Anda di halaman 1dari 12

http://afaelearning.blogspot.co.id/2013/09/masalah-gangguan-pada-kesehatan.

html

Kamis, 19 September 2013

MASALAH GANGGUAN PADA KESEHATAN


REPRODUKSI DAN UPAYA PENANGGULANGAN
MASALAH GANGGUAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN UPAYA PENANGGULANGAN :

 Infertilitas
 Seksual Transmitted Deseases (STD)/Infeksi Menular Seksual (PMS)
 Gangguan haid
 Pelvic Inflamatory Deseases (PID)
 Unwanted pregnancy dan aborsi

INFERTILITAS

DEFINISI

Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono,497).

Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan


menghasilkan keturunan (Elizbeth, 639).

Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu
dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun
(Djuwantono,2008, hal: 1).

Secara medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Infertile primer

Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun
berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi
dalam bentuk apapun.

Infertile sekunder

Berrti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini
belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3
kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
Penyebab infertilitas :

a. Suami memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan
dan menyalurkan sel kelamin pria (spermatozoa) kedalam organ reproduksi istri

b. Istri memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel
kelamin wanita (sel telur atau ovarium).

(Djuwantono,2008,2)

Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian
membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%,
keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas
terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.

Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :

a. Pada wanita

· Gangguan organ reproduksi

1. Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan
pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina.

2. Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu


pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam
rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut
juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim

3. Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu
pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan
suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang.

4. Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi
obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.

· Gangguan ovulasi

Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti


adanya hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar
terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor cranial, stress, dan
pengguna obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila
terjadi gangguan sekresi kedua hormone ini. Maka folikel mengalami hambatan untuk
matang dan berakhir pada gangguan ovulasi.

· Kegagalan implantasi

Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam


mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada
endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah
abortus.

· Endometriosis

· Faktor immunologis

Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan
reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus
spontan pada wanita hamil.

· Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida
dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan
mempengaruhi kesuburan.

b. Pria

Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:

· Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas

· Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia

· Abnormalitas ereksi

· Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi

· Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi
penyempitan pada obstruksi pada saluran genital

· Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.

3. FAKTOR-FAKTOR INFERTILITAS YANG SERING DITEMUKAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas pasangan sangat tergantung pada keadaan


local, populasi dan diinvestigasi dan prosedur rujukan.

a. Faktor koitus pria

Riwayat dari pasangan pria harus mencakup setiap kehamilan yang sebenarnya, setiap
riwayat infeksi saluran genital, misalnya prostates, pembedahan atau cidera pada genital
pria atau daerah inguinal, dan setiap paparan terhadap timbel, cadmium,radiasi atau obat
kematerapeutik. Kelebihan konsumsi alcohol atau rokok atau paparan yang luar biasa
terhadap panas lingkungan harus dicari.

b. Faktor ovulasi

Sebagian besar wanita dengan haid teratur (setiap 22 – 35hari) mengalami ovulasi,
terutama kalau mereka mengalami miolimina prahaid (misalnya perubahan payudara,
kembung, dan perubahan suasana hati).

c. Faktor serviks

Selama beberapa hari sebelum ovulasi, serviks menghasilkan lender encer yang banyak
yang bereksudasi keluar dari serviks untuk berkontak dengan ejakulat semen. Untuk menilai
kualitasnya, pasien harus diperiksa selama fase menjelang pra ovulasi (hari ke-12 sampai
14 dari siklus 28 hari).

d. Faktor tuba-rahim

Penyumbatan tuba dapat terjadi pada tiga lokasi: akhir fimbriae, pertengahan segmen, atau
pada istmus kornu. Penyumbatan fimbriae sajauh ini adalah yang banyak ditemukan.
Salpingitis yang sebelumnya dan penggunaan spiral adalah penyebab yang lazim, meskipun
sekitar separohnya tidak berkaitan dengan riwayat semacam itu. Penyumbatan pertengahan
segmen hamper selalu diakibatkan oleh sterilisasi tuba. Penyumbatan semacam itu, bila tak
ada riwayat ini, menunjukan tuberculosis. Penyumbatan istmus kornu dapat bersifat bawaan
atau akibat endometriosis, adenomiosis tuba atau infeksi sebelumnya. Pada 90% kasus,
penyumbatan terletak pada istmus dekat tanduk (kornu) atau dapat melibatkan bagian
dangkal dari lumen tuba didalam dinding organ.

e. Faktor peritoneum

Laparoskopi dapat menengali patologi yang tak disangka-sangka sebelumnya pada 30


sampai 50% wanita dengan infertilitas yang tak dapat diterangkan. Endometriosis adalah
penemuan yang paling lazim. Perlekatan perianeksa dapat ditemukan, yang dapat
menjauhkan fimbriae dari permukaan ovarium atau menjebak oosit yang dilepaskan.

(Cristina, 600-607)

4. PENATALAKSANAAN INFERTILITAS

A. Wanita

· Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang
tepat untuk coital

· Pemberian terapi obat, seperti

1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus,
peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh .
2. Terapi penggantian hormon

3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal

4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini
yang adekuat

· GIFT ( gemete intrafallopian transfer )

· Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas

· Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,

· Pengangkatan tumor atau fibroid

· Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi

B. Pria

o Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan


kualitas sperma meningkat

o Agen antimikroba

o Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan

o HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme

o FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis

o Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus

o Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik

o Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma

o Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak
membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat

o Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida.

5. PENCEGAHAN INFERTILITAS

a. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostate,


buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus
ditangani serius (Steven RB,1985).

b. Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk
rokok terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,1985).

c. Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone


testosterone yang tentunya akan menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985).

d. Berperilaku sehat (Dewhurst,1997).


PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / SEXUAL TRANSMITED DISEASE’s

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui perilaku seksual, seperti
hubungan seksual, oral sex, dan anal sex.

Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam yaitu : bakteri(contoh:sifilis,


gonorrhea, Chlamydia), jamur (contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit
(contoh : scabies).

Beberapa penyakit Menular seksual yang sering adalah :

1. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah diserang infeksi oportunistik (infeksi
yang disebabkan oleh kuman yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal tidak terjadi) dan
kanker dan biasanya berakhir dengan kematian.

HIV adalah sesorang yang telah terinfeksi viru HIV tetapi belum menunjukkan gejala-gejala
klinis, masih tampak sehat dan seperti orang normal.

2. GONORE

Gonore atau Gonorrhea (bahasa Inggris) atau kencing nanah adalah penyakit kelamin
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, yang dapat menyerang pria maupun
wanita. Penyakit ini sangat menular terutama melalui hubungan seksual dengan bergonta-
ganti pasangan. Penyakit ini menyerang atau menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim,
rektum, tenggorokan (melalui oral seksual), dan bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena
mengenai mata. Pada wanita gejalanya adalah terasa nyeri sewaktu bak (buang air kecil)
atau disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal
discharge), demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur,
uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan
seksual. Jika tidak segera diobati akan menyebabkan kemandulan. Pada pria gejalanya
berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri
ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis (menurut wikipedia). Penyakit ini
mengintai orang-orang yang melakukan nikah kontrak dengan bergonta-ganti pasangan
sexual. Meskipun penyakit yang sangat mengerikan dan menular ini dapat diobati,
pencegahan adalah langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan yang paling
utama adalah tidak melakukan aktivitas sexual dengan bergonta-ganti pasangan

3. HERPES KELAMIN

Herpes kelamin atau herpes genitalis adalah penyakit menular seksual (PMS)
yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), penyakit ini sangat menular
dan mengifeksi daerah kelamin. Gejala dari herpes disebut wabah. Dan
biasanya muncul luka (bisul) di dekat daerah di mana virus telah memasuki
tubuh. Mereka berubah menjadi lepuh, menjadi gatal dan menyakitkan, dan
kemudian sembuh dan kemudian muncul kembali jika ada faktor pemicunya.
Kadang-kadang orang tidak tahu bahwa mereka memiliki herpes karena
mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala sangat ringan. Penyakit ini dapat
diobati tetapi tidak dapat disembuhkan dan akan tetap akan bermukim
didalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus dalam
tubuh, dapat membantu mengurangi gejala, menurunkan wabah, dan
menurunkan resiko penularan virus kepada orang lain. Herpes genitalis
umumnya menyerang dan menyebabkan luka pada daerah genital Anda atau
dubur, bokong, dan paha yang dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks
oral yang terinfeksi virus ini. Virus dapat menyebar meskipun tidak ada
luka/bisul. Bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika sang ibu mengidap
penyakit yang mengerikan ini. Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia
menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.

4. INFEKSI JAMUR atau Candidiasis

Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau disebut juga infeksi jamur, adalah salah satu penyakit kelamin
yang disebabkan oleh jamur. Wanita dewasa lebih rentan terserang infeksi jamur, jika pertumbuhan
jamur melebihi batas normal. Candida (jamur) selalu hadir dalam dan pada tubuh dalam jumlah kecil.
Namun, ketika ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika perubahan tingkat keasaman normal vagina atau
ketika perubahan keseimbangan hormon, Candida dapat berkembang biak. Gejalanya pada wanita dapat
berupa gatal pada kelamin, perasaan terbakar, keputihan. Jika pada pria biasanya ruam gatal pada penis.
Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi kelamin lainnya, sehingga sangat penting untuk
memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala-gejala tersebut. Infeksi jamur pada kelamin dapat
disembuhkan dengan krim anti jamur. Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah infeksi jamur
vagina:

- Mengenakan pakaian dalam dari katun


- Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon
- Gunakan kertas toilet putih nonparfum
- Menjaga kebersihan area genital
- Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital
- Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang
- Menggunakan pembalut yang bebas parfum

5. SIFILIS

Sifilis atau syphilis adalah menyakit kelamin yang mengerikan berikutnya.


Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.
Menginfeksi daerah kelamin, bibir, mulut, atau anus baik pria maupun wanita.
Sifilis adalah penyakit seksual yang sangat menular dari aktivitas kontak
seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis, pada proses kehamilan dari ibu
ke banyinya, perilaku menyimpang (homoseksual), bergonta-ganti pasangan
seksual dan orang yang terinfeksi HIV. Gejala atau tanda-tanda sifilis luka kecil,
bulat, sakit, pada kelamin, anus atau mulut dan menyebabkan ruam pada
tubuh, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki. Kadang-kadang
menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekatnya. Banyak
orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun, karena gejala ini bisa
datang dan pergi. Dalam tahap/stadium yang parah sifilis dapat menyebabkan
kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi.
Jika tidak ditangani dengan serius sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan, mati
rasa, kebutaan, cacat lahir atau keguguran dan yang paling ekstrim
dapat menyebabkan kematian.

6. KLAMIDIA

Klamidia atau chlamydia (bahasa Inggris) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri,
yang disebut bacteria Chlamydia trachomatis. Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui
hubungan seksual yang terinfeksi bakteri tersebut. Penyakit ini memiliki gejala yang ringan, bahkan tidak
disadari oleh si penderitanya, komplikasi yang serius dapat menyebabkan kerusakan permanen dan
infertilitas. Gejala dari klamidia adalah keputihan yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika
berkemih, mungkin terasa nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, mual, demam, sakit ketika
berhubungan seksual dan lain sebagainya. Jika pada pria gejalanya adalah cairan yang berlebihan pada
penis, perasaan terbakar dan gatal pada sekitar pembukaan penis. Cara terbaik agar terhindar dari
bakteri Chlamydia adalah menjauhkan diri dari kontak seksual yang terinfeksi bakteri tersebut,
menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangan (suami/istri) yang tidak terinfeksi, serta menjauhkan
diri dari pergaulan yang mengarah kepada seks bebas

7. KUTU KELAMIN DAN KUDIS

Penyakit kelamin menular selanjutnya adalah kutu kelamin dan kudis yang disebabkan
oleh adanya parasit yang hidup di organ genital kita. Kutu kelamin adalah parasit yang
hidup di rambut kemaluan, ukurannya sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8
inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan, tetapi mereka kadang-
kadang dapat ditemukan pada rambut tubuh lainnya, seperti rambut di kaki, ketiak, kumis,
jenggot, alis, atau bulu mata. Kutu kemaluan yang ditemukan di alis atau bulu mata anak-
anak mungkin merupakan tanda paparan seksual atau pelecehan. Kutu ditemukan di
kepala umumnya kutu kepala, bukan kutu kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat
cair yang digosokkan pada rambut kelamin. Pencegahan dengan menjaga kebersihan area
genital, tidak melakukan seks bebas adalah langkah yang tepat agar terhindar dari kutu
kelamin. Sedangkan kudis (scabies) adalah sejenis tungau yang bersembunyi ke dalam
kulit di daerah kelamin, tangan, jari-jari dan rambut dada. Penyakit ini umumnya Anda
diperoleh dari kontak seksual atau kontak fisik dengan orang lain yang terdapat kutu atau
kudis di kelaminnya. Kutu kelamin dan kudis juga bisa berada di tempat tidur, pakaian,
kursi toilet dan handuk yang terinfeksi. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan
serta menerapkan gaya hidup higienis adalah satu cara agar terhindar dari kutu kelamin
dan kudis (scabies).

8. BISUL PADA ALAT KELAMIN

Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) dapat muncul berupa satu
atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan
intim dengan penderita penyakit kelamin tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat
pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Bisul
pada kelamin dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker
cervix. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear
setiap kali berganti pasangan intim.

9. TRIKOMONIASIS

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut
Trichomonas vaginalis. Seperti penyakit menular seksual lainnya, trikomoniasis juga menyerang area
genital. Jika pada laki-laki parasit ini menginfeksi area uretra dan pada wanita vagina adalah tempat
yang umum terinfeksi parasit ini. Pada wanita penyakit ini menunjukkan gejala keputihan yang tidak
biasa, jika ini tidak segera ditangani maka trikomoniasis dapat meningkatkan resiko tertular HIV. Dan
pada wanita hamil dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan pengobatan resep dokter. Orang yang sedang dalam
pengobatan trikomoniasis tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seksual hingga perawatan
selesai. Menjalani pola hidup yang sehat, menjaga kebersihan area vital, tidak melakukan seks
bebas, adalah pencegahan terbaik daripada mengobati. Karena bukan tidak mungkin orang yang
telah sembuh dari trikomoniasis dapat terserang penyakit ini lagi atau dengan kata lain orang masih
bisa rentan terhadap infeksi ulang.

10. PID

Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau dalam bahasa Indonesia-nya adalah penyakit radang panggul
yaitu istilah untuk radang rahim, saluran tuba atau ovarium yang berkembang menjadi luka parut
dengan perlengketan jaringan atau organ didekatnya. PID dapat disebabkan oleh virus, jamur dan
parasit, namun kasus yang paling banyak ditemui adalah disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya
menyerang pada kaum wanita, dan dapat menyebabkan kemandulan. Gejala yang umum terjadi
adalah keputihan, rasa nyeri saat BAK, nyeri perut atau panggul, sakit saat hubungan seksual atau
pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Segera
periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan yang tepat dapat mencegah
terjadinya komplikasi termasuk kerusakan permanen pada organ reproduksi wanita.

Selanjutnya anda WAJIB menjawab beberapa pertanyaan


dibawah ini di kolom komentar :
1. Menurut saudara apa saja yang harus dilakukan untuk
mencegah PMS ?
2. Apa yang akan anda lakukan untuk membantu masyarakat
mengenali penyakit menular seksual tersebut ?
https://ginaseptiani.wordpress.com/2009/04/25/demam-berdarah-dengue-masalah-dan-cara-
penanggulangannya/

Anda mungkin juga menyukai