Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Diantara seluruh jenis keganasan, tumor ganas payudara adalah
tumor yang paling sering ditemukan, khususnya pada wanita. Prevalensi
tumor ganas payudara mencapai 23% dari seluruh kejadian keganasan
dengan 14% diantaranya menyebabkan kematian (CA Cancer J Clin, 2011).
Neoplasma atau tumor merupakan perkembangan sel-sel baru yang tidak
terkontrol dan berlebihan akibat dari faktor pertumbuhan sel normal yang
tidak responsif.
Menurut WHO dalam WHO Global Burden of Disease (2008), 69%
kejadian tumor payudara diseluruh dunia terjadi di negara-negara
berkembang, walaupun di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia,
tumor ganas payudara menempati urutan kedua kejadian tertinggi setelah
kanker leher rahim. Statistik di Indonesia menunjukkan penderita tumor
ganas payudara meningkat setiap tahunnya. Terdapat 5.207 kasus pada
tahun 2004, meningkat menjadi 7.850 kasus pada tahun 2005. Selanjutnya
pada tahun 2006 penderita tumor ganas payudara terus meningkat hingga
8.328 kasus dan mencapai 8.377 kasus pada tahun 2007 (Profil Kesehatan
Indonesia, 2008). Dari Global Cancer Statistic, tumor ganas (kanker)
payudara merupakan kanker paling didiagnosis dan penyebab utama
kematian pada wanita di dunia, terhitung 235 (1,38 juta) dari total kasus
kanker baru dan 14% (458.400) dari total kematian akibat kanker pada tahun
2008. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia
tahun 2007, tumor ganas (kanker) payudara menempati urutan pertama
pada pasien rawat inap diseluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%).
Di Provinsi Kepulauan Riau sendiri didapatkan data dari 7
kabupaten atau kota perempuan dengan rentan usia 30-50 tahun terdapat
0.79 % (1.855 orang) melakukan pemeriksaan leher Rahim dan payudara,
sebanyak 1.79% (32 orang) dinyatakan memiliki tumor atau benjolan
payudara. Berdasarkan data medical record Rumah Sakit Budi Kemuliaan
jumlah pasien tumor payudara dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli
2017 tercatat 46 orang penderita.
Tumor merupakan perkembangan sel-sel baru yang tidak terkontrol
dan berlebihan akibat dari faktor pertumbuhan sel normal yang tidak
responsive. Berdasarkan sifatnya, tumor dibagi menjadi tumor jinak dan
tumor ganas atau maligna (kanker). Tumor jinak tidak mempunyai
kemampuan untuk menginfiltrasi jaringan sekitar, tidak bermetastasis ke
organ lain, serta sebagian besar diantaranya tumbuh perlahan, walaupun
sebagian tumor jinak mampu tumbuh lebih cepat dibanding sel kanker. Sel
tumor dikatakan maligna ketika sel tersebut cenderung tumbuh lebih cepat
dan tumbuh dengan cara infiltrasi, invasi, destruksi hingga metastasis ke
jaringan lain (Kumar, 2007). Pertumbuhan sel yang terus menerus akan
menyebabkan tingkat keparahan yang terus berlanjut pada payudara karena
sel-sel akan menyebar (metastasis) pada bagian tubuh lainnya sehingga
berpeluang menyebabkan kematian. Peningkatan insiden tumor ganas
payudara disebabkan beberapa faktor seperti jenis kelamin (wanita), usia
lebih dari 50 tahun, riwayat keluarga dan genetic, riwayat penyakit payudara
sebelumnya, riwayat menstruasi dini (<12 tahun) atau menarche lambat
(>55 tahun), riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dn tidak menyusui),
hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat radiasi, faktor lingkungan.
Pelaksanaan atau tindakan yang bisa dilakukan untuk tumor ganas
atau kanker payudara antara lain dengan lumpektomi, mastektomi, radiasi,
terapi hormone, dan kemoterapi. Terapi-terapi tersebut bisa menghambat
pertumbuhan sel kanker, namun berdampak pula pada fisik dan psikologis
pasien. Beberapa dampak dari tindakan tumor atau kanker mamae seperti
kehilangan payudara, kulit menghitam, rambut rontok dan tubuh menjadi
kurus. Perasaan malu dan sedih akan dirasakan oleh pasien. Pada kondisi
tersebut, pasien memerlukan asuhan keperawatan secara holistic untuk
memenuhi kebutuhan dasar dari segi biologis, psikososial, kultural dan
spiritualnya. Maka dari itu penulis tertarik memberikan asuhan keperawatan
dengan judul Asuhan Keperawatan Terhadap Ny. L Dengan Gangguan
Sistem Reproduksi : Tumor Mamae Di Ruang Paviliun Tulip Rumah Sakit
Budi Kemuliaan Tahun 2017.

2. Tujuan
Dalam penulisan laporan akhir ini, penulis mempunyai tujuan yang
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus yaitu sebagai berikut :
A. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan dan menerapkan asuhan keperawatan dengan
gangguan sistem reproduksi : tumor mamae pada Ny. L di ruang Paviliun
Tulit Rumah Sakit Budi Kemuliaan Tahun 2017.

B. Tujuan Khusus
1) Mampu memahami secara teoritis konsep dasar medic penyakit
tumor mamae dari pengertian, etiologi, patofisiologi,komplikasi.
Mampu melakukan pengkajian pada Ny. L dengan gangguan sistem
reproduksi : tumor mamae di ruang Paviliun Tulip Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Tahun 2017
2) Merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. L dengan gangguan
sistem reproduksi : tumor mamae di ruang Paviliun Tulip Rumah Sakit
Budi Kemuliaan Tahun 2017
3) Mampu menyusun intevensi keperawatan pada Ny. L dengan
gangguan sistem reproduksi : tumor mamae di ruang Paviliun Tulip
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Tahun 2017
4) Mampu melakukan implementasi keperawatan pada Ny. L dengan
gangguan sistem reproduksi : tumor mamae di ruang Paviliun Tulip
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Tahun 2017
5) Mampu melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan pada Ny. L
dengan gangguan sistem reproduksi : tumor mamae di ruang Paviliun
Tulip Rumah Sakit Budi Kemuliaan Tahun 2017
6) Mampu menganalisa kesenjangan antara konsep teori dengan
konsep dasar kasus pada Ny. L dengan gangguan sistem reproduksi :
tumor mamae di ruang Paviliun Tulip Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Tahun 2017
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yaitu
bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ny. L Dengan Gangguan Sistem
Reproduksi : Tumor Mamae Di Ruang Paviliun Tulip Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Tahun 2017?
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan penulis adalah berfokus
pada 5 proses asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi,
impelemetasi, dan evaluasi pada klien dengan gangguan Sistem Reproduksi
: Tumor Mamae di Ruang pavilion Tulip Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Tahun 2017.
5. Metode Penulisan
a. Tekhnik Anamnesa
Melakukan wawancara terhadap keluarga Ny. L dan tenaga kesehatan
lainnya untuk mengetahui permasalahan pasien. Alat yang digunakan
adalah format pengkajian.
b. Tekhnik Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap Ny. L tentang bagaimana
keadaan umum dan bagaimana biopsikososial spiritualnya.
c. Tekhnik Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik yang ditujukan langsung pada Ny. L
secara menyeluruh dengan metode inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
denganmenggunakan alat thermometer, tensi meter, dan stetoskop.
d. Pemeriksaan Diagnostik
Tujuan pemeriksaan diagnostik adalah sebagai data penunjang yang
berguna untuk mendukung penemuan diagnose penyakit (darah rutin)
e. Tekhnik Dokumentasi
Didapatkan dengan cara pengumpulan informasi melalui catatan medic,
catatan perawatan dan catatatn lainnya yang menunjang yang ada di
Ruang Paviliun Tulip RS Budi Kemuliaan Tahun 2017
f. Study Literatur
Diperoleh dari buku-buku bacaan dan internet yang berhubungan
dengan materi Keperawatan Medikal Bedah dan buku-buku lainnya
yang berhubungan dengan penulisan laporan akhir.

6. Sistematika Penulisan
Laporan akhir ini disusun dalam 5 BAB yang terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan,
ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : Konsep dasar medik, menguraikan tentang konsep dasar
medis (pengertian, etiologi, anatomi fisiologis,
patofisiologis, klasifikasi, tanda dan gejala, pemeriksaan
diagnostic dan penatalakasnaan) dan konsep dasar asuhan
keperawatan serta intervensi keperawatan)
BAB III : Konsep dasar keperawatan, menguraikan konsep asuhan
keperawatan pada pasien yang terdiri dari pengkajian, data
fokus, analisa data, diagnose keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi
keperawatan.
BAB IV : Manajemen asuhan keperawatan, menjelaskan tentang
gambaran ruangan, gambaran pasien kelolaan, diagnose
keperawatan, intervensi, implementasi, aplikasi metode,
standar asuhan keperawatan, penerimaan pasien baru.

BAB V : Pembahasan, berisikan perbandingan antara teori dengan


kenyataan yang ada di lapangan selama penulis melakukan
asuhan keperawatan dan disesuaikan dengan tujuan pada bab
I
BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai