Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN NYERI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSKB SOEDIRMAN 004/Yanmed.Ranap/SPO/RSKB.S/XI/2016 0 1/ 3
Jl. Sidobali UH II/402 Muja Muju
Yogyakarta
Telp. (0274) 545455 - 589090
Ditetapkan
TanggalTerbit: Direktur
SPO 01 November 2016
dr. Hilga Rahayu I

PENGERTIAN : Perawat atau dokter melakukan asesmen awal mengenai nyeri terhadap
semua pasien yang datang ke bagian IGD, poliklinik, ataupun pasien rawat
inap.
TUJUAN : Mengetahui tingkat nyeri yang dialami penderita yang dirawat di RSKB
Soedirman
KEBIJAKAN : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
PROSEDUR : 1. Asesmen nyeri dapat menggunakan Visual Analogue Scale
a. Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun
yang dapat
b. menggunakan ekspresi wajah pasien yang dikonversi ke angka 0 –
10.
2. Perawat menanyakan mengenai faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri kepada Pasien : Bapak/ibu/saudara/i……..apakah
yang memperberat/ memperingan rasa nyeri yang Bapak/ibu/sdr/i
rasakan?
3. Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri:
a. Lokasi nyeri : dimana nyeri yang Bapak/ibu/sdr/I rasakan

ASESMEN NYERI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
004/Yanmed.Ranap/SPO/RSKB.S/XI/2016 0 2/ 3
RSKB SOEDIRMAN
Jl. Sidobali UH II/402 Muja Muju
Yogyakarta
Telp. (0274) 545455 - 589090

b. Kualitas dan atau pola penjalaran / penyebaran : Bagimana rasa


nyerinya? Diiris? Ditusuk? Ditekan? Apakah nyeri tersebut
dijalarkan?
c. Onset, durasi, dan faktor pemicu : Kapan nyeri itu timbul?
berapa lama setiap kali nyeri itu timbul? Apakah ada hal – hal
yang memicu nyeri?
d. Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan efektifitasnya:
Apakah yang Bapak/ibu/sdr/I lakukan untuk mengurangi nyeri
sebelumnya? Seberapa besar hal itu menolong Bapak/ibu/sdr/i
e. Efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari: apakah nyeri yang
Bapak/ibu/sdr/I rasakan mengganggu kegiatan sehari – hari ?
f. Obat-obatan yang dikonsumsi pasien : apakah ada obat yang
diminum untuk mengurangi nyeri sebelumnya?
4. Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam kondisi sedasi
sedang, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien
menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa
nyeri.
5. Asesmen ulang nyeri: dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari
beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut:
a. Lakukan asesmen nyeri yang komprensif setiap kali melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien.
b. Dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah
tatalaksana nyeri, setiap empat jam (pada pasien yang sadar/
bangun), pasien yang menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
c. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-
obat intravena.
d. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit –
1 jam setelah pemberian obat nyeri.
ALUR : Asesmen nyeri awal → Terapi → Asesmen ulang nyeri
ASESMEN NYERI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSKB SOEDIRMAN 004/Yanmed.Ranap/SPO/RSKB.S/XI/2016 0 3/ 3
Jl. Sidobali UH II/402 Muja Muju
Yogyakarta
Telp. (0274) 545455 - 589090

UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap.


2. Instalasi Rawat Jalan.
3. Instalasi Dawat Darurat.
4. Instalasi Kamar Operasi.

Anda mungkin juga menyukai