Dalam penanaman dana kas untuk tujuan operasional harus diperhatikan dasar
kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Sedangkan penanaman dana kas ke bank lain
harus memperhatikan syarat minimum yang harus dipelihara oleh bank (5% dari dana
masyarakat yang dimiliki oleh bank), sehingga terjada likuiditasnya.
Berkenaandengansyarat minimum alat likuid yang harus ada, semua bank diwajibkan
untuk mempertahankan saldo giro minimal di Bank Indonesia sebesar lima persen dari dana
masyarakat yang dimiliki. Oleh sebab itu, setiap bank harus memiliki informasi akuntansi
yang akurat akan posisi dana masyarakat. Tujuan dari memelihara minimum alat likuid ini
adalah selain untuk memelihara likuiditas juga untuk menghindari terjadinya over atau under
liquid, memanfaatkan kelebihan dana untuk dapat disalurkan kepada aktiva yang dapat
menciptakan pendapatan.
Tujuan penanaman uang kas
Untuk kegiatan operasional
Untuk memelihara likuiditas
Untuk menghindari terjadinya over/underliquid
Untuk memanfaatkan kelebihan dana
Pendapatan
1.1. Remise
Remise adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu
cabang kecabang lainnya. Lazimnya remise dilakukan antar cabang suatu bank.
Akuntansi remise:
a. Saat pengiriman uang fisik ke cabang
D: RAK- Cabang
K: Kas
b. Saat menerima uang fisik dari cabang
D: Kas
K: RAK- Cabang
Sebagaicontoh Bank Omega-Jakarta mengirimuangsecarafisiksebesarRp500.000.000
tunaikepada Bank Omega-Bandung disebabkankebutuhanalatlikuid di cabangtersebut. Oleh
Bank Omega-Jakarta akandibukukan:
RAK – Cabang Bandung Rp 500.000.000
Kas Rp 500.000.000
Oleh Bank Omega-Bandung, setelahmenerimauangsecarafisiktersebutakandibukukan:
Kas Rp 500.000.000
RAK-Cabang Jakarta Rp 500.000.000
1.2. Penanaman Alat Likuit dalam Rekening Bank Lain
2. SURATBERHARGA
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit, atau
setiap deveratifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk
yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
StandarAkuntansiKeuanganmengaturperlakuanakuntansiuntuksurat-suratberharga
yang segeradapatdijualmerupakanbentukpenyertaansementaradalam rangkapemanfaatandana
yang tidakdapatdigunakan. Karenasifatnya yang sementaraini,
pernyataaniniharusmempunyaisifatsebagaiberikut:
1. Mempunyaipasarandandapatdiperjualbelikandengansegera.
2.
Dimaksudkanuntukdijualdalamjangkawaktudekatbilaterdapatkebutuhandanauntukkegiatanum
umperusahaan.
3. Tidakdimaksudkanuntukmeguasaiperusahaan lain.
Berbedadenganpenyertaanjangkapanjang yang
tujuannyaadalahuntukmenguasaiperusahaan lain,
padapenyertaansementarainidimaksudkanhanyalah untukpemanfaatandanaberlebih yang
belumdapatdisalurkankedalamsektor yang menguntungkan yang menjadiusahautamasuatu
bank.
AkuntansiSuratBerharga
Akuntansiuntuksuratberhargameliputipembelian, penjualan, penilaian,dansegi-
segikhusussepertipengungkapan (disclosure) danlainnya.
AkuntansiPembeliaanSuratBerharga
Pembeliaansetiapjenissuratberharga yang dilakukanolehsuatu bank
harusdicatatmenuruthargabeli yang telahdisetujuidenganpenjualandansemuabiaya-
biayayangterjadidalamtransaksipembeliaantersebut, sepertikomisi broker
danlainnyaakantermasukdantercatatdalamhargabelisuratberharga.
Karenaterdapatberbagaijenissuratberharga yang dimilikiolehsuatu bank,
perlupenjelasanlebihlanjutmengenaitatacaraakuntansipembeliannya.
a. Pembelian
Kasus: Pada tanggal 31 Juli Bank Mega membeli selembar obligasi PT Jasa marga yang
berjangka waktu 10 tahun dengan nilai nominal 10 juta pada kurs sebesar 98% dan suku
bunga sebesar 15% setahun dibayarkan setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember.
Kas Rp 750.000
Pendapatan Bunga Obligasi Rp 750.000
Pada tanggal 31 Desember obligasi harus disajikan di neraca dan diamortisasi dari
pendapatan yang ditangguhkan.
c. Penjualan
Surat berharga yang hendak dijual memiliki harga pokok yang dapat dihitung dengan
metode FIFO atau metode rata (terutama apabila terdapat lebih dari satu macam surat
berharga obligasi atau portfolio.
Kasus : Obligasi Jasa Marga tersebut dijual setelah 8 bulan dimiliki atau pada tanggal 1
Maret dengan harga 101,
Kas Rp 10.475.000
Pendapatan Premi Obligasi Yang ditangguhkan Rp 186.667
Pendapatan premi obligasi Rp 186.667
Surat berharga Obligasi Rp 10.000.000
Pendapatan Bunga Obligasi Rp 375.000
Keuntungan dari Penjualan surat berharga Rp 100.000
Pada akhir bulan pertama setelah pembelian SBI dilakukan pengalokasian pendapatan
bunga SBI sbb:
BI-Giro Rp 500.000.000
Pendapatan Bunga SBI yang belum diamortisasi Rp 5.000.000
Surat berharga –SBI Rp 500.000.000
Pendapatan bunga SBI Rp 5.000.000
Penilaian Terhadap surat berharga yang dimiliki dalam bentuk portfolio harus dinilai
berdasarkan harga riil:
1. Sebesar harga perolehan (cost)
2. Sebesar harga terendah antara cost dan market (COMWIL).
Apabila terjadi selisih harga diakui sebagai kerugian penurunan nilai SB. dengan
mengkredit perkiraan surat berharga yang bersangkutan “Penyisihan untuk penurunan nilai
surat berharga”.
Kasus:
Bank Omega memiliki portfolio surat berharga sebesar harga perolehan Rp 125.000.000dan
kemudian setealh dilakukan penilaian harga pasar bernilai Rp 115.000.000, maka kerugian ini
akan dibukukan dengan ayat jurnal sbb:
Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan
besar adalah debitur/kredit.Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar
mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen.
Jenis kredit menurut penggunaannya :
a. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya
kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan penyiapan
infrastruktur lainnya.
b. Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja
usaha, misalnya untuk pembelian barang dagangan.
c. Kredit Konsumsi
Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini sering
disebut juga personal loan. Misalnya kredit untuk pembelian kendaraan, kredit
untuk pendidikan.
Kasus : PT Pizzaria menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp
35.000.000 kepada Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta
untuk keuntungan PT MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh
Bank Omega Jakata dibukukan:
Debitur-Rekening PT Pizzaria Rp 35.000.000
Bank Indonesia-Giro Rp 35.000.000
Koletibilitas meliputi:
Lancar(standar)
Kurang lancar (sub-standar)
Diragukan (doubtful)
Macet (uncollectible)
e. Wanprestasi pembayaran
Bila terjadi wanpestasi dalam pelunasan pokok, maka pencatatnya harus dipisah
kan dari debitur yang masih aktif
D: Debitur tunggakan pokok
K: Debitur – Rek. debitur
Kolektibilitas I Rp 18.000.000.000
Kolektibilitas II Rp 2.000.000.000
4. KARTU KREDIT
Kartu kredit (Credit Card) yaitu fasilitas/kredit yang diberikan oleh bank yang
penarikannya dilakukan melalui pembayaran transaksi jasa dan perdagangan serta penarikan
tunai (Cash Advance) sampai dengan jumlah tertentu sesuai dengan batas/limit yang
ditentukan oleh bank.
Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang memiliki prinsip “ buy now pay later” ,
dimana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu (card holder) ditalangi terlebih dahulu
oleh penerbit kartu kredit. Pemegang kartu dapat melunasi pembayaran berdasarkan waktu
yang disepakati antara pemegang kartu dan penerbit.
Pemegang kartu kredit (card holder) akan diberikan kredit limit, sehingga
penggunaan kartu kredit tidak boleh melebihi limit yang telah ditetapkan oleh bank penerbit
(issuer). Kartu kredit yang telah disetujui dapat digunakan untuk transaksi dengan pihak
merchant. Card holder cukup menunjukkan kartu kredit dan kemudian akan digesekkan pada
mesin tertentu untuk mengetahui kebenaran kartu kredit dan pihak card holder langsung
menandatanganinya. Penggunaan kartu kredit ini bisa dilakukan dimana saja pada tempat
yang telah menjalin kerja sama dengan bank penerbit kartu kredit. Merchant adalah pihak
yang menyediakan barang dan jasa, contoh: hotel, supermarket, toko sepatu, mini market, dan
sebagainya.
Pada akhir bulan tertentu, card holder akan mendapat tagihan dari bank dan
kemudian card holder membayarnya. Bank memperhitungkan besar tagihan yang terdiri dari
nilai pokok penggunaan kartu kredit dan bunga. Pembayaran ini bisa dilakukan secara
angsuran, secara total atau dengan jumlah minimum tertentu yang ditentukan bank.
Bank Penerbit
2 1
6 7 8 5
3
Card Holder Merchant
4
Keterangan:
1. Perjanjian antara bank penerbit dengan pihak merchant mengenai penggunaan kartu
kredit yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan.
2. Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit
yang berlaku di bank yang bersangkutan.Card holder diberikan kartu kredit.
3. Card holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya membeli barang,
membeli jasa hotel, dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas
pembelian barang dan jasa dengan menunjukkan kartu kredit dan menandatangani slip
atau langsung dilayar.
4. Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada card holder.
5. Merchant melakukan tagihan pada bank.
6. Bank mengirikan slip tagihan yang dibuat untuk card holder.
7. Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau
pendebetan giro, tabungan secara langsung atau secara tunai.
8. Diskon diberikan kepada merchant.
5. PENYERTAAN
Penyertaan merupakan salah satu kegiatan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu
bank. Penyertaan ini dilakukan kepada perusahaan lain khususnya pada lembaga keuangan.
Contoh Sertifikat Bank Indonesia (SBI), commercial paper, kredit jangka pendek, atau pada
aktiva jangka panjang.Penyertaan bertujuan untuk memperoleh pendapatandan memelihara
likuiditas bank.
Bentuk pecatatan penyertaan :
1. Cost Method (Tidak memiliki pengaruh signigfikan)
Contoh: Apabila Bank ABC membeli 10.000 lembar saham PT Bank PQR @
Rp. 15.000 yang dibayarkan dengan cek giro bank lain, dan penyertaan tersebut
mencerminkanpenyertaan Bank ABC dengan harga pangsa 16%. Pengeluaran tunai
atas biaya untuk pembelian saham tersebut sebesar Rp. 200.000, maka dengan
menggunakan cost method transaksi ini dicatat sbb:
Contoh: Jika Bank ABC membeli saham PT Bank XYZ sebanyak 2000
lembar yang mencerminkan pangsa sebesar 35% yang dibayar @ Rp. 18.000 tunai
ditambah dengan biaya Rp. 350.000, maka jika dicatat akun yang muncul adalah:
D: Penyertaan PT Bank XYZ Rp. 36.530.000
K: Kas Rp. 36.530.000
Apabila di akhir tahun PT Bank XYZ mengumumkan laba sebesar Rp.
210.000.000, maka dicatat oleh Bank ABC sbb:
Jika sebulan kemudian mendapat deviden Rp. 3.000/lembar, maka oleh Bank
ABC akan dicatat sbb:
6. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional bank, tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam rangka kegiatan normal bank dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun. Contoh aktiva tetap adalah gedung, tanah, kantor, kendaraan.
Aktiva tetap selalu dicatat sebesar nilai perolehnya (cost) yaitu semua biaya-biaya yang
dikeluarkan sampai aktiva itu sipa pakai dan dapat dipergunakan.
Pada prinsipnya pertukaran aktiva tetap terdapat dua jurnal seperti dalam penjualan aktiva
tetap, yaitu:
1. Jurnal depresiasi dari tanggal 1 januari ke tanggal pertukaran.
2. Jurnal pertukaran aktiva tetap tersebut dengan terlebih dahulu menghitung
besarnya akumulasi depresiasi.
7. AKTIVA LAINNYA
Aktiva lain –lain dapat disebut juga dengan harta lainnya atau other assets. Aktiva
lain –lain memiliki beberapa pengertian, yaitu:
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta (
asset) diatas baik dalam bentuk asset tetap, asset investasi, asset tak berwujud dan asset
lancar. Contoh mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan
yang sah, dll
Aktiva lain –lain adalah aktiva yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan
aktiva perusahaan yang memiliki umur lebih dari 1 tahun, tetapi tidak sepenuhnya memenuhi
syarat seperti aktiva tetap berwujud.
Aktiva lain – lain adalah aktiva yang memiliki umur relative tetap tetapi tidak
digunakan untuk operasional perusahaan sehari – hari. Contohnya bangunan dalam proses,
uang jaminan dari pelanggan.