OTAK-OTAK BANDENG
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dalam jumlah penduduk. Jumlah
penduduk yang besar dapat merupakan potensi yang besar, tetapi juga dapat menjadi beban
yang besar pula. Pertambahan jumlah penduduk yang lebih cepat dibanding penyediaan
lapangan kerja baru, menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Di sisi lain pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan semakin banyak dan
beragamnya permintaan terhadap barang dan jasa. Kondisi ini membuka kesempatan yang
baik bagi para pencari kerja untuk berwirausaha dalam berbagai bidang. Dengan
berwirausaha mereka akan mampu membuat lapangan kerja sendiri sekaligus menyediakan
lapangan kerja bagi orang lain.
Di Indonesia banyak sekali macam-macam makanan khas nusantara atau sering kita
sebut dengan makanan khas kuliner, karena negara kita terdiri dari beberapa pulau, dan
beberapa provinsi. Dimana setiap provinsi mempunyai makanan khas daerahnya masing-
masing yang mana makanan kuliner tersebut menjadikan salah satu identitassuatu daerah
tersebut.
Keanekaragam suku bangsa dengan budaya, bahasa, agama, dan istiadat yang
berbeda-beda itulah menciptakan aneka ragam masakan, makanan, dan minuman yang
menjadi ciri khas masing-masing daerah. Kuliner menjadi salah satu daya tarik tersendiri di
negeri ini. Di setiap daerah di tanah air mempunyai makanan yang khas, yang jenisnya
sangat banyak sekali yang tersebar di seluruh nusantara.
Salah satu daerah yang cukup terkenal dengan olahan ikan makanan khas daerah yaitu
kota Gresik. Kota ini berada di derah timur dipuau Jawa yaitu Jawa Timur. Makanan khas
daerah tersebut disebut Otak-otak Bandeng yang cukup terkenal di Indonesia.
Biasanya bandeng diolah sebagai ikan bandeng presto, tetapi kali ini diolah menjadi
otak-otak. Otak-otak ikan bandeng menyuguhkan cita rasa nan gurih yang lezat. Ikan
bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang sebenarnya hidup di air laut namundapat juga
hidup di air payau maupun air tawar. Ikan bandeng kebanyakan diternakan dalam air
tawar.Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang banyak mengandung gizi
yang bermanfaat bagi manusia. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam ikan bandeng antra
lainzat besi, magnesium, kalsium, fosfor, kalium, natrium, zinc, tembaga, mangan,
selenium,vitamin B1, B2, B3, B5, B6, vitamin C, folat, asam folat, vitamin B12, vitamin
A dan vitaminE.Zat besi magnesium, kalsium, fosfor, kalium, natrium, tembaga, mangan dan
seleniumsangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang serta gigi,
sedangkan vitaminB1, B2, B3, dan B6 bermanfaat dalam menjaga kesehatan pencernaan
meningkatkan fungsiotak, metabolisme tubuh, menjaga kesehatan rambut, kuku, dan kulit.
Vitamin B12membantu dalam kesehatan dan kinerja otot. Vitamin E bermanfaat pula dalam
kesehatankulit, kuku dan rambut, serta berfungsi sebagai anti agin. Oleh kareana itu bandeng
mempunyai manfaat untuk dikonsumsi setiap hari oleh manusia.
Salah satu jenis usaha yang potensial untuk dikembangkan adalah usaha yang
bergerak di bidang pengolahan bahan pangan. Produk bahan pangan yang dihasilkan dapat
menambah keanekaragaman produk dan memberi nilai tambah bagi bahan pangan tersebut.
Produk daerah yang akan dikembangkan adalah Otak-Otak Bandeng yang bahan bakunya
berasal dari Ikan Bandeng.
PEMBAHASAN
Direktur Utama
General Manager
Seketaris
Rekrutment
Kep. Kas Kep.
Kecil kasir
Kesehatan
Kasir Adminstrasi
a. Kepala Bagian Keuangan
Tugas dari kepala bagian keuangan antara lain mengatur karyawan bagian finance,
accounting, dan kasir. Kepala bagian keuangan juga mengatur keperluan kasir, kas
kecil, hutang dan gaji karyawan.
b. Kepala bagian personalia dan umum
Selaku kepala bagian personalia membantu direktur personalia, penanggung jawab
bertugas mengatur karyawan dan administrasi personalia, kesejahteraan karyawan,
serta recuitment dan training karyawan. Di sisi lain, selaku kepala bagian umum,
penanggung jawab bertugas mengatur karyawan bagian kebersihan, transportasi, dan
keamanan. Hal ini meliputi pengantar pesanan, mobil, dan sopir yang terlibat.
c. Kepala bagian marketing
Tugas dari kepala bagian marketing adalah mengatur ketersedian produk toko dan
warung makan, serta mengatur karyawan/pelayan too dan karyawan bidang paket.
d. Kepala bagian produksi
Tugas dari kepala bagian produksi adalah mengatur bahan dan proses produksi
bandeng serta sambal.
e. Kepala bagian maintenance
Kepala bagian maintenance adalah mengatur karyawan / teknisi yang mengontrol
kondisi bangunan, listrik, dan mesin perusahaan.
f. Kepala bagian pembangunan dan inventaris
Tugas dari kepala bagian ini adalah mengatur perlatan perusahaan
g. Kepala bagian penelitian dan pengembangan produk
h. Tugas dari kepla bagian penelitian dan pengembangan produk adalah
mengembangkan produk baru baik untuk toko maupun warung makan.
BAB III
PROSES PRODUKSI
Dalam suatu industri pangan, proses produksi perlu diperhatikan. Kesalahan yang
terjadi dalam proses produksi dapat menghasilkan produk akhir dengan mutu yang berbeda.
Pada proses produksi otak-otak, dilakukan proses pembersihan, pengeluaran isi perut,
pemisahan daging dan kulit, penggilingan daging, pembuatan bumbu, pencampuran dengan
bumbu, pengembalian daging ke dalam kulit, pengukusan, pendinginan, pengovenan dan
pengemasan. Kualitas dan cita rasa produk bandeng otak- otak diharapkan selalu terjamin dan
seragam setiap produksi. Oleh karena itu, proses pengolahan dan kondisi produksi seperti
suhu, kebersihan alat, dan lingkungan perlu diperhatikan sesuai standar yang sudah
ditetapkan sehingga variasi mutu produk dapat diminimalkan dan konsumen merasa puas
dengan kualitas yang terjamin.
1. Persiapan bahan
Pada tahap persiapan bahan baku, ikan bandeng yang berasal dari pemasok dipilih
oleh karyawan PT. Bandeng Juwana di pasar Rejomulyo. Ikan yang digunakan untuk
pembuatan otak-otak adalah ikan yang sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh PT.
Bandeng Juwana antara lain beratnya 0,3 – 0,5 kg dengan penampakan secara sifik seperti
mata bersih serta tidak tenggelam, sisik mengkilap, dan insang masih merah terang. Selain
itu, juga dipilih ikan yang tidak berbau tanah dengan cara memasak salah satu ikan sebagai
sampel. Setelah pemasakan, daging ikan diuji sensori apakah terasa enak dan tidak berbau
tanah. Jika tidak berbau tanah, maka kumpulan ikan ini akan dibawa ke tempat produksi di Jl.
Lingkungan Industri Kecil untuk diolah lebih lanjut menjadi bandeng otak-otak. Hal ini
sesuai dengan teori Winarno (1993) bahwa analisa mutu ikan secara sensoris dapat ditinjau
dari penampilan, keseragaman, tidak adanya cacat dan penyimpangan pada tekstur, rasa, serta
bau. Ikan segar memiliki karakteristik sebagai berikut:
Bau tanah yang sering dijumpai pada ikan bandeng disebabkan oleh makanan yang
dimakan bandeng selama hidup dalam tambak, yaitu lumut atau ganggang. Menurut
Siringoringo (1997), penyebab utama rasa dan bau tanah adalah senyawa geosmin yang
merupakan senyawa metabolit yang dihasilkan alga hijau biru dari genus Oscillatoria.
Penghilangan bau tanah pada olahan bandeng, dapat dilakukan dengan penambahan kunyit
dan asam. Bahan-bahan tambahan dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam pembuatan
otak-otak antara lain cabe, asam, garam, bawang merah, bawang putih, telur, lada, gula jawa,
gula pasir, santan, dan minyak goreng.
Bahan-bahan tambahan ini diperoleh dari pasar dengan pemasok tertentu. Standar
kualitas bahan tambahan dan bumbu untuk otak-otak ini adalah kesegaran dan kebersihannya.
Setelah bahan diterima, bahan seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan lada
dihaluskan untuk pencampuran bumbu ditahap proses pengolahan.
Proses pengeluaran isi perut perlu dilakukan untuk meminmalkan kerusakan dan
kontaminasi pada ikan. Menurut Moeljanto (1992), pencucian dan pengeluaran isi perut
dilakukan karena ketika ikan mati, enzim proteolitik yang berada dalam perut ikan akan
mengurai jaringan disekitarnya. Hal ini didukung oleh JICA (2008), dimana permukaan ikan
dapat terkontaminasi bakteri terutama bakteri psikotropis (bakteri yang dapat bertahan hidup
pada lingkungan dingin) gram negatif aerob dan anaerob fakultatif. Bakteri tersebut dapat
masuk ke dalam tubuh ikan melalui insang dan kulit. Selain itu, ikan juga dapat
terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari usus ikan.
Pada tahap ini, ikan dipukul-pukul dengan alat seperti palu kemudian dibuka
kepalanya dan dibalik sehingga daging ikan berada di bagian luar dan kulitnya berada di
dalam. Lalu duri utama dipotong dengan menggunakan gunting tanaman dan dibuang,
sedangkan daging ikan dikumpulkan suatu wadah.Kemudian kulit luar ikan dikembalikan
keluar seperti semula untuk dicuci dengan air mengalir. Hal ini dilakukan untuk
membersihkan kulit ikan dari sisa-sisa daging dan darah ikan. Proses pencucian ini sesuai
dengan teori Afrianto (2008) bahwa pencucian bahan sebaiknya dilakukan dengan air yang
mengalir sehinga kotoran langsung terbuang.
Setelah tercampur rata, adonan bandeng otak-otak dimasukkan kembali ke dalam kulit
ikan yang telah dicuci. Proses pemasukan adonan ini dilakukan secara manual dengan
berhati-hati melalui lubang dekat insang yang telah diambil. Hal ini dilakukan dengan hati-
hati agar kulit ikan tidak rusak dan kepala ikan tidak terlepas dari kulitnya. Banyaknya
adonan daging yang dimasukkan disesuaikan dengan kapasitas ruang dalam kulit sehingga
merata membentuk tubuh ikan. Berat ikan per ekornya dikira-kira sekitar 0,3-0,5 kg.
7. Pengukusan
Pada tahap ini, ikan yang sudah dimasuki adonan daging, dimasukkan ke dalam
dandang dan dikukus di atas kompor selama 3 jam. Ikan diletakkan secara hati-hati ke dalam
dandang dan dilapisi dengan plastik pada setiap piringan logam agar tidak saling menempel.
Kemudian diletakkan 2 pipa lalu ditumpangkan piringan besi sebagai tingkatan selanjutnya.
Dalam 1 dandang terdapat 6 tingkatan dengan jumlah ikan per tingkat 12 ekor. Sehingga,
jumlah ikan dalam 1 dandang adalah 72 ekor.Setelah matang, ikan dibiarkan dalam dandang
semalaman agar tidak panas sebelumpendinginan maupun distribusi ke toko penjualan.
Menurut Supriyanto et al. (2006), pengukusan adalah proses pemanasan yang sering
diterapkan dengan menggunakan banyak air, tetapi air tidak bersentuhan langsung dengan
produk. Bahan makanan dibiarkan dalam panci tertutup dan air dibiarkan mendidih.
Pengukusan sebelum penyimpanan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam bahan baku
sehingga tekstur bahan menjadi kompak. Suhu air pengukusan yang digunakan harus lebih
dari 66 C tetapi kurang dari 82 C.
8. Pengovenan
Sedangkan, bandeng otak-otak yang tidak langsung dijual, disimpan dalam cool
roomuntuk stock selama berbulan-bulan. Penyimpanan suhu rendah ini bertujuan untuk
menghambat proses pembusukandaging sehingga bandeng otak-otak akan berumur simpan
lebih lama. Menurut Aitken et al. (1982), aktivitas mikroorganisme dalam daging ikan akan
terhenti dan proses pembusukan daging akibat pertumbuhan mikroorganisme dapat
terhambat.
9. Pendinginan
Pengovenan bandeng otak-otak berada di bagian dapur dari toko sehingg bandeng
otak-otak yang sudah dioven, kemudian diangkut ke ruang penyimpanan untuk didinginkan.
Bandeng disusun di atas rak dengan dialasi selembar kertas minyak dan selembar karton. Rak
yang digunakan merupakan stainless steel sehingga tidak mudah berkarat, tidak bersifat
magnetik, mudah dibersihkan, dan halus (Troller, 1993). Ruangan ini merupakan areayang
tidak semua orang diperbolehkan untuk masuk untuk menjaga kesterilan produk dan
memperpanjang umur simpan produk.
10. Pengemasan
Setelah tidak panas, bandeng otak-otak dikemas dalam kemasan berupa plastik PVC
sebagai kemasan primer. Kemudian bandeng otak-otak yang sudah dikemas dalam plastik,
dimasukkan dalam kotak karton yang telah diberi label Bandeng Rakyat untuk identitas
usaha. Menurut Bureau & Moulton, (1996), jenis plastik PVC ini dapat mempertahankan
umur simpan produk hingga 3 hari pada suhu ruang dan 7 hari pada suhu refrigerator. Plastik
PVC dapat menahan lemak, kelembaban, dan gas. Selain itu, plastik PVC bersifat kuat,
mengkilap, dan dapat dicetak sehingga nama perusahaan, cap, izin dari Departemen
Kesehatan, dan keterangan-keterangan lainnya dapat dicetak pada plastik tersebut. Karton
digunakan sebagai kemasan sekunder.
BAB IV
PROSES PROMOSI
Promosi Penjualan
Iklan, karena iklan merupakan metode promosi yang efektif dan efisien serta lebih
mudah bagi makanan otak-otak bandeng melihat dan mengenal sepesifikasi bahan
yang berkualitas secara langsung di beberapa media sosial.
Brosur, karena menggunakan promosi jenis brosur pembeli lebih mudah mengenal
jenis-jenis atau spesifikasi dari makanan khas otak-otak bandeng yang kami jual
Melalui festival makanan dimana acara tersebut dapat memperkenalkan produk otak-
otak bandeng kami terhadap para pengunjug
Produk yang dijual Love bird, Pembelian produk di tempat ataupun di luar daerah
melalui pesanan diprioritaskan sama dan diharapkan dapat memenuhi kepuasan sesui dengan
yang di harapkannya.
BAB V
PROSES PEMASARAN
Target Pemasaran :
1. Kepada pecinta makanan ikan bandeng.
2. Untuk semua usia dari anak-anak, dewasa, dan tua.
3. Untuk semua kalangan dari kalangan bawah, menengah dan keatas.
Biaya operasional
Biaya Variabel
Kelapa Rp. 35.000 x 30 Rp. 1,050,000
Dari perhitungan usaha otak-otak bandeng, modal awal yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha otak-otak bandeng skala kecil adalah sebesar Rp. 2.246.905 + Rp.
7.560.000 = Rp. 9.807.000.
Pendapatan perbulan
Maka pada analisa perhitungan usaha diatas ini ialah jika mampu menjual sebanyak 40 porsi
perhari dengan harga Rp. 12.000 maka akan bisa mengantongi uang Rp. 4800.000 dalam satu hari
dan jika satu bulan maka menjadi Rp. 14.400.000 yang bisa dikantongi. Keuntungan dari pendapatan
tersebut maka bisa dihitung dengan cara total pendapatan dikurangi dengan biaya operasional yaitu
Rp. 14.400.000 - Rp. 9.807.000 maka menjadi Rp. 4.593.000.
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, Usaha otak-
otak bandeng ini layak untuk didirikan dengan skala kecil maupun skala besar, mengingat
selain mempunyai prospek ke depan yang cukup menjanjikan usaha ini juga diharapkan dapat
menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan dari tingkat nasional maupun
internasional yang sama dengan usaha makanan khas daerah.