Makalah Urin Bab II
Makalah Urin Bab II
ISI
1
/Downloads/pdfdokumen.com_pengawet-urin.pdf
Spesimen urin yang dibiarkan pada suhu ruangan akan segera mulai terurai,
terutama karena adanya bakteri pada sampel. Urea-splitting bacteria, bakteri ini
menghasilkan amoniak, sehingga meningkatkan pH urin. Peningkatan pH akan
berakibat penguraian atau pemecahan kumpulan sel-sel (cast) yang mungkin ada di
urin, kerena kumpulan sel ini mudah larut dalam larutan basa. Bila glukosa ada, maka
bakteri dapat menggunakan molekul ini sebagai sumber energi yang kemudian
berakibat negatif palsu pada kasus glikosuria. Bahkan bila kontaminasi bakteri tidak
ada, komponen urin seperti sel-sel darah merah dan silinder atau kumpulan sel darah
merah akan rusak bahkan tidak ada. Sebaliknya bila pH rendah dan berat jenis urin
tinggi (>1,015) berkurangnya akan tambah banyak terutma bila tanpa pengawet
Urine yang disimpan juga berubah susunannya tanpa adanya kuman : asam urat
dan garam – garam urat mengendap. Teristimewa pada suhu rendah. Selain itu, urine
simpanan berubah susunannya oleh proses-proses oxidasi, hidrolisis dan oleh pengaruh
cahaya (fotodegradasi). Sebelum melakukan pemeriksaan, semua bahan yang
mengendap harus dicampur lebih dulu dengan cairan-atas lagi dengan mengocok urine
itu.2
2. Urin pagi
Yang dimaksud dengan urin pagi adalah urin yang pertama-tama dikeluarkan pada
pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lenih pekat dari urin yang dikeluarkan siang
hari, jadi baik untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein dan baik juga untuk
pemeriksaan hormone kehamilan (HCG).
3. Urin postprandial
Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap glukosuria, ia merupakan urin
yang pertama kali dilepaskan 1-3 jam sehabis makan. Urin pagi tidak baik untuk
pemeriksaan penyaring terhadap adanya glukosuria.
4. Urin 24 jam
Urin 24 jam digunakan untuk penetapan kuantitatif sesuatu zat dalam urin dan
sebagai angka analisa. Cara pengumpulannya sebagai berikut ; misalnya jam 7 pagi
penderita mengeluarkan urinnya, urin ini dibuang. Semua urin yang dikeluarkan
kemudian, termasuk juga urin jam 7 pagi esok harinya, harus ditampung dalam
botol urin yang tersedia dan dicampur.
2
gandasoebrata
Adakalanya urin 24 jam itu ditampung terpisah-pisah dalam beberapa botol
dengan maksud tertentu. Hal itu dapat dilakukan pada diabetes mellitus untuk
melihat banyaknya glukosa yang dikeluarkan dari santapan satu ke santapa
berikutnya. Sampel pertama ialah urin dari pagi sampai makan siang, sampel kedua
dari makan siang sampai makan malam dan yang ketiga dari makan malam sampai
makan pagi esok harinya.
Dalam menjalankan pemeriksaan terhadap faal suatu organ mungkin
diperlukan urin yang dikumpulkan secara khusus pula. Hal itu akan diterangkan
pada cara melakukan percobaan yang bersangkutan.
2. Secara kimia
3
gandasoebrata
4
/Downloads/bbc313_slide_anti_koagulansia_-_pengawet_dan_sampling.pdf
1. Toluene
Pengawet ini banyak dipakai; hampir mendekati sifat pengawet “ all round”
perombakan urine oleh kuman dihambat, lebih-lebih dalam keadaan dingin; baik sekali
dipakai untuk mengawet glukosa, aseton dan asam aseto-asetat. Pakailah sebanyak 2-5
ml toluene untuk mengawet urine 24 jam; jumlah itu dimasukkan ke dalam botol
penampung. Dan setiap kali ditambahkan urine, botol harus dikocok baik-baik. Dosis
dari toluene ini adalam 3 ml/liter urin.
2. Thymol
Sebutir thymol sebagai pengawet mempunyai daya seperti toluene juga, tetapi lebih
apesifik untuk mempertahankan kadar gula dan dinding sedimen. Kalau jumlah thymol
terlalu banyak ada kemungkinan terjadi hasil positif palsu pada reaksi terhadap
proteinuria dengan cara pemanasan dengan asam asetat. Pengawet ini Tidak
mengganggu pemeriksaan protein, elektrolit, glukosa, kreatinin, keton dan bilirubin.
Dosis :
- 1-2 tablet/liter urine.
- larutan 10 % Thymol dalam -larutan 10 % Thymol dalam propanol , Dosis:
5ml/urine 24 jam.
3. Formaldehida 40%
Khusus dipakai untuk mengawetkan sedimen; mengawetkan sedimen penting sekali
bila hendak mengadakan penilaian kuantitatif atas unsure-unsur dalam sediment.
Pakailah sebanyak 1-2 ml larutan formaldehida 40% untuk mengawetkan urine 24 jam.
Campur baik – baik tiap kali ditambah urine. Kelemahan: jika jumlahnya terlalu besar,
mungkin mengadakan reduksi pada test Benedict dan mengganggu test Obermayer
untuk menyatakan adanya indikan. Tidak dianjurkan untuk pemeriksaan gula
(menggangu reaksi reduksi )
5. Natrium karbonat
Khusus dipakai untuk mengawetkan urobilinogen jika hendah menentukan ekresinya
per 24 jam. Masukkanlah kira-kira 5 gram natrium-karbonat dalam botol penampung
bersama dengan beberapa ml toluene. Pengawet harus menggunakan botol berwarna.5
6. Natrium florida
Pengawet ini digunakan untuk mencegah glukosasel/glikolisis dan menghambat
pertumbuhan bakteri. Digunakan pada pemeriksaan glukosa.
5
gandasoebrata
7. Asam boraks
Pengawet ini dapat mempengaruhi pH urin,digunakan untuk mengawetkan
elemen urin seperti esteriol dan estrogen selama 7 hari, untuk mengawetkan
kreatinin, asam urat dan glukosa, untuk mempertahankan pH dan mengawetkan
protein.
8. HCl pekat (10 N)
Pengawet ini digunakan untuk mengawetkan kalsium yang digunakan untuk
pemeriksaan Steroid, Cathecolamin , Adrenalin dan noradrenalin. Dosis
pengawet ini adalah 10 ml.6
6
/Downloads/bbc313_slide_anti_koagulansia_-_pengawet_dan_sampling.pdf