Kes
Oleh:
KELOMPOK V
IIIB
4. Dosen pendamping
Ketua Kelompok
Taufik Arjal
NIM.PO714221151083
i
RINGKASAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “LAPORAN
PEMILAHAN SAMPAH”dengan tepat waktu dan penuh rasa tanggung jawab,
mengingat ini merupakan salah satu kriteria penilaian Dosen terhadap mahasiswa
khususnya dalam mata pelajaran Pemberantasan Penyakit Menular.
Oleh karena itu, ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami menyadari
bahwa “tiada gading yang tak retak” begitu pula kami selaku insan manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.
penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
B. PerumusanMasalah ...................................................................................... 2
C. TujuanPenyuluhan ....................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 3
A. PengertianSampah. ....................................................................................... 4
F. PemilahanSampah ...................................................................................... 10
iv
H.Pendukung Dan Penghambat Penyuluhan ..................................................... 20
A. Hasil ........................................................................................................... 22
B. Pembahasan ................................................................................................ 22
BABVPENUTUP ................................................................................................. 24
A. Kesimpulan ................................................................................................ 24
B. Saran ........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Produksi sampah perorangan maupun rumah tangga setiap harinya tidak
dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan manusia itu
sendiri.Khususnya sampah rumah tangga, berkaitan juga dengan tingkat
pendapatan, pendidikan dan besarnya keluarga.
Bersamaan dengan kenaikan jumlah penduduk, pedapatan juga mengalami
kenaikan.Kenaikan pendapatan menyebabkan pola hidup konsumtif sehingga
tingkat konsumsi meningkat, mulai dari makanan dan kemasannya.Limbah
yang dihasilkan perorang makin besar padahal jumlah penduduk juga
bertambah.Sementara itu pendapatan kita untuk menangani sampah masih
terbatas.Akibatnya, di daerah pedesaan banyak sampah yang tertumpuk atau
berserakan.Di perkotaan lebih lagi hanya sebagian sampah yang terangkut
oleh Dinas Kebersihan Kota.Sampah yang tidak terangkut menumpuk atau
berserakan dan menjadi masalah kesehatan. Banyak juga penduduk yang
berusaha memusnahkan sampah dengan membakarnya yang akan
menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.
Padahal adanya pembuangan sampah di sembarang tempat dapat
menimbulkan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi
lalat kemudian mendatangkan wabah penyakit. Kenyataan nya sampah
memang merugikan namun jika ada pengolahan secara baik dan benar sampah
bisa mendatangkan manfaat. Selain itu juga dapat dijadikan berbagai macam
barang kerajinan. Serta pengelolaan sampah yang baik dapat menjadikan
lingkungan yang bersih dan tampak sehat.
B. PerumusanMasalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka penulis
merumuskan masalah yaitu bagaimana cara melakukan pemilahan sampah
dengan melaksanakan penyuluhan untuk siswa siswi Sekolah Dasar.
C. TujuanPenyuluhan
1. TujuanUmum
Untuk mengetahui cara melakukan Pemilahan Sampah yang
dilakukan oleh siswa siswi sekolah dasar.
2
2. TujuanKhusus
a. Diharapkan murid-murid sekolah dasar dapat mengetahui jenis-jenis
sampah dan dapat membedakan sampah organik maupun sampah
anorganik.
b. Diharapkan siswa-siswi sekolah dasar dapat mengetahui dampak
negatif sampah yang dibuang dengan sembarangan.
c. Diharapkan siswa-siswi sekolah dasar dapat mengetahui cara
pemilahan sampah dengan baik dan benar.
d. Diharapkan murid-murid sekolah dasar dapat membiasakkan diri
untuk selalu hidup bersih sehat dengan membuang sampah pada
tempatnya sejak dini.
D. Manfaat
a. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
acuan dalam menambah pemahaman orang tua, guru, dan anak sekolah
dasar tentang pemilahan sampah.
b. Membantu peran guru dan orang tua dalam mengontrol para anak-anak
dalam membiasakan hidup bersih dan sehat di sekolah maupun dirumah.
c. Anak sekolah dasar dapat mengetahui jenis-jenis sampah, dampak negatif
sampah, dan cara pemilahan sampah dengan baik dan benar.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PengertianSampah.
Menurut Azwar (2002) yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian
dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia
(termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia
(human waste) tidak termasuk kedalamnya dan umumnya bersifat padat
(karena air bekas tidak termasuk didalamnya).Manik (2003) mendefinisikan
sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan
harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang
dibuang karena sudah tidak berguna dan dibuang disebut sampah.Dengan
demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut :
1. Adanya sesuatu benda atau bahanpadat.
2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung denganmanusia
3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakailagi
4
makanan dan bahan lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa
kotoran serta bangkaihewan.
d. Sampah industri termasuk diantaranya air limbah industri, debu
industri. Sisa bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya.
4. Jenis Sampah.
a. Sampah Basah(Garbage).
Adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa sisa potongan hewan atau
sayur sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan
makanan yang sebagian besar terdiri dari zat zat yang
mudahmembusuk.
b. Sampah Kering(Rubbish).
Adalah jenis sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang
berasal dari rumah-rumah, pusat pusat perdagangan,kantor-kantor.
Sampah yang mudah terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik
seperti kertas, karbon, kardus, plastik dan lain lain.sedangkan sampah
yang tidak dapat/sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat
inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran.
5
c. Abu(Ashes).
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari
zat yang mudah terbakar seperti dirumah, kantor maupun di pabrik
pabrik industri.
d. SampahJalanan.
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan
tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas
kertas, daun daunan dan lain lain.
e. Bangkai Binatang.
Sampah jenis ini berupa sampah sampah biologis yang berasal dari
bangkai binatang yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan.
f. Sampah RumahTangga.
Sampah jenis ini merupakan jenis sampah campuran yang terdiri dari
rubbish, garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan.
g. Bangkai Kendaraan.
Adalah sampah yang berasal dari bangkai bangkai mobil, truk, kereta
api.
h. Sampah Industri.
Merupakan sampah padat yang berasal dari industri-industri
pengolahan hasil bumi/tumbuh tumbuhan dan industri lain.
i. SampahPerumahan.
Sampah yang berasal dari sisa pembangunan gedung, perbaikan dan
pembaharuan gedung gedung, sampah dari daerah ini berasal dari batu
batuan, mengandung tanah, potongan kayu, alat perekat dan lain lain.
j. SampahPadat.
Sampah yang terdiri dari benda benda kasar yang umumnya zat organik
hasil saringan pada pintu masuk suatu pengolahan air buangan.
k. SampahKhusus.
Jenis sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kaleng
cat, film bekas, zat radioaktif dan lain lain.
6
C. Cara -cara Pengelolaan Sampah
1. HogFeeding.
Yaitu penggunaan sampah garbage untuk makanan ternak.
2. Insenaration(Pembakaran).
Yaitu dengan pembuangan sampah di TPA, kemudian dibakar.Pembakaran
sampah dilakukan ditempat tertutup dengan mesin dan peralatan khusus
yang dirancang untuk pembakaran sampah. Sistim ini memerlukan biaya
besar untuk pembangunan, operasional dan pemeliharaan mesin dan
peralatan lain.
3. SanitaryLandfill.
Yaitu pembuangan sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah
yang dilakukan lapis demi lapis, sedemikian rupa sehingga sampah tidak
berada dialam terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan bau serta tidak
menjadi tempat binatang bersarang. Cara ini tentu amat bermanfaat jika
sekaligus bertujuan untuk meninggikan tanah yang rendah seperti rawa-
rawa, genangan air dan sebagainya.
4. Composting(Pengomposan).
Merupakan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan kompos.Untuk
tujuan pengomposan sampah harus dipilah-pilah sehingga sampah organik
dan anorganik terpisah.
5. Discharge To Seweres.
Disini sampah harus dihaluskan dahulu dan kemudian dibuang kedalam
saluran pembuangan air bekas.Cara ini dapat dilakukan pada rumah tangga
atau dikelola secara terpusat di kota-kota.Cara ini membutuhkan biaya yang
besar serta tidak mungkin dilakukan jika sistim pembuangan air kotor tidak
baik.
6. Dumping (Penumpukan).
Yaitu pembuangan sampah dengan penumpukan diatas tanah terbuka.
Dengan cara ini TPA memerlukan tanah yang luas dan sampah ditumpuk
begitu saja tanpa adanya perlakuan. Sistim dumping memang dapat
menekan biaya, tetapi sudah jarang dilakukan karena masyarakat sekitarnya
7
sangat terganggu. Cara ini berpengaruh buruk terhadap lingkungan, berupa
sumber penyakit, tempat binatang bersarang
7. IndividualInceneration.
Ialah pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan dirumah
tangga. Pembakaran haruslah dilakukan dengan baik, jika tidak asapnya
akan mengotori udara serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
8. Recycling.
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
dimanfaatkan misalnya kaleng, kaca dan sebagainya.Cara ini berbahaya
untuk kesehatan, terutama jika tidak mengindahkan segi kebersihan.
9. Reduction.
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
dimanfaatkan, misalnya garbage reduction yang dapat menghasilkan
lemak.Hanya saja biayanya sangat mahal tidak sebanding dengan hasilnya.
Beberapa akibat karena sampah yang bertumpuk antara lain sebagai berikut:
1) Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok. Ini akan menjadi
tempat yang subur bagi organisme patogen yang berbahaya bagi
kesehatan manusia. Juga merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar
lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber
penyebaranpenyakit.
2) Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan
berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat
menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun airtanah.
3)Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran
drainase sehingga dapat menimbulkan bahayabanjir.
4) Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas,
tertutup dan jauh daripemukiman.
8
Jadi, pengelolaan sampah tidak cukup hanya dilakukan dengan manajemen
3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan Penimbunan di TPA).Sampah
dikumpulkan dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir
ditimbun di TPA.Jadi?
9
siklus yang sejalan dengan konsep ekologi. Energi baru yang dihasilkan dari
hasil penguraian sampah maupun proses daur ulang dapat dimanfaatkan
seoptimal mungkin.
Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu tersebut berarti paling tidak
mengkombinasikan pendekatan pengurangan sumber sampah, daur ulang &
guna ulang, pengkomposan, insinerasi dan pembuangan akhir. Pengurangan
sumber sampah
untukindustriituberartiperluadanyateknologiprosesyangnirlimbahsertapacking
produk yang ringkas/minim serta ramah lingkungan. Sementara pengurangan
sumber sampah bagi rumah tangga berarti menanamkan kebiasaan untuk tidak
boros dalam penggunaan barang-barang keseharian.Untuk pendekatan daur
ulang dan guna ulang diterapkan khususnya pada sampah non organik seperti
kertas, plastik, alumunium, gelas, logam dan lain-lain.Sementara untuk
sampah organik dapat diolah menjadi kompos, biogas, briket atau produk
lainnya.
Untuk mengurangi risiko tersebut, maka pemilahan sampah menjadi
sesuatu yang harus segera dilaksanakan oleh semua unsur masyarakat pada
semua aktivitas.Pemilahan juga bertujuan memudahkan penanganan
sampah.Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos, biogas atau
bentuk lainnya.
F. PemilahanSampah
10
beberapa golongan yang sifatnya homogen. Manajemen Pemilahan Sampah
dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari
sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif
yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan,
hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang
berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditetapkan yaitu.lingkungan bebas sampah.
Pemilahan sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah
yang dapat digunakan dan dimamfaatkan. Pemilahan sampah dilakukan di
TPA, karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. Oleh
sebab itu, pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan,
sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat-tempat
dimana manusiaberaktivitas.
Pada setiap tempat aktivitas dapat disedian minimal tiga - empat buah
tempat sampah yang diberi kode, yaitu satu tempat sampah untuk sampah
yang bisa diurai oleh mikrobia (sampah organik), satu tempat sampah untuk
sampah plastik atau yang sejenis, satu tempat sampah untuk kaleng dan botol.
Jumlah ini masih bisa menjadi menjadi lima tempat sampah, jika botol dan
kertas dipisah tersendiri. Untuk sampah- sampah B3 tentunya memerlukan
penanganan tersendiri.Sampah B3 tidak boleh sampai ke TPA.Sementara
sampah-sampah elektronik (seperti kulkas, radio, TV), keramik, furniture dan
lain-lain seharusnya ditangani secara tersendiri pula.Jadwal pengangkutan
sampah untuk berbagai jenis sampah harus diatur sedemikian rupa, sehingga
tidak justru menimbulkan masalah di masyarakat. Keterlambatan
pengangkutan sampah berarti akan menimbulkan keresahan dan bahkan
mengganggu kesehatan manusia. Dinas Kebersihan dapat mengatur jadwal
dan truk yang mengangkut jenis sampah yang berbeda.Jadi, ada truk yang
mengangkut sampah yang bisa diurai, ada truk yang mengangkut sampah
anorganik seperti plastik, botol plastik dll.
Di Australia, misalnya, sistem pengelolaan sampah juga menerapkan
model pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Setiap rumah
11
tangga memiliki tiga keranjang sampah untuk tiga jenis sampah yang
berbeda.Satu untuk sampah kering (an-organik), satu untuk bekas makanan,
dan satu lagi untuk sisa-sisa tanaman/rumput. Ketiga jenis sampah itu akan
diangkut oleh tiga truk berbeda yang memiliki jadwal berbeda pula. Setiap
truk hanya akan mengambil jenis sampah yang menjadi tugasnya. Sehingga
pemilahan sampah tidak berhenti pada level rumah tangga saja, tapi terus
berlanjut pada rantai berikutnya, bahkan sampai padaTPA.
Nah, sampah-sampah yang telah dipilah inilah yang kemudian dapat
didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna.Jika pada setiap tempat
aktivitas melakukan pemilahan, maka pengangkutan sampah menjadi lebih
teratur.Dinas kebersihan tinggal mengangkutnya setiap hari dan tidak lagi
kesulitan untuk memilahnya. Pemerintah Daerah bekerjasama dengan swasta
dapat memproses sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna.
Dengan cara ini, maka volume sampah yang sampai ke TPA dapat dikurangi
sebanyakmungkin.
Di bawah ini adalah contoh bak sampah yang memisahkan 3 jenis sampah
12
Dalam rencana pengelolaan sampah perlu adanya metode pengolahan
sampah yang lebih baik, peningkatan peran serta dari lembaga-lembaga yang
terkait dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah,
meningkatkan pemberdayaan masyarakat, peningkatan aspek ekonomi yang
mencakup upaya meningkatkan retribusi sampah dan mengurangi beban
pendanaan pemerintah serta peningkatan aspek legal dalam pengelolaan
sampah.
Teknologi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sampah ini
merupakan kombinasi tepat guna yang meliputi teknologi pengomposan,
teknologi penanganan plastik, teknologi pembuatan kertas daur
ulang.“Teknologi Pengolahan Sampah Terpadu menuju Zero Waste” harus
merupakan teknologi yang ramah lingkungan.
Produksi bersih (Zero waste) merupakan salah satu pendekatan untuk
merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara
pengurangan produk- produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi
secara keseluruhan, dan menciptakanproduk-produkdanlimbah-
limbahnyayangamandalamkerangkasiklusekologi.Prinsip ini juga dapat
diterapkan pada berbagai aktivitas termasuk juga kegiatan skala rumah
tangga.
13
Pengertian Zero Waste (produksi bersih) adalah bahwa mulai dari
produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi
“produksi sampah” atau diminimalisir terjadinya “sampah”. Konsep Zero
Waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse,
Recycle), 4-R atau 5-R. Penanganan sampah 3-R adalah konsep penanganan
sampah dengan cara reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali),
recycle (mendaur-ulang sampah), sedangkan 4-R ditambah replace
(mengganti) mulai dari sumbernya. Prinsip 5-R selain 4 prinsip tersebut di
atas ditambah lagi dengan replant (menanam kembali).
Pemikiran konsep zero waste adalah pendekatan serta penerapan sistem
dan teknologi pengolahan sampah perkotaan skala kawasan secara terpadu
dengan sasaran untuk melakukan penanganan sampah perkotaan skala
kawasan sehingga dapat mengurangi volume sampah sesedikit mungkin, serta
terciptanya industri kecil daur ulang yang dikelola oleh masyarakat atau
pemerintah daerah setempat.
14
keseluruhan; Untuk mencapai keberhasilan, maka perlu didukung oleh
faktor- faktor input berupa sarana, prasarana dan kelembagaan
produksi,distribusi, pemasaran, pengolahan danlainnya.
3. Pemanfaatan bahan kompos untuk tamankota dalam bentuk kampanye
penghijauan dengan contoh-contoh hasilnyata sebagai upaya promosi
pada masyarakatluas.
4. Upaya pemasaran bahan kompos bagi taman hiburan yang
memerlukannya. Misalnya kebun binatang, kebun raya, taman buah dan
sebagainya.
5. Sampah anorganik sebagai bahan baku industri. Budaya daur ulang
sampah di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, namun
masih harus terus dikembangkan, baik dari segi infrastruktur, teknologi
maupun dari segi sistem organisasinya. Hal ini penting untuk dapat
meningkatkan harkat dan martabat dari parapemulung.
6. Perlu dibuat aturan hukum yang bersifat mengikat yang berlaku bagi
masyarakat agar dapat mengikuti aturan-aturan bagi terlaksananya
pengelolaan sampahterpadu.
15
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahap Perencanaan
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
16
C. Khalayak Sasaran
Profil khalayak sasaran dari segi lingkungan sekolah dari sisi pendidikan
dan pengetahuan mengenai pemilahan sampah.Walaupun profil sasaran
sepertiyang dideskripsikan tersebut meliputi siswa/i kelas 3,4,dan5 SDN
Mamajang II.
D. Metode Pengabdian
Metode penyuluhan yang dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapai khalayak sasaran adalah dengan cara sebagai berikut;
a. Melakukan penyuluhantentangproses pemilahan sampah.
b. Memberikan gambaran mengenai sampah, jenis-jenis sampah dan akibat
sampah menumpuk.
17
JADWAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN MENGENAI
PENYULUHAN TENTANG PEMILAHAN SAMPAH
KEPADA SISWA SISWI DI
SD NEGERI MAMAJANG II
Juli 2017 KET
KEGIATAN
27 28 29 30 31 02 03
1. Persiapan
a. Persiapan lokasi
b. Penyuratan/distribusi
undangan
c. Membuat
kesepakatan dengan
peserta sasaran
d. Penyusunan materi,
persiapan
perlengkapan Laptop
& LCD
2. Pelaksanaan
- Penyuluhan
- Interfensi
penanganan sampah
langsung
3. Evaluasi
a. Evaluasi pelaksanaan
kegiatan
b. Pembuatan laporan
18
Singa No.58, Kelurahan Mamajang, Kecamatan Makassar, Kota Makassar,
pada tanggal 27 Mei 2018.
2. Pembuatan surat dan mengajukan izin promosi kesehatan mengenai
penyuluhan tentang Pemilahan Sampah kepada Kepala Sekolah di SD Negeri
Mamajang II jalan Singa No.58, Kelurahan Mamajang, Kecamatan Makassar,
Kota Makassar, pada tanggal28 Mei 2018.
3. Melakukanperencanaan-perencanaan untuk kegiatan promosi kesehatan
mengenai penyuluhan tentang Pemilahan Sampahberupa penyuluhan yang
meliputi penyusunan materi penyuluhan dan melengkapi peralatan penunjang
perlengkapan: LCD, laptop, daftar hadir, dan beberapa hadiah sebagai
apresiasi atas keaktifan siswa/i.
19
H. Pendukung Dan Penghambat Penyuluhan
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan, dapat diidentifikasi faktor
pendukung dan penghambat dari kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan
baik dan lancar antara lain karena mendapat dukungan dari Kepala Sekolah
SDN Mamajang II yang bersedia diajak kerjasama dan mendukung program
promosi kesehatan, serta antusiasme dari siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5 sebagai
peserta penyuluhan. Sedangkan factor yang menjadi kendala dalam dalam
pelaksanaan program penyuluhan ini yaitu siswa/i yang ribut, dan sulit di atur
selama penyuluhan.
20
menjaga dan meningkatkan kesehatan
Lingkungan dengan didampingi oleh
guru maupun orangtua.
3. Sosial Keberlanjutan kegiatan agar setelah
kegiatan ini siswa/i diharapkan mampu
memberi contoh bagi siswa/i lainnya
dengan tidak membiarkan sampah
menumpuk di sumber dengan
melakukanpemilahan sampah dan
membagi pengetahuan mereka berkaitan
dengan sampah, jenis-jenis sampah,
bahaya sampah bagi kesehatan serta cara
pemilahan sampah pada tatan sekolah
maupun di luar sekolah.
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, pada tahap pelaksanaan
digunakan dua metode atau teknik, yaitu metode ceramah, tanya jawab
dengan memberikan apresiasi berupa hadiah. Metode ceramah dan
penyuluhan bertujuan memberikan pengetahuan mengenai kajian sampah,
jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik, sumber sampah, dampak
sampah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, serta pentingnya
pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya.
B. Pembahasan
22
peserta penyuluhan. Sedangkan untuk faktor penghambat yaitu yang ribut,
dan sulit di atur selama penyuluhan.
Pengenalan jenis sampah secara dini dapat meningkatkan
pengetahuan siswa dan siswi untuk lebih dalam memahami bagaimana
pengelolaan setiap jenis sampah yang ada disekitar kita, karena setiap jenis
sampah cara pengelolaannya pun berbeda-beda. Selain itu manfaat sampah
yang dipilah dari sumbernya dampat meningkatkan nilai guna sampah di
masyarakat. Gunadi (2004) mengungkapkan bahwa pemahaman tentang
pemilahan sampah organik maupun sampah anorganik sangat penting untuk
diketahui, karena proses pemilahan sampah dapat meningkatkan nilai guna
sampah dan juga dapat mengurangi produk sampah dilingkungan.
Program promosi kesehatan mengenai penyuluhan Pemilahan Sampah
memberikan pengetahuan mengenai kajian sampah, jenis sampah yaitu
sampah organik dan anorganik, sumber sampah, dampak sampah baik bagi
lingkungan maupun kesehatan, serta pentingnya pembuangan sampah sesuai
dengan jenisnya.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penyuluhan Pemilahan Sampah yaitu:
1. Materi-materi yang disampaikan pada penyuluhan ternyata dapat
meningkatkan pengetahuan mereka dibuktikan dengan respon yang cepat
dalam menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan benar. Para
siswa dan siswi SDN Mamajang II juga sangat antusias untuk bertanya
dan mengikuti permainan yang diselenggarakan.
2. Materi-materi yang disampaikan ternyata dapat meningkatkan
pengetahuan mereka dibuktikan dengan respon yang cepat dalam
menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan benar. Para siswa dan
siswi SDN Mamajang II juga sangat antusias untuk bertanya.
3. Faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan ini sehingga dapat
berjalan dengan baik dan lancar antara lain karena mendapat dukungan
dari Kepala Sekolah SDN Mamajang II yang bersedia diajak kerjasama
dan mendukung program promosi kesehatan, serta antusiasme dari siswa-
siswi kelas 3, 4 dan 5 sebagai peserta penyuluhan. Sedangkan untuk faktor
penghambat yaitu yang ribut, dan sulit di atur selama penyuluhan.
B. Saran
1. Untuk para siswa-siwi SDN Mamajang II disarankan untuk membiasakan
diri membuang sampah pada tempatnya sesuai jenisnya dimanapun
mereka berada.
2. Untuk para guru SDN Mamajang II diharapkan mengawasi para anak
didiknya dalam membiasakan hidup bersih dan sehat di sekolah, selain itu
menyediakan sarana kebersihan yang merata di setiap ruangan.
3. Dan peran orang tua disini adalah mengawasi anak-anak tersebut ketika
dirumah sehingga dimanapun mereka dapat konsisten untuk terbiasa hidup
bersih dan sehat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Musnamar EI. 2006. Pembuatan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Cet.3. Penebar
Swadaya. Jakarta.
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PENYULUHAN
(Tanya jawab)
(Pemberian hadiah)
(Permainan)
LAMPIRAN 1
Pertanyaan :
1. Raya
Kenapa sampah organic cepat busuk?
3. Rian
Kenapa sampah organic tempat sampahnya warna hijau?
2. Muh. Reyhan
kenapa sampah anorganik tidak bisa hancur cepat ( tidak terurai)?
4. Gilang
Mengapa buang sampah sembarangan bisa membuat orang sakit?
5. Maysya Salsabila
Mengapa sakit diare disebabkan oleh sampah?