Bab I1
Bab I1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi
penyakit yang menyerang pada balita yang terjadi di saluran napas dan
kebanyakan merupakan infeksi virus. Penderita akan mengalami
demam, batuk, dan pilek berulang serta anoreksia. Di bagian tonsilitis
dan otitis media akan memperlihatkan adanya inflamasi pada tonsil atau
telinga tengah dengan jelas. Infeksi akut pada balita akan
mengakibatkan berhentinya pernapasan sementara atau apnea. ISPA
merupakan penyakit yang sering terjadi pada balita. Menurut para ahli,
daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena
sistem pertahanan tubuhnya belum kuat. Apabila dalam satu rumah
anggota keluarga terkena pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan
kondisi anak yang lemah, proses penyebaran penyakit menjadi lebih
cepat. Resiko ISPA mengakibatkan kematian pada anak dalam jumlah
kecil, akan tetapi menyebabkan kecacatan seperti otitis media akuta
(OMA) dan mastoiditis. Bahkan dapat menyebabkan komplikasi fatal
yakni pneumonia (Nastiti, 2013).
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan
yaitu organ tubuh yang di mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa.
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Pada
akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan
balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari
1000 balita. Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA
setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA
mencakup 20-30%. Untuk meningkatkan upaya perbaikan kesehatan
masyarakat, Departemen Kesehatan RI menetapkan 10 program
prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat untuk
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah keperawatan, maka
rumusan masalah yang diangkat oleh penulis yaitu "Bagaimana Asuhan
Keperawatan Keluarga Pada Ny. H dengan Infeksi Saluran Pernafasn
Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b wilayah kerja Puskesmas Selat
Kecamatan Selat?”.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup studi kasus Tuberkulosis Paru ini termasuk dalam
bidang studi mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB) konteks
keluarga. Lingkup kasus Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) berfokus
pada asuhan keperawatan pada satu keluarga dengan pendekatan
proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dilakukan dalam waktu 2 hari
mulai dari tanggal sampai 28-29 Mei 2016.
4
D. Tujuan
Adapun tujuan umum dan khusus dari penulisan laporan studi kasus
ini adalah :
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan laporan studi kasus ini adalah
untuk dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. H
dengan Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan studi kasus ini
adalah untuk :
a. Dapat melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. H dengan
Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat
b. Dapat menegakan diagnosa keperawatan pada Ny. H dengan
Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat
c. Dapat menyusun intervensi keperawatan pada Ny. H dengan
Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat
d. Dapat melakukan implementasi keperawatan pada Ny. H dengan
Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat
e. Dapat melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. H dengan
Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat
E. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
a. Memperoleh gambaran pelaksanaan studi kasus secara nyata,
mengidentifikasikan keterbatasan dalam mengambil langkah
5
F. Metode
Metode yang digunakan dalam membuat laporan studi kasus
keperawatan keluarga pada klien dengan penyakit Infeksi saluran
pernafasan akut adalah metode deskriptif yaitu metode yang
menggambarkan suatu keadaan objektif dimulai dengan mengumpulkan
data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang selanjutnya disajikan
dalam bentuk naratif.
1. Kerangka kerja
Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penelitian yang ditulis dalam bentuk kerangka atau
alur.
Penulisan kerangka kerja dalam studi kasus ini sesuai dengan
pendekatan proses keperawatan komponen yang menurut Jauron
(1975) dan Griffith (1982). Meliputi: pengkajian, diagnosa
6
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
2. Subjek/responden
Sebagai subjek/responden dalam studi kasus ini adalah Ny. H
dengan Infeksi Saluran Pernafasn Akut (ISPA) di Jalan Barito gang 2b
wilayah kerja Puskesmas Selat Kecamatan Selat.
3. Cara Pengumpulan Data
Adapun cara yang digunakan dalam pengumpulan data yang
digunakan dalam studi kasus ini dilakukan dengan cara :
a. Wawancara/anamnesa yaitu auto anamnesa (bertanya atau
mencari informasi pada klien sebagai responden) atau allo
anamnesa (bertanya pada orang terdekat klien atau keluarga klien)
b. Observasi : karakteristik rumah.
c. Pemeriksaan fisik melalui auskultasi, inspeksi, perkusi, palpasi.