Terowongan Adalah Lubang Bukaan Yang Dipersiapkan Untuk Kelancaran Produksi Tambang Bawah Tanah
Terowongan Adalah Lubang Bukaan Yang Dipersiapkan Untuk Kelancaran Produksi Tambang Bawah Tanah
Jika tegangan tektonik dan tegangan sisa tidak ada atau dapat diabaikan
karena kecilnya pada suatu daerah yang akan dibuat terowongan maka
tegangan mula-mula hanya berupa tegangan gravitasi yang dapat dihitung
r
– r – r r = 0
Kesetimbangan pada Oz :
z.ds – (z + dz).ds + Fz.dV = 0
z
z .dz.ds + Fz.dV = 0
Kesetimbangan terowongan :
r
– r – r r = 0 (1)
r
r = 0 z = konstan (2)
2r 2 (r u) u
= 2r = r
0 0 0 r 0 0 r 0 0
0 0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0 z 0 0 z
r = -
( 0 r )
(1) 0 + – 0 – r – r r = 0
( r )
– r – r r =0
( r ) r r K
-2r – r r = 0 r = 2 r r = r 2
untuk r = 0 :
r = 0
r = -0 K = - R2 x 0
R2
2
= 0 + 0 r
v R 2 v R4 R2
(1 ) (1 3 4 ) cos 2
r = 2 r2 2 r4 r2
v R 2 v R4
(1 ) (1 3 ) cos 2
= 2 r2 2 r4
v R4 R2
(1 3 2 ) sin 2
r = 2 r4 r2
v h R2 v h R4
(1 ) (1 3 ) cos 2
= 2 r2 2 r4
h v R4 R2
(1 3 2 ) sin 2
r = 2 r4 r2
Dapat dilihat bahwa semua tarikan (tensile) tangensial akan hilang jika h
mencapai harga v/3 dan untuk v = h semua = 2v.
Dalam hal elastik orthotrop di mana ada dua modulus yang tegak lurus E 1
dan E2, untuk sistem pembebanan uniaksial, distribusi tegangan tidak
dipengaruhi, hanya deformasinya. Jadi distribusi yang didapat dari
perhitungan sebelumnya tetap berlaku.
Failure timbul pada kontur bagian tengah di mana sudut perlapisan dengan
kontur 40o sampai 70o (kuat tekan batuan rendah).
Fenomena ini akan diperburuk oleh tegangan prinsipal mayor yang tegak
lurus pada arah perlapisan. Daerah tarikan pada sebuah lubang bukaan
(tegangan adalah uniaksial) mempunyai pengaruh yang berbeda posisinya
terhadap perlapisan (Gambar 11).
Gambar 12. Kuat tekan batuan schist pada terowongan di PLTA Lanoux –
L'Hospitalet Perancis (Duffaut, 1981)
a. Tahap 1
Failure oleh geseran (shear) timbul di sekitar titik A di mana kuat
tekannya paling kecil, kemudian berkembang sampai membentuk profil
BCD.
b. Tahap 2
Terbentuknya span yang tinggi CC' dari lapisan batuan memungkinkan
terbentuknya rekahan pada dinding.
c. Tahap 3
Lengkungan dari lapisan yang dinyatakan oleh deformasi sudut CEC'
dengan bukaan yang membentuk baji (wedge) di E. Sesudah batuan
yang hancur dibersihkan, maka kontur akhir CFC' lebih stabil dari kontur
semula (CEC').
Gambar 14. Tegangan di sekitar lubang bukaan bulat untuk batuan elastik
dengan tegangan mula-mula hidrostatik
Jari-jari ini dapat tak terhingga untuk batuan yang tidak mempunyai kohesi,
jadi kestabilan tidak mungkin dicapai tanpa penyangga (support).
Rumus di atas dapat dipermudah jika diambil sudut geser dalam () =19,5o =
Arc sin 1/3 sehingga = 2.
2R 0
1
3 c
R’ =
Tabel ini diambil dari simposium mekanika batuan di Jepang tahun 1964
dengan judul "Study on Internal Stress of Rock Stratum Around Tunnel".