َِ ن
ّللاه ِالر ْح َٰم ه
َ يمِالر هح ه
َ به ْس هِم
ِْ ب ْالعال هِم
ين َِ ا همين يا ر
Ikhwan wa akhwat fillah yang dicintai Allah SWT, beliau bersabda
dalamِAlِQur’an:
1
“Dan,ِandaiِkalianِmemilihِpuasaِtentulahِituِlebihِbaikِbagiِkalianِ
jikaِkalianِmengetahui.”ِQSِAl-Baqarah : 184
Misalnya,ِ“Banyakِdiِantaraِorangِyangِberpuasaِtidakِmemperolehِ
sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar danِ dahaga.”ِ Iniِ berartiِ bahwaِ
menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa.
Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik.
Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya
bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri.
2
Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan keinginan
itu?
Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia
dapat saja bersembunyi dari pandangan mereka.
Kesehatan jiwa dan raga merupakan salah satu hikmah dari perintah
puasa. Kesehatan mejadi sebuah konsekuensi logis berpuasa. Agama Islam
adalah agama yang diturunkan Allah melalui rasul-rasul-Nya, diantaranya
membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus dipatuhi manusia
muslim. Peraturan ini tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam
mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang
kesehatan.
Rasulullahِsawِbersabdaِ:ِ“Puasalahِkalian,ِmakaِkalianِsehat.”
3
karena Allah semata. Dari batasan di atas dapat dipahami bahwa dalam
Islam tidak ada pembatasan amal/pekerjaan seseorang untuk bersifat dunia
semata atau ukhrowi semata. Shaum sebagai salah satu rukun Islam yang
ketiga, memberikan kontribusi yang jelas bagi kesehatan ataupun etos kerja
seseorang, asalkan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat. Para ilmuan
telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak kejiwaan
yang dibawa oleh syariat seperti shalat, puasa, kasih sayang dan sebagainya.
Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada sel-sel
tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh lainnya.
Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang mengagumkan yang
menambah keimanan mereka, sehingga menjadi tekun beragama dan teguh
menjalankan syariat-syariat-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah :
Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang
sel-sel yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit dan memberi
kesempatan kepada peremajaan sel-sel.Melindungi manusia dari penyakit
gula. Pada waktu puasa kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan
kelenjar pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi
kelenjar ini adalah untuk menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
4
berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula
menjadi glikogen yang disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.
Menyehatkan sistem pencernaan. Di waktu puasa, lambung dan sistem
pencernaan lainnya akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai dengan 14
jam. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari
makanan yang bertumpuk dan berlebihan. Puasa mengurangi berat badan
yang berlebih. Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan .
5
Menurut acuan teori yang logis konseptual, berikut hasil eksperimen
atau riset di Barat, ternyata ibadah puasa sangat potensial untuk mencekal
berbagai penyakit atau mempercepat proses (katalisator) penyembuhannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara teratur mampu
mengendalikan stress sehingga tak heran jika terapi puasa ini berkembang
peminatnya dan cukup populer di Eropa dan Amerika Serikat, karena
berbagai penyakit berat akibat pengaruh stres berkepanjangan bisa dicekal
atau dipercepat proses penyembuhannya di samping upaya medis.
Apa yang harus saya hindari ketika berbuka puasa atau sahur?
Hal yang perlu diwaspadai pada saat buka dan sahur adalah perilaku
makan/minumِ “balasِ dendam”ِ atauِ “menabungِ makanan”.ِ Yaituِ makanِ
atau minum apa saja secara berlebihan. Akibatnya, tubuh cepat lelah,
ngantuk, dan kurang gairah kerja. Dampak lebih jauh akibat makan
berlebihan adalah tubuh tidak bugar dan mudah terserang penyakit gizi
6
lebih, seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung, atau sering
disebut penyakit degeneratif. Namun, dalam kesederhanaan makanan
pembuka puasa, perilaku makan/minum secukupnya, tidak berlebihan,
justru terkandung kenikmatan sekaligus manfaat gizi dan kesehatan tubuh.
Hal ini tentu saja akan dirasakan oleh mereka yang dapat menerapkan ajaran
puasa dan kesederhanaan dalam perilaku hidupnya sehari-hari.
Penutup
Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan, yang benar datangnya atas bimbingan Allah SWT Yang Maha
Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi
sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah,
7
DAFTAR PUSTAKA
1. QS Al Baqarah : 183
2. QS Al Baqarah : 184
3. HRِNasaa’i
4. QS. Adz-Dzariyaat : 56
5. HR. Ibnu Majah
6. QS. Al-Fathir : 28
7. https://moodis.wordpress.com/2010/08/18/tausiyah-ramadhan-hari-2-
puasa-dan-kesehatan/
8. Anonimous. 2006. Puasa Menurut Al-Qur’an.ِ (Online).ِ
(http://www.dzikir.org/b_puasa.htm). Diakses tanggal 2 Desember 2006
9. Ardiansyah, Dian. 2006. Puasa dan Kesehatan Jiwa. (Online).
(http://kecubung6.com/index.php). Diakses tanggal 5 Desember 2006.
10. Budiyanto, MAK. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan IV. UMM
Press. Malang
11. Firmansyah, M. Adi. 2004. Kesehatan: Puasa dan Kesehatan Tubuh.
(Online). Asy-Syifaa' ONLINE.
(http://www.members.lycos.co.uk/foxapin12/modulesphp?)
12. Harli, Mohamad. 2001. Manfaat Gizi dan Kesehatan Makanan Pembuka
Puasa. Kompas edisi Sabtu, 24 November 2001
Muhamad, Kartono. 2000. Ceramah Ramadhan: Puasa dan Kesehatan.
Pesantren Virtual. Dimuat Minggu, 17 Desember 2000
Sadili, Muhtar. 2006. Puasa dan Kesehatan. (Online).
13. (http://kecubung6.com/index.php). Diakses 5 Desember 2006.
Soekirno. 1998. Puasa Dan Pengendalian Stres. Majalah Intisari. Edisi
Desember 1998.