PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN
“PEYEK BAYAM”
Disusun oleh:
Yolanda (7143342041)
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Visi
Menjadi sebuah perusahaan yang ternama dan mengutamakan kualitas rasa dan kepercayaan
pelanggan
Misi
· Menjaga kualitas rasa dengan memastikan proses proses produksi
· Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip pelanggan adalah raja
C. Struktur Organisasi
D. Modal Usaha
Modal yang kami keluarkan untuk memproduksi peyek bayam pertama kali adalah sebesar
Rp 100.000. Berikut biaya bahan bakunya :
5000 : 25 = 200
7.000 : 25 = 280
Kacang ijo yang terpakai = 150 gram = 4000 (250gram) : 0,6 = 2.400
2400 : 25 = 96
Tepung Beras yang terpakai = 1kg = 6000 (1kg)
6000 : 25 = 240
2000 : 25 = 80
3.000 : 25 = 120
1.200 : 25 = 48
6.000 : 25 = 240
2400 : 25 = 96
500 : 25 = 20
7500 : 25 = 300
7.200 : 25 = 288
Bila disajikan dalam tabel :
Jumlah harga/unit dari bahan baku adalah 2.008, dibulatkan menjadi Rp2.000. Artinya, untuk
menghasilkan 1 bungkus peyek @50gr, modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp2.000
BAB II
MANAJEMEN USAHA
A. Proses Produksi
Alat-alatnya
C. PENJUALAN
Untuk penjualannya, kami menjual dengan cara menawarkan produk langsung ke konsumen.
Setelah 2 minggu berjalan, kami mulai menambah penjualan kami dengan cara menitip ke
warung bakso dan 2 kedai kecil di kota Binjai.
Nama : Yolanda
Pertama sekali saat membuka usaha, kami bertiga mengumpulkan modal Rp 100.000, kemudian
setelah melakukan penjualan dan mendapatkan laba, labanya kami simpan. Sehingga yang
diputar terus menerus sampai akhir adalah modalnya saja.
F. LAPORAN KEUANGAN
Keterangan Minggu 5
23-2-2016
Penjualan Rp 43.500
(29 × Rp1.500)
Biaya Produksi :
B. Bahan Baku Rp 23.000
B. Tenaga Kerja -
B. Overhead Pabrik -
Laba Kotor Rp 20.500
B. Operasional:
B. Pemasaran -
Laba (Rugi) Bersih Rp 20.500
Biaya bahan baku didapat dari perhitungan bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi pada saat itu.
Untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 5.000 adalah untuk membeli lilin dan mancis
untuk membungkus peyek. Sedangkan biaya pemasaran sebesar Rp 20.000 adalah biaya untuk
membeli label peyek bayam.
BAB III
KONDISI USAHA
A. SWOT ANALISIS
1. Strength (Kekuatan) :
· Jarangnya usaha sejenis.
· Modal untuk memulai usaha kecil.
· Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.
· Tempat produksi di Surabaya.
· Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.
2. Weakness (Kelemahan) :
· Jumlah tenaga produksi terbatas.
· Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.
3. Opportunity (Peluang) :
· Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini di
wilayah Surabaya.
· Produk baru.
· Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
· Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.
4. Threaths (Ancaman) :
· Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
· Jaringan pemasaran yang belum luas.
· Perubahan selera konsumen.
· Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)
B. Prioritas Strategi dan Pengembangan Bisnis
Untuk strategi dan pengembangan bisnis kami menggunakan strategi “menjemput pelanggan”.
Kami sendiri yang mendatangi pelanggan dan menawarkan produk kami. Selanjutnya bisnis
kami mulai berkembang dengan strategi penitipan ke warung bakso dan kedai kedai kecil di kota
Binjai. Namun sayangnya, setelah 5 minggu kami berjualan, kami menghentikan penjualan
karena terganggu dengan kesibukan tugas tugas dari matakuliah yang lain.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada banyak alasan anggota kami memilih produksi Peyek Bayam, salah satunya kami
melihat situasi dan kondisi yang ada. Selain alasan-alasan kami juga memiliki tujuan-tujuan dari
praktek bisnis ini, seperti contoh, untuk mendapatkan keuntungan. Alhamdulilah praktek bisnis
ini berjalan dengan lancar dan diterima masyarakat / konsumen serta semua anggota dapat
bekerja sama.
B. SARAN
Saran dari kami, mungkin pada praktek semester berikutnya, waktu praktek bisa ditambah
lagi, sehingga keuntungan yag didapat makin besar dan makin berbekas pada setiap individu.