Anda di halaman 1dari 5

KESELAMATAN PADA PESAWAT UAP

DAN BEJANA DENGAN BAHAYA


DARI PELEDAKAN
Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko sangat
tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara teratur sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

Pemerintah telah menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja terhadap pengunaan ketel uap
dan pesawat uap serta bejana tekan. Oleh sebab itu perusahaan harus mentaati
peraturan/persyaratan yang sudah ditetapkan dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam penggunaan ketel uap dan bejana tekan tersebut.

Dengan ditetapkan dan dilaksanakannya peraturan K3 dalam perusahaan diharapkan dapat


mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.

1. Pengenalan Ketel Uap

Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air menjadi uap. Peralatan
pesawat penguapan ialah suatu alat yang dihubungkan pada pesawat uap.

Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:

1. Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan ledakan.


2. Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana yang berlebihan.
3. Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak terkontrol.
4. Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya pembengkaan bejana
karena tidak adanya transfer panas.
5. Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
6. Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap.
7. Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel.
8. Karena perubahan tidak sempurna.
9. Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi syarat.
10. Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang berlaku.

1. Pengetahuan Teknis Praktis Bejana Tekan

Bejana tekan adalah sesuatu utuk menabung fluida yang bertekanan. Termasuk bejana tekan:

 Bejan penampung
 Bejana pengangkut
 Botol baja
 Pesawat pendingin
 Reaktor

Alat perlengkapan dan alat pengaman


 Alat perlengkapan adalah semua perlengkapan yang dipasang pada bejana tekan
sesuau maksud dan tujuan.
 Alat pengaman adalah suatu peralatan tang dapat digunakan bila tekanan dalam
bejana melebihi batas maksimum yang dibutuhkan.
 Plat nama adalah identitas lengkap yang berkaitan dengan bejana dan ditempel pada
dinding bejana.

Gas Bertekanan

Pengelompokan gas bertekanan menurut sifatnya:

 Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam adalah suatu gas yang dapat bereaksi
kimiawi dengan bahan bakar lain.
 Gas mudah terbakar adalah gas yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
menimbulkan kebakaran

Desain/Perencanaan

Dalam proses in harus diketahui terlebih dahulu tekanan yang di butuhkan guna
memperhitungkan ktebalan bejana termasuk di dalamnya ketebalan karena korosi, serta
temperature suhu yang dibutuhkan guna mempertahankan pada dinding bejana selama bejana
dioperasionalkan.

Pemilihan bahan kontruksi terutama ditujukan untuk keperluan keselamatan kerja serta
mendapatkan biaya yang murah dengan tidak terlepas dari pengaruh zat kimia.

Bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (stell), maupun bentuk front (tutup) atau
headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut sumbu atau garis sentralnya.

Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh Bejana Tekan

Kebakaran. Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan, bila tercampur
dengan udara serta sumber panas dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan.

Keracunan dan iritasi. Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat beracun yang sangat
membahayakan bagi makluk hidup karena dapat meracuni darah dalam tubuh melalui sistem
pernapasan maupun jaringan tubuh lainya.

Pernapasan tercekik (Aspisia). Sejumlah gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya
karena tidak beracun dan tidak dapat terbakar. tetapi dapat mengakibatkan kematian apabila
gas tersebut telah memenuhi ruangan tertutup sehingga oksigen dalam ruangan tersebut tidak
cukup lagi memenuhi kebutuhan pernapasan.

Peledakan. Semua jenis gas betekanan yang tersimpan di dalam botol baja maupun tangki gas
mempunyai bahaya meledak karena ketidakmampuan kemasan dalam menahan tekanan gas
yang ada didalamnya.

Terkena cairan sangat dingin (Crygenic). Apabila terkena cairan yang sangat dingin, maka
cairan tersebur seketika akan menyerap panas tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan
luka seperti terkena luka bakar dan merusak jaringan tubuh, dan luka yang parah dapat
menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera.

1. Botol Baja atau Tabung Gas

1. Identitas dengan pewarnaan


o Kelompok gas penyebab tercekik berwarna Abu-abu
o Kelompok gas mudah terbakar atau meledak berwarna Merah kecuali LPG
dicat warna biru
o Kelompok gas beracun berwarna Kuning Tua
o Kelompok gas yang dapat menyengat berwarna Kuning Muda
o Kelompok gas untuk keperluan kesehatan berwarna Putih
o Kelompok gas campuran diberiwarna sesuai dengan jenis campuran
o Zat asam dan gas-gas lain yang termasuk kelompok gas pengoksidasian
berwarna Biru Muda

 Identitas dengan huruf

Pada bagin botol baja diberi tulisan nama gas yang diisikan, dibuat huruf balok warna hitam

 Identitas dengan label

Ukuran dan tulisan label disesuaikan dengan jenis, sifat, dan potensi bahaya serta kapasitas
botol baja.

 Identitas dengan plat nama atau tanda slagletter

Slagletter harus memberikan keterangan tentang:

 Nama pemilk
 Mana penbuat, nomor seri pembatan dan tahun pembeatan
 Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
 Berat botol baja tanta gas dan valve
 Tekanan isis yang diijinkan
 Berat maksimum gas yang diisikan jenis gas cair
 Kapasitas tampung air
 Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan asetylene
 Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama

Instalansi Pipa

Instalansi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang mengalir di
dalamnya. Instalansi pipa juga diberi identitas dengan tanda-tanda sebagai berikut:

 Nama fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis lengkap, bila memungkinkan
ditulis pada rumus kimianya
 Besarnya tekanan pada fluida/gas yang mengalir di dalam pipa ditulis dengan angka
dan satuan tekanan
 Arah aliran fluida/gas di dalam pipa ditulis dengan tanda panah dengan warna yang
menyolok
Dasar Hukum

1. UU Uap tahun 1930


2. Peraturan Uap tahun 1930
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
5. Permen No. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
6. Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat
Uap

Ruang Lingkup

1. Pertimbangan-pertimbangan Desain

 Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala yang cukup dan dapat
dibaca dengan jelas
 Data ukuran-ukuran pesawat serta bagian-bagiannya harus dituliskan secara jelas
 Gambar bagian (detail) konstruksi penyambungan antara satu bagian ke bagian lain
harus dicantumkan, sehingga bentuk sambungan dapat diketahui secara jelas
 Pelaksanaan pembuatan pesawat uap harus memenuhi prosedur sesuai dengan standar
yang jelas
 Pelaksanaan pengujian pesawat uap harus memenuhi prosedur yang berlaku

Penempatan ketel uap

 Ruang ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus dimana di dalamnya tidak pasti
untuk bekerja
 Ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan tersendiri yang
terpisah dari ruangan kerja bagian lainnya

1. Penggolongan Bejana Uap

Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dan operasinya. Ketel uap
adalah sebagai penghasil uap sedangkan bejana uap adalah sebagai penerima uap dalam
kelangsungan suatu proses yang menggunakan instalansi uap.

1. Pengoperasian Pesawat Uap

Agar pemeliharaan ketel uap dapat terlaksana dengan baik, maka perlu diadakan pendidikan
dan latihan terhadap operator ketel uap, juru las untuk pesawat uap, yaitu :

 Pendidikan operator ketel uap


 Pendidikan dan latihan juru las

Pemeriksaan dan Pengujian

Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan Ijin Pesawat uap:

1. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian


2. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan ijin pemakaian
3. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
4. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap

Pedoman Pelaksanaan dan Pengujian serta Penerbitan Pengesahan Pemakaian Bejana Tekan:

1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh ahli K3 spesialis pesawat uap dan bejana
tekan
2. Persyaratan keselamatan kerja harus dipatuhi bagi suatu bejana tekan dan ketentuan
teknis pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta penertiban
pengesahan pemakaian bejana tekan, harus mentaati undang-undang dan pertauran
yang berlaku.

KESIMPULAN

Semua persyaratan yang sudah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan harus ditaati,
mulai dari tahapan perencanaan, pengoperasian dan pengujian/pemeriksaan. Materi yang
dibahas sudah cukup untuk menambah wawasan dalam pelaksanaan pengawasan K3 pesawat
uap dan bejana tekan.

sumber:

https://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/resume-materi-3-pengawasan-k3-
pesawat-uap-dan-bejana-tekan.doc

https://arfianbella.wordpress.com/2015/06/20/keselamatan-pada-pesawat-uap-dan-bejana-
dengan-bahaya-dari-peledakan/

Anda mungkin juga menyukai