Anda di halaman 1dari 42
M ‘SIN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK Mesin Arus Bolak-balik terdiri dari generator dan motor listrik. Baik generator maupan motor listrik terbagi menjadi Mesin Sinkron (serempak) maupun Mesin Asinkron (tak serempat). Dikatakan mesin sinkron karena jumlah putarannya sinkron atau sama dengan jumlah frekuensinya. Misalnya jika f= 50 Hertz, maka jumlah putarannya 50 x perdetik atau 50 x 60 = 3000 putaran permenit (PPM) sehingga disebut mesin sinkron. 1. Sifat-sifat Mesin Sinkron 1. Jumlah putarannya tetap, jika beban terlalu berat maka motor akan berbenti xf Sl jutaran sinkron (Rpm) frekuensi (Hertz) P = jumlah kuub 2. Memerlukan gerak mula oleh motor lain 3. Sanggup dioprasikan pada seluruh daerah faktor kerja (leading atau leagging) Dari ketiga sifat tesebut, maka motor sinkron jarang digunakan, tetapi generator sinkron banyak digunakan untuk pembangkit energi listrik 2. Sifat-sifat mesin Asinkron Dikatakan mesin Asinkron (tak serempak), karena putarannya tak sama dengan jumlah frekuensinya, jadi jumlah putarannya selalu lebih rendah karena adanya slip kecepstan, Sifat-sifat Mesin Asinkron 1. Mempunyai slip kecepatan, yang merupakan perbedaan kecepatan sinkron dengan ecepatan sebenarnya. Slip = Ns-N 52 Prosentase Slip > Ns = Kecepatan sinkron N= Kecepatan sebanarnya S = Slip 2. Mudah dijalankan 3. Besar tenaganys. (Ns = ND/Ns x 100% 53 3. MOTOR INDUKSI Konstraksi Motor Induksi 1), Stator merupakan bagian motor yang diam terdiri dari a. 1umah stator dari besi tang b. inti stator dari besi lunak atau baja silikon cc. alur dan gigi, materiainya sama dengan dengan inti, dimana alur itu adalah tempat ‘meletakan belitan d. belitan stator dari tembaga. 2), Rotor merupakan bagian yang berputar, terdiri dari : a, Inti rotor, bahanya dibuat sama dengan inti stator b. Alur dan gigi, materielnye sama dengan inti, yaitu tempat meletakan lilitan, . Belitan rotor, bahannya dari tembaga dan Konstruksinya ada dua macam. 1. Motor induksi dengan rotor sangkar alu rotor kurungan (Squirrel Cage) > Tiap alur terdapat batang tembaga aiau alumunium tak berisolasi. Ujung-ujungnya dihubung. singkat oleh cincin tembaga schingga merupakan kurungan, ¢.2. Motor induksi dengan rotor belitn dan disebut juga moor induksi sgelang seret (cincin geser) atau slipring moter. 3.2.Prinsip Dasar Motor Induksi 1), Jika kumparan motor diberi arus listrik, maka timbul medan putar pada sekitar lilitan stator dengan kecepatan 2). Dalam medan putar ada penghantar yang merupakan rangkaian tertutup, schingga diinduksiken gel sebesar Bs = 4.44 x fx Nx Qm_ pada saat rotor berputar. 3). GGL induksi menyebabkan arus induksi (1) dalam penghantar tersebut, sehingga penghantar besrus (rotor) akan mengalami gaya lorent (F) yang mengakibatkan munculnya torsi 4), Penghantar atau rotor dipasang pads tromol dengan poros bekerja suatu kopel (torsi) akibatnya tromol tersebut berputar pada porosnya. Slip (S) Slip Timbal karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor. 1).SlipMutlak 3 $= Ns = N 2). % Slip > S = (Ns - N)/Ns x 100% Pengaruh Slip Terhadap Frekuensi arus rotor, Tegangan induksi dan Reaktansi Kumparan, Jika motor masih diam, maka frekuensi arus rotor = frekues Jika motor jalan, maka frekuensi dipengaruhi slip Misalkan : frekuensi arus rotor adalah f> Ns = 120/Pxf) 9 - fi = (Nsx P)/120 5-4 i penyedia Kecepatan Slip > Ns-N = (120xf)/P P(NS-N) = 120 > = P(Ns-N)/120 55 Bandingkan f dengan f, P(Ns—N)/120 ft (Nsx P)/ 120 Fiffs = P(NS—N)/120 x 120/(PXNs) fe (Ns —N)/ Ns ff SP h=Sh 56 f, = Frokuensi penyedia f= frekuensi arus rotor ‘Tegangan Induksi Ei = 4.ddxf xNxQm > GGL pada waktu star (diam) E2 = 4.44xsf,xNxQm> GGL pada waktu motor berputar oT Reaktansi kumparan X= 27 xfhxb > Reaktansi pada waktu motor star X= 2 7x Sfx L > Reaktansi pada waktu motor berputar Idi Me = 8 Kissin ican Contoh Soal Motor induksi 3 fase, 4 kutub bekerja dengan sumber tegangan yang frekuensinya 50 Hz. Hitung a. Kecepatan medan putar stator 'b. Kecepatan rotor jka slip 0,04 ¢. frekuensi arus rotor jika slip 003 d. frekuensi motor pada waktu diam Jawab a Ns = (120x/P = (120x50)/4 = 1500 Rpm b. S$ = (Ns—N)INS > 0,04 = (1500—N)/ 1500 N = 1440 Rpm &.=S fi = 003x50=15 Hi d. Pada waktu motor diam $= 1 jadi b= fi = 50H Rangkaian Rotor Motor Induksi Belitan/kumparan rotor bila digambarkaa secara rangkaian listrik sebagai berikut Gambar 9-4, Rangkaian rotor motor induksi Ry = Tahanan dari kumparan rotor dalam ohm perfase X; = reaktansi kumparan rotor pada waktu masih diam dalam ohm perfase Rj ((- S)/S ) adalah simulasi beban dari motor induksi 1; = arus yang mengalir dari kumparan rotor E2 = ggl yang dibangkitkan oleh kumparan rotor, pada wakta rotor dalam keadaan diam Pada waktu rotor bergerak Es = Sx Ey S xX = VOY ox) § Ey VR = Bs VRS) 4 ox? 59. Dari rangkaian rotor tersebut dapat dituliskan S(X)° RIS + R: (S/S Jika persamaa tersebut dikalikan (I;)°, maka ()" R/S + (h)' Ri -Sys 5-10 Dimana (1)" R$ = Daya yang ditesima rotor (P2), atau days input rotor (daya masuk rotor) atau daya yang ditarik oleh rotor ()’ Bz = Rugi-rugi tembaga rotor atau daya yang hilang berupa panas (Feu) (1° R (1-SVS = Daya keluaran (output) rotor berupa daya mekanik (Pm) atau daya ‘output rotor yang masih kotor. Schingga didapatkan Rugi tembaga rotor (Pc. x= Sx (daya masuk rotor atau (P3) Daya mekanik (Pm) = (1 —S) x (daya masuk rotor atau (P2) Po: Pm: (Pear)= 1: (1-$)):S Contoh Motorinduksi 3 fase rotor kurung, 4 kutub, 60 Hz sedang bekerja dengan kecepatan 1710 Rpm. Rugi tembaga rotor 6 KWifase. Hitung daya masuk rotor frekuensi arus rotor Jawab Ns = 120f/P = 1201 60/4 = 1800 Rpm N = 1710 Rpm S = (Ns—N)/Ns = (1800—1710)/ 1800 = 0,05 atau 5% Daya masuk rotor = rugi tembaga rotor / $ = (@KWfase) /0,05 = 120 KWh perfase Frekuensi arus rotor Sh 0,05 x 60 = 3Hz. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Rangkaian ckivalen motor induksi bisa dilakukan dengan rangkaian ekivalen sebenarnya ddan rangksian ekivalen pendekatan Rangkaian Ekivalen Sebenarnya Gambar 5-5. Rangkaian listrik motor induksi 1), Rangkaian kumparan stator R, = thanan kumparan stator > Ohm peefase Xi = reaktansi kumparan stator > Ohm perfase tahanan rangkaian penguet > Ohm perfase Reaktansi rangkzian penguat > Ohm perfase arus yang mengalir pada kumparan stator jika motor berbeban Arus yang mengalir pada kumparan statornya jika motor tidak berbeban GGL induksi pada kumperan stator. 2), Rangkaian kumparan rotor E. {_f ' GAMBAR 5-6. RANGKAIAN ROTOR MOTOR INDUKSI YANG DILIHAT/DIPINDAHKAN KESISI STATOR Ey =a B= Ei; Dimana a = perbandingan transformasi a= (N; KW)/ N2KW2 RIS Nj = Banyak lilitan kumparan stator Banyak lilitan kumparan rotor KW, = Kp: x Kd; = faktor belitan stator KW. = Kp:x Kdy = faktor belitan rotor Kp Kd Gambar 5-4. Rangkaian ckivalen yang sebenamya motor induksi Dari Gambar rangkaian ekivalen sebenamya didapatkan 1), Impedansi rangkaian stator Zi= (Rit IX) = JRF HY) Zarew 2), Impedansi Rangkaian penguat 1 Wo = WRo-JWXo 1 Zo Zo = VOIRoF +(1/ Xo)? ZaretgXo! Ro 3). Impedansi rotor yang telah dipindahkan ke stator ZaretgX';/ 4), Impedansi total dari rangkaian yang diberikan kesumber tegangan V 7 LoL’ 7 Zoot = Zy + 2% = Low < Daz Q 5). Arus stator atau arus jala-jala yang ditarik oleh stator (1! ) v, i =(nlZe 6), Daya input stator (P,) atau daya yang ditarik stator Py= V1, CosQ 7), Faktor daya input (PE) input = Cos Q 8), Arus yang mengalir pada rotor bo ‘DoT, 9), Arus beban nol 1, fo= 1, D+Z, 10). Rugi tembaga stator Pevr==17Ri > watt 11), Rugi lat P.=lo7Ro > watt 12). Daya masuk rotor (daya input rotor) atau daya yang ditarik rotor (iF RAS = 1? Ray > watt perfase 13), Rugi tembaga rotor Povy =U Ry P, > watt pertase 14), Daya Mekanik atau daya output yang masih kotor (es = (-S)P, > watt perfase 15), Daya ouput atau daya keluaran bersih (BHP) Po = Pm - (rugi-rugi angin dan gesekan) > watt perfase 16) 17). Untuk besaran dalam 3 fase,maka nilai Ps, Ps, Pes .Pe,Pm,Po dikalikan 3 sedangkan Lledan Io tetep, 18). Torsi Elekiromagnetis Pm Te = TT) Newton-meter Contoh, Suatu motor induksi 220 volt, 3 fase, 4 kutub, 50 Hz hubungan bintang (Y) mempunai daya $ HP. Ri =045 Ohm; Re’ = 04 Ohm; Bo = - 1/3 Mho X!=080hm: X2 = 08 Ohm: Go= 0 Rugi inti stator 50 watt, rugi angina dan gesekan 150 watt; untuk slip 0,04 Pergunakanlah rangkaisn sebenarnya untuk menghitung, a. Arus infut b. Prinput c. Daya masuk rotor dd. Daya masuk mekanik €.Torsielektromagnet_ —f. Daya output . Efisiensi Jawab Lihat gambar rangkaian sebenarnya, Ro atau Go = 0 (diabaikan), maka untuk Zo hanya lari Bo atau Xo; selanjutnya Zo diparalel dengan Z*" menghasilkan Z** JXo(R1S+JX.") _ J3000+ J08) (RTS)+IFX) ~~ 10+ 7308 = 858+I356 = 9,29 2 225" + Zag = (OAS +5 08) + (8,58 +1 3,56) =10 2 25,8" tetd 4), Arus input pn 12720 19.97 95,8 ampere Z 233° b). Prinput Cos 25,8" = 09 terbelakang, ), Daya masukmotor UE ve = 3x (12.7)'x 8.58 ), Daya mekanik (+S) Pe (1-004) x4152° = 3986 watt ©). Torsi elektromaget _120f _ 120-50 Ns =1500 P Rpm N = (1-S)Ns = (1-004) 1500 = 1440 Rpm Jadi ; Pm 2086 nice & Dan 760 271440160 1). Daya output Po = Pm - rugi-rugi angin dan gesekan = 3985 - 150 = 3836 watt 9 2). Bfisiensi n=f2s100% = ——Pe _ 00% Pi Pot rugi—rugiint Rugi-nagi Peus=3(1,)°R, = 3 x(12,7)° x 045 218 watt Pe = rugi-rugi inti stator 50 watt Peur=(1,)°R, =S.P, = 0,04 x 4152 = 166 watt Rugi angin dan gesekan 150 watt + Rugi-rugi total 384 watt 1 = 2380 00 = 868% Beer se 3.6.2. Rangkaisn Ekivalen Pendekatan Gambar 5-8. Rangkaian ekivalen pendekatan dari motor induksi Rengkaian ekivalen pendekatan dibuat untuk memudahkan perhitungan, dari gambar S- 8 Z* dan 72, kemudian diparalelkan dengan Zo. Analisis perhitungannya sama dengan analisis perhitungan rankaian sebenamya; Hasilnya berbeda sekitar 2-5% sehingga masih dalam toleransi. Hasil kesalahan 2-5% tersebut disebabkan pada rangkaian ekivalen pendekatan arus I! tidak melalui Z' demikian pula lo, ‘Torsi Pada Motor Induksi 1). Torsi yang dibangkitkan oleh motor, waktu rotornya belum berputar (1 ven) Toon = K,EICosO, > N-m E, adalah GGL induksi di rotor, waktu belum berputar Ip adalah arus rotor ‘Cos Q: adalah faktor kerja rotor ee 2 2aNs 2). Torsi start pada motor induksi GGL induksi di rotor, waktu belum berputar Resistansi rotor perfase X2= reaktansi rotor perfase Catatan : Torsi start maksimum jika R= X 3). Torsi motor waktu rotor sudah berputar #, =X) S= Slip Catatan: Torsi motor maksimum waktu berputar Tyme > jika R 4) Torsi Beban Uy) Ry _ Pm YR Poe 1, adalah arus rotor yang ditinjau dari siator Pin adalah daya mekanike 5).Hubungan antara torsi maksimum waktu rotor berpuiar (T yy) dengan torsi beban penuh (T yy) S sp adalah slip pada waktu beban penub Ry a 6). Hubungan antaca torsi start (Ts) dengan torsi maksimum wakeu berputar (T* -Tingkatan Daya Motor Induksi (Daya Input Motor Pada Stator ) rut (Daya Taput Rotor Melati Colah Udara (angi Tombaga Stator (P Rugi tembaga rotor (P ... Daya Mekanik (Pm) atau output Rugi angin dan Output bersih atau BAP geseran Gambar 5-9, Tingkatan daya pads motor induksi Gambar 5-10 1, Motor induksi 3 fase, 400volt, 6 kutub, 60 Hz bekerja pada kecepstan 1140 Rpm dengan input 40 KW pada faktor kerja 0.8 terbelakang, Rugi stator total | KW, rugi angin dan geseran 2 KW. Hitung Slip dan aus input Rugi tembaga rotor Daya output Efisiensi Jawab 120760 Ns =1200 Rpm 1200-1140 1200 Piz JixVrICosQ 4000 = V3 x400x1x08 > 1 =72.2 Amper 05 atau 5 % 40 KW 1KW 40-1 =39KW = Sx Daya masuk rotor 0.05 x 39 = 1.95 KW b. Input motor Rugi stator Daya masuk rotor Rugi tembaga ror ¢, Daya mekanik — = 39 (1 ~0,05) = 37.05 KW Daya output(BHP) = 37,05~2 = 35,05 KW A.tfsensimar = ZL 35,05 s100% =87,6% Motor induksi rotor kurung 3 fase, 8 kutub, 50 Hz, mempunysi R..,, = 0,001 Ohm perfase, Xiojeuy = 0,005 Ohm perfase: Tyyquu, = 520 N-m; sedang bekerja melayani beban penuh pada slip 2 %. Hitung ‘Torsi beban penuh (T yp) Apabila kemudian beban ditambah schingga Ty, = Typ, + menjadi berapakah kecepatannya Jawab 2x4 2 2x0.2%002__ 0008 _ 9 19 Ee Sa 004+0,0008 ~ 0.0404 0,198 x $20 = 102,97 N-m D).T ap Tamas gar OAS, +004 =0 004-4 Spy (Syp-0.2)'=0 > Ser= 02 = 20% No = 220xf _ 120x60 P 8 > p22 T0-N 730 N = 750-150 = 600 Rpm Motor induksi 3 fase rotor lilt, 6 kutub, $0 Hz, resistansi kumparan rotor 0,02 Ohm perfase, sedang melayani beban penuh dengan kecepatan 96) Rpm. Dengan pengaturan resistansi seperti luzimmya motor slipriag, kecepatannya menjadi 800 Rpm. Terangkan bogoimann caranya dan hing eilainya. (Pada tors bebon tetap) Jawab Caranya adalah dengan menyisipkan resistansi tambahan pada rangkuian rotor agar putarannya dopot diate Kecepatan medan puta stator 20af 1205 220s" _ 120850 _ 1900 Rpm 78 Kecepatan 960 Rpm waktu melayani beban penuh Slip ($,) = NEN _ 1000-960 9.04 > 406 Ns” 1000 30,)°R, AU, 0.02 5 0.08 Kecapatan turun menjadi $00 Rpm sctelah disisipkan resistansi (R), pada resistanst Tersi beban (7) = watt inkron kumparan rotor (R ) Ns-N _ 1000-800 Slip (S,) = 02 > 20% ™ 1000 Toni beban (7,) = 2/2 a +8) _ 30H')'x€002+R) va sintron S. 02 si beban tetap 3U,°x002 BU") (0.02 + R) 008 02 0,05 = 0,1 +5R R = 0.08 Ohm Motor induksi rotor belitan Glipring motor) 3 fase. 400/200 volt, bubungan Y-Y. mempunyai resistansi rotor perfase 0,06 Ohm dan reaktansi rotor perfase pada waktu diam 0,3 Ohm. Hitung resistansi yang diperlukan dan harus citambal rotor agar torsi star sama dengan torsi maksimum waktu rotor herputar Jawab 2u+1=0 > (a1) 0 >a dengan R = resistansi yang harus ditambahkan pada rangkaian rotor 0.06 +R = > R= 03 - 006 = 0,240hm, 03 3.9. MACAM HUBUNGAN LILITAN MOTOR 3 FASA, Untuk motor induksi rotor hubung singkat biasanys terminal lilitan yang keluar ade 6 terminal (lihat gambar 5-10 a) Untuk motor induksi rotor menggunakan cincin geser biasanya terminal llitan yang keluar lebih dari 6 terminal (lihst gambar 5-10 b) ou ov ow ou |] ou ov ow ov 0Z Ox oY ow |} oz 0x oY Gambar 5-10 a Gambar 5-10b Hal- hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menghubungkan Motor 1) Lihat Papan nama pada motor, misalnya; Dayanya 5 HP ‘Tegangannya 220/380 V Putarannys 1450 Rpm Hubungannya — Y/4 Bfisiensinya 0.86 Frekuensinya 50 Hz 2), Melihat Terminal yang ada pada motor atau hubungan-hubungan lilitan dengan kode U,V.W.ZX,Y 2.1. Hubungan 3 terminal oo 0 To we Digunakan hanya satu hubungan lilitan apakah Bintang (Y) atan segitiga (A) Gambar 5-11 2.2. Hubungan 6 terminal ( ov me OW | bisa digunaken untuk hubungen Y dan oz 0 X oy | _sesitiga (dapat untuk tegangan (220/380 V) Gambar 5-120 T R s 1 | | | bo lv Iw v w z z 7 x Y Gambar 5-12. Hubungan Bintang 2.3. Hubungan 9 terminal oT, ots oT, oT, ot, ot, oT. oT oT Gambar 5-13 a. Lilitan motor 9 terminal v ToT Gamibar 5-13 b. Sambungan bintang dalam Liliten motor R T Gambar 5-13 c, Hubungan bintang dalam terminal motor T oT, oT; oT, Ts of oT, oT, T! 1! ot oT T RST ™ R s © Gambar 5-13 e. Hubungan Segitiga Di Dalam Gambar 1-13 d. Hubungan Segitiga Lilitan motor Dalam terminal motor 2.4, Hubungan 12 Terminal Gambar 5-14 a, Hubungen bintang Dalam terminal motor Gambar 5-14 b, Hubungan segitiga Dalam terminal motor 3.10. ARAH PUTAR MOTOR 3 FASA. Untuk menggeraken mesin-mesin, kebanyakan digunakan moter arus bolak-balik tiga fasa. Stator motor-motor ini membangkitkan suatu medan magnet putar. Oleh Karena itu motor-motor ini juga dinamakan motor arus putar. Motormotor ini dihubungkan dengan jaringan arus bolak-balik tiga fasa. Jka jaringennya terdiri dari 4 kawat hantaran, hanya hantaran-hantaran fasanya saja yang dihubungkan, sedangkan hantaran netralnya tidak digunakan. Untuk membalik arah putar motor tiga fasa, maka hanya dua fasanya saja yang ditukar, misalnya fasa R dan S, sedangkan fasa T tetap (iat gambar 5-15) R s T R T + 7 bu lv kw a “v dw bz oX oY bz ox oF Gambar 5-15.a Putaranke Kanan = Ganibar3-TSb. Putaran Ke Ri ‘Membalik Putaran dengan sakelar TPDT Cara Kerjanya : JIKA SAKELAR DALAM POSISII, MAKA ARUS DARI -KABEL R TERHUBUNG KE TERMINAL VPADAMOTOR — |_,PUTARAN MOTOR -KABEL $ TERHUBUNG KE TERMINAL U PADA MOTOR — | KE KIRI - KABEL TTERHUBUNG KE TERMINAL W PADA MOTOR, JIKA POSISI SAKELAR DIPINDAH KE POSISI Il. MAKA KABEL R TERHUBUNG KE TERMINAL U PADA MOTOR ITARAN MOTOR KABEL § TERHUBUNG KE TERMINAL V PADAMOTOR | -KEKANAN - KABEL TTERHUBUNG KE TERMINAL W PADA MOTOR Gambar 5-16, Cara Membalik Putaran Dengan Sakelar TPDT PosIsiI R-¥ S-U T-W PUTARAN KE KANAN Posis! I R- U y TW PUTARAN KE KIRL 19 Membalik putaran motor 3 fasa dengan sakelar magnetik FUSE oo 8 SAKELAR TOMBOL TEKAN TERMINAL MOTOR Gambar $-17. Cara Membalik Putaran Dengan Sakelar Magnetik (Rangkaian Mesin Bubut) Cara Kerja Gambar 5-17 1JIKA TOMBOL F DITEKAN. MAKA ARUS DARI R MASUK MELALUI TOMBOL S KE TOMBOL F > KE TOMBOL R > KE NC KONTAKTOR B DAN KELILILATAN KONTAKTOR A SEHINGGA KONTAKTOR A BEKERJA, MAKA. MOTOR BERPUTAR KE KANAN. TOMBOL F JIKA DILEPAS MAKA. KONTAKTOR A TETAP BEKERJA KARENA MENDAPAT ARUS PENGGANTI DARI TOMBOL $ KE KONTAK NO KONTAKTOR A DAN DITERUSKAN KE LILITAN KONTAKTOR A, 20 2.JIKA INGIN MEMBALIK PUTARAN MOTOR DENGAN CARA MENEKAN TOMBOL R, HARUS DI STOP DAHULU MELALUI TOMBOL $ KARENA ARUS DARI No TOMBOL R TERPUTUS PADA KONTAK NC KONTAKTOR A (SEBAGAI PENGUNCD, BEGITU JUGA SEBALIKNY A. 3.JIKA TOMBOL R DITEKAN DALAM KEADAAN KONTAKTOR A TIDAK BEKERJA MAKA ARUS AKAN SAMPAI KELILITAN KONTAKTOR B MELAUL NO TOMBOL k KE KONTAK Nc KONTAKTOR A DAN DITERUSKAN KE LILITAN KONTAKTOR B, SEHINGGA KONTAKTOR B BEKERIA. DAN MOTOR BERPUTAR KE KIRI. JIKA TOMBOL R DILEPAS KONTAKTOR B TETAP JALANKARENA ADA ARUS PENGGANTI. MELALUI KONTAK xO KONTAKTOR B YANG DITERUSKAN KE LILITAN KONTAKTOR B. 3.11. CARA-CARA MENGHUBUNGKAN MOTOR 3 FASA. 1. Penyambungan secara langsung, 2. Menghidupkan motor dengan sakelar bintang-segitiga 3. menghidupkan motor dengan kumparan hambat 4. Menghidupkan motor dengan transformator awal gerak 5, Menghidupkan motor dengan rangkaian khusus lilitan stator Beberapa petunjuk untuk menghidupkan (mengasut) motor 3_fasa Daya Nominal motor [Cara untuk pengasuian Kurang dari_1.5 ~ 2.25 KW Dihubungkan langsung dengan jaringan Sampai4 69 KW | Dengan sakelar bintang-segitiza ‘ampai—«& - 12 KW Dengan sikelir bintang-segiiiga yang dilengkapi dengan tahanan-taharan Lebih dari - 12 KW Deagan tansformator asut atau motor angker gelang seret dengan tahanan_asut Foor 1), Dihubung Langsung Dengan Jaringan Biasanya digunakan untuk motor-motor rotor sangkar. Gambar 5-18 a. > Hanya boleh digunakan jika tombol tekannya diletakan dekat motor. Kerugiannya jika terjadi hubungan tanah misalnya ditik P, maka sakelar dapat hidup;, jadi hanya digunakan untuk mesin-mesin yang tidak berbahaya. Gambar 5-18 b. > Digunakan mesin-mesin yang dapat membahayakan jika terjadi tiba~ tiba jalan. Misalnya mesin adon, derek, lift, mesin pemecah, mesin aduk beton dan sebagainy@. S dan Sh adalah sakelar bantu. 2) Hubungan Bintang dan segitiza motor 3 fasa Jaringan distribusi tegangan rendah PLN umumnya memiliki tegangan 220/380 Volt Scbuah motor harus digunakan dalam hubungan bintang atau segitiga tergantung pada tegangan jaringnya. Biasanya tegangan yang harus dihubungkan dengan motor, dapat ilihat dari plat mereknya, misalnya 226/380 V ateu 380/660 V. Misalnya dalam plat merek motor 380/660 V. maka kumparan-kumparan motornya harus mendapat tegangan ai 380 V. Jadi tegangan yang lebih rendah pada plat mereknya adalah tegangan yang harus dihubungkan dengan kumparan-kumparan motor. Oleh Karena itu jika tegangan jaring 220/380 V, maka motor harus dihubung dalam bentuk segitiga. Jika dihubung bintang, maka kumparan-kumparannya mendapat tegangan 220 V. Tegangan yang diterima motor juga tidak boleh terlalu rendah karena bisa merusak motor. Untuk motor yang dalam palat mananya tertulis tegangan 220/380 V, hubungan yang hharus dilakukan sebagai berikut a, Jika sistem tegangan jaringnya 220/380 V, maka motor ini harus dihubungkan dalam. hhubungan bintung, Karena kumparan-humparannya harus mendapat tegangan 220 V b. Jike sistem tegangan jaringnya 127/220 V, maka motor ini harus digunakan dalam hhubungan segitiga. Misalkan daya motor adalah 6,6 KVA, maka pada beban penuh arusnya adalah Untuk sistem tegangan jaring 220/380 V 660) 0s ‘Anus ini adalah aras yang juga mengalir dalam kumparan-kumparan motor b. untuk sistem tegangan jaring 1272220 V 6600) h =10J3 = 173A 203 ‘Arus yang mengalir dalam kumparan-kumparan motor tetep 10 A, yaitu ‘Tegangan kumparannya sama dengan 220 V, sama seperti a Jika motor ini dihubungkan langsung dengan jaringan, maka arus asutnya akan 6 x anus. nominalnya, jadi Untuk kasus a > sama dengan 6x10 = 60.8. Untuk kasus b > sama dengan 6 x 17.3 A = 103.8 A Misalkan kita lihat kasus b, jika motor lebih dahulu dihubungkan dalam hubungan bbimtang dan kemudian setelah kecepatan putarnya mencapai nominal, baru diubah kedalam hubungan segitiga; maka arus asutnya akan jauh lebih kecil. Dalam hubungan bintang, kumparan motornya hanya akan mendapat 127 volt dan bukan 220 V. Jadi arus ‘asatnya dalam kuinparan motor sekarang akan “2 kali lebih keeil, yaitu ox 2346 % Karena motornya dihubungkan dalam hubungan bintang, arus asutnya dalam jaringan ‘akan sama dengan arus asut dalam kumparan motor, jadi same dengan 34,6 A. Jadi kalau motornya lebih dahulu dibubungkan dalam hubungan bintang, arus asutnya dalam jaringan akan menjadi sepertiganya saja 34,6/103,8 = 1/3, Kemungkinan untuk mengurangi arus asut ini dipraktekan dengan menggunakan sakelar bintang segitiga untuk menjalankan motornya, Kareaa arus asutaya lebih keeil, Kopel asutnya juga lebih kecil, schingga kecepatan patar motornya akan meningkat lebih lambat, Jika menggunakan sakelar bintang-segitiga, sakelamya tidak boleh dibiarkan dalam kedudukan hubungan biatang. Scbab kalau cibjarkan dalam kedudukan bintang, 22 arus dalam kumparan motor akan ditentukan oleh beban motor. Dalam hal contoh di atas jika motornya diberi beban penuh, arus dalam kumparannya sekarang akan sama dengan 6600 5 =103 2173 20¥3 23 MESIN SEREMPAK 6.1 Umum Schagaimana pada mesin aus searah dan mesin tak serempak maka mesin serempak dibagi atas dua macam =] 2 Generator serempak (generator sinkron = generator arus bolak-balik =alternator ‘yang banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrk ). Motor serempak (motor sinkron), dapat dipergunakan untuk memutar atau ‘menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik alau industri yang menghendaki pularan tetap. Biasanya harganya mahal den dipesan khusus. Konstruksi dari mesin serempak baik sebagai generator maupun sebagai motor adalah sama, perbedzan hanya pada prinsip kerjanya. Sebagaimana poda generator arus searah, belitan (kumparsn) jangkar ditempatkan pada jangkar (rotor ) sedangkan belitan medan ditempatkan pada stator, demikian pula untuk generator serempak dengan kapasitas kecil ‘Akan tetapi pada generator serempak yang dipergunakan untuk pembangkit dengan kapasitas besar, belitan atau kumparan jangkar ditempatkan pada stator, ssedangkan belitan medan ditempatkan pada rotor dengan alaxan 1 .Belita jangkar lebih kompleks dari pada belitan medan sebingga lebih mudah dan lebih terjamin ditempatkan pada struktur yang diam serta tegar yakni stator. 2. Lebih mudah mengisolasi dan melindungi belitan jangkar terhadap tegangan yang tinggi 3. Pendinginan belitan jangkar mudah karena inti stator yang dibuat cukup besar sehingga dapat didinginkan dengan udara paksa. 4, Belitan medan mempunyai tegangan rendah sehingga dapat efisien biladi pakai pada kecepatan yang tinggi. Pada umumnya generator serempak ukurannya lebih besar dari pada generator arus searah, demikian pula kapasitasnya, karena disini tidak diperlukan lagi komutator. 6-2. Konstruksi Mesin Serempak. dari Konstruksi mesin serempak baik untuk generator maupun untuk motor terdiri Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk silinder. Rotor aalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentul silinder Celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor Konstruksi mesin serempak ini dapat dilihat pada gambar 6-1 berikut 24 Gambar 6-1. konstruksi mesin serempak 6-2-1. Konstruksi stator Konstruksi stator terdiri dari 1 rs 3 Kerangka atau gandar dari besi tuang untuk menyangga inti jeekar, lihat gambar 6-2 Inti jangkar dari besi lunak / baja silicon, lihat gambar 6-2 Alur / parit / slot dan gigi tempat meletakan belitan (kumparan)bentuk alur ada yang terbuka, setengah tertutup dan tertutup, lihat gambar 6-3 Belitan jangkar terbuat dari tembaga, yang diletakan pada alur, keterangan selanjutayabaca pads sub bab 6-3 Gambar 6-2. Kerangka dan inti stator Mesin Serampak 25

Anda mungkin juga menyukai