PENDAHULUAN
Evaluasi ekonomi didefinisikan sebagai perbandingan antara konsekuensi dari dua atau
lebih rangkaian alternative dari suatu keputusan. Biaya yang terjadi merupakan biaya yang
digunakan untuk menjalankan aktivitas yang merupakan implementasi dari suatu keputusan yang
akan menghasilkan outcome baik berupa outcome positif ataupun outcome negatif.
Evaluasi ekonomi memberikan penilaian terhadap efisiensi, yang menilai hubungan antara
hasil yang dicapai dan input yang digunakan dalam hal ini adalah uang yang digunakan teknik
evaluasi ekonomi mampu menyediakan berbagai cara untuk menanggulangi masalah dengan
menggunakan berbagai pertimbangan pilihan masyarakat.
Masalah teknis yang selalu terjadi dalam evaluasi ekonomi adalah kurangnya informasi dan
satuan dari dampak pelayanan kesehatan. Masalah lain yang timbul adalah adanya perbedaan
pendapat mengenai teknik yang digunakan dan perbedaan tentang strategi Primary Health Care
(PHC). Secara selektif, PHC dianggap pelayanan yang paling efektif dari segi biaya dengan
menggunakan teknik CBA.
Evaluasi ekonomi dapat juga dilakukan pada program kesehatan. Evaluasi ekonomi dapat
didefinisikan sebagai suatu penilaian secara kuantitatif dari apa yang diharapkan/diinginkan oleh
masyarakat dalam melakukan investasi pada suatu proyek atau program, dimana
harapan/keinginan dinilai dari segi biaya dan konsekuensinya. Dimana, konsekuensi adalah hasil
positif atau manfaat dari suatu program.
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah teknis yang selalu terjadi dalam evaluasi ekonomi adalah kurangnya informasi
dan satuan dari dampak pelayanan kesehatan. Masalah lain yang timbul adalah adanya perbedaan
pendapat mengenai teknik yang digunakan dan perbedaan tentang strategi Primary Health Care
(PHC). Secara selektif, PHC dianggap pelayanan yang paling efektif dari segi biaya dengan
menggunakan teknik CBA.
Langkah – langkah yang harus dilalui dalam evaluasi ekonomi dalam pelayanan kesehatan
adalah : (1) identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga tidak
menimbulkan kesalahan dalam memperhitungkan kebutuhan kesehatan masyarakat dan
konsekuensinya; (2) perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan
dampak terhadap status kesehatan dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang
biasa dipakai adalah penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun penyesuaian
hidup berkualitas (quality adjusted life years) dan hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat (
healthy days of life lost) dan pemilihan unit of effect yang sesuai dengan luaran antara; (3)
penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta konsekuensinya dengan konsep opportunity cost
dan teknik shadow pricing dan (4) penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang
berbeda, misalnya program pencegahan yang memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat
dilihat langsung seperti program pengobatan penyakit. Untuk itu dilakukan metode discounting
dengan asumsi bahwa orang lebih menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada yang lama.
Terdapat 4 macam desain penelitian atau metoda dalam penelitian ekonomi pada berbagai
program kesehatan. Yaitu:
CEA membantu memberikan alternatif yang optimal yang tidak selalu berarti biayanya
lebih murah. CEA membantu mengidentifikasi dan mempromosikan terapi pengobatan yang
paling efisien. CEA sangat berguna bila membandingkan alternatif program atau alternatif
intervensi dimana aspek yang berbeda tidak hanya program atau intervensinya tetapi juga
outcome klinisnya ataupun terapinya. Dengan melakukan perhitungan terhadap ukuran2 efisiensi
( cost effectiveness ratio ), alternatif dengan perbedaan biaya, rate efikasi yang berbeda dan rate
keamanan maka perbandingan akan dilakukan secara berimbang.
Outcome kesehatan yang digunakan sebagai denominator pada cost effectiveness ratio dapat
dinyatakan dalam satuan unit seperti jumlah tahun yang berhasil diselamatkan atau indeks dari
kegunaan atau kebutuhan seperti QALYs. Banyak orang menggunakan QALYs sebagai
denominator outcome CUA, tetapi saat ini banyak ahli telah merekomendasikan pada CEA
sedapat mungkin menggunakan QALYs.
Adanya faktor ketidak pastian tentang hal yang terjadi dimasa datang dan diskonto, maka
perlu ditentukan konsep uang yang akan datang ( future value) dan nilai uang sekarang (present
value) karena hampir semua proyek mempunyai umur yang lebih panjang dari satu tahun dan
manfaat proyek tersebut tidak diterima seluruhnya pada suatu saat. Biaya proyek juga
dikeluarkan dalam waktu yang berbeda-beda selama umur proyek yang bersangkutan. Diskonto
biasanya disamakan dengan tingkat bunga, meskipun dalam analisis manfaat dan biaya faktor
diskonto tidak selalu sama dengan suku bunga.
Harapan hidup merupakan salah satu ukuran outcome yang potensial dalam analisis
pengambilan keputusan atau analisis biaya efektivitas, dimana ukuran yang sering digunakan
adalah QALYs ( quality adjusted life years ).
Menurut Ozcan (2008) efisiensi dapat ditingkatkan dengan memperhatikan hal-hal yang
tercantum sebagai berikut.
a. Meningkatkan output
b. Mengurangi input
c. Jika kedua output dan input ditingkatkan, maka tingkat kenaikan untuk output harus lebih besar
daripada tingkat kenaikan untuk input
d. Jika kedua output dan input diturunkan, maka tingkat penurunan untuk output harus lebih
rendah daripada tingkat penurunan untuk input
Metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi, berdasarkan sifatnya dibagi menjadi
dua yaitu metode parametrik dan metode non parametrik. Wulansari, 2010 menjelaskan ada
beberapa metode parametrik, diantaranya analisis rasio dan Stochastic Frontier Analysis (SFA).
Analisis rasio merupakan pendekatan yang memberikan informasi mengenai hubungan antara
satu input dan satu output, kelemahannya tidak dapat digunakan untuk kasus dengan banyak
input terhadap output. Sedangkan Stochastic Frontier Analysis (SFA) hanya mampu
mengakomodasi satu output dengan banyak input.
Cost Minimization Analysis (CMA) Merupakan teknik yang didesain untuk melakukan
pilihan diantara beberapa alternatif yang mungkin dilakukan dengan mendapatkan otucome yang
setara dengan melakukan identifikasi biaya yang dibutuhkan atau dikeluarkan dari alternatif-
alternatif tersebut
Cos Effectiveness Analysis adalah metode manajemen guna menilai efektifitas dari suatu
program atau intervensi dengan membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang
dihasilkan.
Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk
menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan maupun
kebijakan pemerintah.
Cost Utility Analysis mirip dengan Cost Effectiveness Analysis tetapi outcome yang
dihasilkan diukur dengan ukuran status kesehatan seseorang. Outcome biasanya diukur dengan
quality adjusted life years ( QALYs)
Efisiensi pada dasarnya adalah rasio antara output dan input. Metode yang digunakan untuk
mengukur efisiensi, berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu metode parametrik dan
metode non parametric.
Daftar Pustaka
Ari Probandari. 2007. Cost Effectiveness Analysis dalam Penetuan Kebijakan Kesehatan:
Sekedar Konsep atau Aplikatif. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol.10. Uviversitas
Sebelas Maret
Nita Cahayani, Dkk. 2012. Kajian Tentang Tingkat Efisiensi Pelayanan Kesehatan Rumah Skait
Umum Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Menggunakan Metode PCF-DEA. Jurnal
Sains dan Seni ITS. Surabaya
N Nuryadi. 2012. Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat CT-Scan. Jurnal. Universitas
Jember
Evaluasi ekonomi didefinisikan sebagai perbandingan antara konsekuensi dari dua atau lebih
rangkaian alternative dari suatu keputusan.1,2 Biaya yang terjadi merupakan biaya yang
digunakan untuk menjalankan aktivitas yang merupakan implementasi dari suatu keputusan yang
akan menghasilkan outcome baik berupa outcome positif ataupun outcome negatif. Evaluasi
ekonomi memberikan penilaian terhadap efisiensi, yang menilai hubungan antara hasil yang
dicapai dan input yang digunakan dalam hal ini adalah uang yang digunakan.1 Yang
dimaksud dengan biaya disini adalah biaya yang digunakan dalam pelayanan kesehatan 1 dimana
terdapat 5 elemen yang mungkin berhubungan dengan biaya yang terjadi pada pelayanan
kesehatan yaitu:1•Penggunaan sumber daya untuk dapat melakukan pengobatan. •Sebagai
contoh: pada terapi yang menggunakan obat, maka aspek-aspek yang terlibat adalah produksi
obat, distribusi obat, waktu yang digunakan untuk memproduksi obat tersebut, proses
manajemen dan monitoring •Sumber daya kesehatan yang digunakan untuk mengobati efek
samping yang terjadi akibat pengobatan yang dilakukan. •Bila sakit yang akan timbul berhasil
dicegah, sumber daya dalam hal ini biaya yang berhasil disimpan atau dihemat haruslah
dihitung. 1
•Biaya untuk proses diagnostik ataupun rujukan yang harus dilakukan termasuk rekomendasi
yang diberikan oleh farmasis termasuk hal yang harus diperhitungkan •Hidup yang berhasil
diperpanjang karena adanya terapi, biaya untuk pelayanan kesehatan yang dikonsumsi selama
perpanjangan hidup tersebut termasuk yang juga harus diperhitungkan. Hidup yang berhasil
diperpanjang ini dikuantifikasikan dalam bentuk uang merupakan hal yang masih diperdebatkan.
Keseluruhan biaya yang terjadi tersebut dihitung dan dijumlahkan dan hal ini merupakan biaya
yang terjadi dalam pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Biaya ini merupakan biaya yang
tertuang dalam cost effectiveness ratio. Dua aspek yang merupakan konsekuensi dalam evaluasi
ekonomi yaitu efektivitas dan utiliti dimana keduanya dikaitkan dengan cost effectiveness
analysis dan cost utility analysis. Efektivitas sendiri mengacu pada tujuan dari pelayanan
kesehatan ataupun pengobatan yang dilakukan, dimana ukuran yang digunakan adalah years of
lived saved yaitu jumlah tahun yang diselamatkan dikalikan dengan rata-rata harapan hidup
seseorang. Sedangkan utiliti merupakan ukuran yang digunakan untuk penyesuaian dari lamanya
hidup seseorang yang berkualitas yang dinilai dalam angka dengan skala antara 0 – 1. Bila utiliti
dikalikan dengan years of life maka hasilnya adalah quality adjusted life years atau QALYs.12
satu pengobatan atau program terhadap pengobatan ataupun program yang lain.2•Cost
Effectiveness Analysis (CEA) CEA merupakan suatu metoda yang didesain untuk
membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan
program tersebut atau intervensi dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama.1
Outcome kesehatan diekspresikan dalam terminologi yang obyektif dan terukur seperti jumlah
kasus yang diobati, penurunan tekanan darah yang dinyatakan dalam mmHg, dan lain-lain dan
bukan dalam terminologi moneter.1Dalam evaluasi ekonomi pengertian efektivitas berbeda
dengan penghematan biaya, dimana penghematan biaya mengacu pada persaingan alternatif
program yang memberikan biaya yang lebih murah, sedangkan efektivitas biaya tidak semata-
mata mempertimbangkan aspek biaya yang lebih rendah.3 Dalam mempertimbangkan pilihan
suatu produk ataupun jenis pelayanan kesehatan yang akan dipilih tetap harus
mempertimbangkan efektivitas biaya bila: CEA membantu memberikan alternatif yang optimal
yang tidak selalu berarti biayanya lebih murah. CEA membantu mengidentifikasi dan
mempromosikan terapi pengobatan yang paling efisien.3 CEA sangat berguna bila
membandingkan alternatif program atau alternatif intervensi dimana aspek yang berbeda tidak
hanya program atau 5
intervensinya tetapi juga outcome klinisnya ataupun terapinya. Dengan melakukan perhitungan
terhadap ukuran2 efisiensi ( cost effectiveness ratio ), alternatif dengan perbedaan biaya, rate
efikasi yang berbeda dan rate keamanan maka perbandingan akan dilakukan secara
berimbang.3Outcome kesehatan yang digunakan sebagai denominator pada cost effectiveness
ratio dapat dinyatakan dalam satuan unit seperti jumlah tahun yang berhasil diselamatkan atau
indeks dari kegunaan atau kebutuhan seperti QALYs. Banyak orang menggunakan QALYs
sebagai denominator outcome CUA, tetapi saat ini banyak ahli telah merekomendasikan pada
CEA sedapat mungkin menggunakan QALYs3•Cost Benefit Analysis (CBA) Pada penelitian
CBA, alternatif yang dipilih tidak mempunyai outcome yang sama.1 Baik outcome maupun
biaya yang terjadi dihitung dan diukur dengan menggunakan satuan uang. Cost Benefit Ratio
dihitung dengan membedakan alternatif mana yang mempunyai keuntungan yang relatif lebih
besar dibandingkan dengan biaya yang terjadi. Penelitian CBA dilakukan bila sumber daya
terbatas dan pilihan harus dilakukan terhadap beberapa alternatif yang paling menguntungkan.
Kesulitan utama pada penelitian tipe ini adalah mengkonversikan outcome klinis dalam ukuran
moneter.1 Penelitian tipe ini lebih bermanfaat dalam analisis pelayanan kesehatan secara
ekonomis dibandingkan kegunaannya dalam pengobatan kepada pasien.16
•Cost Utility Analysis Cost Utility Analysis mirip dengan Cost Effectiveness Analysis tetapi
outcome yang dihasilkan diukur dengan ukuran status kesehatan seseorang. Outcome biasanya
diukur dengan quality adjusted life years ( QALYs).1Harapan hidup merupakan salah satu
ukuran outcome yang potensial dalam analisis pengambilan keputusan atau analisis biaya
efektivitas, dimana ukuran yang sering digunakan adalah QALYs ( quality adjusted life years
).3Perhitungan QALYs dilakukan berdasarkan pada perkiraan penggunaan berbagai sumber daya
untuk menghasilkan status sehat. Perkiraan penggunaan tersebut merujuk pada nilai-nilai yang
biasa digunakan atau disukai oleh orang banyak dan nilai ini akan berbeda untuk setiap
negara.3Cost utility analysis pada intervensi kesehatan dan dalam pengukuran dari penyakit,
perbedaan derajat dalam masalah kesehatan ditandai dengan menggunakan angka dengan skala
dari 0 sampai dengan 1. Penggunaan skala tersebut dihitung dari beratnya hidup yang digunakan
dalam Quality Adjusted of Life (QALYs) and Disability Adjusted Life Years ( DALYs).
Penilaian keduanya merupakan skala yang controversial, dimana DALYs adalah melihat adanya
devaluasi dari hidup seseorang akibat adanya kecacatan atau penyakit kronis.47
ekonomi :
a. Identifikasi
b. Mengukur
c. Menilai
d. Membandingkan
10
efisiensi.
tercapainya efisiensi
efektivitas
optimalisasi dari alokasi
Beberapa Metode :
Cost Analysis
3. Keuangan
http://eprints.dinus.ac.id/6213/1/I_EKONOMI_KESEHATAN.pdf
http://docplayer.info/301702-Evaluasi-ekonomi-pada-pelayanan-kesehatan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Analisis ekonomi adalah proses pemeriksaan statistik dan indikator pasar untuk menentukan
kemungkinan rencana untuk alokasi sumber daya. Analisis dapat diarahkan untuk
mengembangkan rencana ekonomi tertentu atau kebijakan, atau dapat digunakan untuk benar-
benar memahami status ekonomi. Dalam rangka untuk melakukan analisis ekonomi dasar, adalah
penting untuk memahami hubungan antara sumber daya dan kebutuhan, sejarah baru-baru ini
ekonomi yang bersangkutan, dan tujuan atau prakiraan dalam waktu dekat.
Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui
analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.
Analisis ekonomi kadang-kadang dapat dilakukan hanya untuk menjelaskan keadaan saat ini
ekonomi tertentu, tetapi juga dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menetapkan dan
mencapai tujuan ekonomi di masa depan. Jika, misalnya, pemerintah meramalkan suatu
kelangkaan pangan yang akan datang, mungkin ingin mulai subsidi pertanian untuk membantu
mengurangi risiko ekonomi kekurangan. Dengan melakukan analisis ekonomi, mungkin dapat
menentukan cara membuat subsidi dan program bantuan yang paling sesuai dengan situasi tanpa
melelahkan sumber daya keuangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisis ekonomi di bidang kesehatan?
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui analisis ekonomi di bidang kesehatan?
2. Dapat mengetahui konsep analisis ekonomi?
BAB II
A. Pengertian
Analisis ekonomi adalah proses pemeriksaan statistik dan indikator pasar untuk menentukan
kemungkinan rencana untuk alokasi sumber daya. Analisis dapat diarahkan untuk
mengembangkan rencana ekonomi tertentu atau kebijakan, atau dapat digunakan untuk benar-
benar memahami status ekonomi. Dalam rangka untuk melakukan analisis ekonomi dasar, adalah
penting untuk memahami hubungan antara sumber daya dan kebutuhan, sejarah baru-baru ini
ekonomi yang bersangkutan, dan tujuan atau prakiraan dalam waktu dekat.
Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui
analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.
Adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam
perekonomian. Setiap Ilmu Pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di
alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui
kenyataan yang wujud. Ilmu Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial. Di dalam ilmu sosial
tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Ini sukar di
jelaskan karena produksi pangan bukan saja di pengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor
lain seperti iklim, harga barang lain dan keadaan ekonomi.
2. Teori Ekonomi
Adalah pandangan – pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam
kegiatan ekonomi dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang
mempengaruhinya mengalami perubahan. Dalam teori ekonomi yang terapkan adalah gambaran
umum dan yang di sederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat – sifat hubungan
ekonomi.
3. Ekonomi Terapan
Merupakan cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu di laksanakan
untuk mengatasi masalah – masalah ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi adalah berfungsi
sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan – kebijakan ekonomi. Dalam perekonomian
tujan – tujuan yang ingin di capai adalah :
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah besarnya dana yang
harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.
3. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak
macamnya, yang umumnya berkisar pada:
a) Peningkatan efektivitas
Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaari
sumber dana. Berdasarkan pengalarnan yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan
pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak vang lebih besar, misalnya mengutamakan
upaya pencegahan, bukan pengobatan penvakit.
b) Peningkatan efisiensi
Peningkatan efisiensi dikaitkan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan
dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud antara lain:
1) Standar minimal pelayanan
Dengan disusunnya standar minimal pelayanan (minimum stein clard) akan dapat dihindari
pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang sering dipergunakan yakni:
Ø Standar minimal sarana
Contoh standar minimal sarana ialah standar minimal rumah sakit dan standar minimal
laboratorium.
Ø Standar minimal tindakan
Contoh standar minimal tindakan ialah tata cara pengobatan dan perawatan penderita, dan
daftar obat-obat esensial.
Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat dihindari
dan dengan demikian akan dapat ditingkatkan efisiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula
dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
c) Kerjasama
Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan konsep
kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana telah disebutkan, ada dua
benttjk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:
1) Kerjasama institusi: Misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan kedokteran yang
mahal (cost sharing) dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian dan pemakaian bersama ini
dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan Peralatan yang
rendah (under utilization). Dengan demikian. Efisiensi juga akan meningkat.
2) Kerjasama sistem: Bentuk kerjasama sistem Yang Paling Populer ialah sistem rujukan, Yakni
adanya hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan
lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui
analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.
Analisis ekonomi kadang-kadang dapat dilakukan hanya untuk menjelaskan keadaan saat ini
ekonomi tertentu, tetapi juga dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menetapkan dan
mencapai tujuan ekonomi di masa depan. Jika, misalnya, pemerintah meramalkan suatu
kelangkaan pangan yang akan datang, mungkin ingin mulai subsidi pertanian untuk membantu
mengurangi risiko ekonomi kekurangan. Dengan melakukan analisis ekonomi, mungkin dapat
menentukan cara membuat subsidi dan program bantuan yang paling sesuai dengan situasi tanpa
melelahkan sumber daya keuangan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami
harap kritik dan saran pembaca untuk kami jadikan bahan acuan dalam pembuatan makalah
selanjutnya agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Murti, Bhisma. 2011. Ekonomi Kesehatan. Diakses dari website : www.fk.uns.ac.id pada
tanggal 07 April 2014 jam 08.00 WIB
Yuwono, Slamet Riyadi. Ekonomi Kesehatan (Health Economic) dan
Kewirausahaan (Entrepreneurship). PPT Dosen IKM KP – FK. UNAIR
http://dokumen.tips/documents/cost-effectiveness-55ab4f16e182f.html
MAFIA ROKOK »
Umumnya studi dan evaluasi ekonomi bertujuan untuk mencari jawaban atas:
Evaluasi ekonomi dapat juga dilakukan pada program kesehatan. Evaluasi ekonomi dapat
didefinisikan sebagai suatu penilaian secara kuantitatif dari apa yang diharapkan/diinginkan oleh
masyarakat dalam melakukan investasi pada suatu proyek atau program, dimana
harapan/keinginan dinilai dari segi biaya dan konsekuensinya. Dimana, konsekuensi adalah hasil
positif atau manfaat dari suatu program.
Evaluasi program dilaksanakan dengan menggunakan tehnik analisa ekonomi. Prinsip analisa
berdasarkan pembiayaan dan konsekuensi suatu program pelayanan atau kegiatan lain, kemudian
dibuatkan berbagai alternatif (pilihan) yang sesuai dengan definisi di atas.
Analisis yang menyangkut pola pembiayaan termasuk sumber-sumber pembiayaan dan pola
pemanfaatan biaya baik untuk investasi, operasional dan pemeliharaan (biaya rutin termasuk gaji
upah).
Cost Analysis
Analisa biaya pada sistem kesehatan pada dasarnya sama dengan analisa di bidang lainnya.
Mengukur nilai dari semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan suatu pelayanan
kesehatan tertentu. Mengukur hasilnya menggunakan standar/indeks. Mengukur mutu/kualitas
pelayanan dan pengaruh dari pelayanan (upaya kesehatan tersebut), namun hal ini sulit untuk
dilaksanakan.
– perencanaan anggaran
Cara ini memerlukan studi epidemiologis lebih dahulu. Digunakan biasanya jika terdapat dua
atau lebih intervensi terhadap suatu kegiatan tetapi menghasilkan suatu outcome yang sama.
tehnik ini bertujuan untuk menentukan jenis intervesi mana yang lebih murah.
Tehnik ini untuk mencari intervensi yang paling menguntungkan dalam mencapai suatu tujuan
tertentu dengan cara membandingkan hasil suatu kegiatan dan biayanya. Cara ini mengevaluasi
salah satu dari hal sebagai berikut:
– intervensi mana yang dapat mencapai suatu hasil yang telah ditaretkan dalam
pembangunan kesehatan dengan biaya paling rendah.
– Intervensi mana yang dapat mencapai hasil yang paling menguntungkan denan alokasi
biaya yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat dinyatakan dalam biaya perunit output, atau output
(hasil) per unit sumber biaya.
Tehnik mirip dengan Cost Effectivness Analysis. Hasil dari suatu program diukur dari aspek
penggunaan/pemanfaatanya. Dapat dititik beratkan pada minimizing cost (menekan biaya) atau
maximizing effect (memperbesar hasil). Hasil dinyatakan dalam biaya per quality adjsuted life
year (QALY) atau QALY per unit sumber biaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena
menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan,
atau bekerja dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang
untuk memenuhi hidup yang lebih produktif.
2. Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak dan ancaman bagi
orang lain.
3. Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain.
Misalnya, AIDS
4. Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan
menyebabkan penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang
buruk bagi keluarga
5. Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit
akan kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
6. Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan
produktivitas
Jadi pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat bagi individu dan
masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status kesehatan penduduk
yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per kapita, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara (Murti,2011).
Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter atau tempat tidur rumah sakit per 1,000 penduduk)
atau penggunaan (jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).(Murti,2011)
Keseimbangan Pasar
D = S
Keterangan:
D : jumlah permintaan
S : jumlah penawaran
K : Titik keseimbangan
Po : harga keseimbangan
Qo : jumlah keseimbangan
Harga Keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan suatu komoditi ditentukan
oleh permintaan dan penawaran pasar dari komoditi yang bersangkutan dalam suatu sistem bebas
usaha. Harga keseimbangan adalah tingkat harga dimana jumlah suatu komoditi yang ingin
dibeli oleh konsumen dalam suatu saat tertentu tepat sebanding atau sama dengan jumlah
penawaran yang ingin ditawarkan oleh para produsen. Pada tingkat harga yang lebih tinggi
jumlah barang yang diminta akan lebih sedikit dari pada jumlah yang ditawarkan. Akibatnya
terjadi kelebihan (surplus) yang akan menekan harga ke arah tingkat keseimbangan. Ditingkat
harga yang berada dibawah tingkat keseimbangan, jumlah barang yang diminta melebihi jumlah
yang ditawarkan. Maka akibat yang ditimbulkan yakni kekurangan (shortage) akan mendorong
harga naik menuju tingkat keseimbangan. Jadi harga keseimbangan, sekali dicapai akan
cenderung bertahan.
Catatan:
1. Pasar adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan sesuatu barang. Pasar
tidak harus banyak pembeli dan ditempat tertentu, tetapi pasar bisa terjadi hanya oleh satu
orang pembeli dan penjual.
2. Seorang pembeli yang memiliki penilaian subyektif tinggi terhadap suatu barang, dia
berani membeli dengan harga tinggi, dalam kurva permintaan terletak dibagian atas.
Sebaliknya seorang pembeli yang memiliki penilaian subyektif rendah terhadap suatu
barang, dia mempunyai permintaan harga yang rendah, dalam kurva permintaan terletak
dibagian bawah.
3. Seluruh titik kurva permintaan konsumen menggambarkan permintaan berbagai
konsumen berdasarkan penilaian subyektif yang terungkap dalam harga permitaannya.
Harga dipengaruhi oleh biaya produksi, pengusaha yang biaya produksi rendah akan
menawarkan harga rendah dan sebaliknya. Seluruh titik kurva penawaran pengusaha
menggambarkan berbagai konsumen harga penawaran berbagai pengusaha yang
besarnnya ditentukan oleh biaya produksi masing-masing.
4. K adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pada situasi tersebut, pembeli
dengan penilaian subyektif lebih rendah, tidak akan membeli barang. Pengusaha yang
biaya produksi lebih mahal tidak akan menawarkan barangnya.
5. Pembeli yang memiliki penilaian subyektif sama dengan harga pasar disebut pembeli
marjinal, bila harga naik diatas harga tersebut dia tidak akan membeli. Penjual yang
biaya produksi sama dengan harga pasar tidak akan menawarkan barangnya jika
harganya dibawah batas tersebut.
6. Permintaan yang didukung dengan daya beli paling sedikit sama dengan harga pasar
disebut sebagai permintaan efektif. Permintaan efektif akan bertambah bila harga naik
dan sebaliknya.
BAB 3
KESIMPULAN
Ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya pelayanan
kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Tentu saja definisi
hanya merepresentasikan sebagian kecil topik yang dipelajari dalam ekonomi kesehatan.
Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi.
Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan.
Ada beberapa aspek sistem kesehatan yang dapat dilihat efisiensinya yakni efisiensi produktif,
efisiensi teknis, dan efisiensi alokatif. Kemajuan intervensi di bidang pencegahan, pengobatan
dan rehabilitasi penyakit (ilmu kedokteran) tidak akan mampu meningkatkan status kesehatan
masyarakat secara adil (equal) bila tidak dibarengi dengan pengelolaan sistem kesehatan yang
tepat, yaitu dengan memaksimalkan manfaat untuk kepentingan masyarakat banyak. Sistem
kesehatan yang teapt juga akan membuat suatu negara mencapai tujuan normatif sistem
kesehatan, yakni peningkatan efisiensi, mutu, ekuitas, dan kesinambungan pelayanan kesehatan.
Keseimbangan ekonomi adalah keadaan di mana kekuatan ekonomi yang seimbang dan tidak
adanya pengaruh eksternal, (keseimbangan) nilai dan variabel ekonomi tidak akan berubah. Ini
adalah titik di mana kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan sama. Keseimbangan
pasar, misalnya, mengacu pada suatu kondisi dimana harga pasar yang dibentuk melalui
kompetisi seperti bahwa jumlah barang atau jasa yang dicari oleh pembeli adalah sama dengan
jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh penjual.
DAFTAR PUSTAKA