Anda di halaman 1dari 3

76

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga yang telah dilakukan
pada keluarga Tn. B dengan ISPA dapat ditarik kesimpulan, sebagai
berikut :
1. Pengkajian
Dalam pengumpulan data pada keluarga Tn. B tidak didapat
kendala, karena keluarga sangat kooperatif dan sudah terbina
hubungan saling percaya, sehingga dalam proses komunikasi baik
wawancara langsung, observasi, dan pemeriksaan fisik. Pada
pengkajian keluarga tanggal 27-29 Mei 2016. Hasil yang didapat
bahwa anggota keluarga yang bermasalah adalah Ny. H menderita
ISPA.
2. Diagnosis Keperawatan
Dari analisis data dan skoring, maka masalah yang menjadi
prioritas adalah :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Ny. H berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang
ISPA
b. Nyeri akut pada Ny. H berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan
c. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. B berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang
Faringitis.
d. Resiko Penularan pada anggota keluarga Tn. B berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
3. Perencanaan
Sesuai dengan teori dan standar yang ada, maka pada tanggal
29 Mei 2016 mahasiswa melakukan kontrak dan datang ke tempat

76
77

keluarga Tn. B melakukan penyuluhan tentang penyakit dan


perawatan pada masalah ISPA.
4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan yang dilakukan sesuai rencana dan
kontrak yang dilakukan bersama keluarga, system yang digunakan
adalah model penyuluhan interaktif (diskusi), demontrasi langsung,
dan redemonstrasi yang dilakukan keluarga. Dalam diskusi tidak
ditemukan adanya kendala yang berarti karena keluarga cukup
antusias dan kooperatif serta memperhatikan baik dalam bertanya
maupun menjawab pertanyaan dalam evaluasi.
5. Evaluasi
Setelah dilakukan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
keluarga, keluarga Tn. B mulai mengerti tentang ISPA cara
perawatannya dirumah secara mandiri.
Pada saat dilakukan kunjungan rumah keluarga mau
melaksanakan anjuran yang telah diberikan oleh mahasiswa.

B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
a. Waktu yang diberikan untuk pengkajian keluarga sebaiknya tidak
terlalu singkat
b. Bahan-bahan referensi pada perpustakaan Akper Pemda Kapuas
sebaiknya lebih dilengkapi lagi agar mempermudah mahasiswa
dalam penulisan studi kasus.
c. Pada mata ajar keperawatan khususnya keperawatan komunitas
agar lebih ditingkatkan lagi terutama pada pelaksanaan lapangan
pada saat studi kasus agar memudahkan mahasiswa dalam
pelaksanaan penyusunan karya tulis ilmiah.
2. Bagi Pengambil Kebijakan Puskesmas
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan puskesmas perlu
mengadakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang
78

beberapa penyakit yang salah satunya adalah faringitis sehingga


masyarakat dapat lebih mengenal apa dan bagaimana ISPA,
sehingga dapat melakukan pelaksanaan perawatan di rumah.
3. Bagi Perawat Pelaksana
Diharapkan studi kasus ini dapat menjadi salah satu referensi
dan membantu dalam mempelajari asuhan keperawatan khususnya
ISPA dan berusaha lebih banyak lagi data, sehingga mengidantifikasi
seluruh masalah yang muncul dengan lebih baik memberikan
kemudahan bagi klien untuk berusaha mengatasi masalahnya
dengan fungsi mandiri dan kolaboratif. Sehingga dalam
pelaksanaannya seorang perawat dapat menerapkan ilmu
pengetahuan dan mengimplementasikan hasil keperawatan dilahan
praktek.

Anda mungkin juga menyukai