Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

FAKULTAS PERTANIAN
Kampus III JL. Malijo No. 96 Pangkalan Bun

FORMULIR OUTLINE PROPOSAL NON EKSPERIMENT


A. IDENTITAS MAHASISWA
NAMA : REPI YANA
NIM : 14542010309
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
B. RENCANA JUDUL PENELITIAN
“STUDI KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN KELAPA SAWIT DI, CV
P4S DESA KUBU KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN
BARAT’’
C. KERANGKA PEMIKIRAN / RUMUSAN MASALAH
Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan
salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian
umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak
tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi
terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman
kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan
penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi kelapasawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah
satu diantaranya adalah pengendalian hama dan penyakit. (Sastrosayono 2003).
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi
andalan dimasa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit
memiliki arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Selain menciptakan kesempatan
kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumberdevisa negara.
Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang di 22 daerah
propinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 1968 seluas 105.808 hadengan produksi
167.669 ton, pada tahun 2007 telah meningkat menjadi 6.6 juta ha dengan produksi sekitar 17.3
juta ton CPO (Sastrosayono 2003). Tanaman kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan
primadona Indonesia. Di tengah krisis global yang melanda dunia saat ini, industri sawit tetap
bertahan dan memberi sumbangan besar terhadap perekonomian negara. Selain mampu
menciptakan kesempatan kerja yang luas, industri sawit menjadi salah satu sumber devisa
terbesar bagi Indonesia.
Data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2008) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dari 4 713 435 ha pada tahun 2001 menjadi
7.363.847 ha pada tahun 2008 dan luas areal perkebunan kelapa sawit ini terus mengalami
peningkatan. Peningkatan luas areal tersebut juga diimbangi dengan peningkatan produktifitas.
Produktivitas kelapa sawit adalah 1.78 ton/ha pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 2.17
ton/ha pada tahun 2005. Hal ini merupakan kecenderungan yang positif dan harus dipertahankan.
Untuk mempertahankan produktifitas tanaman tetap tinggi diperlukan pemeliharaan yang tepat
dan salah satu unsur pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) adalah pengendalian hama dan
penyakit.
Sektor perkebunan merupakan salah satu potensi dari subsektor pertanian yang
berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian rakyat dalam pembangunan perekonomian
Indonesia. Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi penggerak pembangunan nasional
karena dengan adanya dukungan sumber daya yang besar, orientasi pada ekspor, dan komponen
impor yang kecil akan dapat menghasilkan devisa non migas dalam jumlah yang besar.
Produktivitas kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya yang diterapkan.
Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting dan
menentukan masa produktif tanaman. Salah satu aspek pemeliharaan tanaman yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan budidaya kelapa sawit adalah pengendalian hama dan penyakit.
Pengendalian hama dan penyakit yang baik dapat meningkatkan produksi dan produktivitas
tanaman.
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Berapa biaya investasi, biasa operasional, produksi , dan penerimaan usaha
tani tanaman kelapa sawit di CV p4s desa kubu kecamatan kumai kabupaten
kotawaringin barat?
2. bagaimanakah kelayakan usahatani tanaman kelapa sawit berdasarkan NPV
dan IRR?
D. INFORMASI PENDUKUNG
1. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dalam Penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah biaya investasi, biasa operasional,
produksi , dan penerimaan usaha tani tanaman kelapa sawit di CV p4s desa kubu
kecamatan kumai kabupaten kotawaringin barat .

2. MATA KULIAH PENDUKUNG


a. Ilmu Usaha Tani Nilai :A
b. Ekonomi Mikro Nilai :C
c. Kewirausahaan Nilai :A
d. Manajemen Resiko Nilai :B
e. Ekonomi Pertanian Nilai :B
f. Tata Niaga Pertanian Nilai :A

3. KEGIATAN PENELITIAN : MANDIRI


E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. TUJUAN

 Untuk mengetahui berapa biaya investasi, biasa operasional, produksi , dan


penerimaan usaha tani tanaman kelapa sawit di CV p4s desa kubu kecamatan
kumai kabupaten kotawaringin barat.

 Untuk mengetahui bagaimanakah kelayakan usahatani tanaman kelapa sawit


berdasarkan NPV dan IRR.

F. METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif
dankualitatif. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari data
primerdan data sekunder. Metode dasar bersifat deskriptif analisis, yang memusatkan
diri pada masalah – masalah aktual yang ada dilapangan ,data dikumpulkan ,
disusun,dianalisis dan kemudian dijelaskan .
2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
 Wawancara, yaitu suatu metode yang digunakan untuk memperoleh data
primer yang dari sumbernya (pelaku usaha agribisnis) dimaksudkan untuk
mengetahui aspek-aspek kuantitatif melalui media kuesioner yangterstruktur
dan telah dipersiapkan.
 Studi dokumen, yaitu pengumpulan data yangdilakukan dengan cara melihat
dan mecatat dokumen atau catatan yang berhubungandengan penelitian
sebagai data penunjang.
3. TEKNIK ANALISA DATA
 Untuk menghitung Kelayakan usahatani buah naga, analisis yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. NPV adalah selisih antara jumlah present value dari penerimaan dan
jumlah present value dari biaya. Suatu usaha dikatakan layak jika
NPV > 0, dan tidak layak jika NPV < 0 yang berarti ada penggunaan
lain untuk investasi yang lebih menguntungkan.
b. IRR adalah nilai tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama
dengan 0. IRR berarti tingkat pengembalian yang telah ditanamkan.
Nilai RR tidak dapat dicari langsung menggunakan rumus yang pasti,
melainkan dengan cara coba-coba. Caranya dengan tingkat suku
bunga (i) dengan NPV positif dan tingkat bunga (i) dengan NPV
negatif.
 Model metematik
1. Net PresentValue (NPV)

Ket. NB = Net benefit = Benefit – Cost

C = Biaya investasi + Biaya operasi

B = Benefit yang telah didiskon

C1 = Cost yang telah didiskon

i = diskon faktor
2. IRR

Keterangan:

IRR = Internal Rate ofReturn

i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+

i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-

NPV1 = Net PresentValue bernilai positif

NPV2 = Net PresentValue bernilai negatif

Mengeteahui, Menyetujui, Mengesahkan,


Pembimbing Akademik Ketua Program Studi Dekan Fakultas Pertanian

M. Robiannor, SP,MP M. Robiannor, SP,MP Geger Suharmono, SP, MP


NUPN : 9911005959 NUPN : 9911005959 NUPN : 9911001953

Anda mungkin juga menyukai