Anda di halaman 1dari 24

HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
 Mengukur temperatur humidity baik temperatur bola basah maupun temperatur
bola kering ;
 Mencari selisih humidity sebelum dan sesudah masuk kolom humidifikasi dan
massa air yang terserap ;
 Mencari selisih entalpi sebelum dan sesudah masuk kolom dehumidifikasi.

II. LANDASAN TEORI

Proses humidifikasi merupakan proses yang dapat menambah kadar air di


dalam gas. Sebaliknya, untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut
proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar dapat ditngkatkan dengan
melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam
aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada
perbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus
menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan pengembunan (kondensasi)
parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi
menyangkut system udara air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan
padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama
dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek sampingan.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi
dan dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus dihilangkan dari gas
klor basah, sehingga gas ini bias digunakan pada peralatan baja untuk
menghindari korosi. Demikian juga pada proses pembuatan asam sulfat, gas yang
digunakan dikeringkan sebelum masuk ke konventor bertekanan yaitu dengan
jalan melewati pada bahan yang menyerap air (dehydrating agent) seperti silica
gel, asam sulfat pekat, dan lain-lain.

1
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan
berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.

Proses Humidifikasi dengan proses Dehumidifikasi mempunyai perbedaan


dalam arah alirannya. Semua itu tergantung dari cara mengatur valve yang ada.
Gas yang masuk mengalir pada pipa orifice mempunyai beda tekan tertentu.
Adapun perbedaan antara proses humidifikasi dengan dehumidifikasi sbb :

Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air
dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita
dapat mengatur buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air
yang berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas
dan gas/udara menngalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
Data yang diambil dari percobaan ini seperti, suhu air di dalam labu, suhu gas
masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan Twout), dan beda tekanan di
dalam labu.
Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam
gas, sama dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan
pemanasan dan tanpa pemanasan. Kesemuanya itu tergantuk cara mengatur valve
yang ada. Pada proses ini, gas dilewatkan pada sebuah kolom yang yang
didalamnya terdapat zat penyerap (absorbent) dan juga dengan memperbesar
tekanan. Data yang diambil pada percobaan ini seperti, suhu gas masuk (T din dan
Twin), suhu gas keluar (Tdout dan Twout), beda tekanan pada kolom (P), dan suhu
keluaran kolom bagian (A, B, C, dan D) yang menempel pada kolom.
Dalam pemprosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air
dalam aliran gas, operasi sebagai proses dehumidifikasi. Sebaiknya, untuk
mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi. Dalam
humidifikasi, kadar uap air dapat ditingkatkan dengan melewatkan aliran gas
diatas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam aliran gas.
Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan basah dengan
pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi
aliran gas sebagai efek samping. Contoh proses dehumidifikasi adalah pada

2
menara pendingin, air panas dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin
yaitu udara.

Istilah dalam proses humidifikasi :

Istilah yang penting digunakan dan berhubungan dengan humidifikasi adalah


sebagai berikut :

 Humidity (ᴂ ) campuran udara – uap air didefinisikan sebagai massa uap air dalam
satu kilo udara kering. Humidity tergantung pada tekanan parsial uap air ( A )
dalam udara dan tekanan total P (101,3 kpa). Jika berat molekul air = 18 dan udara
= 29 maka humidity dalam kg/ H2O udara kering :
18 𝑃𝐴
ᴂ= 29 𝑃−𝑃𝐴 … … . (1)

 Humidity jenuh, udara jenuh adalah udara dalam uap air yang setimbang dengan
air pada tekanan dan temperatur tertentu. Humidity jenuh adalah :

18 𝑃𝐴
ᴂ= 29 𝑃−𝑃𝐴𝑆 … … . (2)

 Persen humidity didefinisikan sebagai 100 ᴂ/ ᴂo nilai jenuh dihitung pada


temperatur bola kering campuran. Persen humidity didefinisikan sebagai 100 ᴂ/ ᴂo
yaitu jika udara menjadi jenuh pada tekanan dan temperatur yang sama.
ᴂ = 100 ᴂ/ ᴂo......... (3)
 Panas humid (Cs) adalah panas dalam J (kJ) yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur 1 kg udara kering + uap air yang dibawahnya sebesar 1 K atau 10C.
 Volume humid adalah volume dalam m3 1 kg udara kering + uap yang dibawahnya
dihitung pada temperatur dan tekanan gas 1 atm. Volume jenuh adalah volume
humid dan gas jenuh. Menurut Banchero volume jenuh adalah volume dalam ft3 1
lb kering + uap air yang diperlukan untuk menjenuhkannya.
 Titik embun campuran udara – uap air adalah temperatur pada saat gas telah jenuh
oleh uap. Jika gas didinginkan, titik embun adalah temperatur pada saat kondensasi
pertama terjadi.
 Entalpi total 1 kg udara + uap air adalah J/kg atau kJ/kg udara kering. Hubungan
antara tekanan parsial uap air + panas laten dalam J/kg atau kJ/kg gas = uap air

3
pada To. Hubungan antara tekanan parsial uap dan humidity gas dapat diturunkan
sebagai berikut :
Massa uap = Pw . Mw / R.T dan massa gas = (P – Pw) M.A / R.T

Jadi humidity gas dapat dirumuskan sbb : [ Pw / (P – Pw) ] (Mw / MA) . . . . . . (3)
Dan humidity dapat gas jenuh adalah : [ Pw / (P – Pwo) ] (Mw / MA) . . . . . . (4)
Pw = tekanan parsial uap dalam gas
Pwo = tekanan parsial gas jenuh pada temperatur / suhu sama
MA = massa / berat rata – rata dari gas
P = tekanan total
R = konstanta gas 8,314 kJ/kmol. K
ᴂ = humidity gas jenuh
T = temperatur absolute
Dari persamaan 1 dan 2 maka diperoleh :
Humidity dalam persen :
= [ (P - Po / (P – Pw) ] (100 Pw / Pwo)
= [ (P - Pwo / (P – Pw) ] (humidity relatif dalam persen). . . . . . . . (5)
 Temperatur jenuh adiabatic , suatu gas berupa campuran uap air – udara
dikontakkan dengan air dingin. Gas yang meninggalkan sistem mempunyai
humidity dan temperatur air dingin, yang berbeda dan proses ini adalah proses
adiabatic yaitu tidak ada panas yang ditambahkan atau di hilangkan ke atau dari
sistem. Temperatur air yang disirkulasi akan mencapai temperatur keadaan lunak
dan temperatur ini disebut temperatur jenuh adiabatic (Ts). Udara yang
meninggalkan sistem aan jenuh pada Ts dan mempunyai humidity jenuh juga.
 Temperatur udara basah
Humidity gas / udara akan naik bila gas dialirkan diatas / melalui cairan karena
penguapkan cairan. Temperatur cairan akan turun ke bawah temperatur gas dan
panas akan berpindah dari gas ke cairan. Pada kesetimbangan laju perpindahan
panas dari gas akan menyeimbangkan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan
cairan dan cairan dikatakan pada temperatur bola basah.

4
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan
 Seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi
 Kompressor
 Pompa
 Termometer pengukur temperature bola kering dan bola basah
 Psychrometric Chart

Bahan yang digunakan :


 Air
 udara tekan

3.2 Langkah Kerja


3.2.1 Humidifikasi Tanpa Pemanasan

Memutar switch
Catat data pertama Menekan tombol P1
utama pada panel
pada laju alir air= 0, (centrifugal pump)
kontrol searah jarum
t=10 menit ON
jam ke mode ON

Mengatur katup
memutar switch air
utama sehinggaa ada Kemudian atur laju
pressure pada posisi
perbedaan tekanan alir
ON
orifice

Mengatur katup-
Menekan tombol P2 Ambil data tiap 2
katup: V2 & V4(Buka)
(kompressor) pada menit, kemudian
dan V2,V3V5,V6
posisi ON variasikan laju alir
(tutup)

5
3.2.2 Dehumidifikasi Tanpa Pemanasan

Atur posisi katup.


variasi dP orifice
Tutup V1, V3, dan V5

Atur posisi katup. Ambil data pertama


Buka V2, V4, dan V6

Atur katup utama (V9)


Tekan tombol P2
hingga dP orifice sesuai yang
(Kompressor) ON
telah ditentukan

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Run 1

Q air = 40 L/h

∆P = 30 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


(gout-
NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 31 46.2 22 0.013 64.5 28 66 23 0.0157 68.3 0.0027
2 2 32 42.3 22 0.0126 64.5 28 66 23 0.0157 68.3 0.0031
3 4 32 42.3 22 0.0126 64.5 28 66 23 0.0157 68.3 0.0031
4 6 35 36.5 23 0.0129 68.3 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0043
5 8 35 32.5 22 0.0114 64.5 28 66 23 0.0157 68.3 0.0043
6 10 35 36.5 23 0.0129 68.3 28 72.3 24 0.0172 68.3 0.0043
7 12 36 29.7 22 0.011 64.5 28 72.3 24 0.0172 68.3 0.0062
8 14 36 29.7 22 0.011 64.5 27 78.4 24 0.0177 72.2 0.0067
9 16 36 29.7 22 0.011 64.5 27 78.4 24 0.0177 72.2 0.0067
10 18 37 27.1 22 0.0106 64.5 27 85.3 25 0.0193 76.3 0.0087
11 20 37 27.1 22 0.0106 64.5 27 85.3 25 0.0193 76.3 0.0087
Rata-rata ∆g 0.005345

7
4.1.2 Run 2

Q air = 50 L/h

∆P = 30 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


(gout-
NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 35 36.5 23 0.0129 68.3 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0043
2 2 37 34.6 24 0.0136 72.2 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0036
3 4 34 39.8 23 0.0133 68.3 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0039
4 6 36 39.8 24 0.0133 68.3 29 66.7 24 0.0168 72.2 0.0035
5 8 36 39.8 24 0.0133 68.3 28 78.8 25 0.0189 76.3 0.0056
6 10 36 33.5 23 0.0125 68.3 28 78.8 25 0.0189 76.3 0.0064
7 12 36 37.6 24 0.014 72.2 28 78.8 25 0.0189 76.3 0.0049
8 14 36 33.5 23 0.0125 68.3 28 78.8 25 0.0189 76.3 0.0064
9 16 36 33.5 23 0.0125 68.3 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0047
10 18 36 33.5 23 0.0125 68.3 28 72.3 24 0.0172 72.2 0.0047
11 20 36 33.5 23 0.0125 68.3 28 72.2 24 0.0172 72.2 0.0047
Rata-rata ∆g 0.004791

8
4.1.3 Run 3

Q air = 60 L/h

∆P = 30 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


(gout-
NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 37 32 23 0.0138 72.7 27 85.6 25 0.0213 81.4 0.0075
2 2 37 32 23 0.0138 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0053
3 4 37 32 23 0.0138 72.7 28 79.3 25 0.0208 81.4 0.007
4 6 37 28.4 22 0.0122 68.7 28 79.3 25 0.0208 81.4 0.0086
5 8 38 26.1 22 0.0118 68.7 27.5 82.4 25 0.021 81.4 0.0092
6 10 38 33 23 0.0151 76.9 28 79.3 25 0.0208 81.4 0.0057
7 12 38 29.4 23 0.0134 72.7 28 79.3 25 0.0208 81.4 0.0074
8 14 37 32 23 0.0138 72.7 28 79.3 25 0.0208 81.4 0.007
9 16 37 35.7 24 0.0155 76.9 27.5 82.4 25 0.021 81.4 0.0055
10 18 37 35.7 24 0.0155 76.9 27.5 82.4 25 0.021 81.4 0.0055
11 20 37 35.7 24 0.0155 76.9 27.5 82.4 25 0.021 81.4 0.0055
Rata-rata 0.006745

9
4.1.4 Run 4

Q air = 30 L/h

∆P = 40 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


(gout-
NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 37 32 23 0.0138 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0049
2 2 37 32 23 0.0138 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0053
3 4 38 29.4 23 0.0134 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0053
4 6 38 29.4 23 0.0134 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0057
5 8 38 29.4 23 0.0134 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0057
6 10 38 29.4 23 0.0134 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0057
7 12 38 29.4 23 0.0134 72.7 28 72.9 24 0.0191 76.9 0.0057
8 14 38 29.4 23 0.0134 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0053
9 16 37 32 23 0.0138 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0049
10 18 38 29.4 23 0.0134 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0053
11 20 38 29.4 23 0.0134 72.7 29 67.4 24 0.0187 76.9 0.0053
Rata-rata 0.005373

10
4.1.5 Run 5

Qair = 30 L/h

∆P = 60 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H (gout-
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 39 30.3 24 0.0145 76.6 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0058
2 2 39 30.3 24 0.0145 76.6 28.5 73.1 24.5 0.0196 78.7 0.0051
3 4 40 31.3 25 0.0158 80.9 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0045
4 6 40 28 24 0.0141 76.6 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0062
5 8 40 31.3 25 0.0158 80.9 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0045
6 10 40 31.3 25 0.0158 80.9 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0045
7 12 39 28 24 0.0141 76.6 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0062
8 14 39 28 24 0.0141 76.6 29 73.3 25 0.0203 80.9 0.0062
9 16 39 28 24 0.0141 76.6 28 85.9 26 0.0225 85.5 0.0084
10 18 40 28 24 0.0141 76.6 28 85.9 26 0.0225 85.5 0.0084
11 20 40 28 24 0.0141 76.6 28 85.9 26 0.0225 85.5 0.0084

Rata-rata 0.0062

11
4.1.6 Run 6

Q air = 30 L/h

∆P = 80 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H (gout-
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 40 24.8 23 0.0125 72.3 29 67.3 24 0.0186 76.6 0.0061
2 2 40 28 24 0.0141 76.6 29 71.8 25 0.0197 79.3 0.0056
3 4 40 28 24 0.0141 76.6 29 71.8 25 0.0197 79.3 0.0056
4 6 41 25.8 24 0.0137 76.6 29 71.8 25 0.0197 79.3 0.006
5 8 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.007
6 10 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.007
7 12 41 25.8 25 0.0154 80.9 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.0053
8 14 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.007
9 16 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.007
10 18 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 79.2 25 0.0207 80.9 0.007
11 20 41 25.8 24 0.0137 76.6 28 85.9 26 0.0225 85.5 0.0088
Rata-rata 0.006582

12
4.1.7 Run 7

Q air = 80 L/h

∆P = 30 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H (gout-
t (menit) gin)
(oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg) (oC) (%) (oC) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 40 26.9 24 0.0124 72.2 28 85.6 26 0.0205 80.6 0.0081
2 2 38 28.2 23 0.0117 68.3 28 85.6 26 0.0205 80.6 0.0088
3 4 38 31.8 24 0.0132 72.2 27.5 92.6 26.5 0.0216 82.8 0.0084
4 6 37 34.6 24 0.0136 72.2 27.5 92.6 26.5 0.0216 82.8 0.008
5 8 38 31.8 24 0.0132 72.2 28 85.6 26 0.0205 80.6 0.0073
6 10 38 31.8 24 0.0132 72.2 27.5 89 26 0.0207 80.6 0.0075
7 12 37 34.6 24 0.0136 72.2 27.5 89 26 0.0207 80.6 0.0071
8 14 37 34.6 24 0.0136 72.2 27.5 89 26 0.0207 80.6 0.0071
9 16 37 34.6 24 0.0136 72.2 27.5 89 26 0.0207 80.6 0.0071
10 18 37 34.6 24 0.0136 72.2 27 92.5 26 0.0209 80.6 0.0073
11 20 37 34.6 24 0.0136 72.2 27 92.5 26 0.0209 80.6 0.0073
Rata-rata 0.007636

13
Run ke Q air Q udara ∆g rata-rata
0.005345
1 40 30
0.004791
2 50 30
0.006745
3 60 30
0.005373
4 80 30
0.0062
5 30 40
0.006582
6 30 60
0.007636
7 30 80

Tabel.1 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada


humidifikasi

0.009
0.008
0.007
delta g rata-rata

0.006
0.005
0.004 Variasi Q Laju alir air

0.003 Variasi tekanan udara

0.002
0.001
0
0 2 4 6 8
Run ke
Grafik.1 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada
humidifikasi

14
4.1.8 Run 8

Q air = -

∆P = 20 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) o o o o
( C) (%) ( C) ( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 30 45.2 21 0.012 60.9 31 41.3 21 0.0116 60.9 0.0004
2 2 30 45.2 21 0.012 60.9 33 38.8 22 0.0122 64.5 0.0002
3 4 30 45.2 21 0.012 60.9 33 38.8 22 0.0122 64.5 0.0002
4 6 30 45.2 21 0.012 60.9 33 34.4 21 0.0108 60.9 0.0012
5 8 31 46.2 22 0.013 64.5 33 34.4 21 0.0108 60.9 0.0022
6 10 31 46.2 22 0.013 64.5 33 34.4 21 0.0108 60.9 0.0022
7 12 31 46.2 22 0.013 64.5 34 31.3 21 0.0104 60.9 0.0026
8 14 32 42.3 22 0.0126 64.5 34 31.3 21 0.0104 60.9 0.0022
9 16 32 42.3 22 0.0126 64.5 34 31.3 21 0.0104 60.9 0.0022
10 18 32 42.3 22 0.0126 64.5 34 31.3 21 0.0104 60.9 0.0022
11 20 32 42.3 22 0.0126 64.5 34 31.3 21 0.0104 60.9 0.0022
Rata-rata 0.00155

15
4.1.9 Run 9

Q air = -

∆P = 40 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) o o o o
( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg) ( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 34 35.5 22 0.0118 64.5 33 43.3 23 0.0137 68.3 0.0019
2 2 34 35.5 22 0.0118 64.5 33 43.3 23 0.0137 68.3 0.0019
3 4 35 36.5 23 0.0129 68.3 32 47.2 23 0.0141 68.3 0.0012
4 6 35 36.5 23 0.0129 68.3 33.5 46.2 24 0.015 72.2 0.0021
5 8 35 36.5 23 0.0129 68.3 35 36.5 23 0.0129 68.3 0
6 10 36 33.5 23 0.0125 68.3 35.5 39.1 24 0.0142 72.2 0.0017
7 12 36 37.6 24 0.014 72.2 36 37.6 24 0.014 72.2 0
8 14 36 37.6 24 0.014 72.2 36 37.6 24 0.014 72.2 0
9 16 36 37.6 24 0.014 72.2 36 37.6 24 0.014 72.2 0
10 18 36 37.6 24 0.014 72.2 36 35.5 23.5 0.0132 70.2 0.0008
11 20 36 37.6 24 0.014 72.2 36 35.5 23.5 0.0132 70.2 0.0008

Rata-rata 0.000655

16
4.1.10 Run 10

Q air = -

∆P = 60 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) o o o o
( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg) ( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 35 37.7 23 0.0146 72.7 35 41.9 24 0.0163 76.9 0.0017
2 2 35 37.7 23 0.0146 72.7 35 41.9 24 0.0163 76.9 0.0017
3 4 35 37.7 23 0.0146 72.7 35 41.9 24 0.0163 76.9 0.0017
4 6 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 38.7 24 0.0159 76.9 0.0013
5 8 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
6 10 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
7 12 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
8 14 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
9 16 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
10 18 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
11 20 35 37.7 23 0.0146 72.7 36 34.8 23 0.0142 72.7 0.0004
Rata-rata 0.000327

17
4.1.11 Run 11

Q air= -

∆P = 80 mbar

Udara masuk Udara keluar Δg


NO Tkrg RH Tbash g H Tkrg RH Tbash g H
t (menit) o o o o
( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg) ( C) (%) ( C) (kg/kg) (KJ/Kg)
1 0 37 37.6 24.5 0.0162 78.7 29 37.7 23 0.0145 72.3 0.0017
2 2 37.5 36.1 24.5 0.016 78.7 29 38.6 24 0.0157 76.6 0.0003
3 4 37 39.5 25 0.017 80.9 29 38.6 24 0.0157 76.6 0.0013
4 6 38 34.7 24.5 0.0158 78.7 29 38.6 24 0.0157 76.6 0.0001
5 8 38 34.7 24.5 0.0158 78.7 28 38.6 24 0.0157 76.6 0.0001
6 10 38.5 35.2 25 0.0164 80.9 28 37.1 24 0.0155 76.6 0.0009
7 12 38 36.3 25 0.0166 80.9 28 37.1 24 0.0155 76.6 0.0011
8 14 39 37.4 26 0.018 85.5 28 37.1 24 0.0155 76.6 0.0025
9 16 39 37.4 26 0.018 85.5 28 35.6 24 0.0153 76.6 0.0027
10 18 39 37.4 26 0.018 85.5 28 35.6 24 0.0153 76.6 0.0027
11 20 39 37.4 26 0.018 85.5 28 35.6 24 0.0153 76.6 0.0027

Rata-rata 0.000146

18
Run ke Q air delta P delta g rata-rata

8 - 20 0.00155

9 - 40 0.000655

10 - 60 0.000327

11 - 80 0.000146

Tabel.2 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada


Dehumidifikasi

0.0018
0.0016
0.0014
0.0012
delta g

0.001
0.0008
Series1
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 2 4 6 8 10 12
run ke

Tabel.2 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada


Dehumidifikasi

19
4.2 Jumlah H2O yang terserap atau hilang selama proses Humidifikasi dan
Dehumidifikasi

Laju alir air delta P jumlah H2O yang


Run ke (L/h) (mbar) terserap( x 10-7)
1 40 30 1.22
2 50 30 2.4
3 60 30 4.96
4 80 30 7.183
5 30 40 2.18
6 30 60 3.8
7 30 80 5.27

Tabel.1 Jumlah H2O yang terserap selama proses Humidifikasi

6
delta g rata-rata

4
Variasi Q Laju alir air
3 Variasi tekanan udara
2

0
0 2 4 6 8

Grafik 4.2.1 JumlahRun


H2Okeyang terserap selama proses Humidifikasi

20
delta P Jumlah H2O yang hilang
Run ke Laju Alir (L/h) (mbar) ( x 10-8)
8 - 20 3
9 - 40 4.55
10 - 60 8.4
11 - 80 49.3

Tabel.2 Jumlah H2O yang hilang selama proses dehumidifikasi

60

50
jumlah H2O yang hilang

40

30

20

10

0
6 7 8 Run9 ke 10 11 12
Grafik 4.2.2 Jumlah H2O yang hilang selama proses dehumidifikasi

21
4.3 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai humidifikasi dan dehumidifikasi
tanpa pemanasan. Proses humidifikasi dilakukan dengan cara mengalirkan air dan udara
secara counter current. Dengan air dialirkan dari atas sedangkan udara dialirkan dari bawah.
Proses humidifikasi merupakan peningkatan kadar air dalam udara. Sedangkan pada
dehumidifikasi merupakan penurunan kadar air dalam udara. Udara dialirkan dalam kolom
yang berisi absorben silica gel yang akan menyerap air dari udara.

0.009
0.008
0.007
delta g rata-rata

0.006
0.005
0.004 Variasi Q Laju alir air

0.003 Variasi tekanan udara

0.002
0.001
0
0 2 4 6 8
Run ke

Grafik.1 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada


humidifikasi

Berdasarkan Grafik.1 , semakin lama proses humidifikasi maka kelembaban mutlak semakin
meningkat dan massa H2O nya semakin banyak yang terserap. Pada variasi laju alir dan
tekanan tetap, kenaikan kelembaban mutlak lebih signifikan dibandingkan dengan variasi
tekanan. Hal ini dikarenakan semakin besar laju alir air maka massa air yang terserap
semakin banyak sehingga meningkatkan kelembaban mutlaknya.

22
0.0018
0.0016
0.0014
delta g 0.0012
0.001
0.0008
Series1
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 2 4 6 8 10 12
run ke

Grafil.2 Hubungan antara ∆g rata-rata terhadap Run pada


Dehumidifikasi

Berdasarkan Grafik.2, semakin lama proses dehumidifikasi maka semakin rendah


kelembaban mutlaknya. Hal ini dikarenakan jumlah H2O yang melewati kolom
dehumidifikasi mengalami penyerapan oleh absorben. Sehingga udara yang keluar kolom
memiliki kelembaban mutlak yang rendah. Hal ini disebabkan karena banyaknya massa H2O
yang hilang sehingga nilai kelembaban mutlaknya menurun.

23
24

Anda mungkin juga menyukai