BAB I
PENDAHULUAN
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah
satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT
(Associationfor Educational Communication and Technology) salah satu dari
enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,
yaituAlat: yang dimaksud di sini adalah sarana untuk menyajikan Bahan
(merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film,
OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya
(biasa disebut software). Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film
tape recorder, dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakam untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,
Rahardjo, Haryono, & Rahardjito, 2006). Media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan belajar(Mamonto). Secara umum kegunaan media
pembelajaran yaitu untuk memudahkan siswa agar termotivasi dalam belajar, serta
menjadikan penjelasan dari guru lebih mudah, karena lebih konkrit atau jelas sebab
siswa dapat melihat secara langsung dari yang sebelumnya belum diketahui oleh
siswa dengan melalui media gambar atau foto tersebut menjadi tahu dan lebih
memahami(Mamonto).
B. Microform Reader
Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan- bahan yang
disimpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) mikro. Ada dua bentuk film
yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan (roll) disebut 'micro film' (ukuran
yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm) (Sadiman, Rahardjo,
Haryono, & Rahardjito, 2006). Ada pula yang berbentuk lembaran disebut
'microfiche'.Berdasarkan bentuk bahan yang akan dibaca tersebut, ada dua jenis
peralatan untuk membaca, yaitu:
1. Microfilm reader
2. Microfiche reader.
Peralatan ini bekerja berdasarkan prinsip kerja proyektor. Jadi, bahan yang akan
dibaca, baik yang berbentuk microfim maupun
6
depan layar. Proyektor jenis ini dilengkapi dengan layar yang terpasang
menjadi satu dengan proyektor, sebagai layar proyeksi pada pemakaian
dengan sistem proyeksi belakang layar. Apabila proyektor ini akan digunakan
menjadi sistem proyeksi depan layar, cukup dengan menekan tombol
pembuka penutup jendela proyeksi yang terletak di samping kiri proyektor
(apabila dilihat dari arah depan). Selain dilengkapi dengan layar terpadu,
umumnya proyektor Jenis ini dilengkapi dengan perekam kaset audio yang
terpasang Menjadi satu dengan proyektor, dan mempunyai kemampuan
Menggerakkan proyektor (memajukan flm rangka) dengan siyal perintah
(cue pulse). Pada beberapa model proyektor film-rangkai jenis ini
menggunakan sambang (catridge) sebagai tempat memasang film rangkai
yang akan diproyeksikan, sehingga emmudahkan pemasangannya (Sadiman,
Rahardjo, Haryono, & Rahardjito, 2006).
Kelebihan lain ialah perekam kaset audio untuk memainkan ulang kaset
suara sudah menjadi satu dalam kotak ini, sehingga tidak perlu
menggunakan perekam kaset audio terpisah. Dengan ukuran layar 12"
diagonal (dari sudut ke sudut), maka penggunaan dalam kelompok besar
tidak memadai. Pada beberapa model yang diproduksi akhir-akhir ini,
proyektor ienis ini iuga dibuat untuk dapat digunakan sebagai proycktor
dengan layar terpisah. Dengan demikian, dapat dihasilkan proyeksi
gambar yang besar pada layar.
Perawatan
a. Secara rutin dan periodik, bersihkanlah lensa proyeksi yaitu
dengan melepaskannya dari badan proyektor. Untuk
membersihkan lensa proyeksi tersebut, menggunakan cairan
khusus pembersih lensa.
b. Berilah minyak pelumas secukupnya pada bagian mekanik
proyektor secara berkala.
c. Apabila proyektor baru selesai digunakan, jangan langsung
dimasukkan ke dalam tempatnya. Tunggu sampai menjadi dingin,
baru kemudian dikemasi
12
Ditinjau dari film yang akan diputar ada tiga jenis proyektor, yaitu proyektor
untuk:
1. Film 35/70 mm;
2. Film 16 mm;
3. Film8 mm;
Kalau di tinjau dari sistem threading (pemasangan filmnya) ada tiga macam
proyektor, berupa :
1. Sistem automaticthreading
2. Manual threading
3. Slot loading.
Berdasarkan caranya memamasang film film (threading) dikenal ada tiga cara,
sebagai berikut.
a. Automatic Threading
Sistem ini banyak digunakan pada proyek proyek yang kecil (proyek film
8mm). Sementara itu, untuk proyek film 16 mm ada beberapa merek yang
menggunakan sistem ini. Sistem ini memudahkan dalam pemasangan, cepat
dan mengihindarkan kesalahan.
b. Manual Threading
Sistem ini digunakan pada proyek yang lebih besar, yaitu 16 mm dan 35mm.
Pemasangan film (threading). Pemasangan film (threading) dilakukan dengan
tangan mengikuti jalur sesuai petunjuk. Yang harus di perhatikan pada
pemasangan film secara manual adalah lubang lubang perporasi film harus
tepat masuk gigi sproket. Panjang loop harus tepat seperti yang disarankan
oleh pabrik pembuat proyektor tersebut.
3. Proyektor Film 16 MM
Proyek jenis ini paling banyak digunakan, terutama untuk tujuan pendidikan.
Karena film film jenis ini banyak diproduksi dalam ukuran 16mm. Dengan
menggunakan lampu proyektor jenis halogen, (24V, 250W) daya listrik yang
diperlukan tidak begitu besar (± 500w). Begitu pula dalam pengoprasiannya tidak
begitu sulit, sehingga dengan mempelajarinya beberapa saat, setiap orang akan
mampu mengoprasikannya. Mengingat bahwa proyektor inilah yang paling sering
digunakan untuk keperluan pendidikan atau instruksional (pembelajaran).
16
4. Proyek Film 8 MM
Proyek ini berfungsi untuk memutar film 8 mm, baik yang bersuara maupun baik.
Proyek ini menggunakan sistem automatic treading sehingga memudahkan
penangannanya. Begitu sederhananya pengoprasian proyek ini, sehingga setiap
orang pasti akan mampu mengoprasiannya.
8. Perawatan
a. Bersikanlah “pressure gate” film terhadap jendela proyeksi dan “gate”
(jendela proyeksi)
b. Berikanlah minyak pelumas pada sistem mekaniknya (terutama pada
intermitten mekanik) secara teratur
c. Bersikanlah lensa proyeksi secara teratur dengan menggunakan cairan khusus
pembersih lensa
9. Perawatan Kelengkapan
Lensa proektor bisa diganti sesuai dengan keperluan. Misalna untuk film film
layar lebar, atau untuk menyesuaikan dengan ukuran ruangan yang akan
digunakan.
a. Jenis jenis Lensa Pengganti
1. Lensa Sinemascope : digunakan apabila yang akan di putar adalah
film layar lebar.
20
b. Membersihkan Lensa
Membersihkan lensa hendaknya dilakukan secara rutin karena hal tersebut
juga akan menghindari lensa dari jamur. Untuk membersihkan lensa, pakailah
cairan pembersih khusus lensa yang dikemas menjadi satudengan
kelengkapan pembersih lensa lainnya. Kemasan tersebut di sebut lens
cleaning sel. Ini bisa didapatkan dengan mudah pada toko toko kamera atau
servis foto.
G. Peralatan Audio
Peralatan yang digunakan untuk menyajikan program audio ataupun untuk
menerima siaran radio, ada beberapa jenis. Masing masing jenis di buat untuk
tujuan tertentu, baik untuk pemakaian ruangan yang sempit (individu/kelompok
kecil) maupun untuk ruangan yang luas (kelompok besar). Apabila di
kelompokkan, peralatan penyaji program audio ataupun penerima siaran radio
terdiri dari dua kelompok (Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito, 2006).
1. Radio Perekam Kaset Audio ( Radio Cassette Recorder Portable)
Radio perekam kaset audio ini menguntungkan dalam pemakaian karena
dapat menerima suara yang dipancarkan dari stasiun pemancar audio. Dapat
juga digunakan untuk memutar program audio dalam bentuk kaset. Dengan
begitu, radio perekam kaset audio ini bisa digunakan untuk memutar kaset
suara program film bingkai pada saat penyajian film bingkai bersuara.
Keuntungan lainnya adalah radio perekam kaset audio ini bisa untuk
merekam siaran radio yang sedang didengarkan, sehingga dapat diputar ulang
pada kesempatan yang lain apabila diperlukan.
Radio perekam kaset audio ini pada umumnya mempunyai beberapa wilayah
frekuensi, antara lain :
FM : 87,5 – 108 MHz
𝑆𝑊2 : 7,0 – 22 MHz
𝑆𝑊1 : 2,3 – 7,0 MHz
𝑀𝑊 : 530 – 1650 MHz
a. Pengoprasian
1. Penggunaan sebagai radio pertama
a. Hubungkan peralatan dengan sumber listrik
b. Set saklar radio pada posisi radio
c. Tempatkan saklar pemilih wilayah frekuensi sesuai yang
dikehendaki (FM, MW, dll)
d. Putarlah kenob penala pada posisi pemancar yang dikendaki
e. Untuk siaran pada gelombang FM dan SW, tariklah antena
f. Aturlah tombol volum dan tone sehingga didapatkan suara yang
dikehendaki
g. Untuk mematikan, pindahkanlah saklar radio pada posisi tape
2. Sebagai perekam kaset audio (main ulang)
a. Tekan tombol eject dan masukkan kaset yang akan dimainkan
ke dalam tempat kaset, kemudian dorong tempat kaset yang
terbuka tadi hingga pada posisi yang benar
b. Tekan tombol play
c. Apabila telah selesai, tekan tombol Stop
d. Untuk mengeluarkan kaset, tekanlah tombol eject dan
kembalikan rumah kaset ke posisi yang benar.
3. Merekam siaran radio
a. Saklar radio dipasangkan pada posisi radio
24
b. Kelas menengah
Persyaratan minimal sebuah kaset dek kelas menengah ialah
sebagai berikut:
1. Mempunyai dua head, yaitu head main ulang/ rekam terbuat
dari hard permalloy atau densudt dan head hapus
2. Satu motor penggerak: FG Servo DC motor atau DC servo-
motor.
3. Double capstanatau paling sedikit Single Capstan
4. WOW dan flutter maksimal 0,045 %
5. SN ratio minimal 59 db.
6. Mempunyai sistem peraga level
7. Penekan desis : dolby B dan C, paling tidak dolby B
8. Terminal fasilitas satu head phone dan dua mikropon
9. Ada kelengkapan rec mute dan memory
c. Kelas tinggi
Berikut ini persyaratan dasar kaset dek kelas tinggi.
1) Memiliki tiga head, yaitu untuk hapus, rekam, dan main ulang.
2) Motor penggerak minimal 2 :
1 buah PLL DC sevo motor untuk main ulang (play back)
1 buah DC servo motor untuk fast forward dan rewind
3) Sistem transpor pita : dual capstan closed-loop
4) WOW dan fluter maksimal 0,04%
5) Tanggapan frekuensi (pita metal) minimal 20 Hz-20 KHz
6) Perbandingan sinyal terhadap noise(SN ratio) minimal 61 db
7) Ada pemilih pita: normal/FeCr/Cr02/metal.
28
8) Sistem peraga level: peak meter dan ada penata level masuk
dan keluar
9) Pengoprasian pita (fungsi-fungsi) secara elektronik
10) Penekan desis B dan C
11) Terminal fasilitas : satu head phone dan dua mikropon
12) Ada kelengkapan rec mute dan memory
13) Ada timer untuk rec mute dan memory
Tentu saja makin tinggi kualitas kaset dek, semakin mahal pula
harganya. Hendaknya pemilihannya disesuaikan dengan tujuan
pengguna.
Nama nama pengguna dan bagiannya
Keterangan
1) Tombol power untuk memfungsikan kaset dek (ON/OFF)
2) Rumah kaset tempat yang akan diputar atau dimainkan
3) Counter pita dan tombol untuk mengembalikan tombol keposisi nol
4) VU meter menunjukan input level pada saat rekaman dan hasil
rekaman pada saat main ulang
5) Soket handphone apabila ingin mendengarkan rekaman ataupun sedan
main ulang.
6) Tombol-tombol fungsi
Tombol eject : untuk membuka rumah kaset
Tombol rewind : untuk memutar mundur kaset secara cepat
Tombol stop : untuk menghentikan putaran kaset
Tombol play: untuk main ulang
Tombol record: untuk pekerjaan rekaman
Tombol pause: untuk menghentikan sesaat pada waktu rekaman atau
main ulang
7) Saklar dobly NR untuk menekan satu noise atau desis
8) Saklar pemilih jenis pita disesuaikan dengan jenis pita yang digunakan
(normal/FeCr/Cr02)
29
c. Perawatan
1) Membersihkan head
Untuk mendapatkan mutu suara yang baik dan jelas, beberapa bagian dari
perekam kaset audio atau open reel tape recorder, yaitu head hapus, head
rekam, head main ulang, capstan dan pinch roller harus selalu dalam
keaadaan bersih.
Untuk membersihkan bagian-bagian tersebut diperlukan cairan pembersih
head dan stik yang berujung kapas dan busa.
Prosedur pembersihan
a) Hubungkan peralatan dengan sumber listrik
b) Bukalah rumah kaset pada cassete rocorder dengan menekan tombol
eject.
c) Celupkan kapas pembersih pada cairan pembersih
d) Untuk open reel tape recorder dapat langsung dibersihkan capstannya
e) Pada cassette recorder, untuk membersihkan capstan-nya tekanlah
tombol play dan pause, barulah capstan-nya dibersihkan
f) Bersihkan pinch roller dengan menggunakan busa khusus, yang
dipasang pada ujung stik.
g) Tekanlah tombol stop pada cassette recorder
h) Tunggulah beberapa saat supaya bagian-bagian yang terkena cairan
pembersih menjadi kering, baru peralatan bisa dipergunakan
2) Demagnetizing
Cassette recorder ataupun open reel tape recorder telah lama digunakan terus
menerus. Maka, pada bagian-bagian yang terkena pita (bergesekkan dengan
permukaan pita yang berlapis oksida), terutama pada head akan dipengaruhi
oleh magnet yang terdapat pada permukaan pita.
Prosedur demagnetizing
1. Peralatan dalam keaadaan mati (OFF)
2. Pada cassette recorder, tekan tombol eject sehingga rumah kaset terbuka
dan lepas penutup (cover) rumah kaset
33
H. Video
Video sistem dalam penggunaannya sebagai peralatan pemain ulang (play back)
dari suatu program (rekaman), terdiri dari minimal satu buah video tape recorder
(video cassette recorder) dan sutu buah monitor atau lebih. VTR mempunyai
banyak jenis baik mengenai sistem scan(penjejekan), ukuran pita yang
dipergunakan maupun kemasan dari pita itu sendiri. Berbagai jenis VTR yang ada
untuk keperluan broadcast, untuk keperluan pengajaran/pendidikan , keperluan
industri dan keperluan rumah tangga (hiburan). Tentunya hal tersebut
menyangkut kualitas harga dan harga.Beberapa pengertian sebelum dibahas jenis
VTR secara fisik, akan dibahas terlebih dahulu beberapa hal yang ada kaitannya
dengan sistem kerja yang menyebabkan munculnya berbagai model VTR.
1. SCAN
Adalah proses penjejekan susunan magnet yang tidak beraturan pada pita
magnetic oleh video head. Sebagaimana diketahui, frequency range
informasi gambar adalah 1-4,5 MHz(color). Hal tersebut akan tercapai
apabila putaran pita atau head sedemikian tingginya. Hal tersebut tidak
dimungkin apabila hanya pitanya saja yang bergerak dengan kecepatan
tinggi, sementara headnya hanya diam.
34
Dengan putaran yang berlawanan tersebut maka lahirlah dua sistem yaitu :
a) Helical scan.
Padasistem ini, penjejakan (scan)yang terjadi pada pita adalah miring
(diagonal). Hal tersebut terjadi karena posisi pita adalah miring sewaktu
mengelilingi drum, sehingga membentuk sudut kemiringan tertentu.
b) Quadrplex scan.
Pada sistem quadraplex scan, digunakam empat buah head video yang
terletak pada sebuah silinder yang terpasang tegak lurus terhadap pta,
dengan demikian, didapatkan penjejekan (scan) vertikal (90’) pada pita.
Kecepatan pita pada sistem ini adalah 15 ips. Dengan sistem ini,
didapatkan kecepatan setara dengan 1500 ips.
2. Color Transmision
Ada tiga sitem warna televisi yang dianut sebagaian besar negara-negara di
dunia yang telah dikembangkan, yaitu :
a) NTSC (National Television System Committe)
b) PAL (phase alternating line)
c) SECAM (suquental a memorie)
Colour System
NTSC PAL SECAM
Video bandwith (MHz)
4,2 6
5,5
Colour subcamier (MHz)
3,579545 4,40625
Polarity of Vision
4,433618
Modulation
Negative
Positive
negative
Disamping itu,masih ada sistem French VHF yang mempunyai 819 garis per bingkai
(lines per picture), sistem ini hanya dianut dua negara yaitu peranicis dan monaco.
Sementara itu,indonesia menganut sistem PAL.Jenis-jenis VTR antara lain:
a) 2 inch VTR
VTR ini menggunakan pita magnetik selebar dua inti dalam bentuk pita
gulungan terbuka (open reel). Sistem scan yang di pergunakan adalah sistem
quadraplex (quad) dan ada juga yang menggunakan sistem helical scan. VTR
jenis ini adalah yang terbaik dibanding format-format lain yang lebih kecil.
Keuntungan besar VTR ini adalah mampu membuat copy (dari copy ke copy)
sampai lima belas generasi (turunan) tanpa banyak kehilangan kualitas.
36
b) 1 inci VTR
Video tape recorder ini menggunakan pita selebar 1 inch yang berbentuk open
reel dan menggunakan sistem helical scan. VTR ini mempunyai kemampuan
antara lain: slow motion, still frame, manual ogging, real time video
verification, time base correction. Selain itu, juga mempunyai kemampuan
sebagai berikut :
1. Mempunyai bidirex tape search control yang memungkinkan pita
digerakkan maju (forward)atau mundur (reserve) seperti film di meja
editing, dengan gambar terlihat bersih (tidak distorsi) pada monitor.
2. Mampu maju (forward) dengan kecepatan tinggi (60 kali kecepatan
normal). Hal ini akan memudahkan/mempercepat proses editing.
3. Video Disc
Selain penyimpanan informasi gambar dan suara pada pita magnetik, ada
satu sistem lagi, yaitu penyimpanan infoemasi gambar dan suara pada
piringan (disc). Ada dua sistem yang dikembangkan dalam video disc ini,
yaitu sistem optical dan sistem capacitance.Sistem optikal ialah
menggunakan sinar laser untuk menjejaki infoemasi encode electric yang
direkam dipermukaan piringan.
39
Waktu putar dari video ini adalah satu jam masing masing muka (sisi).
Sebagaimana VTR, video ini juga memiliki kemampuan, antara lain :
a. Reverse dan fast forward
b. Gerak cepat atau lambat, baik maju ataupun mundur
c. Single frame, baik gerak maju ataupun mundur
d. Pencari gambar secara cepat
e. Stereo sound
4. Monitor
Kelengkapan pada sistem video ini untuk pemakaian ulang (play back)
suatu program dalah monitor. Prinsip dasar kerja monitor ialah mengubah
sinyal video/menjadi gambar pada gabung gambarndan suara pada
loundspeaker.Ada tiga macam monitor video, yaitu :
a. Monitor
b. Monitor/ receiver
c. Tv receiver
5. Video Projector
Selain menggunakan video atau monitor TV receiver untuk memonitor
gambar ataupun suara, kita dapat menggunakan video projector sebagai
monitor. Pada dasarnya video projector dibagi dalam dua unit dasar, yaitu
tabung projector (dua atau tiga tabung) dan system refleksi dalam hal ini
termasuk layar refleksi. Berdasarkan dua unit dasar tadi, maka ada dua jenis
video projector yaitu:
a. Singel piece projector ; unit proyektor terpisah dari unit refleksi
dijadikan satu.
b. Two piece system ; unit proyektor terpisah dari unit refleksi.
Ukuran layar video projector ini berkisar antara empat sampai tujuh kaki (±
1,3m – 2,3m) diagonal. Kelemahan video projector ini ialahgambar yang
terlihat pada layar tidak setajam seperti yang terlihat di layar TV monitor.
40
4. Tombol Fungsi
Eject : untuk membuka rumah kaset.
Rewind : memutar mundur kaset secara cepat.
Stop : untuk menghentikan semua fungsi.
Play : untuk memainkan ulang (play back) video kaset.
Fast Forward : untuk memutar cepat kearah maju.
Record : apabila hendak merekam.
Pause : untuk meghentikan sesaat fungsi play dan record.
5. Kenob Tracking
Untuk membetulkan tracking pita, apabila saat main ulang gambar,
terlihat bersalju atau cacat (distortion).
6. Saklar pemilih program
Pada posisi TV, sinyal RF dari antena akan diterima langsung oleh TV
receiver. Sementara itu, pada posisi tape maka yang akan diterima oleh
TV receiver adalah sinyal dari video, baik dari kaset waktu main ulang
ataupun dari built-in TV tuner.
7. Pemilih input
Digunakan untuk memilih input pada waktu merekam (TV atau line).
8. Counter pita dan tombol reset
9. Tombol memory
Tekan tombol reset sehingga penunukan counter pada 0000 sebelum
main ulang (play back), kemudian tekan tombol mamory pada posisi
ON. Setelah selesai, memainkan kaset (play back), tekanlah tombol
stop, kemudian tekan tombol rewind. Maka secara otomatis pita akan
berhenti pada posisi counter 0000.
10. Soket remote control
Video cassette recorder ini dapat dikendalikan (function) dari jarak jauh
dengan remote control yang disambungkan lewat soket ini.
11. Aerial Input
Untuk dihubungkan dengan antena TV.
42
Pada posisi pause, lampu pause akan menyala dan pada posisi long
pause maka lampu pause akan menyala berkedip-kedip.
28. Lampu auto Off, apabila VCR belum siap dioperasikan(tombol power
sudah ditekan), misalnya dari ruang yang ber ac dibawa ke ruangan
yang panas (terjadi kondensasi), maka lampu ini akan menyala.
Tunggulah sampai lampu ini mati, (tetapi power tetap ON sampai
lampu ini mati) baru VCR bisa dipergunakan.
29. Lampu dan tombol eject, tekan tombol ini apabila akan membuka
rumah kaset, dan lampu eject akan menyala.
30. Tombol edit, digunakan pada waktu editing.
31. Tombol cut Out, apabila pekerjaan (proses) assembly atau insert telah
selesai, tekan tombol ini.
32. Soket Line In, untuk penyambutan dengan peralatan lain, seperti
peralatan audio, video cassetle recorder atau TV receiver.
33. Soket mikropon, apabila ingin mengisi suara dengan mikropon.
34. Saklar framing, pada penggunaan biasa pasangkan pada posisi ON.
35. Saklar TBC (time base corrector), pada penggunaan biasa, set pada
posisi OFF, apabila mempergunakan TBC (misalnya pada proses
editing) set pada posisi ON.
36. Konektor SC In, untuk disambungkan dengan TBC, apabila
mempergunakan TBC.
37. Konektor Sync In, untuk dihubungkan dengan TBC atau Sync
generator apabila digunakan.
38. Konektor Dub In, digunakan untuk menghubungkan VCR lain dengan
menggunakan kabel multi 7 pin dalam proses perekaman atau editing.
39. Konektor Video In, digunkanuntuk menghubungkan VCR lain denga
menggunakan kabel video ( coaxial), pada saat merekam atau
mengedit.
40. Konektor monitor, tempat untuk hubungan dengan TV monitor,
dengan menggunakan kabel multi 8 pin.
46
Pengoperasian
a. VTR U-matic dengan TV monitor
1. Hubungkan konektor monitor VCR ke penghubungVTR pada TV
monitor dengan menggunakan kabel multi 8 pin.
2. Hubungkan masing-masing peralatan dengan sumber listrik.
selanjutnya fugsikan masing-masing peralatan (ON).
3. Pasang pemilih input monitor pada posisi VTR.
4. Masukkan kaset yang mau dimainkan pada rumah kaset VCR U-
matic.
5. Tunggulah sampai lampu stand bb mati,selanjutnya tekan tombol
play untuk memainkan kaset video tersebut.
49
13. Aturlah kualitas gambar dan level suara dengan mengatur tombol-
tombol yang diperlukan.
14. Apabila telah selesai memainkan ulang program, hentikan dan
putar mundurlah (rewind) kaset, kemudia keluarkan dari rumah
kaset dan tutup kembali rumah kaset.
15. Matikan semua peralatan.
Mengatasi gangguan ringan pada saat main ulang
a. VRC sudah dimainkan tetapi tidak ada gambar dan suara.
b. Gambar terlihat tidak jernih atau berkabut.
1. Periksalah apakah posisi pemilih input sudah sesuai dengan inputnya
(TV, VTR, LINE).
2. Periksalah kabel-kabel penghubung,apakah sudah benar tempatnya
dan koneksinya.
3. Periksalah saklar-saklar pada VCR. Kemungkinan headnya sudah
kotor , bersihkanlah sesuai prosedur. Untuk kasus no 1, bersihkan head
dengan system cepat, sedangkan untuk kasus no 2 bersihkan dengan
system menyeluruh.
Hal lain yang harus diperhatikan ialah ketinggian layar dari lantai
yaitu ± 1,8m. hal ini untuk menjaga supaya orang yang duduk dibagian
belakang tidak terhalang pandangannya oleh orang didepannya.
d) Tipe lensa
Jika seberkas cahaya melewati sebuahlensa, bekas cahaya tersebut
akan bengkok arahnya.maka,paa suatujarak tertentu dari lensa,
cahayatersebut akan terkumpul dan terbentuk menjadi titik api. Jarak
dari lensa tersebut dinamakan focal length.
54
Baik jarak proyektor, lebar layar maupun focal length, dapat dicari
dalam ukuran inci atau mm. untuk mendapatkan satuan ukuran mm,
maka angka yang dimasukkan harus dalam satuan mm pula.
Tabel focal length lensa standard masing-masing peralatan
Jenis peralatan MM Inci
Proyektor film 8mm 25 1
Proyektor film 16mm 50 2
Proyektor film-rangkai 100 4
Proyektor fim-bingkai (35mm) 100 4
Proyektor overhead (OHP) 400 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagian- bagian dalam peralatan-peralatan media itu. Peralatan proyeksi
(optik) terdiri dari:
1. overhead projector (OHP)
2. microform reader;
3. proyektor film-rangkai (film strip projector),
4. proyektor film-bingkai (slide projector),
5. proyektor film-gelang (film loop projector),
6. proyektor film (Motion picture projector);
3.2 Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk menambah
wawasan dan acuan dalam pembelajaran serta diharapkansebagai calon
seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga siswa lebih
antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar
menjadi lebih meningkat. Namun, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai
pembangun untuk penulis demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
58
DAFTAR PUSTAKA