Anda di halaman 1dari 5

Momentum, Vol. 5, No.

1, April 2009 : 6 - 10

MODEL OTOMASI BERBASIS WEB


UNTUK PENGENDALIAN PROSES
PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK
(BBM) BERSUBSIDI
Mekanisme penyaluran bahan bakar minyak (BBM) secara transparan,
mampu telusur, serta memiliki resiko yang kecil dari kemungkinan
penyelewengan atau penyalahgunaan sangat diperlukan bagi sistem
Carwoto penyaluran BBM bersubsid seperti di Indonesia saat ini. Salah satu
e-mail : carwoto@yahoo.com alternatif solusi mekanisme penyaluran tersebut adalah dengan
menerapkan teknik otomasi pengendalian proses distribusi dengan
Program Studi Teknik Informatika
menggunakan platform teknologi informatika dan komputer (TIK).
STMIK ProVisi Semarang
Tulisan ini memaparkan suatu rancangan model sistem otomasi berbasis
web untuk pengendalian proses distribusi bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi dengan tingkat harga yang berbeda-beda serta penyaluran
secara selektif kepada pengguna. Untuk pengendalian pada tingkat
pelanggan, digunakan perangkat kartu cerdas (smart card).
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, secara tekni model sistem yang
diajukan pada tulisan ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model
penyaluran bahan bakar minyak secara konvensional yang selama ini
diterapkan di Indonesia.

Kata kunci:, model otomasi, web, penyaluran bahan bakar minyak

jumlah berapapun, sepanjang persediaan BBM di


PENDAHULUAN SPBU tersebut masih ada. Hal ini tentu akan berimbas
Lonjakan harga minyak dunia beberapa waktu pada tidak terbatasnya jumlah BBM yang harus disub-
yang lalu telah menimbulkan dampak yang besar bagi sidi oleh pemerintah, disamping juga dapat berefek
perekonomian di Indonesia, terutama terkait dengan pada penyalahgunaan BBM.
beban pemerintah mensubsidi bahan bakar minyak Dari sisi kebijakan, nilai subsidi yang diberikan
(BBM) yang dikonsumsi oleh sektor transportasi. oleh pemerintah dapat saja berubah sewaktu-waktu.
Untuk meringankan beban pemerintah tersebut, salah Artinya, harga jual BBM bersubsidi di pasaran juga
satu solusi yang mungkin adalah dengan cara menekan akan bersifat dinamis, tidak konstan, alias berubah-
sedikit mungkin jumlah bahan bakar minyak yang ubah sesuai kebijakan nilai subsidi yang bersedia
disubsidi, misalnya dengan membatasi pembelian ditanggung oleh pemerintah. Kondisi semacam ini
BBM bersubsidi serta mengurangi secara bertahap juga menambah sulit proses penyaluran BBM di
nilai rupiah yang disubsidi pada setiap liter BBM yang lapangan. Apabila akan dilakukan perubahan harga
dikonsumsi masyarakat. BBM, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
Permasalahannya, proses pendistribusian BBM menyesuaikan stok BBM yang ada di lapangan serta
bersubsidi masyarakat tidak semudah pendistribusian mensosialisasikan kebijakan perubahan harga tersebut
BBM yang tidak bersubsidi. Resiko penyelewengan kepa masyarakat.
pendistribusian dan penyalahgunaan BBM bersubsidi Karena BBM merupakan kebutuhan yang me-
sangat mungkin terjadi di tingkat penyalur atau nyangkut hajat hidup orang banyak serta pemberian
pengecer. Bentuk penyelewengan tersebut misalnya subsidi terkait dengan kebijakan penggunaan uang
BBM bersubsidi yang semestinya diperuntukkan bagi negara (rakyat), maka proses penyaluran BBM ber-
pengguna rumah tangga atau perorangan tetapi justru subsidi juga memerlukan transparansi, artinya data pe-
dijual ke industri. Bentuk penyelewengan lain nyaluran beserta nilai subsidinya merupakan informasi
misalnya penyelundupan BBM bersubsidi ke luar yang perlu disampaikan secara terbuka kepada
negeri di mana pada negara tersebut harga BBM lebih masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban
tinggi dari harga jual BBM bersubsidi di Indonesia penyelenggara kepada publik.
(Sadli, 2005). Berdasarkan gambaran umum di atas, perlu di-
Pada tingkat agen atau pengecer (SPBU), pera- carikan jalan keluar agar proses pendistribusian BBM
lataan pengisian BBM yang digunakan sekarang ini dapat berjalan lancar, transparan, dan mampu telusur.
tidak dapat atau sulit digunakan untuk mengendalikan Salah satu jalan keluar yang dapat ditempuh untuk
pembatasan pembelian BBM oleh pelanggan. mengatasi permasalahan penyaluran BBM tersebut
Pelanggan dapat membeli BBM bersubsidi dengan

6
Model Otomasi Berbasis Web untuk Penyaluran BBM Bersubsidi (Carwoto)

adalah dengan memanfaatkan teknologi informatika 2. Hasil pengontrolan dan monitoring yang dilaku-
dan komputer (TIK). Perkembangan teknologi kan oleh RTU atau PLC atau perintah pengen-
informatika dan komputer sekarang ini dalian dari pusat kendali ditransmisikan melalui
memungkinkan proses penyaluran BBM bersubsidi media komunikasi.
seperti pada kasus di Indonesia dapat diotomasi de- 3. Peralatan Master SCADA bertugas mengelola
ngan melibatkan infrastruktur jaringan komputer dan aquisisi data melalui media komunikasi, mem-
internet. proses data, mengelola database real-time
Tulisan ini memaparkan rancangan model sistem menurut ketentuan pengendalian yang ditetapkan.
otomasi berbasis web untuk pengendalian proses 4. Operator pada workstation dapat memantau dan
distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mengambil informasi yang di dapat di lokasi yang
dengan tingkat harga yang berbeda-beda serta pe- dipantau oleh Master SCADA, atau mengirimkan
nyaluran secara selektif kepada pengguna. perintah kontrol yang dikehendaki.
TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan Smart Card
Proses Penyaluran BBM Smart card (kartu cerdas) memiliki micro pro-
cessing unit (MPU) yang secara teknis dan admi-
Bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan oleh nistrasi penerapannya hampir dapat dipastikan tidak
perusahaan penambang dan pengolah minyak mula- dapat dimanipulasi. MPU diisi (diinjeksi) data seperti
mula ditampung dalam tangki-tangki penampungan nomor identitas kendaraan, nama pemilik, dan besar
yang terdapat di kilang-kilang milik perusahaan alokasi BBM bersubsidi).
penambangan tersebut. Selanjutnya, minyak di-
salurkan ke wilayah penyaluran antara (intermediate) Untuk menghindari penggunaan oleh pihak lain
yang tidak sesuai dengan identitas, maka dapat
berupa depot-depot BBM diteruskan ke stasiun akhir
dirancang agar MPU ini akan rusak jika dibuka atau
yang biasa disebut Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) atau Agen Penyalur BBM. dipindahkan, misalnya dengan pemasangan segel.
Untuk penyaluran dari pusat penampungan ke Transaksi menggunakan smart card dapat dila-
kukan di SPBU yang memiliki MPU Reader. Skema
depot dan dari depot ke satasiun akhir, umumnya
umum penggunaan Smart card dapat digambarkan
digunakan alat transportasi (berupa kapal laut, kereta
api, atau truk tangki) atau disalurkan secara langsung seperti pada Gambar 1 (Sun Microsystems, 2007).
melalui pipa saluran dengan mekanisme pemompaan
(Jenkins, 1992).
Sistem Otomasi Model SCADA
Sistem otomasi model SCADA (Supervisory
Control and Data Aquisition) terbangun atas berbagai
tipe teknologi yang berbeda dan diintegrasikan untuk
menghasilkan sistem kohesif yang dapat memonitor
dan mengelola secara real-time aset-aset fisik yang
tersebar di wilayah geografis yang luas. Model sistem
SCADA dapat diterapkan sebagai pilihan otomasi Gambar 1. Model Aplikasi Smart Card (Sumber:
distribusi bahan-bahan yang berbentuk cairan (liquid).
Misalnya untuk otomasi penyaluran dan Sun Microsystems, 2007)
pendistribusian bahan bakar minyak (BBM). Untuk tujuan pengaturan dan pengendalian, tran-
Komponen utama sistem SCADA terdiri atas saksi pengisian BBM dapat dibatasi untuk beberapa
peralatan pengukuran, kendali, dan pengecekan status kali dalam sehari dengan selang waktu tertentu. Setiap
pompa atau kompresor pada stasiun distribusi, RTU transaksi yang terjadi secara otomatis akan
(Remote Terminal Unit) atau PLC (Programable mengurangi jatah BBM yang telah ditetapkan di awal.
Logic Controller), peralatan komunikasi, Application Alokasi BBM yang tidak diambil pada waktunya
Host, dan workstation untuk operator. secara otomatis akan hangus/hilang alias tidak
Mekanisme kerja sistem SCADA ini dapat dije- terakumulasi. Verifikasi jumlah transaksi ming-
laskan seperti berikut (Pratyush, 2005): guan/bulanan dilakukan terhadap jarak tempuh atau
1. Fluida cair yang mengalir dari pusat (depot), waktu operasi.
menuju stasiun antara (agen), dan sampai di lo-
ARSITEKTUR RANCANGAN MODEL
kasi pemakai dicek statusnya, diukur kuantitas-
SISTEM OTOMASI
nya, serta dikendalikan jumlahnya (misalnya de-
ngan mengontrol katup atau pompa) oleh RTU Bagan Model Sistem
atau PLC. Berdasarkan hasil studi literatur dan penelitian
pendahuluan, penulis mengajukan model otomasi

7
Momentum, Vol. 5, No. 1, April 2009 : 6 - 10

berbasis web untuk pengendalian proses penyaluran sistem otomasi yang diusulkan melalui tulisan ini
BBM bersubsidi, dimana diberlakukan subsidi dengan mengikuti model yang diajukan Langmann (2004),
nilai uang yang berbeda-beda serta penyaluran kepada seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
pengguna dilakukan secara selektif. Arsitektur model

Gambar 2. Arsitektur Rancangan Sistem Otomasi Berbasis Web (Sumber: Langmann, 2004)

Infrastruktur dalian dari pusat kendali ditransmisikan melalui


media komunikasi jaringan internet.
Komponen pokok yang merupakan penyusun in-
frastruktur sistem otomasi berbasis web untuk pe- 3. Peralatan Master SCADA bertugas mengelola
ngendalian proses penyaluran BBM ini terdiri atas aquisisi data melalui media komunikasi, mem-
instrumentasi pengambilan data, peralatan antarmuka proses data, mengelola database real-time
data di lapangan, sistem komunikasi, master aplikasi menurut ketentuan pengendalian yang ditetapkan.
basis data, dan antarmuka bagi pengguna (Diverse Aplikasi sistem ini diserahkan ke service
Network, 2006). provider, sehingga komputer-komputer utama
akuisisi data bisa jadi bertempat di fasilitas yang
Perangkat keras yang digunakan untuk kompu-
lokasinya sangat jauh dari pengguna data primer.
terisasi berbasis web pada sistem otomasi penyaluran
Service provider akan membagi (share) platform
BBM berbasis web antara lain mencakup: Smart Card
akuisisi data dengan beberapa pelanggan lain atau
(MPU), Smart Card (MPU) Reader, Komputer Cli-
masyarakat umum.
ent, Komputer Server (Network Server), Media
Komunikasi, Jaringan Internet. Sedangkan yang 4. Operator pada workstation dapat memantau dan
berwujud piranti lunak yang dibutuhkan untuk men- mengambil informasi yang di dapat di lokasi yang
dukung sistem otomasi berbasis web meliputi sistem dipantau oleh Master SCADA, atau mengirimkan
operasi, aplikasi (program) komputer otomasi berbasis perintah kontrol yang dikehendaki.
web, dan utility. Detilnya terdiri atas Sistem Operasi Skenario Transaksi Menggunakan Smart Card
Server, Web Server, Database Server, Aplikasi Transaski menggunakn smart card untuk pe-
Otomasi, Sistem Operasi Klien, Tool Browser, Tool ngendalian distribusi BBM di lapangan mengikuti
Security, Tool Backup dan Restore.
skenario transaksi sebagai berikut:
Cara Kerja 1. Kendaraan atau wadah BBM yang telah dipasangi
Mekanisme kerja rancangan sistem otomasi smart card menuju ke SPBU atau Agen yang
SCADA berbasis web ini dapat dijelaskan seperti memiliki MPU Reader untuk pengisian bahan
berikut: bakar
1. Kuantitas BBM yang dikeluarkan oleh SPBU atau 2. Petugas SPBU atau Agen memindai smart card
agen dan dimasukkan ke dalam tanggki BBM dengan alat MPU Reader dan mengisikan BBM
pengguna dicatat oleh smart card, datanya diinput 3. Nomor identitas kendaraan, jumlah, waktu akan
pada instrumen akuisisi data yang ada di SPBU terekam dalam MPU Reader dan ditampilkan
tersebut. Data yang direkam dapat berupa pada monitor supaya masyarakat umum dapat ikut
statusnya, kuantitasnya, serta dikendalikan langsung mengawasi proses transaksi
jumlahnya (misalnya dengan mengontrol katup 4. MPU Reader di SPBU atau Agen mengirim data
atau pompa) oleh Remote Terminal Unit (RTU) transasi dalam selang waktu tertentu (misalnya
atau PLC. setiap hari sebanyak tiga kali pengiriman) ke
2. Hasil pengontrolan dan monitoring yang dilaku- pusat pengelolaan data (komputer server web).
kan oleh RTU atau PLC atau perintah pengen-

8
Model Otomasi Berbasis Web untuk Penyaluran BBM Bersubsidi (Carwoto)

5. Hasil pengelolan data disampaikan secara harian Kelemahan Sistem dan Cara Mengatasi
ke SPBU, agen penyaluran BBM dan pihak lain Untuk meminimalkan lalu lintas data dan biaya,
yang membutuhkan. data yang didapat akan dikirim ke Human Machine
6. Transaksi harian dilaporkan ke masyarakat mela- Interface (HMI) pengguna melalui antarmuka web,
lui website. bukan melalui dedicated HMI klien. Oleh karena itu,
apabila jaringan komunikasi yang digunakan adalah
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM jaringan internet umum, bukan saluran komunikasi
Sebagai sebuah sistem, sistem otomasi penyaluran privat (LAN via satelit komunikasi), maka tingkat
BBM ini memiliki beberapa keunggulan sekaligus akuisisi datanya dapat berjalam lambat. Untuk me-
disertai kekurangan yang melekat padanya. Berikut ini ngatasi hal ini, maka proses pengiriman data dari klien
akan dipaparkan keunggulan dan kelemahan model (SPBU, Agen) ke pusat data di server tidak harus
sistem otomasi yang diajukan, beserta cara mengatasi dilakukan setiap kali transaksi dilakukan, melainkan
kelemahan sistem tersebut. secara periodik, misalnya tiga kali sehari.
Keunggulan Sistem Terkait dengan sistem keamanan, apabila sistem
otomasi berbasis web ini dihubungkan dengan jari-
Keunggulan sebuah sistem otomasi dapat ditinjau
ngan internet global maka ancaman keamanan datanya
dari berbagai aspek. Dibandingkan dengan sistem sangat beresiko. Karena itu harus dibangun
penyaluran BBM secara konvensional, sistem otomasi mekanisme keamanan yang tangguh untuk melindungi
penyaluran BBM menggunakan model seperti yang
sistem otomasi berbasis web tersebut. Upaya lainnya
dipaparkan di atas memiliki keunggulan, paling tidak
adalah memisahkan secara fisik data hasil akuisisi
dalam aspek pengoperasian, pemeliharaan, personalia,
penyaluran BBM dengan data yang akan
dan aspek pelayanan.
diinformasikan kepada pihak lain atau masyarakat.
Dari aspek pengoperasian, sistem otomasi berbasis
web dengan model seperti di atas dapat beroperasi PENUTUP
cepat dan otomatis. Data penyaluran dan penerimaan
BBM tidak dapat diintervensi sehingga aman dari Kesimpulan
upaya manipulasi data. Basis data di database server Dengan beberapa keunggulan yang terdapat pada
bisa dihubungkan dengan sistem akuntansi perusahaan model sistem otomasi berbasis web yang dipaparkan
pengelola BBM, serta dapat mengirimkan data digital dalam tulisan ini, model tersebut dapat diimple-
ke dan dari depot BBM untuk mempercepat proses pe- mentasikan untuk pengendalian penyaluran BBM ber-
ngiriman BBM dari kilang ke depot penyimpanan, subsidi di Indonesia. Karena model sistem otomasi ini
stasiun pengisian BBM (SPBU), dan pengecer (agen). memiliki kehandalan, efisien, mampu telusur,
Dalam segi pemeriharaan, sistem otomasi berbasis transparan, dan mudah pengoperasiannya, maka model
web ini memudahkan pengelolaan data dan fleksibel. ini dapat digunakan oleh perusahaan jasa penyaluran
Pengubahan (update) nilai paramater sistem otomasi BBM seperti BPH Migas untuk keperluan monitoring
terkomputerisasi ini dapat dilakukan dengan mudah data penyaluran atau distribusi BBM bersubsidi di
oleh petugas yang diberi wewenang sesuai dengan Indonesia. Misalnya, untuk monitoring persediaan
kebutuhan. Dari sudut pandang personalia, sistem BBM di depot BBM, Stasiun Pengisian Bahan Bakar
otomasi penyaluran BBM memungkinkan Umum (SPBU), serta memonitor pendistribusian
berkurangnya jumlah tenaga kerja yang harus BBM tersebut ke pengguna industri atau perorangan.
dipekerjakan di depot BBM dan dalam rantai distri- Saran
busi BBM (agen, pengecer atau SPBU). Untuk menghasilkan sistem otomasi yang lebih
Pada segi pelayanan, sistem otomasi penyaluran handal, model sistem otomasi berbasis web yang
BBM dapat mengatasi masalah penyaluran BBM dipaparkan pada tulisan ini dapat diimplementasikan
dengan pembatasan jumlah BBM bersubsidi serta menjadi satu kesatuan dengan sistem otomasi SCADA
model harga beragam, dapat memperkirakan kebu- (Supervisory Control and Data Acquisition) konven-
tuhan penyaluran (delivery) BBM berdasarkan tingkat sional. Hasil akuisisi dan monitoring data yang
penggunaan per waktu, memberikan transparansi dihasilkan sistem SCADA dengan data yang
pelayanan kepada publik, serta mempercepat pe- tersimpan di database pusat pengendalian SCADA
layanan kepada pelanggan karena transaksi dilakukan dihubungkan ke server web. Dengan sistem SCADA
secara online melalui teknologi jaringan kom- berbasis web, maka pengendalian dan monitoring
puter/internet. peralatan fisik seperti pompa, katup, dan alat-alat
Secara umum dapat dikatakan bahwa semua ke- pengukuran status BBM di pusat penampungan dan
unggulan dan manfaat dari aspek yang telah dipa- jalur distribusi BBM (depot, SPBU, Agen Penyalur)
parkan di atas (yaitu pengoperasian, pemeliharaan, dapat dilakukan dari jarak jauh (remote.). Hanya saja
personalia, dan pelayanan), akan bermuara pada untuk mengimplementasikan model aotomasi penuh
penghematan finansial (keuangan). (full aotomated) semacam ini memerlukan infra-
struktur dengan biaya yang lebih mahal.

9
Momentum, Vol. 5, No. 1, April 2009 : 6 - 10

Sebelum mengimplementasikan sistem optimasi Jenkins, C.G. (1992), Fuel Monitoring and Control
pada proses penyaluran BBM, harus diperhatikan Systems, P-NET Conference – Germany,
kompleksitas sistem penyaluran BBM yang akan November 1992.
dioptimasi, sifat dan atau karakteristik pengguna, serta Langmann, R. (2004), LEAN Web Automation: A New
ketersediaan dana. Khusus dalam hal pengadaan Approach for Automaton of Distributed
piranti lunak komputer, perlu dipertimbangkan Systems, Duesseldorf: Process Informatics
apakah akan menggunakan proprietary software atau Laboratory.
open source software (OSS).
Pratyush, M. (2005), Automation of Water
UCAPAN TERIMA KASIH Distribution Management, University of Leeds.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Sadli, M. (2005), Krisis Penyaluran BBM, Kolom
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Kom- Pakar Pinter, Jumat, 24 Juni 2005.
puter (STMIK) ProVisi Semarang yang telah me- http://kolom.pacific.net.id/ind.
nyediakan sarana dan fasilitas untuk melaksanakan Sun Microsystems (2007), Java Card Technology:
penelitian pendahuluan guna penyiapan tulisan ini. Providing a Secure and Ubiquitous Java
Platform for Smart Cards, Santa Clara: Sun
DAFTAR PUSTAKA Microsystems, Inc.
Diverse Network. (2006), Infrastructure Automation
Technology, Diverse Network, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai