ABSTRACT
Background. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada
bayi usia 0-6 bulan (Purwanti, 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian ASI eksklusif adalah dukungan suami. Dukungan suami dapat membantu menentukan
kelancaran pengeluaran ASI, hal ini mempengaruhi refleks oksitosin yang dapat menggerakkan
otot dan jaringan di sekitar kelenjar penghasil ASI sehingga produksi ASI dapat meningkat
(Nugroho, 2011).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan
pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Rejoso. Method. Desain
Penelitian korelasi dengan pendekatan Cross Sectional pada tanggal 17 April-4 Mei 2017. Populasi
sebanyak 43 ibu bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Sampel sejumlah 36 responden dengan
teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Variabel Independen adalah Dukungan Suami,
sedangkan variabel Dependen adalah Pemberian ASI Eksklusif, keduanya menggunakan instrumen
pemberian kuesioner dari Aspuah (2013) dan Hasyim (2012). Analisa data dengan Uji Contigency
Coefisient dengan α= 0,05. Result. Hasil penelitian setengahnya 18 responden (50%) memiliki
dukungan suami kategori baik 50% dan sebagian besar 20 responden (56 %) memberikan ASI
eksklusif. Dimana setengahnya 18 responden (50%) dukungan suami dengan pemberian ASI
Eksklusif pada ibu bekerja dalam kategori baik. Uji statistik didapatkan hasil ρ value= 0,000 ≤ α=
0,05 dan r= 0,671, maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan antara dukungan suami
dengan pemberian ASI eksklusif pada Ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Rejoso dengan
dengan tingkat korelasi kuat. Conclusion. Dukungan suami dapat dioptimalkan untuk
meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dengan memberikan motivasi dan
dukungan, baik dukungan material, informasi, penghargaan ataupun emosional.
Rejoso
Metode Tabel 4.4. Pemberian ASI Eksklusif Pada
Desain Penelitian korelasi dengan
pendekatan Cross Sectional pada tanggal 17 Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas
April-4 Mei 2017. Populasi sebanyak 43 ibu
bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Rejoso Tanggal 17 – 28 April 2017.
Sampel sejumlah 36 responden dengan
teknik pengambilan sampel Purposive Pemberian ASI Eksklusif %
Sampling. Variabel Independen adalah Pemberian ASI Eksklusif 20 56
Dukungan Suami, sedangkan variabel Tidak Memberikan ASI
16 44
Dependen adalah Pemberian ASI Eksklusif, Eksklusif
keduanya menggunakan instrumen Total 36 100
pemberian kuesioner dari Aspuah (2013) dan Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui
Hasyim (2012). Analisa data dengan Uji bahwa sebagian besar dari responden
Contigency Coefisient dengan α= 0,05. memberikan ASI eksklusif yaitu 20
responden (56%).
Hasil penelitian
3. Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Hubungan Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI
Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejoso Tanggal 28 April 2017.
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa setengah dari responden memilki dukungan
suami baik dan melaksanakan pemberian ASI eksklusif yaitu 18 responden (50%). Hasil uji
statistik Coefisient Contingency didapatkan p value = 0,000 ≤ α = 0,05 dan r = 0,671, sehingga
Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan ada hubungan dukungan suami dengan
pemberian ASI eksklusif pada Ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Rejoso dengan tingkat
korelasi Kuat.
Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas anak dirumah, ibu yang bekerja diluar
Penelitian Singh (2010) menunjukkan penelitian Fayed et.al (2012) dikutip dari
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan Putri (2013) menyatakan tentang dampak
ibu, pengetahuan ibu semakin baik. Hal ini pekerjaan terhadap praktek pemberian ASI,
akan memberi kecenderungan ibu dalam bahwa sebagian besar ibu bekerja
bayi. Tingkat pendidikan ibu pada kembali bekerja. Penelitian ini juga
pemberian ASI eksklusif hal ini diperkuat menunjukan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi penghentian pemberian ASI r = 0,671, sehingga Ha diterima dan Ho
adalah kurangnya fasilitas di tempat kerja ditolak, dapat disimpulkan ada hubungan
terhadap proses pemberian ASI yaitu dukungan suami dengan pemberian ASI
tempat memerah dan penyimpanan ASI. eksklusif pada Ibu bekerja di wilayah kerja
Berdasarkan hasil penelitian, Ibu yang
Puskesmas Rejoso dengan tingkat korelasi
bekerja tetap memberikan ASI Eksklusif.
kuat.
Sebagian besar ibu yang memberikan ASI Kontinuitas ibu bekerja dalam
eksklusif adalah ibu bekerja, hal tersebut pemberian ASI eksklusif sangat
karena di tempat kerja telah disediakan dipengaruhi oleh dukungan sosial dari
fasilitas untuk memerah ASI, ibu bekerja orang lain yang berinteraksi dengan ibu
juga tidak pernah memberikan tambahan sehingga ibu tersebut dapat merasakan
MP-ASI selama 6 bulan dan sebagian ibu kenyamanan secara fisik dan psikologis.
bekerja tetap memberikan ASI Eksklusif Orang lain tersebut terdiri atas pasangan
meskipun masa cuti selesai. Selain itu hidup, orang tua, saudara, anak, kerabat,
sebagian besar ibu yang bekerja memiliki teman, rekan kerja, staf medis, serta
timbul kesadaraan untuk memberikan ASI (Astutik, 2014). Menurut Dirjen Gizi dan
responden memilki dukungan suami baik Pemberian ASI eksklusif pada bayi bukan
dan melaksanakan pemberian ASI hanya tanggung jawab ibu saja, dukungan
eksklusif yaitu 18 responden (50%). Hasil suami, keluarga dan masyarakat serta pihak
ditentukan oleh dukungan suami. Sejalan hal yang bisa menggurangi hambatan
bermakna antara dukungan suami dengan suami yang memberikan dukungan kepada
keharmonisan keluarga. Selain itu istri menjadi nyaman dan merasa dibantu
tingkat dukungan suami dengan suami yang kurang akan menjadikan istri
anemia pada ibu hamil trimester III, yang praktis seperti menggunakan susu
Purwanti. (2012). Konsep Penerapan ASI WHO. (2016).Infant and Young Child
Eksklusif. Jakarta: EGC. Feeding. [Internet] Bersumber dari :
<http://www.who.int/mediacentre/fact
Putri, Anun. (2013). Hubungan Antara sheets/fs342/en/> [Diakses tanggal
Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang 13 Desember 2016 ].
Managemen Laktasi Dan Dukungan
Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu
Dalam Pemberian ASI Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kartasura. Skripsi.
Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.