Anda di halaman 1dari 8

Nama : Shelinda Rahman

NIM : 1720522073

Mata Kuliah : Corporate Finance

A. Concept Question

1. What are the difference between preferred stock and debt?

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu
yang pada umumnya adalah pembayaran uang, serta penyerahan barang maupun jasa
pada waktu-waktu tertentu.

Dari sudut pandang para pemegang hutang jangka panjang, risiko hutang lebih
kecil dibanding saham biasa atau saham preferen. Meskipun begitu, hutang dianggap
memiliki keunggulan terbatas dipandang dari segi laba, dan dianggap lemah
dipandang dari segi pegadaian.

1. Dari Segi Resiko, hutang dipandang lebih menguntungkan dibanding


saham biasa atau preferen karena hutang memberi prioritas utama dalam hal laba dan
juga likuidasi. Hutang juga memiliki masa jatuh tempo yang pasti dan dilindungi oleh
akad dalam indenture.

2. Dari Segi Laba, para pemegang obligasi memiliki hasil pengembalian tetap,
kecuali dalam kasus obligasi pendapatan atau surat hutang dengan suku bunga
mengambang. Pembayaran bunga tidak bergantung pada tingkat laba perusahaan atau
suku bunga pasar yang sedang berlaku.
3. Dari Segi Pengendalian, pemegang obligasi biasanya tidak memiliki hak
suara. Meskipun begitu, jika sampai obligasi dinyatakan tak dapat dibayar, pemegang
obligasi dapat mengambil alih kendali perusahaan.
Saham preferen adalah campuran dari obligasi dan saham biasa. Waktu optimal
untuk menerbitkan saham preferen adalah jika perusahaan memiliki utang berlebihan
dan penerbitan saham biasa dapat mendorong pembajak perusahaan untuk berusaha
mengambil alih kendali perusahaan. Menerbitkan saham preferen adalah cara lebih
mahal untuk mengumpulkan modal dari pada menerbitkan obligasi, karena
pembayaran dividen tidak dapat dikurangkan dari pajak. Jika saham preferen tertunda
untuk waktu yang lama, mungkin perusahaan mengalami kesulitan untuk melanjutkan
pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa. Saham preferen memiliki
beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika
terjadi likuidasi
2. What are the benefits to the company from including a call provision? What
are the cost? How do these answers change for a put provision?

Call Provision adalah suatu ketentuan dimana surat obligasi bisa ditarik sewaktu-
waktu oleh issuer (penerbit obligasi) tanpa harus menunggu masa jatuh tempo.
Penarikan ini umumnya disebabkan oleh suku bunga yang turun. Dengan adanya
ketentuan ketetapan, dari sudut pandang investor, dapat membantu perusahaan untuk
mengurangi tingkat kupon pada obligasi. Sehingga perusahaan mungkin harus
membeli kembali obligasi yang beredar dengan harga yang tidak menarik akibat
adanya perubahan ketetapan ketentuan.

3. What is Proxy?

Proxy yaitu suatu dokumen yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk
bertindak atas nama orang lain, umumnya kekuasaan untuk memberikan suara atas
dasar saham biasa.
4. Do you think prefered stock is more like debt or equity? Why?

Dalam beberapa jenis analisis, saham preferen diperlakukan sebagai hutang. Hal
ini terjadi misalnya, dalam analisis yang dilakukan oleh calon pemegang saham, yang
mempertimbangkan fuktuasi laba karena adanya beban biaya surat berharga yang
tetap. Lain halnya jika analisis dilakukan oleh pemegang obligasi yang sedang
mengkaji posisi perusahaan terhadap kemunduran penjualan atau labanya. Karena
deviden atas saham preferen tidak digolongkan sebagai kelalaian perusahaan
memenuhi kewajibannya. Saham preferen merupakan sebuah sarana peredam yang
menyediakan saran kepemilikan tambahan. Bagi para pemegang saham, saham
preferen lebih merupakan instrumen yang mendorong leverage seperti halnya hutang.
Bagi paara kreditor saham preferen merupakan modal tambahan. Jadi, saham preferen
ini dapat diperlakukan sebagai hutang atau sebagai kepemilikan tergantunga pada segi
permasalahan yang dipertimbangkan.

5. What is the difference between internal financing and external financing?


Internal financing merupakan sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri
didalam perusahaan. Dana internal yang ada di perusahaan terdiri atas laba yang tidak
terbagi (laba ditahan) dan depresiasi.

 Laba ditahan/ Retained earning. Besarnya laba ditahan dipengaruhi oleh


kebijakan dividen, laba setelah pajak dan plowing back policy.

 Depresiasi berguna sebagai dana sementara untuk memenuhi kebutuhan


perusahaan, untuk membeli aktiva baru serta untuk mengganti aktiva lama yang
telah rusak.

External financing berasal dari pihak – pihak luar yang mau bekerja sama dengan
perusahaan. Beberapa pihak yang sering kali digunakan oleh perusahaan untuk
mendapatkan modal yaitu

 Bank

Lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit disamping


pemberian jasa-jasa di bidang keuangan.

 Supplier

Memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan barang


secara kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

 Pasar modal

Merupakan sumber dana eksternal bagi perusahaan dimana mempertemukan dua


kelompok, yaitu antara investor (calon pemodal) dan emiten yang membutuhkan
dana dari pihak lain. Dengan kata lain, pasar modal merupakan tempat
bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka
panjang. Dimaksudkan dengan investor adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.

B. Questions and Problems

1. Money, Inc. Has no debt outstanding and a total market value of $275.000.
Earnings before interest and taxes, EBIT, are projected to be $21,000 if economic
conditions are normal. If there is strong expansion in the economy, then EBIT will be
25 percent higher. If there is a recession, then EBIT will be 40 percent lower. Money
is considering a $99,000 debt issue with an interest rate of 8 percent. The proceeds
will be used to repurchase shares of stock. There are currently 5,000 shares
outstanding. Ignore taxes for this problem.

a. Calculate earnings per share, EPS, under each of the three economic
scenarios before any debt is issued.Calculate the percentage changes in EPS
when the economy expands or enters a recession.

Normal Expansion Recession

EBIT 21.000 26.250 12.600

Interest 0 0 0

Net Income 21.000 26.250 12.600

Shares 5000 5000 5000

EPS 4,2 5,25 2,52

 Normal → Expansion : 5.25 - 4.2 = 0.25 = 25%

4.2

 Normal → Recession : 2.52 - 4.2 = -0.40 = - 40%

4.2

b. Assume that the company goes through with recapitalization. What do you
observe?

Debt = 99.000 → i = 8%, i = 8% x 99.000 = 7920

Market Value = 275.000

Shares = 5000

= 275.000/5000 = 55 shares → 99.000/ 55 = 1800 shares

Normal Expansion Recession

EBIT 21.000 26.250 12.600


Interest 7920 7920 7920

EBT 13.080 18.330 4.680

share 3200 3200 3200

EPS 4 5.73 1.46

 Normal → Expansion : 5.73 - 4 = 0.40 = 40%

 Normal → Recession : 1.46 - 4 = -0.64= - 64%

2. Repeats Part a and b in Problem 1. assuming money has a tax rate of 35 %

Normal Expansion Recession

EBIT 21.000 26.250 12.600

Interest 0 0 0

EBT 21.000 26.250 12.600

Tax 7.350 9.187,5 4.410

NI 13.650 17.062,5 8.190

Shares 5000 5000 5000

EPS 2.73 3.41 1.63

Normal Expansion Recession

EBIT 21.000 26.250 12.600

Interest 7920 7920 7920

EBT 13.080 18.330 4680

Tax 4578 6415,5 4680


NI 8502 11914,5 3042

Shares 3200 3200 3200

EPS 2.65 3.72 0.95

4. Rolston Corporation is comparing two different capital structures, an all-equity


plan (Plan I) and a levered plan (Plan II). Under Plan I, Rolston would have 265,000
shares of stock outstanding. Under plan II, there would II be 185,000 shares of stock
out standing and $2,8 million in debt outstanding. The interest rate on the debt is 10
percent and there are no taxes.

a) If EBIT $750.000, which plan result in the higher EPS?

 Plan I, nilai net income akan sama dengan EBIT karena tidak ada pajak, maka
diperoleh EPS sebesar :

EPS = $750.000/265.000 shares

= $2.83

 Plan II, perusahaan levered, EBIT akan dikurangi dengan beban bunga. Maka;

Net Income = 750.000 - 10 (2.800.000)

= 470.000

Dan diperoleh nilai EPS sebesar :

EPS = 470.000/ 185.000 shares

= $2.54

Plan I memiliki EPS tertinggi, ketika nilai EBIT adalah 750.000

b) If EBIT $1.500.000, which plan result in the higher EPS?

 Plan I, nilai net income akan sama dengan EBIT karena tidak ada pajak, maka
diperoleh EPS sebesar :

EPS = $1.500.000/265.000 shares

= $ 5.66
 Plan II, perusahaan levered, EBIT akan dikurangi dengan beban bunga. Maka;

Net Income = 1.500.000 - 10 (2.800.000)

= 1.220.000

Dan diperoleh nilai EPS sebesar :

EPS = 1.220.000/ 185.000 shares

= $6.59

Plan II memiliki nilai EPS tertinggi.

c) What is the break even EBIT?

EBIT/265.000 = EBIT - 10 (2.800.000)/185.000

EBIT = 927.500

13. Shadow corp. has no debt but can borrow at 8 percent. The firm’s WACC is
currently 11 percent, and the tax rate is 35 percent.

a. What is the company’s cost of equity?

WACC = Ru = Re = 11%

b. If the firm converts to 25 percent debt, what will its cost of equity be?

Re = Ru + (Ru - Rd)(D/E)(1-td)

Re = 0.11 + (0.11-0.08)(0.25/0.75)(1-0.35)

= 0.11 + 0.0065

= 0.1165 atau 11.65%

c. If the firm converts to 50 percent debt, what will its cost of equity be?

Re = Ru + (Ru - Rd)(D/E)(1-td)

Re = 0.11 + (0.11-0.08)(0.50/0.50)(1-0.35)

= 0.11 +0.0195

= 0.1295 atau 12.95%

d. What is the company’s WACC in part (b)? In part (c)?


WACC = (E/V)R E + (D/V)R D (1 – t C )

WACC ketika debt 25 persen = 0.75 (0.1165) + 0.25 (0.08)(1-0.35)

=0.087 + 0.013

= 0.1atau 10%

WACC ketika debt 50 persen = 0.50 (0.1295) + 0.50 (0.08)(1-0.35)

= 0.0647 + 0.026

= 0.090 atau 9%

Anda mungkin juga menyukai