Anda di halaman 1dari 11

PEMILU SEBAGAI PENGAMALAN

DEMOKRASI PANCASILA
Disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Oleh :
Endah Ayu Pertiwi
Nim : BCA 113 100
Kelas B AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2013
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah makalah “ Pemilu sebagai Pengamalan Demokrasi pancasila” telah dapat
terselesaikan tanpa halangan yang begitu berarti. Semogamakalah ini dapat bermanfaat dalam
dunia pendidikan dan bagi siswa yang sedang menempuh pembelajaran yang berkenaan dengan
pengamalan pancasila.

Palangka Raya, 27 okober 2013

Penulis
PENDAHULUAN

Makalah ini terdiri atas beberapa sub materi, diantaranya adalah Demokrasi Pancasila Dalam
Pancasila yang membahas tentang demokrasi sebagai salah satu wujud pancasila, Pemilu Sebagai
Wujud Demokrasi Pancasila yang membahas tentang pemilu sebagai salah satu wujud atau
pengamalan demokrasi pancasila, dan Pelaksanaan Pemilu Sebagai Pengamalan Pancasila yang
membahas tentang pelaksanaan pemilu dari tahun ke tahun sabagai wujud pelaksanaan
demokrasi pancasila.

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahu bahwa pemilu banyak dibahas dalam literatur – literatur
dalam pendidikan kewarganegaraan maupun dalam pancasila. Pemilu banyak
diasumsikan oarang sebagai wujud dari pengamalan demokrasi pancasila yang dianut
oleh bangsa indonesia sebagai pengamalan nilai – nilai dalam ideologi pancasila.

B. B. MAKSUD

Dalam hal ini apakah pemilu itu sebenarnya pengamalan pancasila dan apa
sebenarnya pemilu dalam demokrsi pancasila. Mungkin orang awam akan
mengatakan bahwa pemilu merupakan politik para politikus yang sering mamperdaya
masyarakat dan setelah pemilu selesai, rakyat masih belum mendapat kesejahteraan.

Tapi sebenarnya apabila pemilu kita fahami dengan seksama dan mendalam, kita
akan mengetahui hakikat dari pemilu dan latar belakang mengapa pemilu itu diadakan
di indonesia.
C. TUJUAN

Bagi rakyat jelata atau rakyat yang masih belum mencapai kesejahteraan tidak
akan begitu mengerti mengapa pemilu dianggap sebagai perwujudan dari demokrasi
pancasila. Dan tujuan makalah ini secara tidak langsung memberitahukan bahwa
pemilu merupakan pengamalan dari nilai – nilai yang terdapat dalam pancasila.

D. D.MANFAAT

Rakyat menganggap bahwa pemilu hanya rekayasa politikus – potikus munkin


dikarenakan bahwa pelaksanaan pemilu yang mereka anggap tidak teratur dan tidak
konsekuensi pada aturan. Tapi itu hanyalah anggapan mereka karena mereka belum
tentu mengerti dan paham akan perundang – undangan dalam pemilu. Dan makalah
ini membawa kita untuk lebih memahami tentang pemilu dalam demokrasi pancasila.

E. METODE

Dalam makalah ini membahas beberapa masalah pemilu dalam demokrasi


pancasila diantaranya :

1. Mengapa pancasila dikatakan sebagai pengamalan demokrasi pancasila?

2. Bagaimana pelaksanaan pemilu di Palangka Raya sebagai salah satu


pengamalan pancasila?
PEMILU SEBAGAI PENGAMALAN
DEMOKRASI PANCASILA

PEMBAHASAN

A. Demokrasi Pancasila Dalam Pancasila

Dalam buku Santiaji Pancasila yang dikarang oleh Dardji Darmodihadjo dijelaskan bahwa
“Demokrasi Pancasila merupakan kedaulatan atau kekuasaan berada di tangan rakyat yang
bersumber kepribadian dan filsafah hidup bangsa indonesia yang perwujudannya seperti
ketentuan – ketentuan dalam pembukaan dan Undang – Undang Dasar 1945”.

Dasar dari demokrasi pancasila adalah kedaulatan rakyat seperti tercantum dalam Undang
– Undang Dasar 1945. Pelaksanaan dasar tersebut tercantum dalam Pasal 1, ayat (2) yang
berbunyi, “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh majelis
permusyawaratan rakyat.”

Demokrasi Pancasila juga terdapat dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi,
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
Yang dalam penjelasan sila tersebut adalah suatu sistem dalam negara diatur oleh beberapa
kebijakan yang diatur dengan prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Dalam buku Pancasila Sebagai Ideologi yang dikarang oleh Oetojo Oesman menjelaskan
bahwa Demokrasi Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 45 yang berbunyi “negara
Republik Indonesia berkedaulatan Rakyat”.
Dari bunyi dalam Pancasila, Pembukaan UUD 45 dan pasal dalam UUD 45 tentang
demokrasi yang berkedaulatan rakyat menunujukkan bahwa pancasia sebagai ideologi bangsa
dapat diterapkan sebagai bentuk pemerintahan demokrasi yang biasa digunakan dalam politik
kita, yaitu demokrasi pancasila.

Dalam pelaksanaannya, pelaksanaan demokrasi pancasila mengikuti aturan – aturan


hukum yang dalam hubungannya di kenallah peraturan – peraturan hukum dan pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum.

Disamping sebagai sistem pemerintahan, demokrasi pancasila juga merupakan cara hidup
yang dianggap paling relevan dalam rangka terselanggaranya pemerintahan dengan teratur.
Pacasila sebagai pandangan hidup bangsa diterapkan oleh rakyat indonesia dalam bentuk
pemerintahan demokrasi pancasila.

Dalam buku Kewarganegaraan 2 yang dikarang oleh Drs. Chotib dan kawan – kawan
menjelaskan bahwa “demokrasi pancasila mempunyai prinsip kedaulatan di angan rakyat,
pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, pemerintah berdasar hukum,
peradilan yang bebas tidak memihak, pengambilan keputusan atas musyawarah, adanya partai
politik dan organisasi sosial politik dan pemilu yang demokratis.”

Dalam penjelasan tersebut dapat kita fahami bahwa demokrasi pancasila yang kita anut
benar – benar telah mementingkan kepentingan rakyat dan relevan dengan politik bangsa yang
berkedaulatan rakyat dengan adanya pemilu yang demokratis.

Hakekat demokrasi pancasila dalam berbagai literatur dijelaskan bahwa demokrasi


pancasila adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang sesuai dengan idiologi luhur
pancasila.
B. Pemilu Sebagai Wujud Demokrasi Pancasila

Dalam buku Kewarganegaraan 2 yang dikarang oleh Drs. Chotib tertulis bahwa
penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2003
tentang pemilu. Hal ini wujud pelaksanaan pasal 1 ayat 2 UUD 45. Pemilu dilaksanakan secara
luber dan jurdil. Tujuan dari pelaksanaan pemilu adalah untk memilih anggota DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat), DPD (Dewa Perwakilan Daerah) dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah).

Pemilu merupakan wujud dari pelaksanaan demokrasi pancasila dalam kehidupan


bernegara. Sejarah telah membuktikan bahwa sejak kemerdekaan RI sampai sekarang bentuk
demokrasi yang paling cocok bagi bangsa Indonesia adalah demokrasi pancasila. Oleh karena
itu, sebagai bangsa indonesia secara moral berkewajiban untuk ikut serta melaksanakan dan
melestarikannya.

Partisipasi secara aktif setiap warga negara Indonesia hendaknya ikut berpartisipasi secara
aktif dalam pelaksanaan pemilu.

Dalam UUD 1945 Pasal 28 yang secara tegas disebutkan bahwa “Kemerdekaan berserikat
dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya.” Dari penjelasan
tersebut penyelenggaraan pemilu dapat dikatakan sebagai pelaksanaan amanat UUD 1945 pasal
28.

Pemilu dikatakan sebagai pelaksanaan demokrasi pancasila karena pada dasarnya pemilu
itu adalah pemilihan rakyat untuk memilih wakilnya dalam mengatur roda pemerintahan dan
dalam hal ini rakyat sangat berperan penting untuk melaksanakan politik dalam negara
indonesia. Dalam pelaksanaannya, pemilu juga mempunyai beberapa landasan idiil yaitu
pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD 1945 dan landasan Operasional yaitu ketetapan
MPR No. III/MPR/1998, UU No. 31 Th. 2002 tentang Partai Politik dan UU No. 12 Th. 2003
tentang Pemilu.
Dari penjelasan dalam buku Kewarganegaraan 2 yang dikarang oleh Drs. Chotib tersebut
dapat kita katakan bahwa pemilu juga mempunyai kedudukan hukum yang sah dimata hukum
dan demokrasi pancasila juga dapat dikatakan sebagai pemerintahan hukum.

Pemilu dianggap sebagai pelaksanaan demokrasi pancasila dimana secara tiadak langsung
rakyat berperan aktif dalam politik dan secara tidak langsung rakyat menentukan wakil rakyat.
Pemilu juga diatur dalam undang – undang sehingga semakin jelas bahwa negara Indonesia
menganut sistem demokrasi dengan pancasila sebagai idiologi bangsa.

C. Pelaksanaan Pemilu Sebagai Pengamalan Pancasila

Pelaksanaan pemilu dari tahun ketahun masih belum memuaskan karena apabila dilihat
dari sejarah politik indonesia dari orde baru pun ada suatu kejanggalan – kejanggalan, contohnya
ada monopoli politik yang dilakukan oleh beberapa partai politik yang diatur dalam perpu dan
dikecilkannya politik besar menjadi tiga partai dalam masa orde baru.

Dalam sumber dijelaskan ada banyak penyimpangan dalam pelaksanaan pemilu pada masa
orde baru, seperti: penyelenggaraan pemilu tidak jujur dan adil, pengekangan kebebasan
berpolitik bagi PNS ( monoloyalitas ), masih ada intervensi pemerintah denan lembaga peradilan,
kurangnya jaminan kebebasan mengemikakan pendapat, sistem kepartaian tidak otonom,
pembatasan jumlah parpol secara paksa dan banyak lagi penyimpangan demokrasi pancasila
khusunya dalam pelaksanaan pemilu.

Pada masa sekarang sistem dalam pemilu dirubah semua dan peraturan pemilu pun juga
direvisi lagi yang diharapkan pemilu bisa berjalan dengan baik dan rakyat pun tidak merasa
kecewa atas pilihannya karena calon yang diajukan dalam pemilu sangat banyak sehingga rakyat
bisa memilih wakil yang diingikannya. Sehingga kebebasan hak asasi manusia lebih
diperhatikan.
Dalam pemilu sekarang sistemnya mungkin sudah bagus tetapi pada saat pelaksanaan
pemilu masih ada sedikit kejanggalan – kajanggalan yang ditemukan di Palangka Raya.
Contohnya: maraknya sistem suap untuk memilih calon wakil rakyat, pemanipulasian surat suara
masih banyak, banyaknya parpol yang menyalahi aturan dalam berkampaye dan kinerja KPU
yang lamban dalam menyikapi pelanggaran yang terjadi di Palangka Raya.

Pelaksanaan pemilu yang dilakukan di Palangka Raya mungkin masih belum sesuai
dengan nilai luhur pancasila tetapi dari sistem dan peraturan tetang pemilu mungkin mendekati
dengan nilai idologi pancasila. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem peraturan pemilu
yang berlandaskan pancasila itu pelaksanaan pemilu menjadi sedikit baik dan pelaksanaan
pemilu menjadi jurdil luber.
PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian pada halaman pambahasan dapat kita simpulkan bahwa:

 Pemilu merupakan pelaksanaan demokrasi pancasila secara tidak langsung karena


rakyat tidak langsung menjalankan pemerintahan tetapi rakyat memilih wakil rakyat
untuk menjalankan pemerintahan negara indonesia.

 Pemilu dikatakan sebagai pengamalan pancasila karena pemilu mempunyai


landasan undang – undang yang sah dimata hukum dan pemilu juga diatur dalam
UUD 1945 yang berlandaskan pada nilai – nilai luhur pancasila.

 Sistem pelaksanaan pemilu di Indonesia sudah hampir sejalan dengan nilai luhur
pancasila tetapi dalam pelaksanaannya di Palangka Raya masih ada kecurangan –
kecurangan yang seharusnya tidak diharapkan. Karena kecurangan tersebut sangat
merusak nilai pancasila.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa saran yang saya tujukan , diantaranya:

 kita semua harus berusaha untuk mewujudkan pemilu yang adil tanpa ada nya
kecurangan kecurangan .
DAFTAR PUSTAKA

Chotib, Drs, dkk. 2007. Kewarganegaraan 2. Jakarta: Yudhistira.

Oesman, oetojo. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI.

Santiaji Pancasila Darmodihadjo, Dardji, dkk. 1991. Santiaji Pancasila. Surabaya:

Usaha Nasional.

Tim MPK Unesa. 2008. Modul Pendidikan Pancasila. Surabaya:

Unesa University Press

Anda mungkin juga menyukai