, alkaliphile obligal yang moderat halophilic, non-motil
terisolasi dari bola indigo
Spesies Bacillus alkalifili telah banyak dipelajari, mengenai kemampuannya
beradaptasi terhadap suhu tinggi, sifat bioenergi, sistem transportasi ion, dan komponen penyusun dinding selnya. Penelitan pada jurnal ini dilakuakn menggunakan strain bakteri alkalfilik. Tetapi penelitian tentang sitokrom, komposisi lipid, dan komposisi dinding sel dari berbagai strain Bacillus alkalifili menunjukkan bahwa strain tersebut memiliki mekanisme adaptasi tehadap lingkunan alkali yang beragam. Hal ini mengindikasikan bahwa strain ini memiliki keragaman taksonomi dan tersebar luas di lingkungan ekologis. Penelitian Horikoshi (1991) menunjukkan bahwa strain ini tidak tesebar secara filogenetis, tetapi dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama berdasarkan urutan gen 16S rRNA nya. Sejak isolasi strain YN-1T dari spesies Bacillus dari bola nila, yang mempelajari mengenai NADH dehydrogenase, material respirasi non proteinase yang tidak sensitive terhadap sianida, sistem rotina flagella, dan poliamna, yang menjadikan dasar penelitian dari jurnal ini, dengan mempertimbangkan hubungan antara karakteristik taksonomi dan fungsi fisiologi strain Bacillus alkalifili. Hasil karakteristik kemotaksonomi dan fenotipik yang menganalisis urutan gen 16S rRNA strain YN-1T menunjukkan bahwa isolat tersebut memiliki klasifikasi sebagai spesies baru Bacillus. Gen 16S rRNA diamplifikasi oleh PCR menggunakkann primer 9F (59- GAGTTTGATCCTGGCTCAG-39) dan 1541R (59AAGGAGGTGATCCAGCC-39). Produk PCR 1,5 kb disquencing secara langsung dengan metode penghentian rantai dideoxynucleotide menggunakan DNA sequence. Multiple Alligment dari sequence dilakukan menggunakan Clustal W (Thompson et al., 1994). Konstruksi pohon filogeni menggunakan neighbour-joining, maximum-parsimony, dan minimum evolution methods di MEGA4. Nilai similaritas ditentukan menggunakan analisis bootstrap (Felsenstein, 1985) berdasarkan 1000 resampling. Kesamaan antara sequence dihitung menggunakan program GENETYX (Pengembangan perangkat lunak). Hasil urutan gen 16S rRNA (1558 bp) dari strain YN-1T diperoleh strain yang berbeda dengan penelitian yang dilakuakan sebelumnya. Hasil ini menunjukkan bahwa strain YN-1T adalah anggota dari kelompok 7 (alkalifili) dari genus Bacillus (Nielsen et al., 1994). Strain ini menunjukkan kemiripan tertinggi dengan B. clarkii DSM 8720T (99,5%) di antara strain yang diidentifikasi sebagai spesies. Strain ini juga menunjukkan kesamaan urutan tinggi dengan strain filogenetik lainnya, yaitu B. agaradhaerens DSM 8721T (96,1%) dan B. cellulosilyticus JCM 9156T (95,6%). Analisis filogenetik berdasarkan urutan gen 16S rRNA, strain YN-1T paling erat kekerabatannnya dengan B. clarkii DSM 8720T. Oleh karena itu, hibridisasi DNA antara strain YN-1T dan B. clarkii DSM 8720T, B. agaradhaerens DSM 8721T dan B. cellulosilyticus JCM 9156T dilakukan. Data hasil hibridisasi DNA menunjukkan bahwa isolat berbeda dari B. clarkii DSM 8720T (7%), B. agaradhaerens DSM 8721T (8%) dan B. cellulosilyticus JCM 9156T (10%). Oleh karena itu, disarankan bahwa strain YN-1T dijadikan spesies baru. Strain YN-1T juga dapat dibedakan dari B. clarkii DSM 8720T dan strain filogenetik lainnya berdasarkan beberapa karakteristik fenotipik dan kemotaksonomi. Ada beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan laporan sebelumnya pada strain YN- 1T. Pertama, meskipun Higashibata dkk. (1998) melaporkan bahwa strain YN-1T memiliki caa3-type cytochrome c oxidase, tetapi reaksi oksidase negatif dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan ketergantungan yang lebih besar pada bahan non- protein yang tidak sensitif terhadap sianida daripada pada cytochrome c oxidase untuk metabolisme oksigen pada strain ini. Kedua, meskipun Hirota & Imae (1983) melaporkan terdapat motor flagellar Na+ pada strain YN-1T, penelitian ini menunjukkan bahwa strain ini non-motil dan tidak memiliki flagela. Strain YN-1T menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada pH 12. Hal ini dikarenakan strain diisolasi dari cairan fermentasi indigo dan awal tahap fermentasi indigo dilakukan pada pH tinggi (sekitar. pH 12)