jaga malam karena hal itu
berarti bahwa negara memasuki bidang kehidupan
individu yang terlarang bagi negara.
Konsepsi negara yang individualis yang
menghasilkan negara yang liberal adalah konsepsi
negara yang negatif, artinya negara dan semua
aparatur negara hanya ditugaskan untuk menjaga
agar individu tidak diganggu dalam keamanan dan
ketertibannya dalam hidup, dan hak miliknya.
Liberalisme adalah suatu ideologi yang
berdasarkan kepada filsafat individualisme,
yaitu suatu filsafat yang menitikberatkan pada
kebebasan perseorangan. Dalam bidang ekonomi,
liberalisme menghendaki persaingan bebas, serta
tidak menghendaki campur tangan negara. Ekonomi
liberalisme biasa disebut kapitalisme.
Kapitalisme menciptakan suatu kemajuan yang
sangat hebat dalam bidang ekonomi, tetapi
berakhir dengan kepincangan. Kebebasan dalam
bidang politik dan bidang ekonomi menyebabkan
perbedaan kesejahteraan yang makin mencolok
antara individu yang satu dengan yang lain.
Karena kapitalisme menimbulkan kepincangan
dalam bidang kesejahteraan sosial, maka golongan
progresif dari penganut liberalisme ini
menghendaki turut campurnya pemerintah dalam

9
kehidupan sosial – ekonomi demi kesejahteraan
masyarakat seluruhnya. Aliran progresif ini
disebut sosialisme liberal. Konsepsi negara
individualisme ada 3 dasar yaitu :
1. Dasar ethis
Artinya bahwa tujuan umat manusia adalah
perkembangan harmonis dari seluruh
kemempuannya. Hal ini dapat dilakukan oleh
individu dengan kebebasan yang seluas
mungkin. Karena individu harus diberikan
peluang – peluang supaya dapat melaksanakan
kebebasannya sebesar mungkin untuk mewujudkan
tuuan itu. Apabila negara mencampuri
kebebasan itu maka akan melumpuhkan aktifitas
individu.
2. Dasar ekonomis
Artinya semua individu berusaha untuk
memenuhi kepentingannya sendiri, semua
individu berikhtiar mencapai kemakmuran dan
kebahagiaannya masing – masing. Apabila hal
ini negara memberikan beberapa fasilitas,
maka masyarakat akan memetik buahnya.
3. Dasar ilmiah
Artinya dasar ini diambil dari pertumbuhan
biologis pada kehidupan binatang.
E. Beberapa Teori Penggolongan Lain Tentang Tujuan
dan Fungsi Negara
Kedua sarjana wanita ini membedakan antara tujuan
dan fungsi negara. Mereka berpendapat bahwa tujuan
negara yang utama adalah memelihara ketertiban,
memajuan kesejahteraan individu dan umum serta
mempertinggi moralitas.

10
Adapun mengenai fungsi negara mereka telah membedakan
menjadi 3 macam yaitu :
1. Fungsi yang esensil adalah fungsi yang
diperlukan demi kelanjutan negara, yang
meliputi antara lain :
- Memelihara angkatan perang untuk
mempertahankan serangan dari luar atau untuk
menindas pergolakan dalam negeri.
- Memelihara angkatan kepolisian untuk
memberantas kejahatan
- Memelihara pengadilan untuk mengadili
pelanggar hukum
- Mengadakan hubungan dengan luar negeri
- Mengadakan pemunggutan pajak dan sebagaimana
2. Fungsi Jasa adalah aktivitas yang mungkin tidak
akan ada apabila tidak diselenggarakan oleh
negara. Tergolong sebagai fungsi – fungsi jasa,
anatara lain pemeliharaan fakir miskin,
pembangunan jalan – jalan, jembatan – jembatan
dan lain sebagainya.
3. Fungsi Perniagaan. Fungsi ini dapat
dilaksanakan oleh individu ( perorangan )
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Mengenai fungsi negara, Mac Iver menarik 2 kategori
yaitu :
1. Fungsi – fungsi negara yang tetap dilaksanakan
oleh semua negara, misalnya fungsi kepolisian
dan penyelenggaraan keadilan.
2. Tetapi kebanyakan tiap negara mengalami
transformasi fungsi – fungsi negara karena
terlaksananya 3 bidang, yaitu :
- Bidang kebudayaan

11
- Bidang kesejahteraan
- Bidang perekonomian

 Fungsi dan Tujuan Negara menurut Lyold Vernon


Ballard
Menurut Ballard fungsi negara adalah menciptakan
syarat – syarat dan perhubungan yang memuaskan dan
konstruktif bagi semua warga negara. Sedang tujuan
negara adalah memelihara ketertiban dan peradaban.
Fungsi – fungsi negara menurut Ballard ditinjau
secara sosiologis dapat dimasukan ke dalam 4
golongan yaitu :
1. Social Conservation yaitu nilai – nilai sosial
yang sangat penting bagi suatu tertib politik
dan sosial. Misalnya mempergiat tata tertib
intern dengan jalan menyelesaikan pertikatai –
pertikaian antar warga negara
2. Social Control yaitu mendamaikan, menyesuaikan
dan mengkoordinir sikap kelompok – kelompok
yang berselisih / bersaing. Misalnya pertahanan
terhadap agresi ekstern, penyelenggaraan
keadilan sosial, dan lain – lain.
3. Social Amelioration mencakup usaha – usaha
meniadakan kemiskinan, pemeliharaan orang –
orang cacat.
4. Social Improvement yaitu perluasan – perluasan
bidang hidup dari segenap kelompok.

12

Anda mungkin juga menyukai