Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INTERNET DAN INTRANET

“PROTOKOL JARINGAN DAN MODEL OSI”


Dosen : LICANTIK, S.Kom., M.Kom.

NAMA KELOMPOK :

ARIF DWI PRATAMA DBC 115 006


EGY PRASETYO DBC 115 007
MUSLIM DBC 115 008
TAUPIKURAHIM DBC 115 009
I WAYAN SUJANE DBC 115 027
DEDE ISLAMIC VARINATA DBC 115 035
SURYA EDO SIHOMBING DBC 115 047
REXI SIMANJUNTAK DBC 115 060
JEKI SAPUTRA DBC 115 076
RIZKY ADITYA DBC 115 092

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protokol merupakan suatu aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antar
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Teknologi jaringan bukanlah sesuatu hal yang baru saat ini. Hampir di
setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk melancarkan arus
informasi di dalam sebuah perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer
saat ini merupakan suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan
komputer yang berkaitan dan terhubung serta dapat saling berinteraksi. Hal
ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat
pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan
komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka diperoleh beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan protokol ?
2. Apa yang dimaksud dengan model OSI ?
3. Bagaimana karakteristik sistem kerja 7 layer OSI ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan model Protokol


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan model OSI
3. Mengetahui bagaimana karakteristik sistem kerja 7 layer OSI

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Protokol


Protokol adalah suatu aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang
ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data,
informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhioleh sisi pengirim (transmitter)
dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi dapat berlangsungdengan
benar.Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih
komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama. Hal – hal yang
harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
1. Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan
untuk mengkodekansinyal.
2. Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang
dikirim dan mengoreksikesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
3. Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.2 Fungsi protokol


Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi
pengirim dan penerimadalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi
agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang
tinggi.Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Fragmentasi dan reassembly Fungsi dari fragmentasi dan reassembly
adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada
saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelahditerima maka si
penerima akan menghubungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
b. Encaptulation Fungsi dari encaptulaton adalah melengkapi berita yang
dikirimkan dengan address, kode – kode koreksi dan lain – lain.
c. Connection ControlFungsi dari connection control adalah membangun
hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam
membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman datadan
mengakhiri hubungan.
d. Flow controlFungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari
transmitter ke receiver.
e. Error Control Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu
dalm proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari
error control adalah mengontrol terjadinyakesalahan yang terjadi pada
waktu data dikirimkan.
f. Transmission service Berfungsi untuk member pelayanan komunikasi data
khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindunagan data.

2.3 Susunan Protokol


Protokol jaringan disusun dalam bentuk lapisan – lapisan (layer). Hal ini
mengandung artisupaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit.
Di dalam layer ini, jumlah, nama isi danfungsi setiap layer berbeda – beda.
Akan tetapi, tujuan dari setiap layer ini adalah memeberi layananke layer –
layer yang ada di atasnya. Susunan dalam layer ini menunjukkan tahapan
dalammelakukan komunikasi. Antara setiap layer yang berdekatan terdapat
sebuah interface. Interface ini menentukanlayanan layer yang dibawah kepada
layer yang diatasnya. Pada saat merencanakan sebuah jaringan,hendaknya
mempertimbangkan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan
ditempatkandiantara dua layer yang bersangkutan.Sebuah himpunan layer dan
protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur harusterdiri dari
infomasi yang cukup memungkinkan suatu implementasi menulis program
ataumembentuk perangkat keras pada setiap layer-nya

2.4 Standarisasi Protokol


Sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini,
setiap systemcomputer mempunyai cirikhas tersendiri. Masing – masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan.Hal inilah yang menimbulkan
keinginan untuk dapat saling menghubungkan komunikasi antara berbagai
system computer yang beredar dipasaran. Berbagai yang berperan dalam
usaha tersebutantara lain:
1. Electronic Industries Association (EIA)
2. Committee Consultative de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
3. International Standart Organization (ISO)
4. American National Standart Institute (ANSI)
5. Institute of Elektrical and Electronic Enginners (IEEE)

Perusahaan tersebut di atas saling bekerja sama dalam menentukan


standarisasi khususnyayang menyngkut komunikasi data. Sebelum dilakukan
standarisasi, terdapat berbagai macam protocol yang digunakan oleh
perusahaan peralatan komunikasi atau system computer. Para produsen
merancang protocol sendiri guna untuk memonopoli pasar. Oleh sebab itu
standarisaisangatlah perlu dalam industry komunikasi untuk mengatur dan
menetapkan karakter elektris, fisik, prosedur dari proses komunikasi data.
Selain itu, perlunya standarisasi dalam jaringan computer antara
lain:Standarisasi member jaminan kepada produsen hard ware dan software
bahwa produknyaakan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain
potensi pasar menjadi lebih besar.Standarisasi menjadikan produk dari para
produsen computer dapat saling berkomunikasi,sehingga pembeli menjadi
lebih leluasa dalam memilih peralatal dan menggunakannya.Dengan
standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar
sehinggaharga produk menjadi lebih murah, karena terjadi persaingan sehat
antar para produsen dalam menjual produknya.

2.5 Jenis Protokol


Dalam sebuah jaringan computer, ada berbagai jenis protocol yang akan
digunakan. Dari sekian banyak jenis protocol yang umumnya digunakan
dalam sebuah jaringan adalah sebagai berikut:

2.5.1 TCP/IP
TCP/IP bukanlah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan
utility. Setiap protocoldalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA(Advanced Research Projects
Agency) untuk departeman pertahanan Amerika Serikat pada
tahun1969.ARPA menginginkan sebuah protocol yang memiliki
karakter sebagai berikut:

1. Mampu menghubungkan berbagai jenis system operasi.


2. Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan
tinggi.
3. Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks
dan luasSebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit
yang diberikan ke setiap hostdalam sebuah jaringan. Nilai ini
digunakan untuk mengenali jaringan dimana host tersebut
danmengenali nomer unik host bersangkutan di jaringan tertentu.
Setiap host yang terhubung jadi satu pada sebuah internet work
harus memiliki satu alamat unik TCP/IP.

Konsep ini serupa dengan cara kantor pos mengantarkan surat. Setiap
rumah disepanjang jalan menggunakan nama jalan (nama jaringan)
yang sama tapi memiliki nomer rumah (nomer host)yang berbeda.
Sewaktu – waktu computer ingin mengirimkan data ke computer lain, si
pengirimharus memberidata itu dilengkapi dengan alamat yang tepat.
Jika tidak maka si penerima atau jaringan akan kebingungan harus
dikirim kemana jaringan tersebut. Pemberian ini menjadi tanggung
jawab pengirim.

Setiap alamat terdiri atas dua komponen:

1. Network IDIni adalah bagian dari alamat IP yang mewakili


jaringan fisik dari host (nama jaln darirumah). Setiap computer
dalam segmen jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan
yangsama.
2. Node IDIni adalah bagian yang mewakili bagian individu dari
alamat (nomor rumah). Bila computer di segmen jaringan anda
memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tau milik
siapakahsuatu paket itu.

Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32
bit. Nilai tersebutterbagi menjadi empat bagian nomer 8 bit yang
disebut Oktet.Contoh alamat IP: 202.149.240.66. Dengan menggunakan
contoh ini, katakanlahadministrator men-setup jaringan dengan semua
computer memiliki bagian nilai yang sama:202.149.240.XXX. Kondisi
inilah yang disebut network ID. Nomer pada XXX adalah node ID-
nya.Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili
setiap grup alamat yangsegera dapat dikenali komponen software
sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalnya, ambil contoh
alamat TCP/IP berikut dan nilai binernya
10.149.240.6600001010.10010101.11110000.10000010 Dengan
memperhatikan tiga nilai biner yang pertama,kita bisa mengatakan
bahwa alamat ini termasuk kelas A.Berikut ini table yang memberikan
urutan dari alamat IP dan jumlah host yang didukungnya.

2.5.2 IPX/SPX
IPX/SPX atau Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet
Exchange, masing-masing berasal dari Xerox Network Systems 'IDP
dan SPP protokol. IPX adalah protokol lapisan jaringan (lapisan 3 dari
OSI Model), sedangkan SPX adalah lapisan protokol transport (lapisan
4 dari OSI Model). Lapisan SPX terletak di atas lapisan IPX dan
menyediakan koneksi berorientasi layanan antara dua node pada
jaringan. SPX digunakan terutama oleh klien / server aplikasi. IPX/SPX
mempunyai fungsi utama sebagai media transmisi data dan menjamin
validitas data yang ditransmisikan oleh IPX sehingga data yang dikirim
tidak mengalami gangguan ataupun terjadi kerusakan pada data.

2.5.3 AppleTalk
AppleTalk adalah sebuah protokol jaringan yang dikembangkan
khusus untuk jaringan yang terdiri atas komputer-komputer Apple
Macintosh, yang mengizinkan para penggunanya untuk saling berbagi
berkas dan printer agar dapat diakses oleh pengguna lainnya. AppleTalk
merupakan teknologi yang sudah dianggap usang yang kini telah
digantikan oleh Apple Open Transport, yang juga mendukung
AppleTalk itu sendiri, protokol TCP/IP dan beberapa protokol jaringan
lainnya.

AppleTalk adalah sebuah teknologi jaringan yang hanya mendukung


hingga 254 node untuk tiap jaringan fisiknya. AppleTalk dapat berjalan
di atas protokol LocalTalk, sebuah antarmuka serial RS-499/RS-422
yang terdapat di dalam komputer Apple Macintosh. Pada versi
AppleTalk Phase II yang lebih baru, protokol yang didukung pun
semakin luas, yakni EtherTalk (untuk konektivitas dengan Ethernet),
TokenTalk (untuk konektivitas dengan Token Ring), dan FDDITalk
(untuk konektivitas dengan FDDI).

Alamat mesin di dalam jaringan berbasis AppleTalk secara acak akan


diberikan ketika mesin tersebut dikoneksikan ke jaringan tersebut, dan
mesin tersebut akan membuat sebuah paket yang dikirimkan secara
broadcast untuk menjamin bahwa tidak ada mesin lainnya yang
menggunakan alamat tersebut. Pengalamatan dinamis ini disebut
dengan AppleTalk Address Resolution Protocol (AARP).

Internetwork AppleTalk secara logis dibagi ke dalam beberapa zona di


mana fungsi utamanya adalah untuk membuat sumber daya jaringan
lebih mudah untuk diakses oleh pengguna. Sebuah zona AppleTalk
adalah sebuah representasi logis dari beberapa node jaringan AppleTalk
yang dapat terdiri atas beberapa jaringan fisik. Pemetaan antara zona
dan alamat jaringan akan dilakukan oleh protokol Zone Information
Protocol (ZIP), yang kemudian membuat Zone Information Table (ZIT)
yang nantinya disimpan di dalam router AppleTalk.

2.5.4 NetBIOS
Adalah suatu interface dan sebuah protocol yang dikembangkan
oleh IBM. Fungsi protocolini berkisar di atas tiga layer paling atas
(session, presentation and aplikation). Dalam model OSI, NetBIOS
memberikan sustu interface standart bagi layer dibawahnya. NetBIOS
juga dapatdigunakan sebagai sebuah API (Aplication Program
Interface) untuk pertukaran data. Ia membi progammer akses
keberbagai sumber data untuk menciptakan hubungan dua computer
atau antaradua aplikasi pada computer yang sama. NetBIOS melayani 3
fungsi jaringan yaitu sebagai berikut:

1. Naming ServiveDipergunakan untuk menyeberkan nama group,


user dan computer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan
agar tidak terjadi duplikasi nama.
2. DataGram SuppportMenyediaka transmisi tanpa koneksi yang tidak
menjamin suksesnya pengiriman paket, besarnya tidak lebih dari
512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming servive.
3. Session SupportMemungkinkan transmisi dimana sebuah virtual
circuit session diadakan sedemikian rupasehingga pengiriman paket
dapat dipantau dan dikenali.

2.6 Element Protocol


Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan
kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada protokol
adalah : syntax, semantics dan timing.

2.6.1 Syintax
Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam
urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah
protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama
adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan
bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.

2.6.2 Semantic
Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata
lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat
diterjemahkan.

2.6.3 Timing
Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus
dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika
pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps)
namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps,
maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan
akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
2.7 Sejarah OSI
OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection atau dalam
bahasa Indonesianya berarti model referensi jaringan terbuka. OSI mulai
dikembangkan di daratan Eropa Pada tahun 1977 oleh International
Organization for Standardization hingga akhirnya OSI juga dikenal dengan
OSI seven layer model. OSI adalah sebuah inovasi didalam bidang jaringan
computer atau Computer Networking, dimana sebelum adanya OSI sebuah
Networking sangat tergantung kepada pemasok atau penyedia komponen
jaringan. Inovasi OSI senantiasa berupaya agar kendala yang ada dalam suatu
Networking dapat teratasi, salah satunya dengan cara membuat suatu standar
umum yang akan digunakan dalam suatu Networking. Hal ini dilakukan
mengingat banyaknya pemasok komponen yang ada yang produk atau
protokolnya pasti digunakan dalam suatu Networking. Perbedaan protocol
Vendor yang digunakan dalam suatu jaringan computer yang besar bisa
mengakibatkan antar perangkat tidak bisa saling berkomunikasi dengan baik
bahkan tidak bisa beroperasi sama sekali.
Dalam perkembangannya Model OSI ternyata mempunyai saingan berat
dari riset yang dilakukan oleh DARPA (Defense Advance Research Project
Agency) yang notabene adalah institusi yang berada di bawah pengawasan
Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setelah adanya riset DARPA model
OSI sedikit ditinggalkan, namun beruntung pada akhirnya pemerintah
Amerika Serikat memberikan apresiasi kepada OSI berupa peluang untuk
menggunakan model OSI dalam proyek Government Open System
Interconection Profile.

Dari sanalah titik balik OSI, sebagai langkah awal osi mengeluarkan
beberapa gebrakan yang langsung membuat protocol seperti TCPTCP/IP,
DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokolnya (protocol stack) ke OSI Reference Model. OSI
Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol
dapat berfungsi dan berinteraksi dengan baik.
2.8 Definisi OSI
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa OSI adalah kependekan dari Open
System Interconnection yang menangani bidang Protocol Networking. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa OSI adalah penstandarisasian kompabilitas
jaringan yang dapat menghidarkan crash atau benturan antara berbagai
produk di dalam suatu jaringan yang tentunya dapat mengakibatkan sebuah
jaringan tidak dapat beroperasi. Dan lebih lanjut lagi, OSI telah digunakan
sebagai dasar dari TCP / IP yang kita pakai saat ini.

2.9 Tujuh Layer OSI


a. Application Layer
Adalah layer yang mendefinisikan pelayanan komunikasi jaringan
dalam bentuk aplikasi yang berfunsi sebagai pemroses antarmuka antara
aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi
dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP,
SMTP, NFS, Telnet, dan SSH.

b. Presentation Layer
Adalah layer yang mendefinisikan atau merubah format data seperti
ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan, yang dapat
dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh penerima / user.

Contohnya apabila anda menerima E-mail tapi E-mail tersebut tidak bisa
tertampil secara sempurna, hal itu dikarena ada format dalam E-mail
yang tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi.

Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor
(redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT)
dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)
atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

c. Session Layer
Adalah layer yang mendefinisikan bagaimana memulai mengontrol dan
menghentikan sebuah conversation/komunikasi antar PC atau dengan
kata lain session layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihapus. Selain itu, di level ini juga
dilakukan resolusi nama. Sebagai contohnya apabila kita mengambil
uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan pengambilan
uang yang sebelumnya, terlebih dahulu mesin berkomunikasi dengan
server tentang saldo rekening anda dan jumlah yang anda minta. Dalam
Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya.

d. Transport Layer
Adalah layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar
host dalam jaringan yang mengandung rangkain protocol dan
permasalahan transprotasi data atau dengan kata lain untuk memecah
data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-
paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu. Pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa
paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan
ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan, selain itu di layer
ini juga diatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses
pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX.

e. Network Layer
Adalah layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana
computer mengidentifikasi logical address sepert IP Adreses, bagaimana
menuruskan / routing (oleh router), dan untuk siapa pengiriman paket
data tersebut.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah
paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Contoh Network Layer :
Router.

f. Data Link Layer


Adalah layer yang menspesifikan pada bagaimana paket manakah data
akan didistribusikan / ditransfer melalui media particular. Selain itu, pada
level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)),
dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Contoh Data
Link Layer : Ethernet, Hub, dan switch.

g. Physical Layer
Adalah Layer terendah yang mendefinisikan media fisik dari transmisi
paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel
UTP (RJ45, RJ48 dll. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Contoh
Physical Layer : Kabel dan konektor.

2.10 Implementasi Penggunaan OSI


Tanpa kita sadari bahwa seringkali kita menggunakan OSI pada saat kita
menggunakan fasilitas Networking setiap harinya. Sebagai contoh, pada saat
kita menggunakan fasilitas E-mail ternyata kikta sedang menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh OSI. Untuk lebih lanjutnya mengenai
pengimplementasian OSI 7 layer secara singkat pada fasilitas E- mail, maka
keterangannya dapat dilihat seperti keterangan di bawah ini :

Proses pada Layer 7 : Anda harus memakai software atau search engine yang
mempunyai fungsi SMTP dan POP3 untuk mengirimkan E-mail, contohnya
Microsof Outlook dan Yahoo.

Proses pada Layer 6 : Pada saat anda mengirim E-mail, isi email anda dirubah
atau diformat ke dalam format kode ASCII ataupun kode HTML.

Proses pada Layer 5 : Dibutuhkan juga Operating System aatu system operasi
untuk membuka E-mail yang telah diterima.

Proses pada Layer 4 : Operating System akan membuka SMTP dengan


sebuah TCP socket yang kemudian akan membuat protocol terbuka yang
membuat PC dapat menerima data dari server E-mail.
Proses pada Layer 3 : Komputer akan mencari IP addres dari SMTP Server
dengan melihat routing table yang diberikan OS Router. Jika tidak ditemukan
makan computer akan memberikan pesan error .

Proses pada Layer 2 : Paket Data yang dikirim melalui IP addres akan
dikirimkan oleh Ethernet menuju user.

Proses pada Layer 1 : Paket data diubah menjadi signal elektrik yang
bertujuan agar paket data tersebut dapat ditransformasikan pada kebel UTP
Cat5, sehingga paket data bisa dikirim.
KESIMPULAN

Protokol merupakan suatu aturan atau standar yang mengatur atau


mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antar dua
atau lebih titik komputer. Protokol jaringan disusun dalam bentuk lapisan –
lapisan (layer). Hal ini mengandung artisupaya jaringan yang dibuat nantinya
tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama isi danfungsi setiap layer
berbeda – beda. Akan tetapi, tujuan dari setiap layer ini adalah memeberi
layananke layer – layer yang ada di atasnya.

OSI adalah penstandarisasian kompabilitas jaringan yang dapat menghidarkan


crash atau benturan antara berbagai produk di dalam suatu jaringan yang tentunya
dapat mengakibatkan sebuah jaringan tidak dapat beroperasi. Berikut 7 lapisan
OSI Layer :

1. Application Layer
2. Presentation Layer
3. Session Layer
4. Transport Layer
5. Network Layer
6. Data Link Layer
7. Physical Layer

Anda mungkin juga menyukai