Publikasi PROPER 2013 PDF
Publikasi PROPER 2013 PDF
1 Menyemai Kebajikan
Melindungi Lingkungan
2 Perjalanan 2 Dekade PROPER
20 Testimoni
SERIAL PENGUMUMAN PROPER DESEMBER 2013 PROPER 2012-2013- Page 1
C ATATA N P R O P E R 2 0 1 3
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1989 2015
1993 1995 - 1997
1995 PROPER – PROKASIH PENGEMBANGAN
1990 PP 53 / 1993 1998 - 2002 2009 - 2012 2013
Tentang Kepmen 51/1995 Single media KRITERIA PENILAIAN
PP 20/1990
AMDAL Baku mutu limbah PROPER TIDAK PERINGKAT 5 WARNA Jumlah
Pengendalian
(media air) PERINGKAT PROPER
Cair bagi kegiatan industri DILAKSANAKAN 2011 Perusahaan
Pencemaran TIDAK DIUMUMKAN
Karena krisis Jumlah 1826
Air 1999 KE PUBLIK 2012
ekonomi Perusahaan
PP 18/1999 1999 2005 - 2007 Jumlah 2013
dan perubahan 1002
Pengelolaan PP No. 41/1999 1999 Perusahaan Mekanisme
struktur KLH
Limbah B3 tentang 1316 Penilaian
PP 85/1999 2011
Pengendalian Mandiri
Perubahan Peringkat 2012
Pencemaran
atas Emas =5, 451
Udara Peringkat 2013
PP 18/1999 Hijau = 106, perusahaan
Emas =12, Peringkat
Biru=603, Hijau = 119, Emas =12,
Merah=233, Biru=806, Hijau = 113,
Hitam=48 Merah=295, Biru=1039,
Hitam=79 Merah=611,
Hitam=17
1993 Nabiel Makarim mengembangkan “ m ultimedia ” , yaitu Pengenda- 2012 Jumlah perusahaan yang dipantau
PROPER sebagai alat pengel- lian Pencemaran Air, Udara dan mencapai 1317 perusahaan.
olaan lingkungan alternatif karena Pengelolaan Limbah B3. Jumlah ini meningkat 15 kali lipat
keterbatasan jumlah pengawas 2005 Kriteria penilaian diperbaiki dengan jika menggunakan basis PROPER
lingkungan hidup dan belum lebih memerinci aspek penilaian tahun 2002 dan 7 kali lipat jika
tersedianya perangkat peraturan ketaatan terhadap peraturan dan mengunakan basis tahun 1995.
dan sistem penegakan hukum penilaian terhadap upaya Pelibatan provinsi semakin besar,
yang memadai. sukarela yang dilakukan karena 67 % pengawasan
1995 PROPER diumumkan pertama perusahaan untuk meningkatkan dilakukan oleh 22 provinsi.
kali, jumlah peserta hanya 187 kinerja pengelolaan lingkungan 2013 Jumlah perusahaan yang dipantau
perusahaan, kriteria penilaian ( b eyond compliance ) . 1812, untuk mengimbangi
masih “ single media ” , yakni 2 0 1 1J u ml a h p es e r t a PROPER peningkatan jumlah perusahaan
ketaatan terahadap peraturan menembus angka psikologis 1000 diperkenalkan Mekanisme
pengendalian pencemaran air. perusahaan. Delapan provinsi Penilaian Mandiri dan kerjasama
1998 PROPER tidak dilaksanakan mulai dilibatkan secara langsung dekonsentrasi ditingkatkan ke 30
karena terjadi krisis ekonomi. untuk pengawasan lapangan dan Provinsi. Untuk Penilaian Hijau
2002 PROPER dilaksanakan kembali pemeringkatan. Kriteria kerusakan d an E mas di pe rk en alk an
dengan jumlah peserta 85 perusa- lingkungan untuk kegiatan screening kinerja berdasarkan
haan. Kriteria Penilaian sudah pertambangan mulai Dokumen Ringkasan Kinerja
menggunakan pendekatan diberlakukan. Pengelolaan Lingkungan .
Page 3
DESEMBER 2013
DESEMBER 2013
Berdasarkan
evaluasi Tim Teknis dan
pertimbangan Dewan
Peritmbangan PROPER , maka
Menteri Lingkungan menetap-
kan peringkat kinerja perusa-
haan pada PROPER periode
2012-2013 adalah sebagai beri-
kut:, peringkat :
Hitam = 17 perusahaan
Emas = 12 perusahaan
PERINGKAT PROPER 2012-2013
STATUS HITAM MERAH BIRU HIJAU EMAS
Pada PROPER periode 201
TOTAL yak 1812 perusahaan, 20
Perusahaan Lama 1 252 835 112 12 1210 diawasi langsung oleh Penga
Perusahaan Baru 16 359 204 1 0 580 Kementerian Lingkungan
451 perusahaan diawasi oleh
Total 17 611 1039 113 12 1792 mekanisme Penilaian Mand
atau 1160 perusahaan diawasi oleh Pengawas PROPE
DESEMBER 2013
12-1013 seban-
01 perusahaan
awas PROPER
Hidup (KLH),
h KLH melalui
diri dan 64%
ER Provinsi.
rusahaan tidak
njalani proses
perusahaan ti-
sedikit penu-
i 65 %. Hal ini
114 % diband-
terbesar sejak
013–
KETAATAN
Page 8
DESEMBER 2013
TINDAKLANJUT
PERINGKAT
HITAM
2011 - 2012
Sesuai dengan mekanisme PROPER, perusa-
haan yang memperoleh peringkat HITAM dis-
erahkan kepada unit yang menangani penega-
kan hukum lingkungan.
COMMUNITY DEVELOPMENT
1. Peningkatan Keterampilan dan Pendapatan Masyara-
kat melalui Program Revitalisasi Batik Tulis Ciwar-
ingin dan Pembentukan Kelompok Petani Jamur,
dicapai dengan pembentukan Koperasi Batik Ciwar-
ingin, pembuatan desain batik dan pelaksanaan pro-
duksi bersih (pembuatan IPAL untuk industri batik
Ciwaringin), Program petani jamur (dalam setahun 9
kali panen)
Page 11
DESEMBER 2013
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Komitmen PTBA dalam program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
pencapaian program Millenium Development Goals (MDGs). PROPER, Jakarta 8 Nopember 2013 Kegiatan Pertambangan-UPTE
Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost and Environment Conscious
PENURUNAN EMISI
a. Merupakan pelopor dalam penentuan factor emisi nasional sektor pem-
bangkit listrik Jawa – Madura – Bali, dengan hasil reduksi karbon 717.391
CO2 ton/tahun.
b. Total CERs (Certified Emission Reduction) sebesar 9.222.113 ton CO2 eq
yang disahkan oleh UNFCCC hingga Juni 2013 atau 41% dari total penu-
runan emisi nasional.
3R LIMBAH B3
a. Pemanfaatan 100% limbah B3 serpih bor menjadi bahan pelapis batako dan
jalan.
b. Penggantian Material Tracer Fase Gas untuk melakukan tracer test, yang
Page 12
COMMUNITY DEVELOPMENT
Peningkatan Keterampilan dan Pendapatan Masyarakat melalui Program
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk.
Revitalisasi Batik Tulis Ciwaringin dan Pembentukan Kelompok Petani UNIT PALIMANAN - CIREBON
Jamur, dicapai antara lain dengan :
a. Pembentukan Koperasi Batik Ciwaringin, pembuatan desain batik
dan pelaksanaan produksi bersih (pembuatan IPAL untuk industri
batik Ciwaringin).
b. Program petani jamur (dalam setahun 9 kali panen)
c. Pengelolaan Sampah Mandiri Ramah Lingkungan pada skala BUM-
DES dan Rumah Tangga, meliputi 4R sampah dan limbah B3
(kompos, biopori, biomas, kerajinan, dijual kembali – untuk limbah
B3 dijual kepada pihak III yang berizin), dan telah terbentuknya
Kelompok Pengelola Sampah Al Karimah :
Total produksi Biomas
Page 13
DESEMBER 2013
3R LIMBAH B3
a. Kenaikan pemanfaatan limbah B3 eksternal (bottom ash, fly ash, dll) sebesar
168.353 ton selama tahun 2012 dan sampai dengan Desember 2013 ditarget-
kan mencapai 243.538 ton.
b. Penurunan limbah non B3 internal (limbah kertas) sebesar 17%, dari 195 ton
(2010) menjadi 162 ton (2012). Pemanfaatan limbah non B3 eksternal
PENURUNAN EMISI
Penurunan emisi 7.396 ton emisi konvensional dan 2.142.888 ton emisi GRK
dengan pengurangan batubara sulfur tinggi, low NOx burner.
3R LIMBAH B3
Pengurangan bottom ash 62.531 ton dan pemanfaatan 100% limbah oli bekas,
fly ash dan sludge IPAL .
3R SAMPAH
Pengurangan pemakaian kertas 2.299 rim sampah 260 Kg/orang/tahun diband-
Page 14
PENURUNAN EMISI
Total penurunan emisi sebesar 727.787,24 ton CO2-eq melalui pemasangan
Gas Jack Compressor, pemanfaatan gas flare menjadi LPG, revegetasi lahan
terbuka, konversi solar menjadi biosolar, dan dual fuel CNG.
3R LIMBAH B3
Kegiatan inspeksi pipa dan penggantian lampu neon dengan lampu LED berha-
sil mengurangi limbah B3 sebesar 442,25 ton serta kegiatan pemanfaatan Lim-
bah B3 sebesar 1543,41 ton melalui co-processing dan bioremediasi.
DESEMBER 2013
EFISIENSI ENERGI
Kenaikan rasio efisiensi energy dari 4% pada tahun 2009 menjadi 12% pada
tahun 2012 yang dicapai melalui:
a. Penggantian ID Fan Roller Mill 341FN 4&5 dengan ID Fan hemat energi.
b. Proyek blended cement dan optimalisasi penggunaan substitusi terak.
c. Pemakaian bahan bakar alternative biomass, dengan biaya Rp. 25 Milyar.
PENURUNAN EMISI
Penurunan emisi CO2 per satuan (Kg CO2/Ton Semen) sebesar 5,7% selama
2008 – 2012 atau dari 6.606.492 Kg CO2/Ton menjadi 6.481.192 Kg CO2/Ton.
3R LIMBAH B3
Pemanfaatan LB3 eksternal sebesar rata-rata 7,3% per tahun sebagai bahan
baku alternatif.
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK - PABRIK RUNGKUT tahun 2013, melalui upaya :
a. Penghematan 1000 ton kertas/tahun, atau sekitar 17000 pohon/tahun
COMMUNITY DEVELOPMENT melalui Project Bristol yaitu mengecilkan dimensi karton kemasan, dan
3 pilar Community Development : program interlock yaitu memperbanyak jumlah cetakan karton per lembar
a. Improving Health and Well Being : Aktivasi dokter kecil; revitalisasi UKS dan kertas.
toilet sehat; edukasi PHBS; Green School dan edukasi pengelolaan sampah. b. Pengembalian kemasan packaging sebesar 80% dari para distributor untuk
b. Reducing Environmental Impact : Bank Sampah dengan klasifikasi GOLD; dimanfaatkan kembali.
2 Gold dan 2 silver waste bank dengan 409 member, Reduksi 28 Ton dan c. Penghematan 165 ton virgin pulp atau sekitar 4400 pohon/tahun melalui
omset sebesar 40 Mio. penggunaan full recycle board untuk karton pasta gigi.
Pengembangan Bank Sampah (krupuk, taplak, trashion) : menambah
pendapatan rata rata Rp. 500.000,-/bulan. KONSERVASI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMAR
c. Enhancing Livelihoods : Investasi mesin cacah Penurunan konsumsi air dari baseline tahun 2009 sebesar 307.361 m3/ton
produk menjadi 246.053 m3/ton produksi melalui upaya proses resirkulasi air
Initiative dan development networking dengan SMK 5 untuk membuat di vacuum pump (Reuse), pengolahan air limbah menjadi air layak pakai di
crutchers machine, mesin akan dijual secara kredit ke bank sampah den- boiler dan pemanfaatan kondensat dari blowdown boiler (Recycle), dan dry
gan target : omset 15 juta/tahun. cleaning policy in processing dan waste water for belt press (Reduce).
Tambahan income dari mesin pencacah Rp.585.000,-/bulan. Penurunan beban pencemar air parameter COD dari baseline 10,33 Ton pada
tahun 2009 menjadi 9,19 Ton pada tahun 2013 melalui kegiatan WWTP PW
EFISIENSI ENERGI Improvement, Dry Cleaning Procedure di PC, Improvement in Crude
Berhasil melakukan efisiensi energi sebesar 17,543 GJ melalui penggunaan Glycerine, dan Change Over Plan di Processing.
inverter untuk pompa transfer, penggantian lampu LVD ke LED, mengganti
Powder Blower, Soft Starter untuk dissolver, optimisasi BPW, efisiensi Air KEANEKARAGAMAN HAYATI
Compressor, Eliminasi Water Chiller PC & OB, dan Zero Based Energy. a. Upaya pelestarian kedelai hitam (1700 MT kedelai hitam pada tahun
Benchmark efisiensi energi Unilever Rungkut dengan pabrik unilever lain di 2012).
seluruh dunia. b. Program Sustainable Palm Oil (penggantian 20% material komponen aktif
dalam deterjen yang berasal dari crude palm oil dan palm oil derivatives)
PENURUNAN EMISI c. Program Sustainable Tea Supplies, dari 48 perkebunan teh pemasok PT.
a. Penurunan emisi SOx dari sekitar 0,08 kg/ton produk menjadi sangat kecil Unilever, 25 diantaranya telah memiliki sertifikat Rainforest Alliance.
yang dicapai melalui penggunaan natural gas sebagai bahan bakar utama d. Program Gula Kelapa, tercatat dari 2009 hingga saat ini 6000 bibit pohon
boiler, dan penggunaan bahan bakar dari natural resources (solar heater) gula kelapa telah tertanam
untuk memanaskan air produksi di Pabrik Personal Care (hemat energi e. Program Green and Clean di 10 kota sejak 2004 (bertahap), mencakup
sebanyak 6,7 GJ/hari). penanaman pohon, urban farming, dan pengelolaan sampah domestic
b. Penurunan emisi CO2 dari baseline 2010 sebesar 37.518 ton CO2 menjadi
26.794 ton CO2.
c. Penurunan beban emisi BPO dari baseline 2009 sebesar 0,00032 kg/ton
produk menjadi 0,00006 kg/ton produk (sampai dengan Oktober 2013)
melalui pengurangan penggunaan BPO (bahan perusak ozon) dari tahun
1996 dan pencatatan BPO (CFC dan HCFC) dari tahun 1992.
3R LIMBAH B3
Minimisasi sludge WWTP sebesar 77% dengan penggunaan belt press dan
pengelolaan oleh co-processor.
3R SAMPAH
Total pengurangan sampah dari 258.66 ton pada 2009 menjadi 97.82 ton pada
Page 16
PT. PERTAMINA (PERSERO) S&D REGIONAL II TERMINAL BBM REWULU Pengurangan cartridge printer 54% dan 972 Kg kertas melalui ap-
likasi E-Correspondence, E-Administration dan digitalisasi dokumen
prosedur kerja.
Community Development
3R SAMPAH
Pengembangan industri jamu berbasis masyarakat meningkatnya Pemanfaatan sampah an organik untuk diberikan kepada pengum-
pendapatan sekitar Rp 235.000 per hari. pul Hasilnya satu bulan rata-rata terkumpul 4200 kg rumput/setara
Program Pengelolaan Sampah Mandiri berbasis Masyarakat, telah Rp. 42.000,- dan sampah an organik termanfaat sebesar 107,5 kg
terbentuk 11 bank sampah, 430 orang nasabah, 672 kali frekuensi
penabungan, Rp. 4,3 juta total pemasukan, dan 4,6 ton sampah KEANEKARAGAMAN HAYATI
anorganik terkonversi Penanaman pohon berbasis kelompok tani melingkupi pelatihan
bentuk penanaman,
EFISIENSI ENERGI perawatan, dan monitor- Environmental Beyond Compliance
Perbaikan di rute distribusi BBM (Klusterisasi SPBU) dapat mere- ing yang berkelanjutan. Terminal BBM Rewulu
duksi 9.200 liter konsumsi BBM untuk penyaluran Mobil Tangki dan Jenis tanaman yang di-
24,5 ton CO2-eq emisi tanam adalah pohon Oleh :
Hari Purnomo
bakau/mangrove Operation Head Terminal BBM Rewulu
P erkembangan bisnis modern telah menempatkan Corporate (governance) program community development. Indikator-indikator tata kelola
Social Responsibility (CSR) menjadi bagian penting dalam keberlanjutan meliputi komitmen, struktur dan tanggungjawab, pendanaan, perencanaan, im-
bisnis. Paradigma single bottom line dimana perusahaan yang hanya berori- plementasi, monitoring dan evaluasi, hubungan social internal dan hubungan
entasi profit telah bergeser menuju triple bottom line (3BL). Dalam paradigm social eksternal, serta publikasi. Standar penilaian proper aspek community de-
3BL, tata kelola perusahaan tidak hanya untuk kepentingan capital accumula- velopment tahun 2013 ini mengalami perubahan dibandingkan tahun 2012. Salah
tion semata melalui profit, melainkan juga komitmen terhadap lingkungan satu aspek yang diperbaharui terkait isu hubungan industrial. Perubahan ini seba-
(planet) dan umat manusia (people). Komitmen perusahaan terhadap lingkun- gai wujud komitmen proper untuk senantiasa responsive dengan temuan
gan memang hadir terlebih dahulu dari pada isu masyarakat. Namun demikian penilaian dan penyesuaian standar internasional seperti ISO 26000, IFC standars
dalam perkembangnya, planet dan people menjadi satu kesatuan. “tidak ada maupun equator principles.
manusia yang sehat di lingkungan yang sakit, dan tidak ada pula lingkungan Dari berbagai wawancara dengan perusahaan, Proper
yang sehat di tengah masyarakat yang sakit”. memberikan warna perubahan institusion-
Empirisasi paradigm 3BL dalam alisasi CSR di Indonesia. Pertama, men-
tata kelola perusahaan terwujud dalam pro- 2000
1.857 dorong pembentukan struktur khusus yang
Jumlah Anggaran CSR
perusahaan PROPER
gram CSR. Implementasi CSR telah menjadi menangani CSR di perusahaan. Perubahan
bagian dari tata kelola perusahaan kecil ini sangat signifikan dalam proses institu-
(UMKM) hingga multi nasional. Masing- 1500 sionalisasi CSR dalam praktik bisnis di
(Milyar)
masing perusahaan melaksanakan CSR sesuai 928 Indonesia. Adanya struktur khusus ini
dengan kapasitas dan minatnya masing- 1000 731 menjadikan pekerjaan pengelolaan CSR
masing. Komitmen pendanaan entitas bisnis yang dulunya additional job menjadi main
untuk CSR cukup besar. Dari tahun ke tahun 500 job. Kedua, mendorong komitmen top
komitmen tersebut semakin meningkat. Data level management dalam CSR. Komitmen
Proper 2013 menunjukkan bahwa total ang- top level management merupakan fondasi
garan program CSR yang dilakukaan selama 0 dalam CSR. Tanpa komitmen top level
tahun 2012 sebesar Rp 1.857.887.559.504. 2010 2011 2013 management, staf menghadapi kesulitan
jumlah ini mengalami peningkatan 101,8 % dalam mengintegrasikan program CSR
dari tahun sebelumnya yang hanya sejumlah Tahun dalam keseluruhan strategi bisnis perusa-
Rp. 920.230.374.315 haan. Ketiga, mendorong lahirnya road
Sumber pendanaan CSR meru- map pengembangan kapasitas sumberdaya
pakan salah satu isu yang menarik dalam diskusi CSR. Data proper mencatat manusia pengelola CSR/community development officer. Keempat, mainstream-
bahwa ada beberapa model penganggaran CSR yakni; penyisihan dari laba, ing pendekatan community empowerment dalam CSR. Secara umum, implemen-
biaya yang dianggarkan, dan kontribusi voluntary dari karyawan (misalnya dana tasi program CSR dapat dikategorikan dalam empat jenis yakni charity, infra-
zakat yang dikelola Lembaga amil zakat-LAZ perusahaan). Ada beberapa struktur, capacity building dan empowerment. Proper mendorong perusahaan
perusahaan yang menggabungkan berbagai sumber tersebut untuk pendanaan untuk menjadi agen perubahan masyarakat menuju kemandirian. Pendekatan
CSR. Dari aspek pendanaan, CSR sangat berlimpah. Pertanyaanya adalah community empowerment merupakan prasyarat untuk kemandirian.
apakah anggaran tersebut digunakan untuk program yang tepat dengan me- Tantangan bisnis dalam CSR bukan karena pemahaman CSR, me-
tode yang mengedepankan prinsip community development? Pertanyaan kritis lainkan bagaimana menginstitusionalisasikan CSR dalam keseluruhan strategi
ini relavan untuk diajukan mengingat selalu ada fenomena paradox of plenty bisnisnya. Sebagai sebuah sertifikasi, Proper telah berkontribusi untuk mengin-
dalam setiap hal yang berlimpah tanpa adanya tata kelola yang baik. stitusionalisasikan CSR di Indonensia bukan dengan pendekatan command and
Aspek tata kelola inilah yang menjadi fokus dalam penilaian control, melainkan voluntary yang sejalan dengan paradigm pengelolaan bisnis
Proper. Proper tidak hanya melihat hasil, melainkan juga tata kelola modern. (Bahruddin, UGM)
Page 17
VOLUME 1, ISSUE 1
Dalam wacana relasi antaraktor, Galtung (1999) yang dikembangkan, kerjasama dengan pemerintah berjaringan dalam pengelolaan program-
menyatakan sulitnya komunikasi atau kerjasama yang kemudian juga melibatkan masyarakat. program sebagai perwujudan tanggung jawab
diantara tiga aktor dalam pengelolaan Pertama, membentuk sebuah wadah khusus untuk sosialnya/CSR. Dalam kerjasama tersebut,
kepemerintahan: state (Negara/pemerintah), capital mempertemukan antaraktor misalnya Forum CSR perlu diperhatikan prinsip-prinsip yang harus
(pemilik modal/pasar) dan civil society (masyarakat yang diperkuat dengan dukungan regulasi oleh dipahami dan disepakati masing-masing
sipil). Penyebabnya, logika yang mendasari pemerintah daerah (Perda). Di beberapa daerah, pihak.
keberadaan masing-masing elemen ini berbeda. forum ini melibatkan tiga aktor (pemerintah, swasta, Pertama, kesetaraan. Tidak ada struktur
Secara umum, Galtung menyebutkan beberapa dan masyarakat), sementara daerah lain hanya dominasi dalam kerjasama, masing-masing
logika state (pemerintah) adalah monopoli kekuasaan, melibatkan pemerintah dan seluruh perusahaan di dalam posisi setara. Pemerintah memang
monopoli informasi, ekspansif, dan patriarkhi. daerah itu. Tujuannya bagus untuk pihak yang memiliki kekuasaan dan
Sementara logika pasar menyerupai logika mengkoordinasikan dan mensinergikan program- kewenangan sah untuk mengatur, tetapi
pemerintah namun lebih terfokus pada ranah ekonomi program pengembangan masyarakat yang dilakukan kemudian tidak lantas semena-mena terhadap
untuk melakukan monopoli pasar. Di sisi lain, masing-masih pihak. Inisiatif pembentukan Forum perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga harus
masyarakat (sipil)/rakyat merupakan elemen yang CSR sebagian besar dari pemerintah, tetapi ada pula mengakui legitimasi kekuasaan pemerintah
terlemah karena mengembangkan logika: menjadi yang didorong oleh perusahaan, dan oleh organisasi sehingga memperhatikan perencanaan
obyek kekuasaan, patuh pada state dan capital, dan mayarakat sipil juga. Hal yang perlu diperhatikan program pengembangan masyarakat yang
status quo. adalah optimalisasi forum, jangan hanya menjadi disusun pemerintah untuk didialogkan dengan
organisasi papan nama, ada bentuknya tetapi tidak pilihan program yang dilakukan pemerintah.
Tetapi, pada kenyataannya kekhawatiran Galtung jelas kegiatan dan manfaatnya bagi masing-masing
tidak sepenuhnya terbukti. Ketika Negara tidak pihak pada umumnya dan masyarakat khususnya. Kedua, perusahaan memiliki prioritas
mampu sendirian mewujudkan kesejahteraan sekaligus keterbatasan wilayah jangkauan
masyarakat, maka pendekatan welfare state Kedua, koordinasi melalui forum perencanaan program CSR. Ada perusahaan yang membagi
digeser menjadi welfare pluralism. Negara perencanan rutin pemerintah yang disebut dengan zonasi dalam implementasi program CSR,
tidak lagi menjadi aktor tunggal, Musrenbang (Musyawarah Perencanaan misal dibagi dalam tiga wilayah/ring (Ring I,
melainkan muncul lima sektor Pembangunan). Perusahaan berpartisipasi aktif dalam Ring II, dan Ring III). Pemerintah perlu
yang forum ini untuk mengidentifikasi kebutuhan memahami pembagian versi perusahaan ini,
masyarakat yang disesuaikan dengan mandat karena berdasar pada teori eksternalitas
perusahaan dalam melakukan CSR. Pada wilayah Ring I memang layak menjadi
model prioritas program CSR. Koordinasi
pemerintah dengan
perusahaan akan
Dari pengalaman berbagai perusahaan yang menjadi Empat model kerjasama tersebut menunjukkan bahwa
peserta Proper, ada empat model kerjasama/kemitraan perusahaan telah mengembangkan pola kerja
Page 18
Peluncuran Buku A Journey to Gold dan GREEN yang merupakan kumpulan praktek pengelolaan lingkungan terbaik dari perusahaan yang meraih
peringkat Emas dan Hijau PROPER
Program pemberdayaan masyarakat PT Medco E&P Rimau “Awalnya saya sendiri yang melakukan pembibitan dan penanaman,
berbasiskan pengembangan pertanian organik mampu membebas- kemudian warga sekitar turut ikut melakukannya,” kisah Muhammad Ali
kan sekelompok masyarakat desa Desa Teluk Betung, Desa yang merintis konservasi kawasan manggrove di Bontang Kalimantan
Tabuan Asri dan Desa Sumber dari jeratan renternir untuk mem- Timur. Melalui sinergi dengan PT Badak NGL Pak Ali mampu merintis
beli pupuk kimia dan pestisida. Ikatan dengan renternir dilepas berdirinya 12 kelompok tani yang sekarang beranggotakan 150 orang.
karena mereka menggunakan pupuk dan pembasmi hama organik Kelompok ini mampu
yang dapat diproduksi dari bahan lokal yang mudah diperoleh dan berkembang karena tidak
murah. Kearifan lingkungan tumbuh karena pertanian organik berhenti pada aktifitas
memerlukan pola tanam sesuai dengan siklus alami. penanaman mangrove,
tetapi mampu mengolah
Pertanian organik selain mampu mengentaskan kemiskinan tern- sumberdaya mangrove
yata juga dapat mengangkat semangat anak-anak muda untuk sokoguru aktfitas ekonomi
menggeluti bidang pertanian. kelompok.
Perusahaan melakukan
pendampingan dengan
mendirikan Pusat Informasi
Mangrove, pelatihan
diversifikasi pemanfaatan
buah bakau dan
menghubungkan produk
yang dihasilkan dengan
pasar. Dengan adanya
manfaat ekonomi ini, maka
terdapat insentif bagi
masyarakat untuk lebih
melestarikan kawasan
mangrove.
C ATATA N P RO P E R 2 0 1 3
Page 19
salah dalam mengelola isu ling- Eco design , Eco-sales and Perusahaan ditantang untuk
kungan akan menciptakan marketing, Eco defined new menggunakan sumberdaya yang
Saat ini kita sedang menuju mimpi buruk dalam kehumasan, market space. dimilikinya untuk menggali
kepada penerapan ekonomi menghancurkan pasar dan karir Pada akhirnya akan terda- potensi masyarakat dan menjadi
hijau, ekonomi hijau bagi dunia para pimpinannya, dan meluluh pat satu keuntungan intangiable agen perubahan sosial sehingga
usaha pada prinsipnya adalah lantakkan jutaan nilai-nilai yang yang sangat mahal harganya masyarakat menjadi lebih
perubahan perilaku dimana ada dalam perusahaan. Disisi yaitu pencitraan merek yang mandiri dan sejahtera.
kalau dahulu pertumbuhan lain jika lingkungan dikelola ramah lingkungan. Contoh Inilah sebenarnya salah satu
ekonomi selalu identik dengan dengan baik, ternyata dapat Toyota Prius, mobil hibrid yang implementasi dari konsep eko-
peningkatan aktifitas ekonomi mendorong perusahaan untuk hemat energi dan sedikit menge- nomi hijau di bidang industri.
pada berbagai bidang seperti melakukan inovasi, mencipta- luarkan emisi adalah contoh Dunia usaha harus memberikan
perdagangan, jasa, produksi dan kan nilai-nilai dan meningkat- produk innovatif yang dikem- nilai tambah yang lebih baik
konsumsi yang konsekuensinya kan daya saing dunia usaha. bangkan untuk menjawab isu atas investasi sumberdaya alam,
adalah peningkatan dalam Pada tahap awal, mana- lingkungan. Musicool meru- sumberdaya manusia, modal
jumlah sumberdaya yang jemen dapat mengurangi risiko pakan produk anak bangsa yang ekonomi, sembari pada saat
diekstraksi dari bumi, kemudian berusaha dengan menerapkan lahir sebagai pengganti refriger- yang bersamaan mengurangi
diproses melalui sistem sistim manajemen lingkungan ant yang merusak ozon. Tern- dampak terhadap lingkungan,
ekonomi menjadi produk dan untuk memitigasi risiko ling- yata refrigerant ini selain lebih mengambil dan menggunakan
kembali lagi ke bumi sebagai kungan. Jika sistem ini ber- ramah lingkungan juga dapat lebih efisien dan sekaligus men-
limbah. Pola ini harus diubah, fungsi dengan baik, pasti mun- menghemat pemakaian energi. gurangi ketimpangan sosial.
dunia usaha harus memberikan cul inovasi untuk membuat Oleh sebab itu PROPER saat ini Salah satu hasil PROPER dalam
nilai tambah yang lebih baik proses produksi dan jasa se- didesain untuk mendorong ino- mengimplementasikan prinsip
atas investasi sumberdaya alam, makin efisien. Perusahaan dapat vasi dan penciptaan keunggulan ini adalah dari 65 perusahan
sumberdaya manusia, modal menerapkan Eco-Efficiency, lingkungan di perusahaan, se- Hijau Emas telah mampu
ekonomi, sembari pada saat Eco-expense reduction dan hingga isu lingkungan bukan menurunkan emisi Gas Rumah
yang bersamaan mengurangi Value chain eco – efficiency lagi menjadi beban bagi perusa- Kaca sebesar 646.981,99 ton eq
dampak terhadap lingkungan, sehingga proses lebih efisien, haan, namun merupakan bagian CO2, dari 65 perusahaan hijau
mengambil dan menggunakan semakin sedikit limbah yang strategi perusahaan untuk terus emas menurunkan emisi kon-
lebih efisien dan sekaligus men- harus dibuang ke lingkungan. meningkatkan daya saing peru- vensional 1.929,64 ton, konser-
gurangi ketimpangan sosial. Dari proses ini biaya produksi sahaan. vasi air sebesar 245.192.233 m3
Konsep inilah yang dapat dihemat dan biaya pengel- Setelah mengembangkan ke- dan dari 48 perusahaan berhasil
kemudian didorong dalam olaan limbah juga semakin unggulan di dalam perusahaan, menurukan beban pencemaran
penilaian PROPER Hijau dan berkurang. Pada tahap yang PROPER juga mendorong pe- 11.788.880 ton dari berbagai
Emas. Perusahaan-perusahaan lebih lanjut, isu lingkungan rusahaan didorong untuk mene- inovasi dan penerapan praktek
yang tidak memasukan faktor dapat digunakan oleh dunia barkan kebaikan ke masyarakat pengeloaan lingkungan terbaik
lingkungan dalam strategi bis- usaha untuk menciptakan pro- di sekitarnya. yang dilaksanakannya.
nisnya akan kehilangan kesem- duk atau jasa baru dengan label Jadilah tetangga yang baik me-
patan dalam merebut pasar yang produk ramah lingkungan. lalui program pemberdayaan
semakin dibentuk oleh faktor- Pangsa pasar baru dapat dicipta- masyarakat (community devel-
faktor lingkungan. Selain itu, kan dengan jalan menerapkan opment).
Page 20
Komitmen PT JAWA POWER terhadap Lingkungan wiyata Nasional pada tahun 2012 and SMP Bhakti Pertiwi telah masuk
dan Masyarakat nominasi untuk penghargaan yang sama pada tahun 2013. Perusahaan
juga memprakarsai pembentukan Forum Adiwiyata yang mendapat
dukungan dari Bupati Probolinggo. Forum tersebut memberikan pem-
Joachim Stender, Presiden Direktur PT Jawa Power, menyatakan :
binaan kepada sekolah-sekolah agar dapat meraih penghargaan Adiwi-
“Kepedulian kami terhadap lingkungan dan masyarakat merupakan yata.
bagian dari komitmen perusahaan yang tercantum dalam Management Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah pendamp-
Policy dalam rangka menciptakan pengembangan masyarakat yang ingan dalam pendirian Koperasi Serba Usaha Bhinor Jaya Abadi
berkelanjutan di daerah Paiton dan sekitarnya. Program pengemban- (BJA), di Paiton. Saat ini koperasi tersebut telah mampu berusaha
gan masyarakat yang kami lakukan akan terus bergulir karena meru- mandiri dengan mendapatkan kontrak-kontrak pekerjaan dari perusa-
pakan bagian dari tanggung jawab moral kami untuk memberikan haan-perusahaan di Paiton dan sekitarnya. Perusahaan juga mempra-
karsai pembentukan
yang terbaik bagi generasi mendatang.”
Koperasi Selobanteng Jati
Makmur yaitu koperasi
Hal ini dibuktikan dengan komitmen PT Jawa Power yang berhasil para pengrajin kayu jati di
meraih PROPER Hijau 7 kali berturut-turut dan akhirnya memperoleh desa Selobanteng. Mereka
peringkat EMAS. diberikan pelatihan design,
PT Jawa Power sejak beroperasi tahun 2000, telah memiliki komitmen support skill dan finishing
dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat. PLTU serta pendampingan dalam
Jawa Power menggunakan teknologi Low NOx Tangential Burners, memasarkan produk hasil
Electrostatic Precipitators (ESP) dan Flue Gas Desulphurisation kerajinan mereka.
(FGD) yang menjaga emisi NOx, Partikulat dan SOx berada di bawah Perusahaan juga mengem-
ambang batas yang ditetapkan oleh Pemerintah. Selain menjaga kuali- bangkan program energi
tas emisi ke udara, Jawa Power juga melakukan program konservasi alternatif dengan meman-
air, konservasi energi, usaha 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah non- faatkan potensi banyaknya
B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan gas limbah kotoran sapi
rumah kaca dan keanekaragaman hayati. (biogas untuk memasak
Bersama dengan plant operator, PT YTL Jawa Timur, Jawa Power dan penerangan) dan sum-
sejak masa awal operasi memberikan perhatian kepada bidang pen- ber daya alam dari sungai
didikan di daerah Paiton dan sekitarnya. Lewat kerjasama dengan yang mengalir sepanjang
tokoh-tokoh masyarakat setempat, Jawa Power mendirikan SMP tahun (pembangkit listrik
Bhakti Pertiwi pada tahun 2003 dan SMA Tunas Luhur pada tahun tenaga mikro hidro).
2006. Kedua sekolah tersebut melaksanakan kurikulum berbasis ling- Hingga saat ini, perusa-
kungan dan telah mendapatkan Akreditasi “A” dari Kementerian Pen- haan telah membangun 70
didikan Nasional. SMA Tunas Luhur mendapatkan penghargaan Adi- unit biogas rumah dan 10 unit mikro hidro.
Page 21
Sekretariat PROPER
Sigit Reliantoro
Bekti Budhi Rahayu
Rion Evrian Adiwanosa
Erlangga Wahyu
Muhamad Haikal
Dzulham Affandi
Anggita Dhiny
Sekar Tangi
Gedung B lantai 4
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas
Jakarta Timur
Telp./Fax.: 021-8520886
Email : sekretariatproper@gmail.com
PETANI SRI ORGANIK DI DUSUN PARIT 9, DESA TE-
DESEMBER 2013