Anda di halaman 1dari 12

MIMBAR, Vol. XXVI, No.

1 (Januari - Juni 2010): 93-104

Profil Komitmen Dosen Dalam Kegiatan


Tridarma Perguruan Tinggi

LISA WIDAWATI, YENNI STYANI, DEYA NADYA

Fakultas Psikologi Unisba, Jl. Tamansari No.1 Bandung, Email: lisawidawati@yahoo.com,


yennnistyani@yahoo.com, deyanadya@yahoo.com

Abstract

There is a phenomenon in Psychology of Unisba University, that the func-


tional position owned by the lecturers is still low, about 62% is catego-
rized into the skilled assistant. This condition is due to the inoptimality of
the Three Pillars of Higher Education consisting of teaching, research,
and public service conducted by the lecturers. The inoptimality is because
of the more teaching burden that makes the lectures do not have more
time to do the two other pillars. However, several lecturers are able to
conduct the three pillars, therefore they can reach the hgher functional
position. This research is directed to know the description of the commit-
ment of the Phsychology Faculty lecturers in implementing the three pil-
lars of higher education according to the commitement model of Meyer
and Allen that consists of effectice commitment, continuance commitment,
and normative commitment. The method used in this research is descrip-
tive, with 36 research subjects, and the commitment measrument used is
the theory of organizational commitmeny from Allen and Meyer.
The results of the research show that in the teaching activity, 70 % of the
lecturers show the ideal commitment profile with the high affective, low
continuance, and high normative. Yet in the research activity only 19 % of
the lecturers have the ideal commitment profile. This is due to the focus
of their commitment, which until now is still more focused on teaching
rather than the two others pillars, namely research and public service.

Kata kunci: komitmen kerja, kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

I. PENDAHULUAN reputasi suatu perguruan tinggi di masyarakat


yang m erujuk pada peny elenggaraan
Dalam fungsinya sebagai suatu Tridarma Perguruan Tinggi.
institusi pendidikan tinggi yang telah Unisba sebagai salah satu perguruan
berkembang pesat di Jawa Barat, Unisba tinggi bernafaskan Islam di Kota Bandung
mengem ban perannya dengan memiliki visi menjadi perguruan tinggi Islam
menyelenggarakan pendidikan strata 1 terkemuka dan maju, sedangkan misinya
untuk 10 bidang ilmu yang dikelola dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
10 fakultas. Sebagai satuan pendidikan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma
penyelenggara pendidikan tinggi, Unisba Perguruan Tinggi); Menghasilkan lulusan
memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. yang berpotensi menjadi Mujahid (Pejuang),
Kejelasan visi dan misi serta kemampuan Mujtahid (Pemikir), dan M ujaddid
untuk memertahankannya menentukan (Pembaharu); Menumbuhkan kepeloporan,

93
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

pembaharuan pemikiran, dan pelaksanaan berdasarkan data pada tahun 2009 dapat
kehidupan yang islami; Mengembangkan dilihat dari diagram di bawah ini sebagai
kehidupan kampus yang ilmiah dan islami; berikut:
Mengembangkan lingkungan fisik dan sosial
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Diagram penyebaran dosen dalam tingkat
secara islami. Untuk mewujudkan hal pendidikan dan kepangkatan fungsional
tersebut di atas peranan dosen sangat
diperlukan untuk menghasilkan kualitas
5% 5% S-1 S-1
lulusan yang diperoleh m elalui
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, 21% 21%
21%
oleh karenanya dosen memunyai fungsi 74% 74% S-2 S-2
peran dan kedudukan yang sangat strategis.
Fakultas Psikologi yang merupakan S-3 S-3
salah satu fakultas favorit di Unisba yang
banyak diminati oleh calon-calon mahasiswa lektor kepala
telah berdiri sejak 1973. dan telah melahirkan 20%
sarjana-sarjana psikologi yang mampu
berkiprah diberbagai bidang lapangan
pekerjaan baik di kalangan pemerintahan, asisten ahli
swasta ataupun mandiri secara profesional lektor 62%
sebagai psikolog. 18%
Keberhasilan ini tidak terlepas dari
peran dosen-dosen yang menjalankan Sebanyak 2 orang dosen telah
tugas dan fungsinya di bidang pengajaran. mencapai gelar doktor (S-3), 29 orang bergelar
Pada sisi pengajaran apa yang telah magister (S-2), dan sisanya 8 orang bergelar
dilakukan oleh para dosen di Fakultas sarjana (S-1), 7 orang diantaranya sedang
Psikologi Unisba sudah tidak diragukan lagi menempuh pendidikan magister. Sedangkan
baik dalam hal penguasaan materi bahasan untuk jenjang jabatan fungsional, 24 orang
maupun komitmen dalam menjalankannya. asisten ahli (62%), 7 orang lektor (18%),
Dalam kegiatan ini, selain penugasan yang dan 8 orang lektor kepala (20%).
diberikan oleh pihak dekanat dalam hal Dari data tersebut dapat digambarkan
pengajaran, para do s enpun m em ilik i bahwa persoalan yang dihadapi oleh Fakultas
k e cend eru ngan y a ng po s i tif unt uk Psikologi Unisba adalah terkait dengan proses
memenuhi kew ajibannya hadir dalam penilaian akreditasi terhadap aspek kualitas
setiap perkuliahan. Namun di sisi lain dosen yang tercermin dalam kepangkatan
berdasarkan data, diperoleh gambaran, yang harus dimiliki oleh seorang dosen.
bahwa jabatan fungsional para dosen di Makin tinggi kepangkatan jabatan fungsional
Fakultas Psikologi tergolong paling rendah dosen diasumsikan makin memiliki kualitas
jika dibandingkan dengan fakultas lain di yang memadai terkait dengan fungsi Tri
Unisba. Darm a Perguruan Tinggi y ang telah
Sampai saat ini, Fakultas Psikologi dijalaninya, demikian pula sebaliknya. Dari
Unisba memiliki 39 orang dosen tetap yang 62% rata-rata dosen yang berpangkat asisten
terdiri dari 33 orang dosen tetap yayasan dan ahli tersebut telah mengajar selama kurang
6 orang dosen tetap Kopertis, dengan jumlah lebih 10 tahun. Hal ini berarti pada umumnya
dosen wanita sebanyak 27 orang, sedangkan dosen psikologi tidak mengalami kenaikan
jumlah dosen pria sebanyak 12 orang. Selain pangkat dalam rentang waktu 10 tahun,
dosen tetap, terdapat pula dosen kontrak sementara sebenarnya dalam ketentuan
sebanyak 6 orang. pengurusan pangkat dapat dilakukan 2
Gambaran dari penyebaran tingkat sampai 3 tahun sekali.
pendidik an dan jabatan f ungs io nal Pengurusan kenaikan pangkat atau
94
MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni 2010): 93-104

jabatan fungsional seorang dosen akan pengembangan diri bagi para dosen dalam
sangat terkait dengan berbagai kegiatan yang melakukan kegiatan penelitian melalui
dilakukan sejalan dengan Tridarm a berbagai sumber dana, baik yang bersifat
Perguruan Tinggi yang mencakup kegiatan internal m aupun ek sternal, nam un
pendidikan/pengajaran, penelitian dan tampaknya fasilitas tersebut belum digunakan
pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil secara maksimal.
wawancara, didapatkan data bahwa dari Dampak lebih jauh dari kondisi di atas,
ketiga Tridarma Perguruan Tinggi, darma pengurusan pangkat menjadi minim sehingga
penelitian dan darma pengabdian pangkat fungsional dosen di Fakultas
masyarakatlah yang tidak dilakukan oleh pada Psikologi Unisba menjadi rendah, sekalipun
umumnya dosen Fakultas Psikologi karena pada umumnya memiliki masa kerja yang
selama ini penugasannya terfokus pada lama. Selain itu, ragam penelitian dosen
darma pengajaran. Sistem pendidikan guna pengembangan ilmu pengetahuan
ps ik ologi yang m enuntut pros es dalam bidang psikologi pun jumlahnya
pengajarannya menggunakan metoda yang menjadi sedikit.
bersifat individual berdampak terhadap Di sisi lain, dalam keadaan yang
penugasan yang padat bagi hampir seluruh sama, ternyata masih ada beberapa dosen
dosen yang ada, sehingga, di sisi lain, Fakultas Psikologi yang rajin mengajukan
berakibat pada terabaikannya tugas-tugas kenaikan pangkat, meskipun jumlahnya
dosen pada kegiatan pengabdian masyarakat hanya sekitar 8 orang. Dosen-dosen tersebut
dan penelitian. Tugas membimbing pada dapat dikatakan telah melaks anak an
kegiatan praktikum dan seminar dalam Tridarma Perguruan Tinggi secara utuh
kelompok kecil dengan waktu yang relatif sehingga dapat mem enuhi Kum yang
lebih lama dibanding waktu mengajar di kelas disyaratkan. Dari hasil penelusuran lebih
menjadikan waktu kerja dosen di Fakultas lanjut, hal yang memotivasi para dosen
Psikologi Unisba lebih banyak terserap pada tersebut untuk melaksanakan Tridarma
kegiatan pengajaran. Perguruan Tinggi secara utuh dan mengurus
Sementara bila dikaitkan dengan kepangkatan, antara lain, karena memahami
fungsi seorang dosen, pada umumnya setiap bahw a Tridarma Perguruan Tinggi
do sen di Fak ultas Ps ik ologi Unis ba merupakan tugas do sen yang harus
sebenarnya memahami fungsi tugas yang dikerjakan. Dengan melakukan kegiatan
seharusnya secara utuh dilakukan sesuai Tridarma Perguruan Tinggi secara utuh,
dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Namun kesempatan untuk memeroleh jenjang karir
dengan penugasan pada darma pengajaran sebagai dosen lebih terbuka. Keterbatasan
yang padat, di sisi lain menjadi salah satu waktu ataupun fasilitas yang disediakan tidak
pertimbangan mengapa dosen kurang dapat dianggap s ebagai alasan yang
memberikan perhatian secara sungguh- menghambat kegiatan tersebut karena pada
sungguh untuk melakukan kegiatan darma dasarnya tugas seorang dosen adalah
penelitian dan pengabdian masyarakat. menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi.
Sehingga untuk kegiatan tersebut dosen tidak Berdasarkan hasil wawancara dengan
memiliki angka kredit yang memenuhi syarat pihak dekanat, didapat data bahwa fakultas
dalam mengurus kenaikan pangkat. Selain dan universitas sudah beberapa kali mencoba
pertimbangan tugas pengajaran yang padat, mengikutsertakan beberapa dosen untuk
ada pula dosen yang merasa kurang memiliki melakukan penelitian, akan tetapi banyak
minat untuk melakukan penelitian karena do sen yang m enolak , sehingga y ang
menganggap penelitian di bidang psikologi berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
sulit dilakukan. Sebenarnya pihak universi- hanyalah beberapa dosen saja.
tas maupun fakultas telah menyediakan Bila dikaitkan dengan konsep makna
fasilitas- fasilitas untuk menunjang seseorang bekerja, maka pada hakikatnya,

95
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

bekerja dapat dipandang dari berbagai ment, continuance commitment dan norma-
perspektif, antara lain: sebagai sarana tive commitment pada dosen Fakultas
pemenuhan kebutuhan, sarana menjalankan Psikologi Unisba. Penelitian dilakukan
ibadah, cara manusia mengaktualisasikan terhadap seluruh dosen dengan jumlah 36
diriny a, dan s ebagai keyakinan yang orang. Adapun alat ukur yang digunakan
dianutnya. Semua pandangan itu dapat adalah dengan mengadaptasi alat ukur
menjadi dorongan untuk melahirkan karya komitmen kerja dari Allen dan Meyer dengan
yang bermutu dalam pencapaian tujuan memertimbangkan karakteristik masing-
organisasi dan individu. masing kegiatan sejalan dengan Tridarma
Pandangan tersebut dapat Perguruan Tinggi dengan terlebih dahulu
diaktualisasikan dengan sangat beragam, dilakukan penguk uran v aliditas dan
diantaranya dalam bentuk dedikasi/loyalitas, reliabilitasnya.
tanggung jawab, kerjasama, kedisiplinan,
kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, II. PEMBAHASAN
dan integritas kepribadian. Semua bentuk
A. Landasan Teori
aktualisasi tersebut sebenarnya bermakna
komitmen. Komitmen digambarkan sebagai Istilah komitmen banyak digambarkan
sejauh mana tingkat ikatan pegawai/ oleh beberapa ahli, diantaranya menurut
karyawan pada objek komitmennya yang Muthuveloo & Rose (dalam Steers & Porter,
dicirik an dengan k eterlibatanny a dan 1983: 442) yang menyatakan bahwa
keputusannya untuk tetap tinggal. Sedangkan komitmen digambarkan sebagai suatu tingkat
menurut Baruch, 19 98 ; Bard (dalam ikatan pegawai/karyawan pada beberapa
Muthuveloo dan Rose, 2005) komitmen kerja aspek pekerjaan. Sedangkan Meyer, Allen &
adalah, komitmen yang menunjuk bukan Sm ith (1 99 7:11 ) menjelas kan bahw a
kepada organisasi maupun kepada karier komitmen dipandang sebagai cerminan dari
seseorang, tetapi kepada pekerjaan itu orientas i afek tif terhadap organisas i,
sendiri. Menurut Meyer, Allen & Smith pertimbangan mengenai untung dan rugi/
(1997:11) komitmen dipandang sebagai biaya jika meninggalkan organisasi dan
cerminan dari orientasi afektif terhadap pertimbangan moral untuk bertahan dalam
organisasi, pertimbangan mengenai untung organisasi.
dan rugi/biaya jika meninggalkan organisasi Dari berbagai definisi di atas, terlihat
dan pertimbangan moral untuk bertahan bahwa komitmen merupakan suatu hal yang
dalam organisasi penting dan lebih dari sekadar loyalitas yang
Berdasarkan fenomena yang ada di pasif terhadap objek komitmennya yang
atas, peneliti tertarik untuk mengarahkan mengisyaratkan adanya suatu hubungan
rumusan penelitian dengan mengetahui karyawan dengan objek komitmen secara
bagaimana sebenarnya taraf komitmen aktif. Dalam arti, karyawan memiliki kekuatan
dosen Fakultas Psikologi Unisba dalam yang relatif m enetap terhadap o bjek
menjalankan tugas Tridarma Perguruan komitmen misalnya organis asi, karier
Tinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini maupun pekerjaan dan menyebabkan
adalah diperolehnya gambaran deskripsi fakta munculnya keterlibatan karyawan dalam
mengenai katagori komitmen yang dimiliki pencapaian tujuan dan selalu menunjukkan
dosen Fakultas Psikologi Unisba. aktivitas yang mendukung terhadap objek
Metode yang digunak an dalam ko mitm en tersebut. K aryawan yang
penelitian ini adalah deskriptif. Metode menunjukkan komitmen ada keinginan untuk
penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab
melihat mengenai bagaimana gambaran untuk meny ok ong k es ejahteraan dan
komitmen melaksanakan Tridarma Perguruan keberhasilan dari objek komitmennya.
Tinggi, yang terdiri dari affective commit- Untuk memahami k om itmen

96
MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni 2010): 93-104

seseorang dalam bekerja, dapat dipandang psikologis (yang terdiri dari affective com-
dari berbagai bentuk yang berorientasi mitment, continuance commitment dan nor-
ataupun terfokus pada hal-hal, diantaranya mative commitment) yang menunjukkan
terhadap grup kerja, supervisi, atasan, hubungan individu terhadap pekerjaannya
pekerjaan/jabatan atau serikat pekerja. dalam hal keterlibatan serta keputusannya
Meyer & Allen mencoba mengkaji komitmen untuk tetap terlibat dalam proses kerjanya.
dalam bekerja dengan perspektif yang lebih Lebih lanjut Meyer and Allen (1997: 67)
luas. Ia mencoba mengeneralisasikan atau mengemukakan bahwa komitmen kerja
memperluas tiga model komponen komitmen terdiri dari tiga komponen yaitu sebagai
terhadap kesatuan lain selain organisasi. berikut:
Seseorang dapat merasakan/mengalami a. Komitmen kerja afektif (affective occu-
pendekatan afektif, kontinuans dan normatif pational commitment), yaitu komitmen
terhadap hal lain selain organisasi, seperti sebagai keterikatan af ek tif atau
relasi kerja dan pekerjaannya selama hal ps ik ologis k aryawan terhadap
tersebut memiliki hubungan psikologis. pekerjaannya. Ko mitm en ini
Berbagai penulis mengidentifikasikan menyebabkan karyawan bertahan pada
jenis komitmen karyawan yang dapat suatu pekerjaan karena m erek a
membantu berbagai pihak dalam menginginkannya (want to). Karyawan
membangun pemahaman atas sikap dan ini akan merasakan keterikatan yang kuat
perilaku karyawan dalam suatu organisasi. dengan pekerjaannya dan mau memikul
Dari berbagai pendapat ahli yang sangat tanggung jawab dari pekerjaannya.
bervariasi, komitmen karyawan (employment b. Komitmen kerja kontinuitas (continuance
commitment), dapat digolongkan ke dalam occupational commitment), mengarah
tiga kelompok, yaitu: work/job commitment; kepada perhitungan untung-rugi dalam
career/professional commitment, dan orga- diri karyawan sehubungan dengan
nizational commitment atau commitment to keinginannya untuk tetap m em -
organization, seperti yang terlihat dalam pertahankan atau m eninggalkan
gambar 1. Berikut penjelasannya: pekerjaannya. Artinya, komitmen kerja
di sini dianggap sebagai persepsi harga
1. Komitmen Kerja (Work/ Job Commitment)
yang harus dibayar jika karyawan
Berdasarkan teori tiga komponen dari meninggalkan pekerjaannya. Komitmen
Meyer dan Allen serta melihat kutipan dari ini menyebabkan karyawan bertahan
Baruch dan Bard, maka dapat disimpulkan pada suatu pekerjaan karena mereka
bahwa komitmen kerja merupakan keadaan membutuhkanny a (need to). Per-

Employee Commitment

Organizational
Commitment

Work/Job Career/Professional
Commitment Commitment

Gambar 1
Typology of Employee Commitment
Sumber: Meyer dan Lynne (Muthuveloo dan Rose, 2005).
97
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

timbangan yang mendasarinya antara berkontribusi secara berarti terhadap


lain kalkulasi karyawan mengenai pekerjaannya.
kontribusi yang sudah ia berikan kepada Karyawan dengan continuance com-
perusahaan (waktu, tenaga dan usaha). mitment yang tinggi akan bertahan dalam
Pertimbangan lain, Durhams, Grube dan pekerjaannya, bukan karena alasan
Castadena (1994 Nizmah, 2007) melihat emosional, tapi karena adanya kesadaran
bahwa faktor usia dan lama bekerja dalam individu tersebut akan kerugian besar
turut memengaruhi continuance com- yang dialami jik a meninggalk an
mitment. Tingkat us ia membatasi pekerjaannya. Karyawan terpaksa menjadi
keinginan seseorang untuk berpindah- anggota untuk menghindari kerugian finansial
pindah pekerjaan. Dengan demikian, dan kerugian lain, s ehingga
ko mitm en ini hanya berorientas i memungkinkannya melakukan usaha yang
terhadap kepentingan diri karyawan tidak maksimal. Berkaitan dengan hal ini,
sendiri. maka individu tersebut kurang/tidak dapat
c. Komitmen kerja normatif (normative diharapkan untuk memiliki keinginan yang
o ccupatio nal co mm itment), yaitu kuat untuk berkontribusi secara berarti pada
komitmen sebagai kewajiban untuk pekerjaannya.
bertahan dalam pekerjaan. Komitmen Sementara itu, komponen normatif
ini menyebabkan karyawan bertahan yang berkembang sebagai hasil dari
pada suatu pekerjaan karena mereka pengalaman sosialisasi, tergantung dari
merasa memiliki kew ajiban untuk sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki
melakukannya serta didasari pada karyawan. Komitmen normatif didasarkan
adanya keyakinan tentang apa yang pada pendekatan obligasi, di mana komitmen
benar dan berkaitan dengan masalah sebagai tekanan normatif yang telah
moral. Mungkin saja karyawan tersebut diinternalisasikan agar individu bertindak
mengalami keinginan, kebutuhan dan sesuai dengan tujuan dan k einginan
kewajiban yang besar untuk tetap organisasi. Komponen normatif menimbulkan
bertahan dengan pekerjaannya yang perasaan kewajiban pada karyawan untuk
sekarang. memberi balasan atas apa yang telah
diterimanya dari pekerjaannya. Karyawan
Meyer dan Allen (1991, Meyer dan
dengan normative commitment yang tinggi
Allen, 1997) berpendapat bahwa lebih tepat
akan tetap bertahan dalam pekerjaannya
melihat affective commitment, continuance
karena merasa adanya suatu kewajiban atau
commitment dan normative commitment
tugas yang memang sudah sepantasnya
sebagai ko mpo nen dibandingkan tipe
dilakukan atas keuntungan yang telah
komitmen, karena bagaimana hubungan
diberikan pekerjaan itu sendiri.
kary aw an tersebut terjadi dapat
mencerminkan derajat yang berbeda dari 2. Faktor-f ak to r yang M em bentuk
ketiganya. Komitmen Kerja di Dalam Organisasi
Setiap karyawan memiliki dasar dan
Terdapat beberapa faktor yang dapat
tingkah laku yang berbeda berdasarkan
memengaruhi komitmen kerja di dalam
komitmen kerja yang dimilikinya. Karyawan
organisasi (Mathieu & Zalac, 1990 ; Mowday;
yang memiliki komitmen dengan dasar af-
1984) dalam Kuntjoro, Zainudin Sri (2002):
fective memiliki tingkah laku berbeda dengan
karyawan yang berdasarkan continuance dan a) Karakteristik pribadi (person charac-
normative. Karyawan dengan affective com- teristic)
mitment yang tinggi memiliki kedekatan
Penelitian pada karakteristik pribadi
emosional yang erat terhadap pekerjaan. Hal
memfokuskan pada 2 (dua) tipe variabel:
ini berarti bahwa individu tersebut akan
memiliki motivasi dan keinginan untuk 1) Demographic variables (gender, usia,

98
MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni 2010): 93-104

dan lama kerja) 3. Tiga Komponen Komitmen Terhadap


Tridarma Perguruan Tinggi
Perbedaan gender pada komitmen
tepat berhubungan dengan perbedaan Uraian ini, difokuskan pada bagaimana
karakteristik pekerjaan dan pengalaman yang ketiga k om po nen ko mitm en tersebut
terjadi, dan hal ini berhubungan dengan gen- mempengaruhi perilak u do sen dalam
der. Selain itu, usia seseorang pun kaitannya terhadap pelaksanaan tugasnya,
memengaruhi ko mitm en k erja, pada yakni melaksanakan Tridarma Perguruan
beberapa penelitian terdapat hubungan yang tinggi secara utuh.
signifikan antara affective commitment Do sen yang memiliki ko mitm en
dengan usia. Pada beberapa penelitian lain dengan dasar afektif memiliki tingkah laku
terdapat hubungan yang positif antara masa yang berbeda dengan dosen yang memiliki
jabatan di organisasi dengan affective com- komitmen berdasarkan continuance dan nor-
mitment. mative. Dosen dengan affective commitment
yang tinggi memiliki kedekatan emosional
2) Dispositional variables (kepribadian &
yang erat terhadap pelaksanaan Tridarma
nilai-nilai)
Perguruan tinggi. Maksudnya, dosen tersebut
Seseorang dengan kebutuhan yang akan memiliki motivasi yang tinggi dalam
kuat pada af iliasi m ungk in akan memenuhi tugasnya dan memiliki keinginan
mengembangakan affective commitment untuk berkontribusi secara berarti terhadap
(M athieu & Zalac, 19 90 ), m engukur pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
karakteristik dari beberapa orang dan Dapat dikatakan bahwa dosen tersebut
melaporkan bahwa terdapat hubungan yang melakukan perk erjaanny a atas das ar
erat antara seseorang yang m eras a kemauan yang kuat dan perasaan senang
berkompeten dengan affective commitment, terhadap pekerjaannya, sehingga dosen
pekerja yang memiliki kepercayaan diri yang yang bersangkutan diperkirakan dapat
kuat pada kemampuannya dan prestasi mengerjakan Tridarma Perguruan Tinggi
memiliki affective commitment yang lebih secara utuh dan optimal.
tinggi dibandingkan dengan seseorang yang Dosen dengan continuance commit-
memiliki kepercayaan diri yang rendah. ment yang tinggi akan bertahan dalam
pekerjaannya maupun organisasi bukan
b) Karakteristik organisasi/ perusahaan
karena alasan emosional, namun karena
(Organizational characteristic)
adanya kesadaran dalam diri dosen tersebut
Karakteristik organisasi atau perusahaan bahwa dengan meninggalkan pekerjaannya
adalah bagaimana struktur organisasi di suatu (tidak melaksanakan Tridarma Perguruan
perusahaan dan kebijakan-kebijakan serta Tinggi), dia akan mengalami kerugian baik
aturan-aturan yang jelas di perusahaan secara finansial maupun kerugian lainnya.
memengaruhi komitmen kerja karyawan. Dosen merasa terpaksa untuk mengerjakan
Tridarma Perguruan Tinggi untuk
c) Pengalaman Kerja (work experience)
menghindari kerugian tersebut, sehingga
Dengan pengalaman dan penghayatan memungkinkannya melakukan usaha yang
seseorang pada pekerjaannya, karyawan tidak maksimal dalam melaksanakan tugas-
akan lebih tertantang dan menganggap tugasnya. Berkaitan dengan hal ini, maka
pekerjaaannya menarik sehingga akan do sen ters ebut k urang/tidak dapat
memiliki k om itmen yang tinggi pada diharapkan untuk memiliki keinginan yang
pekerjaanya dan perusahaannya, sedangkan kuat untuk berkontribusi secara berarti pada
ketidakjelas an peran dan k urangnya pekerjaannya. Akibatnya, dapat dipastikan
perhatian akan hak dan kewajiban karyawan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
juga akan mengurangi komitmen seorang menjadi tidak utuh dan kurang optimal. Perlu
karyawan. diperhatikan, adanya perasaan terpaksa

99
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

bukan berarti dosen tersebut tidak menikmati tinggi memiliki kedekatan emosional yang
pekerjaannya, selama dia menyadari bahwa erat terhadap pekerjaan. Hal ini berarti
dengan bekerja dia dapat menghindari bahwa individu tersebut akan memiliki
kerugian-kerugian tersebut, dia akan tetap motivasi dan keinginan untuk berkontribusi
melakukan dan menjalankan pekerjaannya secara berarti terhadap pekerjaannya.
hanya saja hasilnya tidak optimal. Dosen dengan continuance commit-
Sementara itu, dos en dengan ment yang tinggi akan bertahan dalam
komponen normatif yang tinggi akan tetap pekerjaannya karena adanya kesadaran
bertahan untuk melakukan pekerjaannya dalam individu tersebut akan kerugian besar
karena merasa adanya suatu kewajiban atau yang dialami jik a meninggalk an
tugas yang memang sudah sepantasnya pekerjaannya. Dosen terpaksa menjadi
dilakukan atas keuntungan-keuntungan yang anggota untuk menghindari kerugian finansial
telah diberikan pekerjaan/fakultas terhadap dan kerugian lain, s ehingga
dirinya. Dosen mengerjakan tugasnya karena memungkinkannya melakukan usaha yang
merasa “berhutang budi” atas fasilitas dan tidak maksimal.
keuntungan y ang dia terima dari Sementara itu, komponen normatif
pekerjaannya dan dosen akan merasa menimbulkan perasaan kewajiban pada
bers alah apabila m eninggalkan dosen untuk memberi balasan atas apa yang
pekerjaannya. telah diterimanya dari pekerjaannya. Dosen
Pada das arny a melaks anak an dengan normative commitment yang tinggi
ko mitm en s am a maknanya dengan akan tetap bertahan dalam pekerjaannya
menjalankan kewajiban, tanggung jawab, karena merasa adanya suatu kewajiban atau
dan janji yang membatasi kebebasan tugas yang memang sudah sepantasnya
seseo rang untuk melak ukan s es uatu. dilakukan atas benefit yang telah diberikan
Sehingga apabila s es eo rang s udah pekerjaan itu sendiri.
berk om itmen, m ak a dia harus
mendahulukan apa yang sudah dijanjikan C. Analisis
untuk pekerjaannya di atas kepentingan
Hasil pengolahan data komitmen
dirinya. Di sisi lain komitmen berarti adanya
terhadap Tridarma Perguruan Tinggi pada
ketaatan seseorang dalam bertindak sesuai
Dosen Fakultas Psikologi Unisba akan
dengan janji-janjinya.
disajikan dalam bentuk tabel Data
Ko mitm en dos en terhadap
penyebaran kategori komitmen dosen
pekerjaannya, dalam artian dilakukan atau
berdasarkan kegiatan pengajaran, penelitian
tidaknya Tridarma Perguruan Tinggi, akan
dan pengabdian masyarakat pada Tabel 1
tercermin dalam derajat kehadiran dari tiga
dan pada Tabel 2 adalah Kategori Komitmen.
komponen yaitu affective commitment, con-
Dari has il penelitian dipero leh
tinuance commitment dan normative com-
gambaran bahwa dari ke tiga kegiatan
mitment seperti yang dijelaskan oleh Meyer,
Tridarma Perguruan Tinggi, maka
Allen & Smith (1997). Ketiga komponen
jumlah dosen yang memiliki profil katagori
komitmen ini ada dalam diri setiap dosen,
yang ideal yang paling banyak adalah pada
namun dalam kadar yang berbeda-beda
kegiatan pengajaran, yakni sebanyak 25
sehingga akan menghasilkan perilaku yang
(69,4%) orang. Pada kegiatan ini para dosen
berbeda pula sebagai latar belakang dalam
umumnya telah memiliki komitmen yang
mempertahankan pekerjaannya.
tinggi pada komponen afektifnya, artinya
Didasari o leh pertim bangan-
secara umum, dosen menyukai dan memiliki
pertim bangan tersebut, dos en dapat
minat yang cukup kuat terhadap kegiatan
memperkirakan kemungkinannya
pengajaran yang dilakukannya. Dosen akan
mengerjakan tugas dengan baik. Misalnya,
melakukan perkerjaan mengajar atas dasar
dosen dengan affective commitment yang
kemauan yang kuat dan perasaan senang

100
MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni 2010): 93-104

Tabel 1
Data penyebaran kategori komitmen dosen berdasarkan kegiatan
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat

No. Katagori Komitmen Pengajaran Penelitian PKM

1. Aff tgi – Con tgi – Norm tgi 1 8 11


2. Aff tgi – Con tgi – Norm rdh 8 4 8
3. Aff tgi – Con rdh – Norm tgi 25 7 7
4. Aff tgi – Con rdh – Norm rdh 2 6 4
5. Aff rdh – Con tgi – Norm tgi 0 0 0
6. Aff rdh – Con tgi – Norm rdh 0 6 6
7. Aff rdh – Con rdh – Norm tgi 0 0 0
8. Aff rdh – Con rdh – Norm rdh 0 5 0

Jumlah 36 36 36

Tabel 2
Kategori Komitmen dan Analisisnya

No Katagori Komitmen Deskripsi analisis

1. Aff tgi – Con tgi – Norm tgi Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi bukan
hanya dilandasi oleh keterikatan s ecara
emosional terhadap pekerjaan, namun juga
melihat pertimbangan normatif sekaligus
penilaian akan nilai manfaat yang akan diperoleh
sehingga perilaku diprediksi akan sejalan pula
mengikuti aturan yang berlaku sepanjang
organisasi dapat memberikan pemenuhan
kebutuhannya.

2. Aff tgi – Con tgi – Norm rdh Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi,
dilandasi oleh keterikatan emosional namun ada
pula pertimbangan nilai manfaat yang akan
diperoleh. Persoalan value tentang moral
ataupun kewajiban bukan hal yang penting.
Perilaku diprediksi memberi kontribusi sepanjang
ia memiliki minat terhadap pekerjaan dengan
disertai keinginan akan sesuatu yang diharapkan
dari situasi tersebut.

3. Aff tgi – Con rdh – Norm tgi Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi karena
dilandasi oleh keterikatan emosional pada
pekerjaan serta pertimbangan nilai akan moral

101
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

No Katagori Komitmen Deskripsi analisis

3. Aff tgi – Con rdh – Norm tgi dan kewajiban yang harus ia lakukan tanpa diikuti
oleh dasar untung rugi atau manfaat yang akan
diterima. Perilaku diprediksi menunjang proses
kerja secara optimal karena didasari oleh rasa
suka dan minat yang tinggi dengan mengikuti
aturan yang ada. Katagori ini adalah katagori
yang paling ideal.

4. Aff tgi – Con rdh – Norm rdh Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi semata
karena dilandasi oleh keterikatan emosional pada
pekerjaan dan unsur pertimbangan untung rugi
ataupun kewajiban-kewajiban moral tidak
menjadi prioritas utama. Diprediksi, perilaku
yang ia tampilkan lebih menonjolkan cara yang
sesuai dengan kebutuhan dan afeksi dirinya.

5. Aff rdh – Con tgi – Norm tgi Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi lebih
dilandasi oleh pertimbangan kewajiban moral
dengan disertai pula kalkulasi untung rugi
terhadap kemungkinan nilai manfaat bagi dirinya.
Dengan landasan tersebut, ia tidak memiliki
keterikatan emosional terhadap pekerjaan yang
dihadapi. Perilaku diprediksi berkontribusi
sepanjang ia m endapatk an pem enuhan
kebutuhan disertai dengan kewajiban yang harus
ia jalankan.

6. Aff rdh – Con tgi – Norm rdh Keterlibatan pada pekerjaan hanya semata
dilandasi oleh pertimbangan dan kalkulasi
untung rugi akan nilai manfaat yang diperoleh.
Perilaku diprediksi berkontribusi bila organisasi
mampu memberikan pemenuhan, namun bila
tidak, akan menjadi tidak loyal.

7. Aff rdh – Con rdh – Norm tgi Keterlibatan pada pekerjaan tidak dilandasi oleh
adanya keterikatan secara emosional ataupun
pertimbangan untung rugi, namun lebih didasari
oleh adanya rasa kewajiban yang harus
dijalankannya. Perilaku diprediksi hanya sebatas
mengikuti kewajiban sehingga pengembangan
akan proses kerja terbatas.

8. Aff rdh – Con rdh – Norm rdh Saat bekerja, tidak memiliki landasan keterikatan
baik secara emosional, kalkulasi akan untung
rugi terhadap nilai manfaat ataupun kewajiban
moral yang harus ia lakukan. Perilaku diprediksi
tidak memberikan kontribusi yang kuat.

102
MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni 2010): 93-104

sehingga dilandasi oleh motivasi mengajar masyarakat, 19 orang (52,7%) dosen memiliki
yang sunggguh-sungguh. Sekalipun pada komitmen afektif yang tinggi, namun diikuti pula
beberapa, yakni 8 orang (22,2%) diikuti pula dengan continuance yang tinggi pula. Artinya,
oleh pertimbangan lain yang berkaitan mereka memiliki minat pada kegiatan tersebut
kalkulasi apakah tugas mengajar tersebut namun diikuti pula dengan kalkulasi nilai
memberikan nilai manfaat bagi dirinya atau manfaat yang akan diperoleh. Dengan
tidak. Hal yang menarik dari tabel di atas demikian mereka akan melakukan kegiatan
adalah pada kegiatan pengajaran, terlihat pengabdian pada masyarakat. Tidak semata-
tidak ada seorang dosen pun yang memiliki mata karena berminat dan suka namun juga
komitmen afektif yang rendah. Hal ini jika diperkirakan kegiatan tersebut memiliki hal
menunjang analisis yang menggambarkan yang menguntungkan. Hal tersebut dapat
bahwa mengapa pada kegiatan pengajaran, dikaitkan dengan adanya peluang mendapatkan
dosen Fakultas Psikologi dinilai paling tinggi reward saat seorang dosen melakukan
tingkat kehadirannya o leh Bagian kegiatan pengabdian masyarakat.
Kepegawaian Unisba dibanding fakultas lain. Data lain yang cukup signifikan untuk
Dengan gambaran tersebut, maka prediksi dijelaskan adalah adanya beberapa 6 orang
perilaku yang ditampilkan sejalan dengan (16,6%) dosen yang memiliki katagori
kenyataannya yang terjadi, bahwa pada ko mitm en continuance y ang tinggi,
kegiatan pengajaran dilakukan dengan sementara pada kedua katagori komitmen
sungguh-sungguh. lainnya tampak rendah pada kegiatan
Bila dibandingkan pada kegiatan dua penelitian dan pengabdian masyarakat,
darm a lainny a, y aitu penelitian dan artinya terdapat dosen yang hanya akan
pengabdian masyarakat, tampak bahwa melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut
pada kegiatan tersebut, katagori komitmen semata-mata karena pertimbangan kalkulasi
yang dimiliki oleh para dos en sangat nilai manfaat yang akan diperolehnya. Bahkan
menyebar. Pada profil katagori komitmen masih terdapat 5 orang (13,8%) dosen yang
yang ideal, terlihat hanya 7 orang (19,4%) memiliki komitmen pada ke 3 komponen
saja baik untuk kegiatan penelitian maupun dalam katagori yang rendah. Artinya, perilaku
pengabdian masyarakat. Artinya, hanya 7 yang ditunjukkannya tidak memberikan
orang yang memiliki minat melakukan kontribusi yang kuat pada kegiatan penelitian.
penelitian dengan sungguh-sungguh dan Dengan melihat hasil dan analisis dari
menjadikannya prioritas kegiatan yang harus masing-masing katagori komitmen yang dimiliki
dilakukannya tanpa dilandasi oleh kalkulasi ke-36 orang dosen Fakultas Psikologi, maka
untung rugi. Demikian pula pada ke 7 orang gambaran tersebut memberi penjelasan
yang memiliki katagori komitmen ideal pada mengapa kegiatan penelitian dan pengabdian
kegiatan PKM. Sementara 12 orang (33,3%) masyarakat yang dilakukannya rendah sehingga
dosen lainnya sekalipun ia memiliki minat berdampak pula terhadap minimnya
yang tinggi pada penelitian, namun diikuti pengurusan kenaikan pangkat dosen. Dengan
pula dengan pertimbangan kalkulasi yang demikian pada kegiatan pengajaran, intrinsic
cukup tinggi, sehingga kalaupun ia memiliki variable yang ada dalam diri dosen, dalam hal
minat namun prioritas melakukan kegiatan ini motivasi jauh lebih kuat dibanding pada
penelitian akan dilakukan jika dianggap akan kegiatan penelitian dan pengajaran.
memberikan nilai manfaat yang besar bagi
dirinya saat itu. III. PENUTUP
Kondisi yang hampir sama dengan Pertam a, R endahny a k egiatan
persoalan yang ada di kegiatan penelitian penelitian dan pengabdian masyarakat
terlihat pula pada kegiatan darma pengabdian disebabkan karena secara umum dosen
masyarakat. Menilik hasil yang diperoleh dari Fakultas Psikologi hampir sebagian besar
data pada kegiatan pengabdian pada justru memiliki komitmen dengan profil ideal

103
LISA WIDAWATI dkk. Profil Komitmen Dosen Terhadap Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi

pada kegiatan pengajaran. Profil ideal yang Ketiga, memberikan kesempatan bagi
dimaksud adalah profil komitmen dengan peneliti lain untuk mengkaji lebih mendalam
katagori tinggi pada komponen afektif, dan faktor-faktor pembentuk komitmen afektif
normatif dengan komponen continuance yang tinggi bagi seseorang terhadap
yang rendah. Para dos en m em ang pekerjaannya.
memfokuskan kegiatannya pada pengajaran
karena dilandasi oleh keterlibatan emosional
dan afektif yang cukup kuat yang bersumber DAFTAR PUSTAKA
dari minat dan kesukaan yang cukup tinggi.
Para dos en pada um um ny a memiliki Meyer. J.P., & Allen, N.J. (1997). Commitment
kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat in the Workplace Theory Research and
melakukannya. Apllication. Thousand Oaks, California:
Kedua, pada kegiatan penelitian dan SAGE Publication.
pengabdian masyarakat, hampir 50% dosen Kuntjoro, Zainuddin Sri. (2002). Komitmen
memiliki komitmen pada komponen continu- Organisasi. e-psikologi.com. Jakarta 25
ance yang tinggi dengan variasi komponen Juli
lain yang berbeda, sehingga kedua kegiatan http//www.stttelkom.ac.id; Achmad, Agus.
ters ebut dilak uk an dengan dilandas i Modul Organizational Behavior
pertimbangan kalkulasi untung rugi yang Arikunto, Suharsimi.(2007). Manajemen
cukup kuat. Penelitian. Cetakan kesembilan. Jakarta:
Ketiga, masih ada beberapa dosen Rineka Cipta
yang memiliki komitmen rendah pada Gulo, W. (2007). Metodologi Penelitian.
ko mponen k egiatan penelitian dan Jakarta: PT Gramedia Widiasarana In-
pengabdian masyarakat. donesia.
Adapun s aran penulis adalah Azwar, Saifuddin. (2008). Reliabilitas dan
Pertama, memberikan treatment dalam hal Validitas. Edis i ke-3 . Yo gyak arta:
manajemen tugas yang lebih proporsional Pustaka Pelajar
agar dosen memiliki waktu untuk melakukan Ro bbins, Stephen P. (2 00 6). Perilaku
kegiatan penelitian dan pengabdian Organisasi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT
masyarakat. Indeks Kelompok Gramedia
Kedua, membangun situasi dan Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi
suasana yang mengarahkan terbentuknya Edisi 10. terjemahan Vivin Andhika
minat yang tinggi bagi para dosen terhadap Yuwono, Shekar Purwanti, Th Arie P dan
kegiatan penelitian dan pengabdian Winong Rosari. Yogyakarta: Penerbit
masyarakat. ANDI.

104

Anda mungkin juga menyukai