Anda di halaman 1dari 196

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMA’QASAR


KELAS VII MTs.

(Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Irma Listianti
109011000177

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jama'qasar Kelas VII MTs"
disusun oleh Irma Listianti, NIM. 10901 1000177, diajukan kepada Fakulks tlmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 15 April 2014
dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak rnemperoleh gelar sarjana

Sl (S.Pd.D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakart4 02Mei20l4

Panitia Ujian Munaqosah


Tanggal

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Progrem Studi)


Dr. H. Abdul Majid Khon. M.A..g.
NrP.I9580707 198703 r 00s 61r h/7
S ekretaris ( Sekretaris Jurusan/Prodi)

Marhamah Saleh. Lc. MA. ,/t.2ot"


NIP. 19720313 200801 2010

Penguji I
Drs. Abdul Haris. M. Ae
NrP. 19660901 r99503 I 001

Penguji II
Siti Khadijah. MA. 1/, ean
NrP. 19700727 199703 2 004

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

NrP. 19591020 198603 2 001


ABSTRAK
Irma Listianti, “Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap
Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs
Islamiyah Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata Kunci: Metode Demonstrasi. Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrai terhadap hasil belajar siswa, dan apakah
terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan
metode demonstrasi dengan siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode
ceramah. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Islamiyah pada bulan November-
Desember 2013. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen.
Sampel penelitian berjumlah 33 siswa pada kelas VII-2 untuk kelas eksperimen,
dan juga berjumlah 33 siswa VII-1 pada kelas kontrol. Teknik pengambilan
sampel yaitu Sampling Purposive yang dipilih berdasarkan pertimbangan guru,
instrument penelitian yang digunakan adalah berupa tes berbentuk pilihan ganda
yang telah diuji validitas, dan reliabilitasnya. Adapun teknik pengumpulan data
berupa tes (pretest-posttest) yang berjumlah 22 soal dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data yang digunakan penelitian menggunakan uji-t
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi yang diterapkan
pada kelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan
pada pembelajaran Fiqih. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode demonstrasi. Hal ini terbukti dari deskripsi data
pretest, ketika belum diterapkannya metode demonstrasi di kelas eksperimen
mendapatkan hasil mean kelas x= 47,2 dan kelas kontrol x= 48,3. Namun setelah
diberikan perlakuan x posttest kelas esksperimen mencapai x= 75,3 dan kelas
kontrol x= 70,5. Kemudian pada hasil nilai praktek siswa yang diberi arahan oleh
guru mendapatkan mendapatkan hasil skor 30 dan hasil presentase 76% untuk
kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol yang tidak diberikan arahan oleh guru
mendapatkan skor 26 dan hasil persentase 65%. Maka hasil tersebut yaitu terdapat
perbedan nilai praktek siswa eksperimen dan kontrol. Sedangkan hasil analisis
data dengan menggunakan statistik uji-t diperoleh nilai thitung = 5,39 dan ttabel =
0,05 (1,69). Sehingga thitung (5,39 > 1,69).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada pembelajaran menggunakan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa
di MTs Islamiyah Ciputat.

i
ABSTRAK
Irma Listianti, "Effects of Learning Method Demonstration on Student
Learning Outcomes" (A Quasi-Experimental Research in Islamic MTs
Chester). Thesis Department of Islamic Education. Faculty of Tarbiyah and
Teaching. Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta
Keywords: Methods Demonstration. Student Results

This study aims to determine the effect of learning by using demonstrai to


student learning outcomes, and whether there are differences in learning outcomes
between students who were treated using the method of demonstration by students
who were treated using the lecture method. This research was conducted in MTs
Islamiyah in November-December 2013. This research uses a quasi-experimental
methods. Sample was 33 students in class VII-2 for the experimental class, and
also totaled 33 students in class VII-1 control. Sampling technique that purposive
sampling were selected based on judgment of teachers, research instrument used
was a multiple choice test that has been tested for validity, and reliability. The
data collection techniques in the form of test (pretest-posttest), amounting to 22
questions and documentation. While the techniques used research data analysis
using t-test.
The results showed that the method is applied to a class demonstration
experiments can affect student learning outcomes significantly in learning Fiqh. It
can be seen from the average student learning outcomes that are taught by the
method of demonstration. This is evident from the pretest data description, when
yet the implementation of the method in a class demonstration experiment to get
the class mean x = 47.2 and x = 48.3 control class. But after a given treatment x
grade posttest esksperimen reach x = 75.3 and x = 70.5 control class. Then the
results of students who were given the value of the practice direction by the
teacher to get to get the percentage score of 30 and the results of 76% for the
experimental class, while the control class is not given direction by the teacher to
get a score of 26 and the percentage 65%. So these results are contained perbedan
students practice the value of the experimental and control.
While the results of data analysis using t-test statistics obtained value of t
= 5.39 and t table = 0.05 (1.69). So thitung (5.39> 1.69). This it can be said that
there is a significant effect on the learning method demonstration on learning
outcomes of students in junior Islamiyah Chester. This study aims to determine
the effect of learning by using demonstrai to student learning outcomes, and
whether there are differences in learning outcomes between students who were
treated using the method of demonstration by students who were treated using the
lecture method. This research was conducted in MTs Islamiyah in November-
December 2013. This research uses a quasi-experimental methods. Sample was 33
students in class VII-2 for the experimental class, and also totaled 33 students in
class VII-1 control. Sampling technique that purposive sampling were selected
based on judgment of teachers, research instrument used was a multiple choice
test that has been tested for validity, and reliability.

ii
The data collection techniques in the form of test (pretest-posttest),
amounting to 22 questions and documentation. While the techniques used
research data analysis using t-test The results showed that the method is applied
to a class demonstration experiments can affect student learning outcomes
significantly in learning Fiqh. It can be seen from the average student learning
outcomes that are taught by the method of demonstration. This is evident from the
pretest data description, when yet the implementation of the method in a class
demonstration experiment to get the class mean x = 47.2 and x = 48.3 control
class. But after a given treatment x grade posttest esksperimen reach x = 75.3 and
x = 70.5 control class. Then the results of students who were given the value of
the practice direction by the teacher to get to get the percentage score of 30 and
the results of 76% for the experimental class, while the control class is not given
direction by the teacher to get a score of 26 and the percentage 65%. So these
results are contained perbedan students practice the value of the experimental and
control. While the results of data analysis using t-test statistics obtained value of t
= 5.39 and t table = 0.05 (1.69). So thitung (5.39> 1.69). This it can be said that
there is a significant effect on the learning method demonstration on learning
outcomes of students in junior Islamiyah Chester.

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tiada terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, Tuhan semesta alam, tiada Tuhan selain Dia yang mengatur segala urusan
makhluk-Nya dan telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “pengaruh
metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar siswa”
Shalawat serta slam juga selalu kita sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing dan mengantarkan kita kepada jalan
Allah SWT. Semoga kita mendaptkan syafa’at beliau pada hari pembalasan nanti.
Amin.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat
membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yaitu:

1. Nurlena, Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. H. Majid Khon M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Bahrissalim M.Ag. Dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, memberi masukan, nasihat dan arahan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Marhamah Saleh, Lc. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
5. Muhammad Zuhdi, Ph. D. Selaku dosen Pembimbing Akademik yang
setiap kumpulan selalu memberikan arahan, nasihat-nasihat serta motivasi.
6. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah
memberikan ilmunya yang sangat berguna bagi diri pribadi selama masa
perkuliahan.
7. Ibu Kepala Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, para guru dan seluruh stafnya
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

iv
dan memberikan data sekolah, serta seluruh siswa/i MTs Islamiyah
Ciputat.
8. Orang tua tercinta ayahanda tercinta Muhammad Sa’an, ibunda tercinta
Latifah yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan doa yang tak
terputus-putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Abangku Andri Suprihatin serta adikku Didi Saputra. Terima kasih atas
doa dan motivasinya untuk penulis.
10. Teruntuk sahabat-sahabatku Riri, Dedeh, Zekky, Yayah, Cntya, Kokom,
Ayhi, Nahdia, Ichon, Sarah dan juga kepada PAI E ’09 serta saudara-
saudara ku tercinta seperjuangan terima kasih semuanya.
Serta semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan
keberkahan kepada kita semua. Amin.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, maka penulis percaya, bahwa skripsi
ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan kesalahan sehingga
penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun dami kesempurnaannya
skripsi ini. namun, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, 20 Februari 2014


Penulis

Irma Listianti

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Pembelajaran...................................................................... 9
1. Pengertian Metode Pembelajaran................................................. 9
2. Macam-macam Metode Pembelajaran dan Proses
Belajar Mengajar.......................................................................... 12
B. Metode Demonstrasi......................................................................... 15
1. Pengertian Demonstrasi .............................................................. 15
2. Kelebihan dan Kelemahan .......................................................... 16
3. Langkah-langkah Menggunakan Demonstrasi ............................ 18
C. Hasil Belajar ................................................................................... 20
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 20
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 21

vi
D. Bidang Studi Fiqih........................................................................... 23
1. Pengertian Fiqih........................................................................... 23
2. Ruang Lingkup Pengajaran Fiqih ................................................ 23
3. Jama’qasar ................................................................................... 24
E. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 28
F. Kerangka Berfikir ............................................................................ 30
G. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metodologi penelitian ................................................................... 32
B. Jenis Penelitian .............................................................................. 32
C. Variabel Penelitian ......................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 34
1. Populasi ................................................................................... 34
2. Sampel..................................................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 35
1. Instrumen Tes........................................................................... 35
2. Instrumen Non Tes................................................................... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 36
1. Instrumen Tes........................................................................... 36
2. Instrumen Non Tes................................................................... 37
3. Uji Validitas ............................................................................ 40
4. Uji Reliabilitas ........................................................................ 41
5. Uji Tingkat Kesukaran ............................................................ 42
6. Uji Daya Beda ......................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44
1. Tabel Distribusi Frekuensi ...................................................... 44
2. Mean ........................................................................................ 45
3. Median ..................................................................................... 45
4. Modus ...................................................................................... 46
5. Simpang baku........................................................................... 46
6. Uji Normalitas ......................................................................... 47

vii
7. Uji Homogenitas ..................................................................... 48
8. Uji Hipotesis ............................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MTs Islamiyah ....................................................................... 51
1. Sejarah MTs Islamiyah .............................................................. 51
2. Visi Madrasah ............................................................................ 52
3. Misi Madrasah ........................................................................... 52
4. Tujuan Madrasah ....................................................................... 53
5. Personil Madrasah ...................................................................... 53
6. Data tenaga pendidik ................................................................. 53
7. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2010-2011............................ 54
8. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2011-2012 ........................... 54
9. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2012-2013 ........................... 54
10. Program Non Kurikuler ............................................................. 54
B. Deskripsi Data .................................................................................. 55
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ......................................... 55
2. Hasil Pretest Kelompok Kontrol ............................................... 56
3. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ....................................... 57
4. Hasil Posttest Kelompok Kontrol .............................................. 58
C. Analisis Data .................................................................................... 59
1. Uji Normalitas Data ................................................................... 59
2. Uji Homogenitas ........................................................................ 60
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 61
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 62
E. Data Hasil Observasi Nilai Praktek ................................................. 64
F. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 67
G. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru ............................................... 69
H. Pembahasan ...................................................................................... 70
I. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 72

viii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 73
B. Implikasi .......................................................................................... 73
C. Saran ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .......................................................................... 32
Tabel 3.2 Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design.............. 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrument Test ................................................................ 36
Tabel 3.4 Klasifikasi Kegiatan Praktek siswa................................................ 38
Tabel 3.5 Lembar Observasi Pengamatan Praktek Ibadah Salat.................... 39
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Test.................................................................. 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrument .................................................. 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrument .......................................... 43
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................... 44
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ..................................... 53
Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ............................................ 55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Eksperimen ...................................... 55
Tabel 4.4 Hasil Pretest Kelompok Kontrol ................................................... 56
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pretest Kontrol ............................................ 56
Tabel 4.6 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen............................................ 57
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Eksperimen .................. 57
Tabel 4.8 Hasil Posttest Kelompok Kontrol ................................................. 58
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Posttest Kontrol ........................................... 58
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Prestest ..................................................... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest ...................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Varians Pretest ....................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogeniitas Varians Posttest .................................... 61
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest ............................ 62
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Eksperimen .......... 65
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kontrol ................ 65
Tabel 4.17 Data Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol................................................................................ 68
Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian Aktivitas Guru Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........ ..................................................................... 69

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1


Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 4
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 5
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 6
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Test
Lampiran 8 Soal Uji Coba Instrument
Lampiran 9 Soal Prettest dan Posttest
Lampiran 10 Uji Validitas, Reliabilitas, Daya beda, Tingkat kesukaraan
Lampiran 11 Nilai Pretest Eksperimen
Lampiran 12 Nilai Pretest Kontrol
Lampiran 13 Nilai Posttest Eksperimen
Lampiran 14 Nilai Posttest Kontrol
Lampiran 15 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Pretest Eksperimen.
Lampiran 16 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Pretest Kontrol
Lampiran 17 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Posttest Eksperimen
Lampiran 18 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Posttest Kontrol
Lampiran 19 Uji Normalitas Pretest Eksperimen
Lampiran 20 Uji Normalitas Prettest Kontrol
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Eksperimen
Lampiran 22 Uji Normalitas Posttest Kontrol
Lampiran 23 Uji Homogenitas Varians Prettest
Lampiran 24 Uji Homogenitas Varians Posttest
Lampiran 25 Uji Hipotesis Pretest
Lampiran 26 Uji Hipotesis Posttest
Lampiran 27 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Praktek Kelas Eksperimen
dan Kontrol

xi
Lampiran 28 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Aktivitas Siswa di Kelas
Eksprimen dan Kontrol
Lampiran 29 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Aktivitas Guru di Kelas
Eksprimen dan Kontrol
Lampiran 30 Dokumentasi penelitian

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah
selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
Dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan
manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang
kehidupannya.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa. Dewasa disini dimaksudkan adalah dapat betanggung jawab terhadap diri
sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis.
Pendidikan Menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Bahwasannya
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 1

Dalam pendidikan tentunya tidak mengenal kondisi dan situasi, mendapatkan


pendidikan semenjak dalam kandungan yaitu pendidikan yang dilakukan oleh
keluarga dalam bentuk cinta dan kasih sayang, dimana anak dan orang tua terjadi
komunikasi dan ini merupakan pendidikan pertama dan utama.
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga mempunyai peran
penting dalam pembentukan sikap, tingkah laku dan kepribadian anak. Sebelum
bersosialisasi kemasyarakat. Model pendidikan harus diciptakan dengan suasana
belajar yang harmonis dan gurulah yang menjadi objek ujung tombak

1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006) h. 5

1
2

keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam


merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling
berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara pendidik dan
peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangung memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidik adalah orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan potensi anak didik, sedangkan
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
Pembelajaran pada hakikatnya lebih menekankan pada proses komunikasi
adanya “feed back” timbal balik antara guru dan siswa, adanya saling berinteraksi.
Proses interaksi juga terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru
dengan wali murid, terbentuknya komunikasi seperti itu agar memudahkan proses
belajar mengajar dimana berinteraksi itu salah satu bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang berkaitan dalam proses
pembelajaran.
Dan berdasarkan hasil observasi di MTs Islamiyah Ciputat masih ditemukan
berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar
mengajar diantaranya adalah mengenai kualitas guru dalam mengajar terutama
dalam penggunaan metode. Metode yang digunakan oleh para guru umumnya
masih bersifat konvesional. Guru cenderung hanya menggunakan satu metode saja
tidak ada pendukung dengan melibatkan metode yang lain. Ini terjadi diakibatkan
kurangnya perhatian guru terhadap penggunaan metode dan kurangnya guru
mengevaluasikan dalam kegiatan pembelajaran, hal ini mengakibatkan rendahnya
hasil belajar siswa, tidak dipungkiri bahwa peran metode itu sangat berpengaruh
dengan hasil belajar siswa.2
Keberhasilan implementasi metode pembelajaran sangat tergantung pada cara
guru menggunakan metode pembelajaran itu sendiri, karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran untuk dapat menyampaikan pembelajaran dengan baik, dan

2
Hasil Observasi di MTs Islamiyah, tanggal 04 November 2013.
3

agar siswa lebih dapat memahami pelajaran tersebut. Seorang guru selain
menguasai materi, guru juga dituntut untuk dapat trampil dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang
dihadapinya, dan guru juga harus menguasai secara umum dalam berbagai metode
baik mengenai kelebihan dan kelemahan metode yang digunakan.
Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya metode
ceramah, metode demonstrasi, pemberian tugas, diskusi dan tanya jawab dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif
guru harus pintar memilih metode sesuai tujuan dan materinya. Dari berbagai
metode tersebut, metode demonstrasi menjadi salah satu metode yang tepat dalam
pengajaran fiqih terutama pelajaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
praktik, karena dalam pembelajaran ini banyak materi yang harus diterapkan atau
dipraktikan, seperti tata-tata cara salat jama qashar, ibadah haji, berwudhu dan
lain sebagainya.
Dalam kurikulum jenjang MTs terbagi menjadi beberapa mata pelajaran
yaitu: al-qur’an hadits, aqidah akhlak, fiqih, tarikh dan kebudayaan Islam.3 Salah
satu bidang studi yang diajarkan di MTs yaitu bidang studi fiqih. Fiqih (fiqhu)
artinya paham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih
(Fuqaha’). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam
yang dalilnya terperinci.4 Pada dasarnya mempelajari ilmu fiqih itu sangatlah
penting dan jika dipahami itu akan mudah, tetapi banyak siswa yang merasakan
kesulitan mempelajari pelajaran fiqih, kesulitan dalam penguasaan materi,
materinya yang terlalu banyak dan waktu yang tersedia sedikit, banyaknya
hafalan-hafalan. Sehingga yang melatarbelakangi hal ini adanya kesulitan belajar
mereka yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Dalam mengatasi hal ini
sebaiknya guru harus memberikan pengarahan kembali dan perhatian proses
belajar mengajarnya dengan menerapkan metode-metode yang dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa, agar siswa tidak merasa

3
BSNP. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP dan MTs
Departemen Agama, diakses pada tanggal 17 April 2014.
4
Zakiah Daradjat, Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksra,
2008) h. 78.
4

kesulitan, tidak merasa jenuh dan tidak merasa terbebani oleh materi-materi yang
terlalu banyak dan rumit bagi mereka, untuk itu guru pun harus lebih pintar
mencari cara agar siswa dapat mudah paham pelajaran yang guru berikan, salah
satunya guru harus menerapkan metode yang sesuai dengan mata pelajaran
tersebut.
Pada mata pelajaran fiqih memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-
hari dari mulai cara bersuci dari hadas kecil dan besar, tata-tata cara solat dan lain
sebagainya salah satu dari sub-materi itu terdapat materi yang membahas jama’,
qashar dan jama’qasar, sebagian besar siswa cenderung menggangap bahwa mata
pelajaran Fiqih ini membosankan, siswa jenuh dengan cara penjelasan guru,
karena guru hanya memaparkan menggunakan metode ceramah dan menghafal,
apalagi untuk materi jama’, qashar dan jama’qasar yang sangat rumit, guru tidak
bisa hanya sekedar menjelaskan dengan ceramah atau menghafal saja, akan tetapi
guru harus pintar memilih metode agar sampai kepada tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi telah ditemukan permasalahan lain yang terdapat
di kelas VII MTs Islamiyah. Bahwasannya banyak siswa yang belum mampu
menerapkan salat jama’qasar, ketika ingin berpergian berjarak cukup jauh dan
tidak cukup waktunya mereka meninggalkan salatnya, hal seperti itu patut
ditanggulangi untuk menanggulangi hal tersebut kita harus mengetahui dan paham
pada materi jama’qasar, penting sekali untuk siswa ketahui dan dipahami. Oleh
karena itu, guru harus mengaplikasikan metode yang sesuai materi agar siswa
mudah memahami materi tersebut. Adanya penggunaan metode itu agar siswa
lebih tertarik untuk mempelajarinya, dapat membangkitkan siswa, memotivasikan
siswa dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih mudah paham
dengan tata-tata cara salat jama’, qasar dan jama’qasar dan siswa dapat
mengaplikasikan kembali dikehidupan sehari-hari.5
Siswa diharapkan dapat menimba ilmu dan wawasan yang sebanyak-
banyaknya yang nantinya diharapkan akan berguna dimasa mendatang. Cara
untuk mengukur kemampuan, pengetahuan dan pemahaman siswa tentang suatu
mata pelajaran di sekolah yaitu dengan melihat proses belajar siswa. Pencerminan

5
Hasil Observasi di MTs Islamiyah kelas VII, tanggal 04 November 2013.
5

hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha. Tinggi rendahnya hasil
belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan
siswa. Rendahnya daya serap peserta didik dalam memahami materi pelajaran
yang diberikan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Hal ini merupakan salah satu masalah hasil belajar siswa, rendahnya hasil
belajar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun
eksternal. Adanya dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu salah satunya
terdapat didalam diri sendiri, adanya faktor fisiologis yang mempunyai sifat
seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek sehat jasmani dan
rohani dan lain sebagainya. Semua itu akan membantu dalam proses hasil belajar.
Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses
dan hasil belajar. Artinya semua yang berhubungan dengan fisiologis kita tidak
sehat akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada proses dan hasil belajar
siswa. Kemudian pada faktor psikologis artinya setiap manusia atau anak didik
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam
hal kadar penalaran bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan
berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing.
Penggunaan metode pelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang
memengaruhi hasil belajar siswa, dalam kondisi lingkungan juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Maksud lingkungan alam disini yaitu
keadaan suhu misalnya pada posisi belajar pada tengahhari diruang yang memiliki
ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari
yang udaranya sangat segar, apalagi didalam ruang yang cukup mendukung untuk
bernafas. Kemudian mengenai lingkungan sosial baik yang berwujud manusia
maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa
terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar kelas nah hal itu semua
akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa agar dapat
menjadi lebih optimal. Maka faktor-faktor tersebut hendaknya dapat difungsikan
6

secara maksimal sehingga pada akhirnya hasil belajar yang diraih siswa akan
menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut
sebagai judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa di MTs Islamiyah Ciputat”.

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, ada
beberapa maslah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, para guru cenderung belum
mengoptimalkan penggunaan metode yang dapat membangun keaktifan
siswa.
2. Siswa belum mampu mengaplikasikan salat jama’ qasar.
3. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Fiqih.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan sehubung dengan proses belajar mengajar
di kelas sebagai usaha pencapaian tujuan pendidikan seperti yang ada dalam
indentifikasi masalah diatas dan agar peneliti ini lebih maksimal maka pembatas
permasalah yang akan diteliti yaitu pada masalah
1. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Fiqih rendah,
untuk meningkatkan nilai tersebut maka penulis menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi.
2. Konsep materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa selama
penelitian adalah jama, qasar dan jama’qasar yang diajarkan pada siswa
kelas VII
7

D. Perumusan Masalah
Berdasarkaan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka penulis
merumuskan masalah yang diteliti:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode demonstrasi
dengan hasil belajar siswa?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi
perlakuan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang diberi
perlakuan menggunakan metode ceramah?
3. Bagaimana perbedaan hasil praktek siswa yang diterapkan oleh guru
menggunakan metode demonstrasi dengan yang tidak menggunakan
metode demonstrasi?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan oleh guru fiqih dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar
siswa dalam bidang studi fiqih (jama’qasar) di MTs Islamiyah.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam
meningkatkan kegiatan belajar mengajar terutama dalam bidang studi fiqih
demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang dan
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna terutama bagi diri
penulis untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula
menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi fiqih.
3. Sebagai bahan acuan untuk memperbaiki dan memahami suatu sistem
pendidikan sehingga pendidikan dalam proses metodelogi serta hasil
8

belajar siswa dapat tercapai dan guna dalam menghasilkan siswa-siswi


yang kreatif dengan pola pikir intelektual dan berakhlakul karimah.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Metode Pembelajaran.
1. Pengertian Metode Pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan sering sekali kita terkecoh oleh istilah-istilah
kegiatan pembelajaran, istilah strategi dan metode adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efesien. Ada beberapa hal yang perlu kita cermati
dari istilah-istilah tersebut.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1
Tujuan pembelajaran yang ditetapkan agar materi yang disampaikan kepada siswa
dapat dipahami siswa dengan mudah dan lebih tahan lama dalam ingatan siswa
Metode secara bahasa berasal dari kata “Metha” yang berarti balik atau belakang,
dan hadas yang berarti melalui atau melewati. Dalam bahasa Arab diartikan
sebagai thariqah atau jalan.Dengan demikian, metode berarti jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Kata metode selanjutnya
dihubungkan dengan kata “logos” yang berarti ilmu.Dengan demikian
metodologi berarti ilmu tentang cara-cara atau jalan harus ditempuh untuk
mencapai tujuan.2
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu strategi
pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang
digunakan sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran
Berbagai penjelasan sudah dijabarkan diatas, agar tidak terjadi kesulitan-
kesulitan membedakan makna, sesuai dengan judul yang akan diteliti penulis

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010) cet. 7, h. 126.
2
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), h. 176.

9
10

lebih memfokuskan kembali hanya mengambil salah satu pengertian-pengertian


yaitu pengertian dari metode pembelajaran saja.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa metode adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dihendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.3
Metode secara bahasa berasal dari kata “Metha” yang berarti balik atau belakang,
dan hadas yang berarti melalui atau melewati. Dalam bahasa Arab diartikan
sebagai thariqah atau jalan.Dengan demikian, metode berarti jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Kata metode selanjutnya
dihubungkan dengan kata “logos” yang berarti ilmu.Dengan demikian
metodologi berarti ilmu tentang cara-cara atau jalan harus ditempuh untuk
mencapai tujuan.4
Metode merupakan salah satu “sub-sytem” dalam “sistem pembelajaran”,
yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara atau prosedur yang
dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan
keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.5
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan.Maka diperlukan pengetahuan tentang
tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-jelasnya merupakan persyaratan
terpentingsebelum seorang guru menentukan dan memilih metode mengajar yang
tepat.
Agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan seorang guru harus
mengetahui dan menguasai berbagai metode mengajar. Dengan memiliki
pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Semua metode pembelajaran bagus, tidak ada yang paling bagus

3
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2000), Edisi 3, h. 740.
4
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), h. 176.
5
Sudiyono, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, (Malang: UIN
Malang, 2006), h. 118
11

untuk semua situasi dan kondisi tertentu, tetapi tidak bagus pada situasi lainnya.
Karena itu, penentuan bagus tidaknya suatu metode pembelajaran bergantung
pada tujuan yang akan dicapai, kondisi lingkungan, peserta didik, fasilitas dan
bahan ajar untuk itulah, maka dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan minat dan motif
belajar peserta didik
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan peserta didik untuk
belajar lebih lanjut.
c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mewujudkan hasil karya.
d. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan,
nilai-nilai dan sikap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik pesrta didik untuk memperoleh
pengetahuan melalui usaha sendiri.6
E. Mulyasa mengemukakan, bahwa penggunaan metode yang tepat akan
turut menentukan efektivitas dan efesiensi pembelajaran. Pembelajaran
perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang sifatnya
teacher centered, namun lebih menekankan pada interaksi peserta didik.
Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik
dalam mencapai tujuan pembelajaran.7

Definisi pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar mengajar, dimana proses


interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata “belajar” yaitu berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Kemudian dari kata belajar diberi imbuhan pe-
dan -an, sehingga terbentuk kata “pembelajaran” yang berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.8

6
Syamsu S. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, (Makasar, CV berkah utami,
2009) h. 88 cet 1.
7
Ibid, h. 88.
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, op.cit, h. 17
12

Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa. perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajara. Perilaku
mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran, suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien9
Jadi, dalam kegiatan proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari interaksi
antara siswa dengan guru. Sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut
diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran
tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk
masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru
dengan semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Jadi
proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar
komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2. Macam-macam Metode Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar


Ada banyak pilihan metode yang dapat dipergunakan oleh seorang fasilitator
ada metode ceramah, metode resitasi, metode jigsaw, metode demonstrasi, metode
diskusi, dan lain sebagainya. Tentu saja setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih metode yang tepat meliputi: Tujuan pembelajaran, sifat materi
pembelajaran, peserta didik, fasilitator, waktu dan yang paling penting adalah
pendekatannya. Hal ini penting karena kalau menggunakan pendekatan
konvensional akan berbeda dengan pendekatan andragogis. Maksudnya disini
dalam mendekatan andragogis keterlibatan aktif peserta didik menjadi mutlak
adanya, untuk itu maka metode-metode yang bersifat satu arah untuk
dihindarkan10

9
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011) h. 131
10
Sudiyono, op.cit., h. 119
13

Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metode-


metode dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para ahli sebelum ia
menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 11 Dilihat
dari segi langkah-langkah dan tujuan kompetensi yang ingin dicapai, terdapat
sejumlah metode yang dikemukakan para ahli, yaitu metode ceramah, Tanya
jawab, demonstrasi karyawisata, penugasan, pemecahan masalah diskusi, dan lain
sebagainya.
Secara garis besar proses belajar mengajar dibedakan menjadi dua yaitu,
proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered) dan proses
pengajaran berpusat pada siswa (student centered).
a. Proses pengajaran berorientasi pada guru (Teacher Centered)
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memegang peran yang sangat penting,
guru menentukan segalanya. Sehubung dengan proses pembelajaran yang
berpusat pada guru, maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan
guru, yaitu guru sebagai perencana, sebagai penyampaian informasi, dan guru
sebagi evaluator. Sebagai perencana pengajaran, sebelum proses pengajaran guru
harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti misalnya materi pelajaran
apa yang harus disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, media apa yang
harus digunakan, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan perannya sebagai
penyampai informasi, sering guru menggunakan metode ceramah sebagai utama.
Metode ini merupakan metode yang dianggap ampuh dalam proses pengajaran.
Karena pentingnya metode ini, maka baisanya guru sudah merasa mengajar
apabila sudah melakukan ceramah, dan tidak mengajar jika tidak melakukan
ceramah. Sedangkan sebagai evaluator guru juga berperan dalam menentukan alat
evaluasi keberhasilan pengajaran. Biasanya kriteria keberhasilan proses
pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang
disampaikan guru.12

11
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: GP Press, 2009)
cet ke-6 h. 59.
12
Wina Sanjaya, op. cit., h. 96.
14

b. Pengajaran berpusat pada siswa (Student Centered)


Mengajar tidak ditentukan oleh selera guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh
siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang harus dipelajari,
bagaimana cara mempelajarainya, bukan hanya guru yang menentukan tetapi juga
siswa. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya sendiri.
Dengan demikian, peran guru berubah dari peran sebagai sumber belajar menajadi
peran sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu
siswa untuk belajar. Tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh
sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur dari sejauh mana
siswa telah menguasai materi pelajaran, tetapi diukur dari sejauh mana siswa telah
melakukan proses belajar. Dengan demikian, guru tak lagi berperan hanya
membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna
proses pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented). Siswa tidak
dianggap sebagai onjek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,
melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, materi apa yang
seharusnya dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya tidak semata-mata
ditentukan oleh keinginan guru, tetapi memerhatikan setiap perbedaan guru.13
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berfokus
pada pengajaran guru yang memberikan waktu cukup kepada siswa untuk
merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan
pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan
nyata.
Metode pembelajaran yang berpusat pada siswa menggambarkan
bahwasannya guru lebih memfasilitasi dalam proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa atau yang disebut juga (student centered)
jadi siswa tidak pasif dalam melakukan kegiatan belajar yang tidak hanya sebagai
penerima informasi, akan tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang
memiliki potensi untuk berkembang. Mereka adalah individu yang memiliki

13
Ibid, h. 99.
15

kemampuan dan potensi dan guru secara sadar menempatkan perhatian yang lebih
banyak pada keterlibatan, inisiatif, dan interaksi sosial siswa.

B. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik seharusnya atau hanya sekedar tiruan. Metode
demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan
pembuatan sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin
jelas, mudah diingat dan dipahami, proses belajar lebih menarik, mendorong
krativitas siswa, dan sebagainya.14
Selain itu, metode demonstrasi ini juga didasarkan pada asumsi bahwa
mengerjakan dan melihat langsung lebih baik dari hanya sekadar mendengar,
adanya perbedaan pada sifat pelajaran yang mengharuskan peragaan, serta adanya
perbedaan tipe belajar peseta didik, yakni ada yang tipe visual, auditif, motorik
dan campuran.
Dengan adanya metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin jelas
mudah diingat dan dipahami, proses belajar yang menarik, mendorong kreativitas
peserta didik, dan sebagainya.15
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif. Dengan
demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam sehingga membentuk pengertian dngan baik dan sempurna,
siswa juga dapat mengamati dan memerhatikan pada apa yang diperlihatkan guru
selama pelajaran berlangsung. Adapun penggunaan metode demonstrasi

14
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009) h. 183
15
Ibid, h. 183-184.
16

mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau
menyusun sesuatu16
Metode demonstrasi juga dapat mempertunjukan, mengerjakan dan
menjelaskan, jadi dalam demonstrasi guru mempertunjukan dan menjelaskan
cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui ini diharapkan akan dapat mengenal
langkah-langkah pelaksanaan suatu aktivitas.17
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulannya. Jadi, demonstrasi adalah
cara mengajar dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang
kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau ketrampilan yang
didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing
murid.Memperjelaskan pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan
oleh guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Sebaiknya dalam
mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu mendemonstrasikan
dengan sebaik-baiknya, lalu setelah itu murid ikut mempraktekan sesuai dengan
petunjuknya dengan teknik ini memberikan peserta didik kesempatan untuk
berlatih metal siswa melalui demonstrasi, ketrampilan khusus yang diajarkan di
kelas. Demonstrasi juga sering menggunakan alternatif yang tepat untuk bermain
peran siswa.

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi


Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
diantranya:
a. Melalui metode pembelajaran demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindar, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi

16
Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta:Pustaka
pelajar, 2007) h. 149
17
Aceng Lukman Hakim, “Peranan Pendidikan Pra-Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol IX No. 1 Januari- Juni 2006. h. 91
17

c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan


untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal. Bahkan sering terjadi
untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa
kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang
banyak.
b. Demosntrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan
yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu
demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi gutu yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa.18
Setelah melihat dari sisi kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi, maka
dapat disimpulkan bahwasannya menggunakan metode demonstrasi juga tidak
semuanya ada sisi kelebihannya tetapi juga ada siswa kelemahannya, baik dalam
menentukan waktu, tempat, faktor internal siswa dan eksternal, semua itu harus
kita perhatikan tidak bisa menentukan hari ini harus pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi, tetapi guru juga harus memperhatikan kondisi dan situasi
dalam belajar.
Apabila ada teori mengenai menjalankan tata cara salat jama’ dan qashar
sebaiknya seorang guru terlebih dahulu mendemonstrasikan didepan para murid,
dan disertai dengan bacaan-bacaan salat jama’ dan qashar, setelah itu masih di
bawah bimbingan guru, guru dapat memilih seorang murid yang untuk
mempraktekannya dihadapan teman-temannya. Pada saat anak didik
mendemonstrasikannya guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap

18
Wina Sanjaya, op. cit, h. 152-153
18

gerak gerik muridtersebut, sehingga kalau ada segi-segi yang kurang baik atau
bacaan-bacaan yang salah, guru berkewajiban memperbaikinya, guru
memperbaiki kembali tentang pelaksanaannya dan bacaan-bacaan yang masih
dianggap kurang dimengerti.
Tindakan mengamati segi-segi yang kurang baik lalu memperbaikinya, akan
memberi kesan yang dalam pada diri anak didik, karena guru berarti telah
memberi pengalaman kepada anak didik, baik anak didik yang menkan
demonstrasi ataupun bagi yang menyaksikannya. Dengan tambahan pengalaman
ini akan dasar pengembangan kecakapan dan ketrampilan dari anak didik yang
kita asuh.19

3. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi


1) Tahap Persiapan.
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam
menggunakan metode demonstrasi:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b. Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai
penduan utnuk menghindari kegagalan.
c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.20
2) Tahap Pelaksanaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa

19
Zakiah darajat, op. cit, h. 297
20
Wina Sanjaya, op.cit, h. 153
19

c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya


siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi.21
3) Langkah-langkah Pelaksaan Demonstrasi
a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik
memerhatikan demonstrasi
b. Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.22
4) Langkah-langkah Mengakhiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang
relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya23.
Setelah perencanaan-perencanaan tersusun akan ada uji coba terlebih
dahulu, sehingga penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan
tercapai pada satu tujuan pembelajaran. Pada hakikat semua metode itu
menarik atau baik, tidak ada yang paling buruk ada tidak baik, tetapi semua
itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi
yang sedang dibahas yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari setiap metode yang akan digunakannya.
21
Ibid, h. 154
22
Ibid, h. 154.
23
Ibid, h. 154.
20

Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk


memberikan ketrampilan tertentu, hindari sifat menjelasan dengan
menggunakan bahasa-bahasa yang kurang dimengerti, sehingga akan
berakibat buruk, karena nantinya siswa akan sulit memahami dan
pembelajaran pun kurang efektif dan gagal.
Dapat disimpulkan bahwasannya sebelum guru menerapkan metode
demonstrasi sebaiknya guru lebih mempersiapkan langkah-langkah
menggunakan metode demonstrasi, tujuannya yaitu agar penerapan metode
tersebut dapat berjalan dengan efektif dan sampai kepada tujuan
pembelajaran.

C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hasil belajar adalah sesuatu yang
diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha sendiri atau hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan, dikerjakan dan lain sebagainya.24
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami
proses belajar mengajar. Menurut Nasution hasil belajar merupakan “sesuatu yang
akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu. 25 Sedangkan
Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 26
Penilaian hasil belajar yaitu proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku.27
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu pencapaian yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. dan

24
Pusat Bahasa DEPDIKNAS, op.cit, h. 391
25
Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,( Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006), Cet IV, h.61.
26
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, hlm. 22.
27
Ibid, h. 3
21

kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima


perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengimplementasikan
kembali pengetahuan yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.


Ketika memperoleh hasil belajar yang optimal kita harus memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri, hasil belajar dipengaruhi oleh
2 faktor yaitu:
1) Faktor Internal(faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi
jasmani atau rohani peserta didik yang termasuk faktor-faktor internal antara
lain adalah:
a. Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.
Siswa yang kurang gizi misalnya, teryata kemampuan belajarnya berada
dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang
kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat
ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.28
b. Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia
atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan mempengaruhi pada proses belajar
mengajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat
diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
dan sikap.

28
Yudi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008) h. 24
22

2) Faktor Eksternal (Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial).
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri
teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin
membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
kegiatan belajar siswa. Lingkungan masyarakat tetangga atau teman-
teman seperjuangan, kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang
serba kekurangan dan anak-anak penganggu, misalnya. Akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa tersebut akan
menemukan kesulitan-kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum
dimiliki.Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang
tua, pengelolaan keluarga, keluarga semua itu dapat memberikan dampak
baik atau buruknya terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
siswa.
b. Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 29
Jadi kesimpulannya, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
datang dari dalam diri siswa (intern) faktor yang datang dari luar diri siswa
(ekstern), keduanya faktor tersebut selalu berkaitan sehingga telah menjadi satu
kesatuan yang kompleks.

29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikandengan Pendekatan Baru, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2001) h.135
23

D. Bidang Study Fiqih


1. Pengertian Fiqih
Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para
ahli fiqih (fuqaha). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syaria’at Islam yang diambil dari dalil-dalinya yang terperinci. Menurut Hasan
Ahmad Al-Khatib: fiqhu Islami ialah sekumpulan hukum syara’ yang sudah
dibukukan dalam berbagai mazhab, baik dari mazhab yang empat atau mazhab
lainnya.30
Menurut Al-Jurnani menyebutkan bahwa fiqih menurut bahasa berati paham
terhadap tujuan seseorang pembicara. Menurut istilah fiqih ialah mengetahui
hukum-hukum syara yang amaliah (mengenai perbuatan, prilaku dengan melalui
dalil-dalilnya yang terperinci.31
Menurut Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i mendefinisikan tentang fiqih
sebagai fiqih itu mengatahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi ulama,
fiqih diartikan dalam tentang suatu syara’ yang tertentu bagi perbuatan dan
mukallaf seperti wajib, haram, sunnah, mubah, makhruh, sah, fasad, batal dan
sejenisnya.32

2. Ruang lingkup Pengajaran Fiqih


Didalam pembahasan ilmu fiqih, fiqih juga mempunyai adanya ruang lingkup
yang mencakup pembahasannya diantara lain adalah:
a. Ibadat didalam bab ibadah juga membicarakan mengenai permasalahan-
permasalahan seperti thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, jenazah, jihad dan
lain sebagainya.
b. Ahwalusy’ syakhshiyyah yang membahas tentang nikah, khitbah (melamar),
mu’asyarah (bergaul), nafaqah, thalak, khulu dan lain sebagainya
c. Mu’amalat madaniyat bab ini membahas tentang buyu’ khiyar, riba, sewa
menyewa, utang-piutang, gadai dan lain sebagainya.

30
Zakiah darajat,op.cit,h.78
31
A. Dzajuli, Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan dan penerapan Hukum Islam,
(Jakarta kencana, 2010 ) h. 4
32
Ibid, h. 16
24

d. Mu’amalat maliyat (status milik bersama, baitul maal, cara pengelolaan


baitul maal, kepengurusan baitul maal dan lain sebagainya).
e. Jinayat (Pelanggaran, kejahatan, qishash, hukuman mutad berzina dan lain
sebagainya).
f. Murafat’at akhkamud dusturiyah (Peradilan, hakim, gugatan, pembuktian
dan ain sebagainya). dan Ahkamud dualiyah (Kepala negara dan waliyul
amri, syarat menjadi kepala negara, musyawarah dan demoktrasi dan lain
sebagainya).33
3. Jama’qasar
Dalam ruang lingkup fiqih ada beberapa pembahasan fiqih yang telah
dijabarkan diatas, penulis mengambil pembahasan mengenai ibadah didalam bab
ibadahpun terdapat materi salat jama’qasar. Adapun pengertian jama’qasar yaitu
a. Pengertian Jama’
Pengertian jama’ menurut bahasa ialah salat yang dikumpulkan, sedangkan
menurut istilah ialah dua salat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu karena
ada sebab-sebab tertentu. Contohnya salat dzuhur dan salat ashar dikerjakan
pada waktu dzuhur atau pada waktu ashar.
b. Macam-macam salat jama’
Salat jama’ ada dua macam yaitu:
a) Jama’ taqdim
Jama taqdim ialah menjama atau mengumpulkan salat dikerjakan pada
waktu yang lebih awal. Contohnya menjama salat dzuhur dan salat ashar
dikerjakan pada waktu zuhur atau menjama’ salat magrib dan salat isya’
dikerjakan pada waktu magrib
b)Jama’ takhir
Jama’ takhir ialah menjama’ atau mengumpulkan salat dikerjakan pada
waktu yang akhir.Contoh menjama salat dzuhur dan ashar dikerjakan pada
waktu ashar atau menjama salat magrib dan isya’ dikerjakan pada waktu
isya’.

33
Zakiah darajat,op.cit,h. 81
25

c. Sebab-sebab salat jama’ dan qasar


Adapun beberapa sebab yang membolehkan salat dilakukan dengan cara
jama’ atau qasar. Sebab-sebab tersebut, antara lain:
a) Dalam keadaan ketakutan atau sangat khawatir, misalnya perang, angin
topan, dan lain-lain.
b) Sedang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan baik.
Sabda Rasulullah SAW:
‫وَ اﻟﱠ ِﺬيْ ﻻَ اﻟﮫَ َﻏ ْﯿ ُﺮهُ ﻣﺎ َ ﺻَ ﻠﱠﻰ رَ ُﺳﻮْ ُل ﷲِ ﺻَ ﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ وَ َﺳﻠَ َﻢ ﺻَ َﻼةً ﻗُﻂﱠ اِﻻﱠ ﻟِﻮَ ْﻗﺘِﮭَﺎ اِ ﱠﻻ‬
ِ ‫ﻈ ْﮭ ِﺮ وَ ا ْﻟ َﻌﺼْ ِﺮ ﺑِ َﻌﺮَ ﻓَﺔَ وَ ﺑَ ْﯿﻦَ ا ْﻟ َﻤ ْﻐ ِﺮ‬
-َ‫ اي ﺑِ ُﻤﺰْ َدﻟِﻔَﺔ‬-‫ب وَ ا ْﻟ ِﻌ َﺸﺎ ِء‬ ‫ ﺟَ ْﻤ ُﻊ ﺑَ ْﯿﻦَ اﻟ ﱡ‬:‫ﺻَ ﱠﻼ ﺗَ ْﯿ ِﻦ‬
(‫)رواه اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬

Artinya:
“Demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, Rasulullah SAW belum pernah
melaksanakan salat kecuali pada waktunya, selain dua salat, yaitu jama’
antara zuhur dan ashar di Arafah dan jama’ antara magrib dan isya di
Muzdalifah. (H.R. Imam Bukhori Muslim)34

Adapun Firman Allah SWT:






Artinya:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Qs. An-nisa
103)35

Ayat ini menunjukan karena Allah SWT telah memerintahkan kita untuk
melaksanakan salat pada waktu-waktunya yang telah ditentukan, akan

34
Abdurrahman Al-Juzairi, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah Jilid 3, (Cairo:
Mathba’ah Al-Istiqomah, 1996) h. 213.
35
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Mizan Publishing, 2009), h. 96
26

tetapi Islam adalah agama yang mudah, maka ia membolehkan salat


diluar waktu-waktunya ketika ada suatu kesulitan, dengan tujuan untuk
menghindari adanya kesempitan dan kesulitan
d. Syarat Salat Jama’
Salat boleh dijama’ bila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Dalam pejalanan (musafir
b) Perjalan itu berjarak jauh
c) Niat menjama’ salat pada waktu takbiratul ihram
Niat salat zuhur jama’ taqdim.
‫ت َﻣﺠْ ُﻤﻮْ ًﻋﺎ ﺑِﺎ ْﻟﻈُ ْﮭﺮِﺟَ ﻤْﻊ ﺗَ ْﻘ ِﺪﯾْﻤﻠﻠﮫ ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ‬
ٍ ‫اُﺻَ ﻠّﻲ ﻓَﺮْ ضَ اﻟﻌَﺼْ ِﺮاَرْ ﺑَ َﻊ رَ َﻛ َﻌﺎ‬
Artinya:
“Aku niat solat fardhu asar empat rakaat dijama’ dengan zuhur,
jama taqdim karena Allah ta’ala.”

Niat salat asar jama’ takhir

‫ب ﺟَ ْﻤ َﻌﺘﺎﺧِ ْﯿ ِﺮ ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ‬
ِ ‫ت َﻣﺠْ ُﻤﻮْ ًﻋﺎ ﺑِﺎﻟ َﻤﻐْﺮ‬
ٍ ‫اُﺻَ ﻠّﻲ ﻓَﺮْ ضَ اﻟﻌﺸِ ﺎ َ ِءاَرْ ﺑَ َﻊ رَ َﻛ َﻌﺎ‬
Artinya:
“Aku niat salat fardhu isya empat rakaat yang dijama’
magrib,jama’takhir karena Allah ta’ala.”

e. Pengertian Salat Qasar


Pengertian salat qashar menurut bahasa ialah salat yang diringkas.
Sedangkan pengertian salat qashar menurut istilah ialah mengerjakan salat
fardu dengan cara meringkas yaitu salat yang empar rakaat diringkas
menjadi dua rakaat. Adapun salat yang dua rakaat atau tiga rakaat tidak
dapat diqashar.

Adapun Firman Allah SWT:




27

Artinya:
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapa
kamu men-qasharmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
(Qs. An-nisa 101)36

Ayat ini menunjukan bahwa mengqasar salat itu disyari’atkan ketika


dalam keadaan takut.Adapun niat salat qasar yaitu:

Niat qasar zuhur

‫ا ُﺻَ ﻠﱢﯾ َﻔرْ ﺿَ ﺎﻟ ﱡظ ْﮭرِ رَ ﻛْ َﻌ َﺗ ْﯾ ِﻧ َﻘﺻْ رً اﻟﻠﮭ َﺗﻌَ ﺎﻟَﻰ‬


Artinya:

“Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.”

Niat qasar Asar

‫ا ُﺻَ ﻠﱢﯾ َﻔرْ ﺿَ ﺎﻟﻌَ ﺻْ رِ رَ ﻛْ َﻌ َﺗ ْﯾ ِﻧ َﻘﺻْ رً اﻟﻠﮭ َﺗﻌَ ﺎﻟَﻰ‬


Artinya:

“Aku niat salat fadhu asar dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.”

f. Salat yang Boleh Diqasar


Salat yang boleh diqashar ialah salat yang berjumlah empat rakaat
magrib tidak dapat diqashar, karena jumlah rakaatnya kurang dari empat.
g. Salat Jama’ Qasar
Salat jama’qasarialah salat yang pelaksanaannya di samping jama’
juga di qasar, baik dalam jama’ taqdim maupun dalam jama’ takhir. Salat
yang semula empat rakaat (zuhur, asar dan isya’) dikerjakan dua rakaat,
tidak ada selingan antara kedua salat yang dijama’kan.
Adapun contoh niat salat jama’ qasar ialah sebagai berikut:
Niat salat zuhur qasar jama’ taqdim.

‫َﻌﺎﻟَﻰ‬ ‫ﻈ ْﮭ ِﺮرَ ْﻛ َﻌﺘَ ْﯿﻦِ ﻗَﺼْ ﺮْ ا وَ َﻣﺠْ ُﻤﻮْ ًﻋﺎ اِﻟَ ْﯿ ِﮫ اﻟ َﻌﺼْ ِﺮ‬
‫اُﺻَ ﻠﱢﻲ ﻓَﺮْ ضَ اﻟ ﱡ‬

36
Ibid, h. 96
28

Artinya:
“Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar jama’ taqdim beserta
salat asar karena ta’ala.”

E. Hasil Penelitian yang Relevan


Ada banyak hasil yang penelitian berupa skripsi para mahasiwa yang memuat
mengenai menggunakan metode dan hasilnya adalah ada yang bersifat positif dan
ada juga negatif. Dalam hal ini metode yang penulis pilih adalah metode
demonstrasi yang banyak digunakan oleh guru Madrasah dalam menyampaikan
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sebagai salah satu contoh adalah skripsi saudari Maria Ulfah (809011000161)
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dengan Jurusuan Pendidikan Agama Islam tahun
2011, dengan judul skripsi “Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa” mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah
Jakarta, yang menyimpulkan bahwa metode demonstrasi itu sangat sesuai dengan
metode pembelajaran aktif yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), metode demonstrasi ini juga turut mendukung prestasi belajar
kemudian dalam penelitian yang menjadi acuan ini skripsi ini hanya
menggunakan metodologi penelitian angket.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendapatkan nilai yang positif sebagai
efektifitas dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Namun
terjadinya perbedaan antara penelitian dengan si penulis, bahwasannya penulis
lebih mengkhususkan kepada pengaruh metode tersebut dengan keberhasilan hasil
belajar pada mata pelajaran fiqih, peneliti lebih melihat adakah pengaruh yang
signifikan antara metode demonstrasi dengan hasil belajar siswa? artinya penulis
lebih mengepankan hasil belajar siswa, senada dengan metode yang sama-sama
menggunakan metode demonstrasi penulis mengambil metode demonstrasi karena
hal ini telah diuji cobakan oleh peneliti lain bahwa metode demonstrasi sangat
efektif untuk pembelajaran fiqih khususnya dengan mata pelajaran yang lebih
condong dengan nilai praktek.
29

Hasil relevan yang kedua yaitu Istikhoroh yang berjudul “efektivitas metode
demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di
SMP PGRI 1 Ciputat” menyatakan terdapat hubungan yang sedang atau cukup
tersebut dinyatakan dengan adanya korelasi variabel efektivitas metode
demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa melalui koefisien determinasi (KD).
Diketahui pula koefisien determinasnya adalah 16 atau dalam presentase= 16%.
Hal ini mencerminkan bahwa efektifitas metode demonstrasi hanya dapat
memberikan kontribusi atas peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran
PAI sebesar 16%.
, Hasil penelitian relevan yang ketiga yaitu Rahmy Lestari “Pengaruh Metode
Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam
bidang studi fiqih di MTs Al- Hidayah. Dimana taraf signifikas 5 % yaitu 0,374,
taraf signifikan 1 % yaitu 0,478, hasil dari r hitung yaitu 2,9 dapat disimpulkan
bahwa menyatakan terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar dalam bidang study tayamum. Hal ini
senada dengan penulis namun berbeda variabel yang kedua peneliti membahas
prestasi dengan melihat rapot sedangkan penulis meneliti hasil belajar siswa
menggunakan metode demonstrasi dan penulis menggunakan jenis penelitiannya
sebgai quasi eksperimen sedangkanpeneliti menggunakan jenis penelitian
korelasi. Karena skripsi ketiga ini menggunakan metode korelasi hanya
menyebarkan angket saja, maka hasilnya berupa hubungan metode demonstrasi
dengan prestasi yang melihat dengan nilai rapot siswa. hal ini menunjukan bahwa
pengaruh metode demontrasi ini sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi
siswa. Begitupun dengan skripsi penulis, menggunakan metode demonstrasi ini
sangat efektif dan sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi belajar siswa dan
akan memberikan dampak positif terhadap siswa.
Setidaknya terdapat beberapa keterkaitan yang relevan antara penelitian
penulis yang berjudul “Pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar
siswa”. Dengan hasil penelitian ketiga diatas telah diuraikan dan dijelaskan yang
terkaitan dengan hasil penelitian yang relevan.
30

F. Kerangka Berfikir
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode terbaik yang digunakan
dalam penyampaian materi bahan ajar Pendidikan Agama Islam. Pada mata
pelajaran fiqih khususnya didalam bidang tersebut banyak hal-hal yang memang
harus menggunakan metode demonstrasi. Problem fundamental dalam konteks
metode atau strategi pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kebanyakan guru
masih menggunakan metode tradisional, bahkan bisa dikatakan mereka kurang
kreatif dan inovatif, mengingat metode yang dipakai masih sangat konservatif.
Metode-metode yang disampaikan oleh para guru dalam proses pembelajaran di
sekolah telah membuka jurang pemisah antara pendidik dan peserta didik. Dengan
metode demonstrasi ini dimana seorang siswa harus lebih fokus memperhatikan
dengan baik peragaan yang diperagakan oleh guru.
Berdasarkan pengertian-pengertian metode demontrasi di atas banyak hal-hal
positif yang didapat oleh siswa seperti contohnya siswa mudah paham apabila
pelajaran tidak hanya menggunakan teori saja tetapi juga mempraktikan. Dan
banyak pula yang didapat dari sisi positifnya dalam penggunaan metode
demonstrasi ini, siswa lebih banyak berpusat kepada guru, lebih aktif dalam
peragaan, sehingga para siswa lebih banyak pengalaman tersendiri dari hasil
praktek tersebut.
Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersedian
fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Pada
pelaksaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Minat siswa
terhadap materi pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa,
bahwa guru berkewajiban untuk sampai kepada tujuan pembelajaran siswa.
31

G. Pengajuan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi dengan siswa yang menggunakan
metode ceramah

HI: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan


metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi daripada hasil belajar
siswa yang menggunakan metode ceramah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Tempat yang dijadikan objek penelitian ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat.
Adapun waktu yang digunakan penelitian ini adalah pada tahun ajaran 2012/2013.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Hari/ tanggal Tahap pertemuan Kelas/ ruang
Senin, 11 November Meminta izin untuk penelitian Di ruang kepala
2013 kepada pihak sekolah sekolah MTs
Islamiyah Ciputat
Selasa, 12 November Uji coba soal instrument penelitian Di kelas VIII
2013
Rabu, 13 November Pretest Eksperimen-Kontrol Di kelas VII b dan
2013 VII a
Jum’at, 15 November Pertemuan 1 di kelas eksperimen VII b
2013
Senin, 18 November Pertemuan 1 di kelas kontrol VII a
2013
Rabu, 20 November Pertemuan 2 di kelas eksperimen VII b dan VII a
2013 dan kontrol
Jum’at, 22 November Pertemuan 3 di kelas eksperimen VII b
2013
Senin, 25 November Pertemuan 3 di kelas Kontrol VII a
2013
Selasa, 3 Desember Posttest eksperimen-kontrol Di klelas VII b dan
2013 VII a

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu
desain ini mempunyai kelompok kontrol dan eksperimen, tetapi tidak dapat

32
33

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang


1
mempengaruhi pelaksaan eksperimen.
Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang
diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran demonstrasi dan kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nonequivalent control group pretest-posstest design. Hanya
saja desain ini kelompok eksperimen dan kontrolnya tidak dipilih secara
random2.Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design
Kelompok Tes awal Perlakuan (X) Tes akhir

Eksperimen T1 X T2

Control T3 - T4

Keterangan :
T1 : Pretest Kelas Eksperimen
:
T2 Pretest Kelas eksperimen
T3 : Posttest Kelas control
T4 : Posttest Kelas control
X : Pembelajaran Fiqih menggunakan metode demonstrasi
- : Pembelajaran Fiqih tidak menggunakan metode.
C. Variabel penelitian
Menurut Hactch dalam Sugiyono, variabel adalah sebagai atribut seseorang,
atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain.3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar Fiqih, sehingga variabel bebasnya adalah metode demonstrasi.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 114
2
Ibid, h. 116
3
Ibid, h. 60
34

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni


variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)
1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan
variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (Bebas) : Metode Pembelajaran Demonstrasi
2. Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa.4

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini yang menjadi suatu
targetnya adalah siswa kelas VII MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 99 siswa
dalam satu kelas terdapat 33 siswa5
2. Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.6 Sampel yang digunakan
penelitian yaitu teknik Sampling Purposive. Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan mempertimbangkan tertentu 7. Jadi pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan guru, guru memberikan dua kelas yang
terdiri dari dua kelompok yaitu:
1. Kelompok eksperimen, sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen
adalah siswa kelas VII-II yang berjumlah 33 siswa.
2. Kelompok kontrol, sampel yang terpilih sebagai kelompok kontrol adalah
siswa kelas VII-I yang berjumlah 33 siswa.

4
Ibid, h. 61
5
Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 2010), h. 118
6
Ibid, h. 121
7
Sugiyono, Op.cit, h. 124
35

E. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini dua macam yaitu:
instrumen tes dan instrumen non tes.
1. Instrumen Tes
Tes tertulis berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) adalah bahan-
bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para
peserta didik. Kisi-kisi instrumen tes terdapat dalam lampiran.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan yaitu lembar observasi ini terdiri dari
tiga yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar, lembar
observasi aktifitas siswa dam lembar observasi praktek ibadah terdapat dalam
lampiran.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa kegiatan, yaitu
dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar,
lembar observasi untuk pengamatan dalam melakukan praktek solat dan test yang
bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak terhadap hasil belajar.
1. Instrumen Tes.
Data dalam penelitian yang berupa alat tes sebelum diberikan kepada siswa
harus diketahui terlebih dahulu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan
kepada siswa untuk diambil datanya. Instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian ini berupa tes pilhan ganda yang berjulah tiga puluh soal untuk
mengukur kemampuan pelajaran Fiqih siswa. Sebelum digunakan soal (tes)
tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut
memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas. Adapun langkah-langkah
yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan kurikulum satuan pendidikan
untuk tingkat MTs
b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan indikator pembelajaran
Fiqih
36

c. Membuat soal insrumen sesuai dengan kisi-kisi instrumen


d. Instrumen yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing skripsi
e. Melaksanakan uji coba insrumen penelitian
f. Analisis validitas dan reliabilitas

Tes berperan untuk menjaring konsep awal konsep akhir siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasrakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan materi yang
diajarkan pada aspek solat aspek solat ini pun dikhususkan yaitu solat jama’, qasar
dan jama’qasar pada kelas VII. Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal
memperlihatkan indikator pembelajaran, indikator butir soal atau indikator
penjabaran dan nomor soal yang diperlihatkan pada tabel 3.3 dan dapat dilihat
pada lampiran8
Tabel 3.3
Kisi-kisi Intrumen Test
No Indikator pembelajaran Penjabaran Indikator Nomor
soal

1.  Mengetahui pengertian salat 1. Menjelaskan pengertian 29, 30,


jama’, qasar dan jama’qasar salat jama’, qasar dan 23
jama’qasar
2. Menentukan salat jama
1
3. Menyebutkan jumlah
rakaat qasar 17, 4
4. Menentukan waktu dan
jumlah rakaat salat jama’ 5, 10, 6,
qasar 7, 27
2.  Menyebutkan macam-macam 5. Menetukan menjama’ 18
salat jama’, qasar dan salat zuhur dan asar
jama’qasar 6. Menentukan dua salat 2
dan dikerjakan pada salat
yang kedua

8
Lampiran 7
37

7. Menentukan salat isya 14


digabung dengan salat
magrib
8. Menyebutkan sebab- 9
sebab diperbolehkan
salat jama’
 Menjelaskan syarat-syarat salam 9. Menjelaskan jarak 15
jama’, qasar dan jama’qasar perjalanan yang
diperbolehkannya
melakakukan salat
10. Mengidentifikasi syarat 16
sahnya mengqasar salat
11. Mengidentifikasi suatu 23
pernyataan
12. Menyebutkan hukum 3, 8
salat jama dan qasar
13. Menyebutkan macam- 24
macam salat jama
14. Menentukan syarat 11
jama’taqdim
15. Mengidentifikasikan 19
syarat jama taqdim
3.  Menyebutkan lafadz niat salat 16. Menentukan bacaan niat 22
jama’, qasar dan jama’qasar qasar
4.  Menguraikan solat yang dapat di 17. Menyebutkan salat yang 13, 12
jama’, qasar dan jama’qasar dapat diqasar dan dijama
18. Menentukan waktu yang 20
tidak dapat diqasar
19. Menentukan salat qasar 28
20. Mengidentifikasi 26, 21
pernyataan rakaat salat
qasar.

2. Instrumen Non test


Data hasil pengamatan praktek ibadah salat diolah secara kuantitatif
menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
38

mengukur sikap, pendapat dan mengamati suatu fenomena9. Skala Likert telah
berkembang sejak tahun 1932 pada saat itu masih menggunakan Rensis Likert dan
masyarakat sekarang menyebutnya dengan skala likert yang digunakan untuk
mengukur sikap.10 Dalam pengukuran teknik penskoran diambil rata-rata
kemudian akan dibagi menjadi empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup,
kurang.11. Seperti pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Klasifikasi Kegiatan Praktek Siswa

Skor Kategori

4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup

1 Kurang

Pada pengolahan data ini digunakan rumus sebagai berikut:12

p= × 100%

Keterangan:
P = Angka presentase
F = Frekuensi nilai yang memunculkan indikator
N = Jumlah nilai keseluruhan
Untuk menghitung skor yang terdapat pada tabel hasil nilai praktek,
penilaian praktek menggunakan skala 4 yang diambil dengan kategori
1=tidak baik, 2= cukup, 3= baik dan 4= sangat baik. Dengan nilai maksimum
40 jadi peneliti mengambil nilai 10 untuk tiap skala, kemudian dengan hasil

9
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) h. 138
10
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002) h. 338
11
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,
2011), h. 160
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),h.
43
39

skor yang didapat dibagikan dengan nilai maksimum dan dikalikan dengan
persentase 100 dan hasilnya ditentukan dengan persentase yang didapat.
Adapun kriteria pengujian:13
P : 80%-100% = Sangat baik
P : 70%-79% = Baik
P : 60%-69% = Cukup
P : 50%-59% = Kurang
P : 0%-49% = Sangat kurang

Tolak ukur keberhasilan pada nilai praktek ini mencapai atau melebihi
kriteria prolehan nilai 70% dengan kriteria baik dengan kriteria baik dijadikan
sebagai patokan ketercapaianhasil praktek dan untuk menghitung hasil rata-rata
menggunakan rumus:14

⋯… Ʃ
X= ƩX1

Dimana:
ƩXI = Nilai tiap data
X = Mean
n = jumlah kelompok (data)
. Adapun lampiran observasi dapat dilihat di tabel 3.4

Tabel 3.5 Lembar Observasi


Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar
No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak)
2. Bacaan niat
3. Gerakan ketika takbir
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga

13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 2010) h. 151
14
Syofian siregar, Op.cit. h. 20
40

surat pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika
rukuk
6. sikap i’tidal serta bacaanya
7. Sikap sujud dan bacaan ketika
sujud
8. Sikap tumaninah duduk di
antara dua sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta
bacaannya hingga salam.
10. Tertib
Total skor
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

3. Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur15 penguji validitas
soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment16. Pengujian
validitas ini akan diujikan kepada siswa kelas VIII dengan soal 30, setelah soal
diujikan terdapat soal yang valid yaitu 22, kemudian setelah itu akan diujikan
kembali kepada siswa kelasVII kelas kontrol dan eksperimen sebagai pretest dan
posttestyang dilakukan untuk mengetahui adanya tingkat pemahaman pada siswa
terhadap materi jama’qasar.Rumus yang digunakan adalah:

ƩXY – (ƩX) (ƩY)


√{ ƩX²- (ƩX)}{ ƩY² - (ƩY)²}
Keterangan:
rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y
n : Banyaknya siswa
x : Skor item

15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) h.
65
16
Ibid, h. 72
41

y : Skor total
xy : hasil perkalian skor item dan skor total
x2 : hasil kuadrat dari skor item
y2 : hasil kuadrat dari skor total
(ƩX)² : hasil kuadrat dari total skor item
(ƩY)² : hasil kuadrat dari total skor total

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy
dengan rtabelproduct moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya
beda dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
STATISTIK
Jumlah soal 30
Jumlah siswa 35
Nomor soal valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 12,
14,16, 17, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 26, 27, 28, 29, 30.
Jumlah soal valid 22

4. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan
dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.
(Ʃ )²
Ʃ ᵢ Ʃ ²
r11 = 1− ²=

Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
Ʃ ᵢ² = Jumlah varian skor tiap-tiap item
ᵢ² = Varians total
42

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:


a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
STATISTIK
rhitung 0,82
Kesimpulan Tingkat reliabilitasnya
sangat tinggi

5. Uji Tingkat Kesukaran


Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau
sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya17 indeks kesukaran dihitung
menggunakan rumus:

P=
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut

17
Ibid, h. 207
43

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = soal termasuk kategori sukar


Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = soal termasuk kategori sedang
Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = soal termasuk kategori mudah
Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada
tabel 3.8
Tabel 3.8
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kategori soal Jumlah soal


Sangat sukar -
Sukar 2
Sedang 15
Mudah 7
Sangat mudah 6
Jumlah 30

6. Uji Daya Pembeda


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut18

D= −

Keterangan :
D = Daya pembeda
BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

18
Ibid, h. 213
44

Keriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut


D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek
D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup
D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik
D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori soal Jumlah soal
Baik sekali 4
Baik 11
Cukup 13
Jelek 2
Jumlah 30

Data perhitungan untuk validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran
dapat dilihat pada lampiran 19

G. Teknik Analisis Data


1. Tabel distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi penyusunan suatu data mulai dari yang terkecil sampai
terbesar yang membagi banyak data ke dalam beberapa kelas. 20 Berikut ini adalah
langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi
a. Menentukan Rentang Nilai (R) dengan rumus:
R=H=L
Dimana, H adaah high score, dan L adalah low score
b. Menentukan Banyak kelas (K) dengan rumus:
K = 1 + 3,3 log N
Dimana, N adalah jumlah subjek

19
Lampiran 12
20
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penilaian, (Jakarta : Rajawali Press, 2010) h. 6
45

c. Menentukan panjang interval kelas (I) dengan rumus:

I=
Dimana, R adalah rentang nila, dan K adalah banyak kelas.

2. Mean
Pada perhitungan Mean yang menggunakan metode panjang, semua
kelompokan data (interval) yang ada terlebih dahulu dicaro Nilai Tengah.
Setelah itu, tiap nilai tengah diperkalian dengan frekuensi yang dimiliki oleh
masing-masing interval yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan:

Mx =
keterangan
Mx = Mean yang kita cari
Ʃ fX = jumlah dari hasil perkalian antara niali tengah dari masing-masing
interval dengan frekuensinya.
N = Number of cases.21

3. Median
Median (Me) adalah nilai tengah dari suatu gugusan data yang telah
disusun dari data terkcil sampai data terbesar atau sebaliknya dari dataterbesar
sampai data terkecil.22
Rumus yang digunakan median adalah:
.
Me = Bb + P

Keterangan :
Me = Median
Bb = batas bawah kelas yang mengandung median

21
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010) h.
87
22
Syofian Siregar, Op.cit, h. 33
46

P = panjang kelas
N = jumlah data
F = banyak frekuensi
JF = jumlah dari semua frekuensi komulatif sebelum kelas median.

4. Modus
Modus adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi
baik data tunggal maupun data yang berdistribusi atau niali yang paling sering
muncul dalam suatu kelompok data23. Dengan rumus sebagai berikut:

Fi
Mo = Bb + P ( )
F + F

Dimana :
Me = Median
Bb = Batas bawah kelas yang mengandung niali median
P = Panjang Kelas
F1 = Selisih antara nilai frekuensi di kelas modus (f) dengan frekuensi
sebelum kelas modus (fab)
F2 = Selisih antara nilai frekuensi di kelas modus (f) dengan frekuensi
sesudah kelas modus (fad)

5. Simpang baku
Simpang baku (standar deviasi) adalah nilai yang menunjukan tingkat
24
variasi kelompok data ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya.
dengan rumus sebagai berikut:

Ʃ 2−( )²
( − 1)

23
Ibid, h. 30
24
Ibid, h. 44
47

Dimana:
n = jumlah data
fi = banyaknya frekuensi nilai
Xi = nilai

6. Uji Normalitas
Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nihil bahwa sample tersebut
berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis alternatif bahwa
populasi yang berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nihiltersebut
kita tempuh menggunakan uji Liliefors25 Dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Kolom Xi
Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar
b. Kolom Zi
Tentukanlah nilai Zi dari tiap-tiap data dengan nama

Zi =

Keterangan :
Zi : Skor baku
Xi : Skor data
X (bar) : Mean
S : Simpangan baku
c. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F (zi) = P (z<zi)
d. Kolom S (Zi)
S= ℎ

e. Kolom |F (Zi) – S (Zi)|


Merupakan harga mutlak dari harga-harga mutlak selisih.

25
Kadier, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata, 2010) h. 107
48

f. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih


tersebut sebutlah harga terbesar ini Lo
Ho = Sebaran data mengikuti distribusi normal
Ha = sebaran data tidak mengikuti distribusi normal

7. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui atau menguji apakah kedua
data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variannya. Jika
kedua varian sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi
karena datanya sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varian yang tidak
sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua
varian ini. Untuk melalukan pengujian homogenitas ada beberapa cara yang
harus ditempuh. Maka kita dapat menguji homogenitasnya dengan menggunakan
uji F. Formula statistik uji F diekspresikan sebagai berikut26
a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus
²
F= =
²
Db1 (derajat bebas) = (n1 – 1) dan db2 = (n2 – 1)
b. Tetapkan taraf signifikan ( ) = 0,05
c. Bandingkan dengan Ftabel pembilang = 33-1= 32 dan db penyebut 33-
1=32.
Ftabel = F
Karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka HO diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen 27.

8. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan data yang dinyatakan berdistribusi
normal dan homogen, maka dilakukan analisis data untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh strategi pembelajaran demonstrasi terhadap prestasi belajar

26
Ibid, h. 117
27
Ibid, h. 118
49

siswa, diukur dengan pengujian hipotesis, yaitu menggunakan uji signifikansi


dengan uji-t (t-tes) dengan rumus sebagai berikut.28
Langkah-langkah perhitungan uji-t sebagai berikut:
a) Merumuskan Hipotesis
1. Ho : =
2. H1 : ₁ > ₂
Keterangan :
: Rata-rata nilai belajar siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi
₂ : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tidak menggunakan metode
demonstrasi.
b) Menentukan kriteria pengujian
Karena hipotesinya berbentuk 1 ekor maka kriteria pengujiannya terima
Ho jika thitung < ttabel dalam hal lainnya Ho ditolak.
c) Menentukan Uji Statistik29
² = ( 1 − 1) ²1 + ( 2– 1) ²2
(n + n − 2)

₁ ( ) ( )
t= dengan S =
( – )

Kriteria Pengujian tolak Ho jika t hitung >ttabel dan terima Ho jika :

Keterangan :

X₁ = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen


X2 = rata-rata hasil belajar kelas kontrol
₁ = jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol

28
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009) h.
324
29
Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001), h. 238-239
50

= varians kelas eksperimen

= varians kelas kontrol

d) Hipotesis Statistika
Hipotesis yang digunakan :
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1> μ2
Keterangan :
μ1: Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan metode demonstrasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil MTs Islamiyah Ciputat


1. Sejarah MTs Islamiyah Ciputat
MTs Islamiyah bernaung dibawah sebuah Yayasan Islamiyah ciputat. Berdirinya
YIC ini bermula adanya keinginan dan semangat beberapa pemuda yang berada
disekitar wilayah ciputat antara lain : Drs. H. Zarkasih Nur, Drs. Saiful Millah,
M.BA., H. M. Anwar Nur, S.Ag, Hj. Muniroh Nur dll. Mereka merasa terpanggil
dan ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian dan pengamalan syariah islam,
dan akhirnya tercetuslah kesepakatan bersama untuk menegakkan dan
mengembangkannya melalui bidang pendidikan. Hal ini didasarkan bahwa
pendidikan tingkat menengah saat itu didaerah ciputat tergolong masih langka,
sehingga mereka yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ketingkat
tersebut harus pergi ke jakarta. Kondisi ini hanya terbatas bagi mereka yang
mampu saja, sementara bagi mereka yang kurang mampu terpaksa menjadi
pengangguran dan lebih jauh lagi dikhawatirkan mereka itu akan terpengaruh oleh
lingkungan kurang baik yang bisa menjerumus kearah kejahatan.
Dari keinginan dan semangat bersama diatas, maka pada tanggal 12 mei 1965
didirikan suatu lembaga pendidikan yang bernama pendidikan guru agama
islamiyah yang mendapatkan sambutan hangat dari tokoh-tokoh “ahlussunnah
wal jamaah” wilayah ciputat dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan sesuai
ketentuan dari Departemen Agama bahwa seluruh sekolah PGA di indonesia
diganti dengan Madrasah Tsanawiyah . Dengan demikian sejak tahun 1978 PGA
islamiyah pun berubah nama menjadi MTs Islamiyah Ciputat.
Setelah mengalami pasang surut alhamdulillah sampai saat ini MTs Islamiyah
Ciputat masih mampu melaksanakan kegiatan pendidikan dan masih banyak
diminati masyarakat, karena kami terus berusaha untuk melaksanakan pembinaan
para siswa sesuai harapan masyarakat.

51
52

MTs Islamiyah Ciputat telah memiliki banyak prestasi, baik akademik


(melanjutkan kesekolah lanjutan) maupun prestasi non akademik (kegiatan
ekskul). Pada saat ini jumlah rombongan belajar sebayak 7 rombel terdiri dari :
kelas VII 3 Rombel, Kelas VIII 2 Rombel dan Kelas IX 2 Rombel, sampai saat ini
MTS Islamiyah ciputat pernah dipimpin 7 orang kepala madrasah hingga
sekarang1.
2. Visi Madrasah
“Terbentuknya Manusia Unggul Dalam Iman, Ilmu, Dan Amal Yang
Berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah.”
Indikator Visi
a. Unggul dalam Ilmu Pengetahuan:
Prestasi akademik :
a) Terampildalampelaksanaanibadah
b) Terampil menggunakan alat praktikum IPA
c) Terampil Penguasaan Bahasa Indonesia, Arab&Inggris
d) Terampil memanfaatkan Teknologi
e) Penguasaan multi media dengan benar
b. Prestasi non akademik :
a) Berprestasi dalam bidang olah raga
b) Berprestasi dalam bidang kesenian
c) Berprestasi dalam bidang ekstra kurikuler
c. Berlandaskan Iman dan Taqwa :
a) Beriman dan bertaqwa
b) Kedisiplinan
c) Kreasi seni budaya Islam
3. Misi Madrasah
a. Membentuk siswa yang berakhlakul karimah
b. Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler

1
Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
53

c. Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam tindakan maupun
perbuatan
d. Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kadiah ASWAJA
4. Tujuan Madrasah
a. Melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dalam bidang IPTEK
dan IMTAQ yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. Program Pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlaq mulia
c. Kompetensi peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi2
5. Personil Madrasah
Kepala madrasah yang pernah bertugasdi MTs Islamiyah Ciputat
a. Drs. Nana Zaenal Muttaqien 1978 – 1983
b. Drs. Muhadi 1983 - 1987
c. Drs. Junaidi 1987 - 1991
d. Dra. Hj. Tin Martini 1991 - 2002
e. Drs. Abdul Muthalib 2002 - 2005
f. Syukriyah, S.Ag. 2005 - 2008
g. Drs. Oding 2008 - 2011
h. Hj. Yurnelis, S.Pd.I. 2011 - Sekarang

6. Data Tenaga Pendidik & Kependidikan


Tabel 4.1
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
PEGAWAI LAKI- PEREMPUAN JUMLAH
ADMINISTRATIF LAKI
PNS KEMENAG - - -
PNS NON - - -
KEMENAG
NON PNS 1 - -
JUMLAH - - 1
2
Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
54

PENDIDIK LAKI- PEREMPUAN JUMLAH


LAKI
PNS KEMENAG 1 5 6
PNS NON - - -
KEMENAG
NON PNS 7 4 11
JUMLAH 8 9 17
7. Data Siswa Mts Islamiyah Tahun Pelajaran 2010-2011
Kelas Romb Laki-laki Perempuan Jumlah
belajar
VII 3 46 53 99
VIII 2 46 43 89
IX 2 42 32 174
JUMLAH 7 134 128 262

8. Data Siswa Islamiyah Tahun Pelajaran 2011-2012

Kelas Romb Laki-laki Perempuan Jumlah


belajar
VII 2 43 44 87
VIII 2 41 39 80
IX 2 30 32 62
JUMLAH 6 114 115 229

9. Data Siswa Islamiyah Tahun Pelajaran 2012-20133

Kelas Romb Laki-laki Perempuan Jumlah


belajar
VII 3 46 53 99
VIII 2 46 43 89
IX 2 42 32 174
JUMLAH 7 134 128 262

10. Program Non Kurikuler


a. KegiatanPembiasaan: Tadarrus, SholatDhuha, SholatDzuhur, Piketkelas,
Upacarabendera, Infaq, Menabung.
b. Intra kurikuler (OSIS): LDK, Class Meeting, PHBI, PHBN.
c. Ekstra kurikuler: Study Club Mata Pelajaran (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dll), PMR, Paskibra, KIR , Klub Bahasa Arab

3
Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
55

& Inggris, Seni Baca Al-Quran, Kaligrafi, Seni Tari, Keputrian,


Marawis, Hadrah, Futsal.
d. Kegiatantahunan: PesonaRamadhan (PesantrenKilat, Bukapuasabersama,
Zakat &InfaqRamadhan), SOL (StudiOrientasiLapangan), Studi Banding
untuk Guru, Workshop/Diklat&RapatKerja Guru, WisudakelasIX, ,
Koperasi Guru &Karyawan.

B. Deskripsi Data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs
Islamiyah diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Hasil pretest yang dilakukan sebelum menggunakan metode demonstrasi
yaitu pada kelompok eksperimen diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi 73
dan terendah 18. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 47,2. Median 46 serta modus
43. Penyebaran data tersebut dapat lihat pada tabel berikut:4
Tabel 4.2
Pretest Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen Pre-test
Nilai maksimum 73
Nilai minimum 18
Mean 47,2
Median 46
Modus 43
Standar deviasi 14,5

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi PretestEksperimen
Kelas kontrol
No Kelas Interval F Fkb Fka Frekuensi
Relatif
(%)

4
Lampiran 15
56

1. 18-24 3 3 33 9,1%
2. 25-31 2 5 30 6,1%
3. 32-38 3 8 25 9,1%
4. 39-45 8 16 21 24,2%
5. 46-52 5 21 16 15,2%
6. 53-59 4 25 8 12%
7. 60-67 5 30 5 15,2%
8. 68-74 3 33 3 9,1%
33 100%

2. Hasil Prestest Kelompok Kontrol


Hasil pretest yang dilakukan sebelum menggunakan metode demonstrasi
yaitu pada kelompok kontrol diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi 77 dan
terendah 18. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 48,3, median 45,2 serta modus
42. Penyebaran data tersebut dapat ilihat pada tabel berikut:5
Tabel 4.4
Pretest Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol Pre-test
Nilai maksimum 77
Nilai minimum 18
Mean 48,3
Median 45,2
Modus 42
Standar deviasi 14,2

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pretest Kontrol
Kelas Eksperimen
No Kelas F Fkb Fka Frekuensi
Interval Relatif (%)
1. 18-24 1 1 33 3,1%
2. 25-31 2 3 32 6,1%
3. 32-38 5 8 29 15,1%
4. 39-45 9 17 24 27,2%
5. 46-52 5 22 22 15,1%
6. 53-59 2 24 17 6,1%

5
Lampiran 16
57

7. 60-67 5 29 8 15,1%
8. 68-74 3 32 3 9,1%
9. 75-81 1 33 1 3,1%
JUMLAH 33 100 %

3. Hasil Nilai Posttest Eksperimen


Hasil postest yang dilakukan setelah menggunakan metode demonstrasi yaitu
pada kelompok eksperimen diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi adalah 100
dan terendah aadalah 60. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 75,3 median 76,4
serta modus 76,4. Penyebaran data dapat dilihat sebagai berikut:6

Tabel 4.6
Posttest Eksperimen
Kelompok Eksperimen Posttest
Nilai maksimum 100
Nilai minimum 50
Mean 75,3
Median 76,4
Modus 76,4
Standar deviasi 13,9

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Eksperimen

Kelas Eksperimen
No Kelas F Fkb Fka Frekuensi
Interval Relatif (%)
1. 60-64 5 5 33 15,1
2. 65-69 2 7 32 6,1
3. 70-74 6 13 30 18,2
4. 75-79 3 16 26 9,1
5. 80-84 5 21 21 15,1
6. 85-89 5 26 16 15,1
7. 90-94 4 30 13 12,1
8. 95-99 2 32 7 6,1
9. 100-104 1 33 5 3,1
33 100%

6
Lampiran 17
58

4. Nilai Postest Kontrol


Hasil postest yang dilakukan setelah menggunakan metode demonstrasi yaitu
pada kelompok kontrol diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi adalah 95 dan
terendah adalah 45. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 70,5 Dari perhitungan
selanjutnya diperoleh nilai modus 74 dan median 71,3 Penyebaran data dapat
dilihat sebagai berikut:7
Tabel 4.8
Hasil Postest Kelas Kontrol
Kelompok kontrol Posttest
Nilai maksimum 95
Nilai minimum 45
Mean 70,5
Median 71,3
Modus 74
Standar deviasi 13,7

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Posttest Kontrol

No Kelas F Fkb Fka Frekuensi


Interval Relatif (%)
1. 45-52 3 3 33 9,1%
2. 53-60 10 13 24 31%
3. 61-74 5 18 19 15,1%
4. 75-81 1 19 18 5,2%
5. 82-90 5 24 13 15,1%
6. 91-99 9 33 3 27,1%
33 100%

7
Lampiran 18
59

C. Analisis Data
Berikut ini adalah analisis data yang meliputi uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis.
1. Uji Normalitas Data Pretest
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua data yaitu data pretest dan
posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, uji
normalitas didapat dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan
bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria thitung < ttabel dengan taraf
signifikansi α = 0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen
dan kelompok dapat dilihat tabel 4.10. Penyebaran data dapat dilihat pada
lampiran8
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest
Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol
Data statistik Pretest Pretest
Eksperimen Kontrol
N 33 33
(Nilai Mean) 47,2 48,3
SD 14,5 14,2
Lhitung 0,0756 0,0859
Ltabel 0,1543 0,1543
Kesimpulan Normal Normal

Berdasarkan tabel 4.10. Pada kelompok eksperimen untuk skor pretest


menunjukan bahwa Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel yaitu 0,0756 < 0,1542,
sedangkan kelompok kontrol untuk skor pretest menunjukan bahwa Lhitung lebih
kecil dari pada Ltabel 0,0859 < 0,1542, jadi kesimpulan dari distribusi ini yaitu
menyatakan normal karena taraf signifikasi untuk populasi normal yaitu α =
0,05.

8
Lampiran 19 dan 20
60

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest


Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol
Data Posttest Postest
statistik Eksperimen Kontrol
N 33 33
(Nilai Mean) 75,3 70,5
SD 13,9 13,7
Lhitung 0,0147 0,0562
Ltabel 0,1543 0,1543
Kesimpulan Normal Normal

Berdasarkan tabel 4.11 pada kelompok eksperimen untuk skor postest


menunjukan bahwa Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel yaitu 0,0147 < 0,1543,
sedangkan kelompok kontrol untuk skor pretest menunjukan bahwa Lhitung 0,0562
< 0,1543, jadi kesimpulan dari distribusi ini yaitu menyatakan normal karena taraf
signifikasi untuk populasi normal yaitu α = 0,05, penyebaran data dapat dilihat
pada lampiran9

2. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, langkah
selasnjutnya mencari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas
didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikan α = 0,05 untuk baris
atas dan baris bawah untuk taraf signifikan α = 0,01. Pada sampel ini dinyatakan
homogen apabila Lhitung < Ltabel. Hasil ujian homogenitas kedua kelompok sampel
penelitian dapat dilihat dari tabel 4.12
Tabel 4.12
Perhitungan Uji Homogenitas Varians Pretest
Kelompok N Db SD
Eksperimen 33 32 14,5
Kontrol 33 32 14,2

9
Lampiran 21 dan 22
61

,
F= = = 1,02
,
Perbandingan antara Ftabel pada db pembilang= 32 dan db penyebut = 32.
Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhitinglebih kecil dari Ftabel
maka Hoditerima. Jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians sama
atau homogen. Kemudian untuk perhitungan uji homogenitas varians posttest bisa
dilihat pada tabel 4.13. Penyebaran data dapat dilihat pada lampiran10
Tabel 4.13
Perhitungan Uji Homogenitas Varians Posttest
Kelompok N Db SD
Eksperimen 33 32 13,9
Kontrol 33 32 13,7

,
F= = = 1,01
,
Perbandingan antara Ftabel pada db pembilang= 32 dan db penyebut =
32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting, < (lebih
kecil) dari Ftabelmaka Hoditerima. Jadi kedua distribusi populasi adalah
mempunyai varians sama atau homogen.11

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada
hasil pretest danposttest siswa dari kelompok eksperimen dan kontrol. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji-t karena berdasarkan hasil perhitungan
secara statistik data pretest dan posttest berdistribusi normal dan homogen.
Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel
3.2 Penyebaran data dapat dilihat pada lampiran.12

10
Lampiran 23
11
Lampiran 24
12
Lampiran 25 dan 26
62

Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest
Nilai DK T hitung T tabel Kesimpulan
data
Pretest 64 0,29 1,69 Ho diterima/ Ha
ditolak
Posttest 64 5,39 1,69 Ho diterima/ Ha
ditolak

Hasil perhitungan hipotetst diperoleh “t” hitung sebesar 0,29 untuk nilai
pretest dengan “t” tabel sebesar 1,69 pada taraf signifikansi 0,05 dan DK =
(N1+N2-2), maka DK (33+33-2) = 64. Dikarenakan “t” hitung lebih kecil
dari “t” tabel maka Ho diterima. Diterimanya Ho menunjukan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.
Data pada hasil perhitungan posttest diperoleh “t” hitung sebesar 5,39
dan “t” tabel sebesar 1,69 pada taraf signifikan 0,05 dan DK (N1+N2-2),
maka DK= (33+33-2) = 64. Dikarenakan “t” hitung lebih besar dari “t” tabel
dengan demikian hipotesis menolak Ho. Ditolaknya Ho berarti menunjukan
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa
Ho ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternative Hi yang menyatakan hasil
belajar fiqih siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih
tinggi daripada siswa yang diajarkan menggunakan metode ceramah pada taraf
signifikan 5%.
63

Artinya, sebelum
diterapkanmetode
pembelajaran demonstrasi
kegiatan belajar mengajar
masih terfokus oleh
guru,siswa yang kurang
aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran. Akan
tetapi
setelah diterapkan metode
demonstrasi untuk kelas
eksperimen proses
pembelajaran lebih aktif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih
semangat dengan adanya metode demonstrasi ini tumbuhnya semangat belajar dan
perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan.
Pertemuan dikelas eksperimen untuk praktek solatjama’ dan qasar jama,
qasar di kelas eksperimen
Siswa dalam khusuanmenjalani
solat jama’qasar dan qasar. Hal
ini terbukti diadakannya praktek
solat jama’qasar dan jama,qasar.
Sebelum siswa menerapkan guru
terlebih dahulu mengevaluasikan
mereka denganmengkait-kaitkan
peristiwa dikehidupan sehari-
hari. Guru mengevaluasikannya.
sebelum mereka memulai
praktek, guru memberikan
petunjuk solat apa yang akan mereka laksanakan. Misalnya guru memberikan
contoh dengan pertanyaan lisan dan siswa mendengerkan pertanyaan yang
64

diberikan oleh guru, seperti “Kalian melakukan solat jama’ karena sedang dalam
perjalanan, kalian menggabungkan salat zuhur dengan ashar pada waktu ashar.
Salat yang kalian lakukan itu salat?. Lalu siswa menjawab dengan cepet dan suara
lantang “salat jama takhir”. Pada saat itu juga siswa melakukan solat jama’takhir
didepan teman-temannya. Begitupun seterusnya dihari berikutnya.
Pertemuan dikelas kontrol guru tidak menerapkan metode demonstrasi,
akan tetapi siswa kontrol
pun diberi perlakukan hal
yang sama untuk
mempraktekan solat
tersebut, tujuannya adalah
agar siswa dapat
menerapkan dikehidupan
sehari-hari, jadi tidak
kelompok eksperimen saja
yang bisa menerapkan
solat itu, akan tetapi
kelompok kontrol pun
bisa. Walaupun secara garis besar kelompok kontrol tidak diberi arahan terlebih
dahulu oleh guru. Disinilah akan terdapat perbedaan antara siswa yang diberi
perlakukan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberi
perlakukan. Solatnya pun akan terlihat ketika mereka mulai takbiratul ihram
hingga selesai.
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberikan perlakukan menggunakan
metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberikan perlakukan terlebih
dahulu pada mata pelajaran jama’, qasar dan jama’qasar.

E. Data Hasil Observasi Nilai Praktek Siswa


Observasi dilakukan ketika saat penelitian proses belajar mengajar sebagai
pengamatan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat kemampuan siswa
65

terhadap praktek ibadah salat jama’, qasar dan jama’qasar dengan menggunakan
metode demonstrasi dan tidak menggunakan metode demonstrasi
Pertemuan pertama pengamatan praktek ibadah salat dikelas eksperimen
dengan materi jama dan tahap prakteknya guru membuat kelompok yang terdiri
dari lima orang satu kelompok, mengapa demikian? Karena, jika praktek ibadah
dilakukan dengan sendiri-sendiri khawatir memakan waktu yang banyak, jadi atas
pertimbangan peneliti dengan guru pamong sebagai observer praktek salat pun
dilakukan secara berkelompok. Perolehan hasil pertemuan pertama dilihat pada
tabel 4.15 dibawah ini, dan penyebaran data dapat dilihat pada lampiran.13
Tabel 4.15
Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Ekperimen
Kelompok Total skor Persentase Keterangan
1 Jama’taqdim 33 82% Sangat Baik
2 Jama’ takhir 32 80% Sangat Baik
3 Qasar 29 72,5% Baik
4 Qasar 33 82% Sangat baik
5 Jama qasar 34 85% Sangat baik
6 Jama qasar 30 75% Baik
Rata-rata 32 80 Sangat Baik

Tabel 4.16
Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Kontrol
Kelompok Total skor Persentase Keterangan
1 Jama’taqdim 27 67,5% Cukup
2 Jama’ takhir 28 70% Baik
3 Qasar 28 70% Baik
4 Qasar 29 72,5% Baik
5 Jama’qasar 26 65% Cukup
6 Jama’takhir 28 70% Baik

13
Lampiran 27
66

Rata-rata 27 69% Cukup

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dibimbing guru
dengan metode demonstrasi mendapatkan perolehan rata-rata 32 dan persentase
80% hal itu menyatakan sangat baik atau berhasil, sedangkan kelas kontrol
mendapatkan perolehan rata-rata 27 dan persentasenya 69% dengan kriteria
cukup, hal ini menyatakan kelas yang dibimbing oleh guru menggunakan metode
demonstrasi sangat berpengaruh dengan adanya penggunaan metode deomstrasi
sedangkan kelas yang tidak dibimbing namun untuk kriteria 69% memperoleh
hasil yaitu cukup dalam arti kelas yang tidak sama sekali guru menerapkan
demonstrasi dinyatakan tidak berhasil hal ini tidak senada dengan hasil patokan
ketercapaiannya tingkat keberhasilan, jadi jelas terdapat perbedaan antara siswa
yang dibimbing menggunakan metode demonstrasi dengan sisiwa yang tidak
dibimbing menggunakan demonstrasi dan untuk mengukur keberhasilan siswa
telah mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal dan untuk perolehan nilai 70%
dengan kriteria baik dijadikan sebagai patokan ketercapaian.
Pada pertemuan pertama, guru tidak membentuk kelompok, akan tetapi guru
mempersilahkan kepada siswa siapa saja yang akan mempraktekkan duluan, dan
selanjutkan guru membentuknya dengan cara memanggil siswa lewat absen untuk
yang maju dan mulai mempraktekkan. Kemudian guru pun menjelaskan
mekanisme sistem penilaian untuk praktek ibadah salat jama’qasar. Berikut ini
adalah langkah-langkah observasi yang dilakukan oleh peneliti.
1. Siswa diberikan arahan dalam melakukan praktek.
2. Peneliti memberikan ketegasan untuk tidak melihat buku kembali ketika
melafadzkan niat salat dan selalu tertib.
3. Peneliti memberitahukan apa saja yang dinilai selama proses praktek
berlangsung.
4. Setelah proses pembelajaran berlangsung peneliti meminta buat teman-teman
yang lain untuk selalu bersiap-siap.
Pada saat melakukan treatment, peneliti menilai siswa dalam praktek ibadah
salat jama’, qasar. Para siswa sangat senang melakukan praktek ibadah salat,
67

ketika guru mempersilahkan siswa untuk maju dan mempraktekkan siswa pun
sangat antusias mengangkat tangannya. Ada beberapa siswa yang memang sulit
menghafal niat salat jama’qasar, namun guru pun harus selalu siap untuk
membantu siswa yang mendapatkan kesulitan. Disisi lain ada siswa yang kritis
cermat siswa itu selalu bertanya dan mampu mengkaitkan materi dengan
kehidupan nyata.
Demikianlah observasi atau proses praktek ibadah salat jama’qasar dengan
melakukan metode demonstrasi. Di hari berikutnya siswa-siswa pun mulai terlihat
hasil prakteknya meningkat, dan setelah proses observasi pengamatan praktek
ibadah selesai, guru pun memberikan posttest kepada siswa untuk mengukur
sejauh mana pemahaman terhadap materi jama’qasar.
Hal yang sama dilakukan di kelas kontrol, hanya saja guru tidak menerapkan
metode demonstrasi, melainkan siswa harus siap untuk mempraktikan salat.
Tujuannya kelas kontrol tetap mempraktikan salat jama’qasar agar siswa tidak
yang mendapatkan perlakukan saja yang bisa melakukan ibadah salat tersebut,
akan tetapi untuk kemaslahatan bersama dan untuk mengukur perbandingan siswa
yang menggunakan metode demonstrasi dengan tidak menggunakan metode
demonstrasi, kemudian hasil itu pun terlihat dari nilai rata-rata dan persentasenya
tercapai atau tidaknya. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran.

F. Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Selama proses pembelajaran didalam kelas telah dilakukannya aktivitas siswa
oleh guru pada mata pelajaran jama’, qasar dan jama’qasar dengan observer.
Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran mengacu pada lembar observasi
dalam bentuk Skala Likert yaitu dengan bentuk persentase nilai rata-rata dengan
nilai maksimal 100% yang berkategori baik sekali. Hasil pengamatan dari tiga
pertemuan oleh observer diambil dari peroleh nilai rata-rata. Adapun persentase
hasil penilaian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu digambarkan pada
tabel berikut:
68

Tabel 4.17 Data Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

No Tahap Pertemuan Aktivitas Siswa

Eksperimen Kontrol

1. Pertemuan 1 jama taqdim 82 71


dan takhir
2. Pertemuan 2 Qasar 85 75

3. Pertemuan 3 jama’qasar 89 78

Rata-rata 7,76 6,79

Kategori Baik Cukup

Berdasarkan tabel diatas hasil ketercapaian persentase aktivitas siswa dapat


dilihat dari kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran didalam
kelas. Dari hasil observasi tersebut rata-rata yang diperoleh untuk kelas
eksperimen mendapatkan kategori baik sebesar 7,76 dan kelas kontrol
mendapatkan katerigori cukup sebesar 6,79. Dengan ini menyatakan bahwa kelas
eksperimen jauh lebih antusias, aktif serta memiliki rasa ingin tahu yang cukup
tinggi dibanding kelas kontrol yang memiliki segi nilai yang cukup. Observasi ini
digunakan untuk melihat aktivitas kegiatan siswa didalam kelas selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui adanya
kesesuaian antara perencanan dan pelaksanaan tindakan. Obsevasi dilakukan oleh
peneliti yaitu observernya pamong guru mata pelajaran tersebut sebagai observer
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Observasi dilakukan pada saat guru memberikan tindakan atau selama
proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi, pengamatan
akan dilihat oleh observer yang akan mengamati dan mencatat aktivitas siswa
memuat indikator-indikator yang mencerminkan aktivitas dalam
69

pembelajaranfiqih dengan metode demonstrasi. Adapun hasil pengamatan


aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran14

G. Hasil Observasi Aktivitas Guru


Aktivitas guru dan siswa itu saling mengaitkan satu sama lain, sama halnya
dengan aktivitas murid bukan hanya murid saja mendapatkan penilaian selama
proses pembelajaran, guru pun ada tahap penilaiannya dan selama proses
pembelajaran didalam kelas telah dilakukannya aktivitas guru kepada siswa dari
mulai kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup yang diniai
dengan observer. Penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran mengacu pada
lembar observasi juga sama hal dengan aktivitas siswa, penilaian ini
menggunakan dalam bentuk Skala Likert yaitu dengan bentuk persentase nilai
rata-rata dengan nilai maksimal 100% yang berkategori baik sekali. Hasil
pengamatan dari tiga pertemuan oleh observer diambil dari peroleh nilai rata-rata.
Adapun persentase hasil penilaian lembar pengamatan aktivitas guru dalam proses
pembelajaran yaitu digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian Aktivitas Guru di Kelas Eksperimen dan
Kontrol

No Tahap Pertemuan Aktivitas Guru

Eksperimen Kontrol

1. Pertemuan 1 jama taqdim 72 77


dan takhir
2. Pertemuan 2 Qasar 82 78

3. Pertemuan 3 jama’qasar 86 81

Rata-rata 7,27 7,16

Kategori Baik Baik

14
Lampiran 28
70

Berdasarkan tabel diatas hasil persentase ketercapaian hasil penilaian


aktivitas guru dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran didalam kelas. Dari hasil observasi tersebut rata-rata yang diperoleh
untuk kelas eksperimen mendapatkan kategori baik sebesar 7,27 dan kelas
kontrol mendapatkan katerigori baik sebesar 7,16. Dengan ini menyatakan bahwa
guru seimbang memberikan mengarahkan pembelajaran dikelas kontrol dan
ekperimen tanpa adanya pilih kasih satu sama lainnya. Aktivitas guru
menyesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Apa yang dilakukan
guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP) dengan konsep
yang telah dibuat sebelumnya dari mulai membuka pelajaran hingga menutup
pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk melihat interaksi guru dan peserta
didik dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama dalam mengelola
kelas kecakapan dan interaksi antara guru dan murid. Adapun hasil pengamatan
aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran15

H. Pembahasan

Pembahasan data yang disajikan berikut ini, mengacu pada permasalahan yang
telah dirumuskan pada BAB I. Masalah tersebut mempertanyakan.
1. Bagaimana pengaruh penggunaan metode demostrasi terhadap hasil belajar ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
demonstrasi dengan metode ceramah?
3. Bagaimana perbedaan hasil praktek siswa yang menggunakan metode
demonstrasi dengan yang tidak menggunakan metode demonstrasi?
Menjawab dari perumusan masalah yang ada, dari hasil penelitian
menunjukan bahwa pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
demonstrasi yang diterapkan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan. Hal itu terbukti dari deskripsi
data pretest, ketika belum diterapkannya. Metode demonstrasi di kelas
eksperimen mendapatkan hasil mean kelas X = 47,2 dan kelas kontrol X = 48,3.
Namun setelah diberikan perlakuan X Posttest kelas eksperimen mencapai X =

15
Lampiran 29
71

75,3 dan kelas kontrol X = 70,5 Sedangkan hasil analisis data dengan
menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai thitung = 5, 39 dan ttabel 0,05 = 1,69.
Sehingga thitung ( 5,39 >1,69).
Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
melibatkan siswa lebih aktif, mampu mempraktekan ibadah salat jama’ qasar,
mampu mengutarakan pendapatnya dan dapat menimbulkan jiwa kepimpinan dan
tanggung jawab yang tinggi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor
hasil praktek siswa yang menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang
tidak menggunakan metode demonstrasi. Hal ini menunjukan pengaruh yang
signifikan pelaksanaan metode demonstrasu di kelas eskperimen mendapatkan
nilai rata-rata 30 persentase 76% dan kelas kontrol mendapatkan 26 persentase
65%.
Artinya, pada kemampuan awal, ketika saat melakukan eksperimen dan
kelompok kontrol masih diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode
ceramah kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih rendah dari
kelompok kontrol. Akan tetapi, setelah kelompok eksperimen diajarkan dengan
menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah.
Sebelum diterapkannya metode pembelajaran dengan metode demonstrasi
kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, setelah diterapkannya metode demonstrasi
untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif, lebih berani
dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti
dengan beberapa faktor, diantaranya adalah siswa lebih semangat dengan metode
demonstrasi, berani, menjadi jiwa pemimpin dan semangat dan mengurahi rasa
bosen.
Pada penilaian praktek siswa antusias sekali untuk maju dan mempraktekan
lebih awal, terciptanya semangat untuk belajar, belajar pun tidak merasakan
bosen, sebagian besar siswa-siswi lebih cepat hafal untuk niat salat jama’qasar
72

tersebut, walaupun tidak semua ada beberapa siswa yang sulit untuk melafadzkan
niat. Akan tetapi, guru harus siap siaga untuk membantunya.
Sebagaimana hasil yang terdapat pada tabel 3.3 diatas, maka dijelaskan
bahwa Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan pembelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode ceramah pada konsep jama’, qasar dan jama’qasar.

I. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, dikarekan penelitian ini
mempunyai keterbatasaan diantaranya:

1. Waktu yang diberikan kepada peneliti sehingga dalam menerapkan


metode masih kurang optimal.
2. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, karena penulis tidak menggunakan alat
perekam atau lainnya sebagainya untuk mengabadikan proses belajar
tersebut.
3. Hasil penelitian ini belum dapat mewakili dengan baik, karena penelitian
ini ditunjukan pada mata pelajaran fiqih pada konsep jama’, qasar dan
jama’qasar, sehingga belum dapat diketahui hasilnya pada pokok bahasan
fiqih yang lainnya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari serangkaian penelitian yang dilakukan maka penulis dapat mengetahui
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada hasil pembahasan diperoleh terdapat pengaruh antara siswa yang
menggunakan metode demonstrasi dengan metode ceramah yang
memperoleh hasil data pretest dan posttest
2. Pada hasil nilai praktek siswa yang diarahan guru menggunakan metode
demonstrasi dengan siswa yang tidak diberikan arahan oleh guru, hasil nilai
rata-rata 30 dan hasil persentase 76% untuk kelas eksperimen sedangan
untuk kelas kontrol 26 mendapatkan persentase 65% hasil tersebut terdapat
perbedaan nilai praktek siswa eksperimen dan siswa kontrol.
3. Pada hasil perhitunga nilai “t” diperoleh = thitung = 5,39 dan ttabel = 1,69 atau
dengan kata lain thitung > ttabel , maka hipotesis yang menyatakan terdapat
perbedaan rata-rata skor hasil belajar Fiqih antara kelompok yang
menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak menggunakan
metode demonstrasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasi penelitian ini menyatakan bahwa siswa yang
diajarkan menggunakan metode demonstrasi memiliki hasil yang lebih tinggi
dibandingkan siswa yang tidak diajarkan menggunakan metode demonstrasi.
Dengan demikian diharapkan agar para guru lebih memperhatikan kembali dalam
menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran.
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan mengajar adalah hal yang utama yang
harus dipilih oleh guru dalam proses belajar mengajar. Belajar bukan menjadi
suatu paksaan melainkan menjadikan suasana belajar yang benar-benar mereka

73
74

sukai. Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang diarahkan
menggunakan media melibatkan secara langsung siswa itu aktif, menarik, kreatif
dan inovatif, sesuai dengan temuan penelitian hasil belajar jama’qasar dengan cara
mempraktekan solat siswa pun sangat antusias sekali untuk melakukan praktek
solat didepan kelas, rasa ingin tahu mereka sangat tinggi ketika guru menjelaskan
jama’qasar dan ketika guru mulai mempraktekkannya. Hal ini menunjukkan
bahwa menggunakan metode demonstrasi dapat memberi pengaruh yang baik,
pemusatan siswa pun benar-benar fokus kepada guru.
Metode demonstrasi ini tidak hanya digunakan untuk praktek solat saja, akan
tetapi pembahasan yang berkenaan dengan praktek itu akan jauh lebih baik
apabila guru menggunakan metode demonstrasi. Jadi, tidak satu pun metode yang
cocok untuk semua karakter siswa. Untuk itu guru harus membuat perencanaan
mengajar yang matang, metode pembelajaran yang tepat, untuk dapat menjawab
tantangan ini. tidak akan mencapai baik dan tidak sampai kepada tujuan
pembelajaran jika mengajar tanpa persiapan.

C. Saran
Berdasrakan kesimpulan yang telah diperoleh, saran-saran dalam penelitian
ini adalah:
1. Diharapkan pada para guru lebih mengembangkan metode pembelajara
pada proses belajara mengajar dan guru dapat memilih metode mengajar
yang tepat, agar dapat memicu semangat belajar siswa, lebih
menyenangkan, siswa tidak merasakan kejenuhan dalam proses belajar.
2. Diharapkan pada guru bidang studi fiqih agar lebih memperhatikan metode
yang sesuai dengan materi dan dapat menerapkan latihan praktek ibadah
didalam kelas jika meterinya itu praktek ibadah solat, tayamum, jenazah
dan lain sebagainya.
3. Berikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan
bertanya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Ilmu Pendidikan, Jakara: PT. Rineka Cipta, 2003

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,


2009.

Al-Juzairi, Abdurrahman, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah Jilid 3, Cairo:


Mathba’ah Al-Istiqomah, 1996.

Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Mizan Publishing, 2009.

Dzajuli, A. Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam,


Jakarta kencana, 2010.

Daradjat, Zakiah. Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi


Aksra, 2008.

Fajar, Malik. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, 2006.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan , Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,


2006.

Isjoni, pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia dan Malaysia, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2007

Kader, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata, 2010.

Lukman, Aceng. Peranan Pendidikan Pra-Sekolah Terhadap Prestasi Belajar


Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Islam, Vol IX No. Januari-
Juni 2006.

Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka cipta, 2010.

Munadi, Yudi. Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008

Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:


Kencana, 2009.

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006.

Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002

75
76

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,


Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta: Kencana, 2010.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers,


2010.

Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001), h. 238-239

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2008.

Sudiyono, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang:


UIN Malang, 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan


R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja


Rosda Karya, 2007

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT


Remaja Rosdakarya, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001

Syamsu. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, Makasar, CV berkah utami,


2009.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Raja Grafindo


Persada, 2011.

Umi Machmudah, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang:


UIN PRESS, 2008.

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: GP Press,


2009.
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : I ( Pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’qasar, qasar dan
jama’qasar
Indikator : 1. Mengetahui pengertian salat jama’, qashar,
jama’qasar.
2. Menjelaskan pengaertian jama’.
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’.
4. Menguraikan syarat-syarat salat jama’.
5. Membacakan lafadz niat salat jama’.
6. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’
7. Mendemonstrasikan salat jama’.

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mengetahui pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar.
 Siswa mampu menjelaskan pengertian jama’.
 Siswa mampu menyebutkan macam-macam salat jama’..
 Siswa mampu menguraikan syarat-syarat salat jama’.
 Siswa mampu melafadzkan niat salat jama’.
 Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara salat jama’.
 Siswa mampu membacakan serta mendemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
 Pengertian salat jama’
 Macam-macam salat jama’.
 syarat-syarat salat jama’.
 Lafadz-lafadz niat salat jama’ taqdim dan jama takhir dan tata-tata cara salat jama’.
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah  Tertib
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa mendengarkan  Rasa hormat dan
mengenai materi yang akan penjelasan yang perhatian (resfect)
diajarkan disampaikan oleh guru  Rasa ingin tahu
 Guru melakukan mengenai materi hari ini (curiosity)
brainstorming kepada siswa  Tertib
mengenai materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan arahan ( ..... menit)
mengenai tujuan yang akan
dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa merespon dan  Respon
siswa sejauh mana siswa menjawab pertanyaan dari
mengetahui materi yang akan guru
diajarkan.
 Guru menjelaskan pengertian  Siswa memperhatikan,  Fokus
salat jama’, macam-macam dan menyimak penjelasan  Tekun
jama’ serta syarat-syarat dari guru dengan fokus.  Rasa ingin tahu
ketika ingin melakukan salat
jama’.  Siswa mengikuti  Serius
 Guru melafadzkan niat solat melafadzkan niat salat ( ..... menit)
jama’. jama’
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat jama’ mengikuti guru  Fokus
dan memilih salah satu siswa melafadzkan niat salat  Komunikatif
untuk membacanya jama’  Berani
tujuannya agar ingin  Siswa yang dipilih guru
mengetahui bisa atau melafadzkan niat salat
tidaknya siswa itu jama’ dengan baik dan
melafdazkan niat salat jama’. benar
 Guru pun mempersiapkan  Siswa fokus dan  Respect
langkah awal untuk menyimak arahan yang  Fokus
mendemonstrasikan dan diberikan oleh guru dan
mengarahkan siswa untuk mempersiapkan alat tulis
mencatat hal-hal yang untuk mencatat hal-hal
dianggap penting. yang penting.
 Guru mulai memberikan  Siswa pun merespon dan  Respon
pertanyaan-pertanyaan yang menjawab pertanyaan-  Rasa ingin tahu
merangsang siswa untuk pertanyaan yang
tertarik memerhatikan diberikan oleh guru.
demonstrasi setelah itu guru  Siswa memperhatikan  Memperhatikan dan
pun mulai guru yang sedang menyimak
mendemonstrasikan salat mendemonstrasikan dan  Serius
jama’ taqdim dan takhir serius.
 Kemudian setelah guru  Siswa mulai bersiap-siao  Tanggung jawab
mendemonstrasikan, guru dan mengulas kembali  Saling menghargai
pun memberikan waktu melafadzkan niat-niat  Displin
kepada siswa 5-7 menit untuk salat jama dan siswa
 Percaya diri
berlatih apa-apa yang telah yang dipilih maju
 Tertib
didemonstarsikan oleh guru, kedepan kemudian
kemudian guru pu memilih mempraktekkannya
beberapa siswa untuk praktek dengan baik, percaya diri
(..... menit)
salat jama’taqdim dan takhir dan tertib
didepan teman-teman

3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mempersilahkan siswa  Siswa bertanya  Rasa ingin tahu
untuk bertanya tentang mengenai materi yang (curiosity)
materi yang belum diketahui belum dipahami  Keberanian (courage)
dan difahami oleh siswa

 Guru menjawab dan memberi  Siswa menyimak  Menyimak


penguatan dari apa yang jawaban dan penguatan  Tanggung jawab
belum dipahami siswa yang disampaikan guru (responsibility)
 Komunikatif
 Guru memberi tindak lanjut  Siswa pun merespon  Merespon
dengan memberikan kembali dan menjawab  Percaya diri
pertanyaan-pertanyaan pertanyaan yang
mengenai pelajaran yang diberikan oleh guru
telah diajarkan tujuannya
agar siswa benar-benar
paham tentang jama taqdim
dan takhir
 Kemudian guru pun  Siswa menyimak  Menyimak
menyimpulkan pelajaran hari kesimpulan pelajaran  Disiplin
ini. hari ini (..... menit)

c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

 Guru menutup pelajaran  Siswa berdo’a dan


dengan membaca hamdallah mengucapkan salam  Religious
dan mengucapkan salam  Rasa hormat
(...... menit)

4. Sumber
 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Media atau alat (Sejadah atau karpet)
6. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
7. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Penilaian Instrumen
1. Mengetahui pengertian Tes Tertulis Essai Salat jama’
salat jama’, qashar, menurut bahasa
jama’qasar. artinya?
2. Menjelaskan pengertian
jama’? Salat jama’
Tes Tertulis Essai menurut istilah
3. Menyebutkan macam- yaitu?
macam salat jama’
Tes tertulis Essai Sebutkan dua
4. Menguraikan syarat- macam salat jama?
syarat salat jama’.
Essai Jelaskan syarat-
Tes Tertulis
5. Melafadzkan niat salat syarat
jama’. diperbolehkannya
menjama’
Tes tertulis Essai
6. Mendemonstrasikan Tuliskanlah niat
salat jama’ salat jama takhir
dan taqdim beserta
artinya?
Tes praktek Praktek Mempraktekkan
salat jam’.

Jakarta, November 2013

Mengetahui Peneliti
Guru Mapel Fiqih/Observer

Haris S.Pd. I Irma Listianti


Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : II (Kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan jama’qasar
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar dan
jama’qasar
1.2 Mempraktikan salat jama’, qasar dan jama’qasar..
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat diqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat qasar.
4. Melafadzkan niat salat qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat qasar
6. Mempraktikan salat qasar

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian qasar.
 Siswa dapat memyebutkan salat yang dapat diqasar
 Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat qasar
 Siswa dapat melafadzkan niat salat qasar
 Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat qasar
 Siswa dapat mempraktikan salat qasar.
2. Materi Pembelajaran
 Salat qasar
 Salat yang dapat diqasar
 Syarat-syarat salat qasar dan nit salat qasar serta tata-tata cara salat qasar
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa mendengarkan  Rasa hormat dan
mengenai materi yang akan penjelasan dan informasi perhatian (resfect)
diajarkan yang disampaikan oleh  Rasa ingin tahu
 Guru melakukan guru (curiosity)
brainstorming kepada siswa
mengenai materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan informasi ( ....... menit)
mengenai Tujuan yang akan
dicapai

b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa merespon  perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa menjawab pertanyaan  respon
mengetahui materi yang akan dari guru
diajarkan.
 Guru menjelaskan kembali  Siswa memperhatikan,
pengertian salat qasa, dan menyimak  Fokus
menyebutkan salat yang penjelasan dari guru  Tekun
dapat diqasar, syarat-syarat dengan fokus.  Rasa ingin tahu
salat qasar.
 Guru melafadzkan niat salat  Siswa mengikuti  Serius
qasar, tata-tata cara salat melafadzkan niat salat
qasar qasaq ( .... menit)

2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat qasar mengikuti guru  Fokus
dan memilih salah satu siswa melafadzkan niat salat  Komunikatif
untuk membacanya qasar  Berani
tujuannya agar ingin  Siswa yang dipilih guru
mengetahui bisa atau melafadzkan niat salat
tidaknya siswa itu qasar’ dengan baik dan
melafdazkan niat salat qasar benar
 Guru pun mempersiapkan  Siswa fokus dan  Respect
langkah awal untuk menyimak arahan yang  Fokus
mendemonstrasikan dan diberikan oleh guru dan
mengarahkan siswa untuk mempersiapkan alat tulis
mencatat hal-hal yang untuk mencatat hal-hal
dianggap penting. yang penting.
 Guru mulai memberikan  Siswa pun merespon dan  Respon
pertanyaan-pertanyaan yang menjawab pertanyaan-  Rasa ingin tahu
merangsang siswa untuk pertanyaan yang
tertarik memerhatikan diberikan oleh guru.
demonstrasi setelah itu guru  Siswa memperhatikan  Memperhatikan dan
pun mulai guru yang sedang menyimak
mendemonstrasikan mendemonstrasikan dan  Serius
 Kemudian setelah guru serius.
mendemonstrasikan, guru  Siswa mulai bersiap-siao  Tanggung jawab
pun memberikan waktu dan mengulas kembali  Saling menghargai
kepada siswa 5-7 menit untuk melafadzkan niat-niat  Displin
berlatih apa-apa yang telah salat jama dan siswa  Percaya diri
didemonstarsikan oleh guru, yang dipilih maju  Tertib
kemudian guru pu memilih kedepan kemudian
beberapa siswa untuk praktek mempraktekkannya
salat qasar didepan teman- dengan baik, percaya diri
( ...... menit)
teman dan tertib

3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mempersilahkan siswa  Siswa bertanya  Rasa ingin tahu
untuk bertanya tentang mengenai materi yang (curiosity)
materi yang belum diketahui belum dipahami  Keberanian (courage)
dan difahami oleh siswa

 Guru menjawab dan memberi  Siswa menyimak  Menyimak


penguatan dari apa yang jawaban dan penguatan  Tanggung jawab
belum dipahami siswa yang disampaikan guru (responsibility)
 Komunikatif
 Guru memberi tindak lanjut  Siswa pun merespon  Merespon
dengan memberikan kembali dan menjawab  Percaya diri
pertanyaan-pertanyaan pertanyaan yang
mengenai pelajaran yang diberikan oleh guru
telah diajarkan tujuannya
agar siswa benar-benar
paham tentang jama taqdim
dan takhir
 Kemudian guru pun  Siswa menyimak  Menyimak
menyimpulkan pelajaran hari kesimpulan pelajaran  Disiplin
ini. hari ini ( ....... menit)

c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

 Guru menutup pelajaran  Siswa berdo’a dan  Religious


dengan membaca hamdallah mengucapkan salam  Rasa hormat
dan mengucapkan salam (..... menit)

4. Sumber / Media / Alat


 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.

5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

6. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Penilaian Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Instrumen
1. Menjelaskan pengertian qasar. Tes Tertulis Essai Salat qasar menurut
bahasa dan istilah
artinya?
2. Menyebutkan salat yang dapat
diqasar. Tes tertulis Essai Sebutkan salat apasaja
yang dapat diqasar?

Kenapa solat subuh


3. Menguraikan syarat-syarat salat dan magrib tidak
qasar. dapat di qasar?
4. Melafadzkan niat salat qasar. Tes tertulis Essai Sebutkan syarat-
syarat salat qasar?
5. Mendemonstrasikan salat qasar
Essai Tuliskan niat salat
Tes tertulis qasar beserta artinya?

Praktek Praktek salat qasar


Tes praktek didepan teman-teman.

Jakarta, November 2013

Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti

Haris S.Pd.I Irma Listianti


Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : III (ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’, qasar dan jama’qasar
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian jama’qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar
4. Melafadzkan niat salat jama’qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
6. Mendemonstrasikan salat jama’qasar

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengetahui pengertian jama’qasar.
 Siswa dapat menyebutkan macam-macam salat jama’qasar.
 Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat salat jama’qasar.
 Siswa dapat menyebutkan lafadz niat salat jama’qasar.
 Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
 Siswa dapat membacakan serta memndemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
 Pengertian salat jama’qasar
 Salat yang dapat dijama’qasar dan syarat-syarat salat jama’qasar
 Lafadz-lafadz niat salat jama’qasar
 Tata-tata cara salat jama’qasar
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa menyimak  Rasa hormat dan
mengenai materi yang akan penjelasan yang perhatian (resfect)
diajarkan disampaikan oleh guru  Rasa ingin tahu
 Guru melakukan mengenai mmateri yang (curiosity)
brainstorming kepada siswa akan diajarkan hari ini  Tertib
mengenai materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan informasi
mengenai Tujuan yang akan ( ....... menit)
dicapai

b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa menjawab  perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan
diajarkan.
 Guru menjelaskan pengertian  Siswa memperhatikan,  Fokus
jama’qasar, menyebutkan dan menyimak  Tekun
salat jama’qasar, penjelasan dari guru  Rasa ingin tahu
 Guru melafadzkan niat salat dengan fokus.  Serius
jama’qasar, tata-tata cara salt ( ..... menit)

2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat qasar mengikuti guru  Fokus
dan memilih salah satu siswa melafadzkan niat salat  Komunikatif
untuk membacanya jama’qasar  Berani
tujuannya agar ingin  Siswa yang dipilih guru
mengetahui bisa atau melafadzkan niat salat
tidaknya siswa itu jama’qasar’ dengan baik
melafadzkan niat salat dan benar
 Guru pun mempersiapkan  Siswa fokus dan  Respect
langkah awal untuk menyimak arahan yang  Fokus
mendemonstrasikan dan diberikan oleh guru dan
mengarahkan siswa untuk mempersiapkan alat tulis
mencatat hal-hal yang untuk mencatat hal-hal
dianggap penting. yang penting.
 Guru mulai memberikan  Siswa pun merespon dan  Respon
pertanyaan-pertanyaan yang menjawab pertanyaan-  Rasa ingin tahu
merangsang siswa untuk pertanyaan yang
tertarik memerhatikan diberikan oleh guru.
demonstrasi setelah itu guru  Siswa memperhatikan  Memperhatikan dan
pun mulai guru yang sedang menyimak
mendemonstrasikan mendemonstrasikan dan  Serius
 Kemudian setelah guru serius.
mendemonstrasikan, guru  Siswa mulai bersiap-siap  Tanggung jawab
pun memberikan waktu dan mengulas kembali  Saling menghargai
kepada siswa 5-7 menit untuk melafadzkan niat-niat  Displin
berlatih apa-apa yang telah salat jama dan siswa  Percaya diri
didemonstarsikan oleh guru, yang dipilih maju  Tertib
kemudian guru pu memilih kedepan kemudian
beberapa siswa untuk praktek mempraktekkannya
salat qasar didepan teman- dengan baik, percaya diri
( .... menit)
teman dan tertib

3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mempersilahkan siswa  Siswa bertanya  Rasa ingin tahu
untuk bertanya tentang mengenai materi yang (curiosity)
materi yang belum diketahui belum dipahami  Keberanian (courage)
dan difahami oleh siswa

 Guru menjawab dan memberi  Siswa menyimak  Menyimak


penguatan dari apa yang jawaban dan penguatan  Tanggung jawab
belum dipahami siswa yang disampaikan guru (responsibility)
 Komunikatif
 Guru memberi tindak lanjut  Siswa pun merespon  Merespon
dengan memberikan kembali dan menjawab  Percaya diri
pertanyaan-pertanyaan pertanyaan yang
mengenai pelajaran yang diberikan oleh guru
telah diajarkan tujuannya
agar siswa benar-benar
paham tentang jama taqdim
dan takhir
 Kemudian guru pun  Siswa menyimak  Menyimak
menyimpulkan pelajaran hari kesimpulan pelajaran  Disiplin
ini. hari ini

c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru menutup pelajaran dengan Siswa berdo’a dan Religious
membaca hamdallah dan mengucapkan salam Rasa hormat
mengucapkan salam

4. Sumber
 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.

5. Media atau alat (Sejadah atau karpet)

6. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
7. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Penilaian Instrumen
1. Menjelaskan pengertian salat Tes Tertulis Essai Jelaskan yang apa
jama’qasar. yang dimaksud
dengan salat
jama’qasar?

Salat apa saja yang


2. Menyebutkan salat apa saja Tes Tertulis Essai bisa di jama’qasar,
yang dapat dijama’qasar sebutkan!

3. Menguraikan syarat-syarat Tes tertulis Essai Sebutkan syarat


salat jama’ dan qashar. sahnya jama’qasar?

Apa tujuan
diperbolehkannya
melaksanakan saat
dengan cara
menjama’qasar?
Jelaskan!

4. Melafadzkan niat salat Tes Tertulis Essai Tulislah niat salat


jama’qasar jama’qasar beserta
artinya?
Ciputat, November 2013
Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti

Haris S.Pd.I Irma listianti


Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : I ( Pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’qasar, qasar dan
jama’qasar
Indikator : 1. Mengetahui pengertian salat jama’, qashar,
jama’qasar.
2. Menjelaskan pengertian jama’.
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’
4. Menguraikan syarat-syarat salat jama’.
5. Melafadzkan niat salat jama’.
6. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’
7. Mendemonstrasikan salat jama’

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mengetahui pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar.
 Siswa mampu menjelaskan pengertian jama’.
 Siswa mampu menyebutkan macam-macam salat jama’.
 Siswa mampu menguraikan syarat-syarat salat jama’.
 Siswa mampu melafadzkan niat salat jama
 Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara salat jama
 Siswa mampu membacakan serta mendemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
 Pengertian salat jama’.
 Macam-macam salat jama’.
 Syarat-syarat salat jama’
 Lafadz-lafadz niat salat jama’taqdim dan jama takhir dan tata-tata cara salat jama’
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah  Tertib
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa mendengarkan  Perhatian (resfect)
mengenai materi yang akan penjelasan yang  Rasa ingin tahu
diajarkan disampaikan oleh guru (curiosity)
 Guru melakukan mengenai materi yang  Tertib
brainstorming kepada siswa akan diajarkan hari ini
mengenai materi yang akan
diajarkan ( ..... menit)
 Guru memberikan arahan
mengenai tujuan yang akan
dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa merespon dan  Respon
siswa sejauh mana siswa menjawab pertanyaan
mengetahui materi yang akan dari guru
diajarkan.
 Guru menjelaskan pengertian  Siswa memperhatikan,  Fokus
salat jama’ macam-macam dan menyimak  Tekun
jama’ serta syarat-syarat penjelasan dari guru  Rasa ingin tahu
ketika ingin melakukan salat dengan fokus.
jama’.
 Guru melafadzkan niat salat  Siswa mengikuti  Serius
jama’. melafadzkan niat salat ( .... menit)
jama’.
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat jama’ mengikuti guru  Fokus
dan memilih salah satu siswa melafdzkan niat salat  Komunikatif
untuk membacanya jama’.  Berani
tujuannya agar ingin  Siswa yang dipilih guru  Tanggung jawab
mengetahui bisa atau melafdzkan niat salat  Hebat
tidaknya siswa itu jama’ dengan baik dan  Cermat
melafdazkan niat salat jama’. benar  Saling menghargai
 Guru menjelaskan kepada  Siswa mulai bersiap-siap
siswa agar masing-masing dan mengulas kembali
siswa praktek salat jama, melafadzkan niat-niat
kemudian guru pun memilih salat jama’dan siswa
beberapa siswa untuk praktek yang dipilih maju
salat jama taqdim dan takhir kedepan kemudian
didepan teman-teman. mempraktekkannya ( ..... menit)
dengan baik dan tertib

3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru memberi tindak lanjut  Siswa menyimak arahan  Rasa ingin tahu
dan mempersilakan siswa yang diberikan oleh guru (curiosity)
untuk menyimpulan dari apa dan memberi kesimpulan  Keberanian (courage)
yang telah di demonstrasikan dari yang telah
siswa (sebagai feedback) didemonstrasikan.  Rasa hormat dan
 Guru mempersilahkan siswa  Siswa bertanya perhatian (resfect)
untuk bertanya tentang mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui belum dipahami
dan difahami oleh siswa
 Guru menjawab dan memberi  Siswa menyimak  Tanggung jawab
penguatan dari apa yang jawaban dan penguatan (responsibility)
belum dipahami siswa yang disampaikan guru  Komunikatif

 Guru bertanya kepada siswa  Siswa menjawab


tentang materi yang baru saja pertanyaan guru ( ..... menit)
diajarkan.

c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
 Guru memberikan  Siswa menyimpulkan  Percaya diri dan
kesempatan kepada siswa materi yang disampaikan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi
yang telah disampaikan
 Guru melakukan post test  Siswa mempersiapkan  Respect
untuk mengetahui apakah diri untuk menjawab  percaya diri dan
siswa paham atau tidak pertanyaan yang  berani.
tentang materi yang telah diberikan oleh guru
diajarkan
 Guru menutup pelajaran  Siswa berdo’a dan  Religious
dengan membaca hamdallah mengucapkan salam  Rasa hormat
dan mengucapkan salam ( ..... menit)

4. Sumber / Media / Alat


 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Penilaian Instrumen
1. Mengetahui pengertian salat Tes Tertulis Essai Salat jama’
jama’, qashar, jama’qasar. menurut bahasa
artinya?
2. Menjelaskan pengertian Tes Tertulis Essai Salat jama’
jama’. menurut istilah
yaitu?

Tes tertulis
3. Menyebutkan macam- Essai Sebutkan dua
macam salat jama’ macam salat
jama?
4. Menguraikan syarat-syarat Tes Tertulis Essai Jelaskan syarat-
salat jama’. syarat
diperbolehkanny
a menjama’
Tuliskanlah niat
5. Melafadzkan niat salat Tes tertulis Essai salat jama takhir
jama’. dan taqdim
beserta artinya?

Ciputat, November 2013

Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti

Drs. Aris Herdiana Irma listianti


Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : II (Kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 40
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktikkan salat jama’ qasar dan jama’qasar
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat diqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat qasar.
4. Melafadzkan niat salat qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat qasar
6. Mendemonstrasikan salat qasar

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian qasar.
 Siswa dapat memyebutkan salat yang dapat diqasar
 Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat qasar
 Siswa dapat melafadzkan niat salat qasar
 Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat qasar.
 Siswa dapat mendemonstrasikan salat qasar.

2. Materi Pembelajaran
 Pengertian qasar.
 Salat yang dapat diqasar
 Syarat-syarat salat qasar, dan lafadz niat serta tata-tata cara salat qasar
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah  Tertib
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa menyimak  Perhatian (resfect)
mengenai materi yang akan penjelasan yang  Rasa ingin tahu
diajarkan disampaikan oleh guru (curiosity)
 Guru melakukan mengenai materi yang  Tertib
brainstorming kepada siswa akan diajarkan hari ini
mengenai materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan arahan
mengenai tujuan yang akan ( ....... menit)
dicapai

b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa merespon dan  Respon
siswa sejauh mana siswa menjawab pertanyaan
mengetahui materi yang akan dari guru
diajarkan.
 Guru menjelaskan pengertian  Siswa memperhatikan,  Fokus
salat qasar, menyebutkan dan menyimak  Tekun
salat yang dapat diqasar, penjelasan dari guru  Rasa ingin tahu
syarat-sayart salat qasar. dengan fokus.
 Guru melafadzkan niat salat  Siswa mengikuti  Serius
qasar. melafadzkan niat salat
qasar ( ......... menit)
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat qasar mengikuti guru  Fokus
dan memilih salah satu siswa melafdzkan niat salat  Komunikatif
untuk membacanya qasar.  Berani
tujuannya agar ingin  Siswa yang dipilih guru  Tanggung jawab
mengetahui bisa atau melafdzkan niat salat  Hebat
tidaknya siswa itu qasar dengan baik dan  Cermat
melafdazkan niat salat qasar. benar  Saling menghargai
 Guru menjelaskan kepada  Siswa mulai bersiap-siap
siswa agar masing-masing dan mengulas kembali
siswa praktek salat qasar, melafadzkan niat-niat
kemudian guru pun memilih salat qasar dan siswa
beberapa siswa untuk praktek yang dipilih maju
salat qasar didepan teman- kedepan kemudian
teman. mempraktekkannya
dengan baik dan tertib. ( ....... menit)

3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru memberi tindak lanjut  Siswa menyimak arahan  Rasa ingin tahu
dan mempersilakan siswa yang diberikan oleh guru (curiosity)
untuk menyimpulan dari apa dan memberi kesimpulan
yang telah di demonstrasikan dari yang telah
siswa (sebagai feedback) didemonstrasikan.
 Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang  Siswa bertanya  Keberanian (courage)
materi yang belum di ketahui mengenai materi yang
dan difahami oleh siswa belum dipahami
 Guru menjawab dan memberi  Siswa menyimak  perhatian (resfect)
penguatan dari apa yang jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa yang disampaikan guru

 Guru bertanya kepada siswa  Siswa menjawab  Tanggung jawab


tentang materi yang baru saja pertanyaan guru (responsibility)
diajarkan  Komunikatif
( ....... menit)

c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
 Guru memberikan  Siswa menyimpulkan  Percaya diri dan
kesempatan kepada siswa materi yang disampaikan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi
yang telah disampaikan
 Guru melakukan tanya jawab  Siswa mempersiapkan  Respect
untuk mengetahui apakah diri untuk menjawab  percaya diri dan
siswa paham atau tidak pertanyaan yang  berani.
tentang materi yang telah diberikan oleh guru
diajarkan
 Guru menutup pelajaran  Siswa berdo’a dan  Religious
dengan membaca hamdallah mengucapkan salam  Rasa hormat
dan mengucapkan salam
(...... menit)

4. Sumber / Media / Alat


 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Penilaian Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Instrumen
1. Menjelaskan pengertian qasar. Tes Tertulis Essai Salat qasar menurut
bahasa dan istilah
artinya?
2. Menyebutkan salat yang dapat
diqasar. Tes tertulis Essai Sebutkan salat apasaja
yang dapat diqasar?

Kenapa solat subuh


3. Menguraikan syarat-syarat salat dan magrib tidak
qasar. dapat di qasar?

4. Melafadzkan niat salat qasar. Tes tertulis Essai Sebutkan syarat-


syarat salat qasar?

Tes tertulis Essai Tuliskan niat salat


qasar beserta artinya?
Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Nama Sekolah : MTs Islamiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : III (Ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’, qasar dan jama’qasar
1.3 Mempraktikkan salat jama’, qasar, dan jama’qasar.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian jama’qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar
4. Melafadzkan niat salat jama’qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar.
6. Mendemonstrasikan salat jama’qasar

1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengetahui pengertian salat jama’qasar.
 Siswa dapat menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
 Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar.
 Siswa dapat melafadzkan niat salat jama’qasar.
 Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
 Siswa dapat mendemonstrasikan salat jama’qasar

2. Materi Pembelajaran
 Pengertian salat jama’qasar
 Salat yang dapat dijama’qasar dan syarat-syarat salat jama’qasar.
 Lafadz-lafadz niat salat jama’qasar.
 Tata-tata cara salat jama’qasar

3. Langkah – langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi :
 Guru mengkondisikan kelas  Siswa memulai  Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam, pembelajaran diawali  Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan dengan salam, berdoa  Rasa Hormat
buku / bahan ajar) atau membaca basmallah
Motivasi :
 Guru memotivasi siswa  Siswa menyimak  perhatian (resfect)
mengenai materi yang akan penjelasan yang  Rasa ingin tahu
diajarkan disampaikan oleh guru (curiosity)
 Guru melakukan mengenai materi yang  Tertib
brainstorming kepada siswa akan diajarkan hari ini
mengenai materi yang akan
diajarkan
 Guru memberikan arahan
mengenai Tujuan yang akan
dicapai ( ...... menit)

b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru menanyakan kepada  Siswa merespon dan  Respon
siswa sejauh mana siswa menjawab pertanyaan
mengetahui materi yang akan dari guru
diajarkan.  Fokus
 Guru menjelaskan pengertian  Siswa memperhatikan,  Tekun
salat jama’qasar, dan menyimak  Rasa ingin tahu
menyebutkan salat salat yang penjelasan dari guru
dapat dijama’qasar dengan fokus.
 Guru melafadzkan niat-niat  Siswa mengikuti  Serius
salat jama’, qasar dan jama melafadzkan niat salat (....... menit)
qasar. Tata-tata cara jama’qasar
jama’qasar.
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
 Guru mengulas kembali  Siswa bersama-sama  Respect
melafadzkan niat salat mengikuti guru  Fokus
jama’qasar dan memilih melafdzkan niat salat  Komunikatif
salah satu siswa untuk jama’qasar.  Berani
membacanya tujuannya agar  Siswa yang dipilih guru  Tanggung jawab
ingin mengetahui bisa atau melafdzkan niat salat  Hebat
tidaknya siswa itu jama’qasar dengan baik  Cermat
melafdazkan niat salat dan benar  Saling menghargai
jama’qasar.  Siswa mulai bersiap-siap
 Guru menjelaskan kepada dan mengulas kembali
siswa agar masing-masing melafadzkan niat-niat
siswa praktek salat salat jama’qasar dan
jama’qasar, kemudian guru siswa yang dipilih maju
pun memilih beberapa siswa kedepan kemudian
untuk praktek salat mempraktekkannya
jama’qasar didepan teman- dengan baik dan tertib (...... menit)
teman.

3) Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter


 Guru memberi tindak lanjut  Siswa menyimak arahan  Rasa ingin tahu
dan mempersilakan siswa yang diberikan oleh guru (curiosity)
untuk menyimpulan dari apa dan memberi kesimpulan
yang telah di demonstrasikan dari yang telah
siswa (sebagai feedback) didemonstrasikan.
 Guru mempersilahkan siswa  Siswa bertanya  Keberanian (courage)
untuk bertanya tentang mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui belum dipahami
dan difahami oleh siswa  Siswa menyimak  perhatian (resfect)
 Guru menjawab dan memberi jawaban dan penguatan
penguatan dari apa yang yang disampaikan guru
belum dipahami siswa
 Guru bertanya kepada siswa  Siswa menjawab  Tanggung jawab
tentang materi yang baru saja pertanyaan guru (responsibility)
diajarkan  Komunikatif
(....... menit)
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
 Guru memberikan  Siswa menyimpulkan  Percaya diri dan
kesempatan kepada siswa materi yang disampaikan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi
yang telah disampaikan
 Guru melakukan tanya jawab  Siswa mempersiapkan  Respect
untuk mengetahui apakah diri untuk menjawab  percaya diri dan
siswa paham atau tidak pertanyaan yang  berani.
tentang materi yang telah diberikan oleh guru
diajarkan
 Guru menutup pelajaran  Siswa berdo’a dan  Religious
dengan membaca hamdallah mengucapkan salam  Rasa hormat
dan mengucapkan salam
(...... menit)

4. Sumber / Media / Alat


 Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
 M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000)
5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Penilaian

Indikator Pencapaian Tekinik Bentuk Instrumen Soal


Kompetensi Penilaian Instrumen
1. Menjelaskan pengertian salat Tes Tertulis Essai Jelaskan yang apa
jama’qasar. yang dimaksud
dengan salat
jama’qasar?

Salat apa saja yang


2. Menyebutkan salat apa saja Tes Tertulis Essai bisa di jama’qasar,
yang dapat dijama’qasar sebutkan!

3. Menguraikan syarat-syarat Essai Sebutkan syarat


Tes tertulis
salat jama’ dan qashar. sahnya jama’qasar?

Apa tujuan
diperbolehkannya
melaksanakan saat
dengan cara
menjama’qasar?
Jelaskan!

4. Melafadzkan niat salat Tes Tertulis Essai Tulislah niat salat


jama’qasar jama’qasar beserta
artinya?

Ciputat, November 2013

Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti

Drs. Aris Herdiana Irma listianti


Lampiran 7

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Satuan Pendidikan : MTs Islamiyah Ciputat


Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Program : VII/ Fiqih
Semester : Ganjil
Tahun Ajaran : 2013-2014
Materi : Jama’, Qasar dan Jama’qasar
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan jama’qasar
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan jama’qasar.
2. Mempraktikan salat jama’, qasar dan jama’qasar.

No Indikator Jenjang No
Indikator Butir Soal Soal Kunci Soal
Pembelajaran Kognitif
1 Mengetahui 1. Menjeaskan pengertian Salat jama’ berarti... C2 A 29
pengertian salat salat jama’ a. Mengumpulkan
jama’, qashar, b. Meringkas
c. Menunda salat
jama’qasar
d. Meninggalkan salat
C2 A 30
2. Menjelaskan Salat yang diringkas adalah salat..
pengertian salat qasar a. Qasar
b. Jama’qasar
c. Jum’at
d. Dhuha
3. Menjelaskan Salat yang dilakukan dengan cara mengabungkan C2 D 23
pengertian salat dua waktu dan diringkas adalah...
jama’qasar a. Jum’at
b. Qasar
c. Jama’
d. Jama’qasar

4. Menentukan jumlah Salat yang asalnya “empat rakaat” hanya C2 A 10


rakaat salat dikerjakan “dua rakaat” saja disebut salat..?
a. Qasar
b. Jama’
c. Jama’qasar
d. Jama’taqdim

5. Menentukan salat Mengumpulkan dua salat fardu dan C2 B 1


jama’ mengerjakannya dalam satu waktu disebut salat...
a. Qasr
b. Jama
c. Jama’qasar
d. Jama’takdim
6. Menyebutkan jumlah Salat yang diringkas jumlah rakaatnya disebut C1 A 4
rakaat qasar salat..?
a. Qasar
b. Jama’qasar
c. Jama’
d. Jama takhir

7. Menentukan jumlah Salat wajib yang dpat diringkas jumlah rakaat


rakaat adalah sebagai berikut, kecuali...? C3 C 5
a. Dzuhur
b. Asar
c. Maghrib
d. Isya

8. Menentukan waktu Salat zuhur dan asr dikerjakan pada waktu asar
salat jama’takhir disebut salat..? C2 B 6
a. Jama taqdim
b. Jama takhir
c. Jama’qasar
d. Qasar

9. Menentukan waktu dan Mengumpukan dua salat fardu dan


rakaat jama’qasar mengerjakannya pada satu waktu dan sekaligus C2 C 7
meringkas jumlah rakaat disebut salat..?
a. Jama
b. Qasar
c. Jama’qasar
d. Jama takdim
10. Menyebutkan jumlah Salat yang dapat dikerjakan dengan qasar adalah
rakaat qasar salat yang jumlah rakaat ada..? C1 A 17
a. Dua
b. Tiga
c. Empat
d. Satu
2. Menyebutkan 11. Menentukan menjama Menjama salat zuhur dan salat asar dilaksanakan C3 B 18
macam-macam salat zuhur dan asar pada waktu salat zuhur disebut .
salat jama’, a. Jama takhir
b. Jama taqdim
qasar, jama’qasar
c. Jama qasar
d. Jama taqdim qasar

12. Menentukan dua salat Mengumpulkan dua salat dan dikerjakan pada C3 D 2
salat ashar (zuhur dan asar dikerjakannya pada
waktu salat asar disebut....?
a. Jama’
b. Qasar’
c. Jama’taqdim
d. Jama’takhir

13. Menentukan salat isya Salat isya digabung dengan salat magrib yang
digabung dengan salat dikerjakan pada waktu disebut..? C3 B 14
magrib a. Jama’taqdim
b. Jama’takhir
c. Jama’qasar
d. Qasar
14. Menyebutkan sebab Diantara sebab diperbolehkannya salat C1 D 9
diperbolehkannya salat jama’qadalah karena..?
jama’ a. Bepergian untuk maksiat
b. Bepergian tidak terlalu jauh
c. Bepergian untuk menunaikan umrah
d. Hujan

15. Menentukan waktu Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu C3 B 27
jama takhir isya, pelaksanaan salat tersebut dinamakan...?
a. Jama taqdim
b. Jama takhir
c. Jama’qasar
d. Qasar

3. Menjelaskan 16. Menjelaskan jarak Jarak perjalanan minimal yang diperbolehkan C3 B 15


syarat-syarat perjalanan yang menjama’ atau engerjakan salat ialah..?
salat jama’, diperbolehkannya a. 80,06 km
melakukan salat b. 80,64 km
qasar, jama’qasar
c. 84,60 km
d. 84,64 km

Dibawah ini yang bukan termasuk syarat sah C4 D 16


17. Mengidentifikasi syarat mengqasar salat adalah..
sahnya mengqasar salat a. Bagi mereka yang dalam perjalanan
b. Jarak perjalanan adalah jarak yang
memperbolehkan qasar
c. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratul
ihram
d. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat

Beberapa pernyataan yang berikut benar,


18. Mengidentifikasi suatu kecuali... C4 C 25
pernyataan a. Hasan mengqasar salat zuhur dari empat
rakaat menjadi dua rakaat
b. Karena keadaan bahaya, hasan menjama’
salatnya
c. Menjama salat hukumnya mubah, meskipun
tidak ada sebab-sebabnya
d. Sebelum berangkat keluar kota, pak haru
menjama salatnya

19. Menyebutkan hukum Hukum salat jama’ adalah? C1 B 3


salat jama’ a. Sunnah muakad
b. Mubah
c. Makhruh
d. Haram

20. Menyebutkan hukum Hukum salat jama’qasar adalah....?


salat jama’qasar a. Mubah C1 A 8
b. Kurang dianjurkan
c. Wajib dikerjakan
d. Lebih baik dikerjakan
21. Menyebutkan macam- Salat jama ada dua macam yaitu..? C1 A 24
macam salat jama a. Jama taqdim dan takhir
b. Jama qasar dan jama takhir
c. Jama taqdim dan ta’lim
d. Jama takhir dan jama’qasar

22. Menentukan syarat Yang tidak termasuk syarat salat jama taqdim
jama taqdim ialah..? C2 C 11
a. Dalam perjalanan
b. Niat pada takbiratul ihram
c. Mengumandangkan adzan
d. Perjalanan jarak jauh

23. Mengidentikasikan Pak yusuf melakukan salat jama’ karena sedang


syarat jama taqdim dalm perjalanan. Beliau mengabungkan salat C4 D 19
zuhur dan asar pada waktu asar. Salat yang beliau
lakukan adalah salat..?
a. Jama ta’lim
b. Jama taqdim
c. Qasar
d. Jama’takhir
4. Menyebutkan 24. Menentukan bacaan Di bawah ini adalah bacaan niat shalat.... C1 A 22
lafadz niat salat niat qasar
jama’, qasar, .‫ﺗَﻌَﺎﻟﻰ‬ ِ‫ًﷲ‬
ّ ِ ‫ﻈ ْﮭ ِﺮ رَ ْﻛ َﻌﺘَﯿْﻦِ ﻗَﺼْ ﺮ‬
‫اُﺻَ ﻠﱢﻲْ ﻓَﺮْ ضَ اﻟ ﱡ‬
jama’qasar a. Ashar
b. Jama’taqdim
c. Jama ‘ takhir
d. Qasar.
5. Menguraikan 25. Menyebutkan salat Salat yang dapat dijama ialah salat...? C1 D 13
solat yang dapat yang dapat dijama’ a. Subuh, dzuhur dan asar
dijama’, qasar b. Zuhur, asar dan magrib
c. Asar magrib dan isya
dan jama’qasar
d. Zuhur asar dan isya.

26. Menyebutkan salat Salat yang dapat diqasar ialah salat..? C1 D 12


yang dapat diqasar a. Subuh, dzuhur dan asar
b. Zuhur, asar dan magrib
c. Asar magrib dan isya
d. Zuhur asar dan isya.

27. Menentukan waktu Salat subuh yang tidak dapat diqasar yaitu..?
yang tidak dapat a. Waktunya salatnya pendek C2 A 20
diqasar b. Berjumlah dua rakaat
c. Tidak bisa satu rakaat
d. Sudah terbitnya mata hari

28. Menentukan salat qasar (1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) zuhur (5) asar
Macam salat diatas yang dapat dilaksanakan 28
C3 D
dengan cara “Qasar” ditunjukan pada pilihan...
a. (1), (2), (3)
b. (1), (3), (4)
c. (2), (3), (4)
d. (2), (4), (5)

29. Mengidentifikasikan Bedu melaksanakan salat maghrib dan isya


C3 A
pernyataan rakaat salat dengan cara qasar, masing-masing dua rakaat salat 26
qasar yang dilaksanakan badu tersebut adalah....
a. Benar, karena mengqasar salat artimya
meringkas jumlah rakaat.
b. Benar, karena kedua salat tersebut
dilakasanakan pada satu waktu
c. Salah, karena salat yang dilakukan badu
dinamakan jama
d. Salah, karena salat maghrib tidak dapat
diqasar.

30. Mengidentifikasi suatu Jika kita melaksanakan salat zuhur dan asar C3 A 21
jumlah rakaat diqasar digabung dan diringkas masing-masing menjadi
dan dijama’ dua rakaat, maka salat tersebut dinamakan...
a. Jama’qasar
b. Jama taqdim
c. Jama takhir
d. Qasar

Keterangan :

C1 : Hafalan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

C4 : Analisis.
Lampiran 8

Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban


yang paling tepat!

1. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya dalam satu waktu


disebut shalat ….

a. Qasar c. Jama’ Qasar


b. Jama’ d. Jama’ takdim

2. Mengumpulkan dua shalat dan dikerjakan pada shalat asar (dzuhur dan
asar dikerjakan pada waktu asar) disebut ….

a. Jama’ c. Jama’ takdim


b. Qasar d. Jama’ takhir

3. Hukum shalat jama’ adalah ….

a. Sunnah muakkad c. Makruh


b. Mubah d. Harram

4. Shalat yang diringkas jumlah raka’atnya disebut shalat ….

a. Qasar c. Jama’
b. Jama’ qasar d. Jama’ takhir

5. Shalat wajib yang dapat diringkas jumlah raka’atnya adalah sebagai


berikut, kecuali...

a. Dhuhur c. Maghrib
b. Ashar d. Isya’

6. Shalat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar disebut shalat...

a. Jama’ Takdim c. Jama’ qasar


b. Jama’ Takhir d. Qasar

7. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya pada satu waktu


dan sekaligus meringkas jumlah rakaatnya disebut shalat ….
a. Jama’ c. Jama’qasar
b. Qasar d. Jama’ takdim.

8. Hukum shalat jama’qasar adalah ….

a. Mubah c. Wajib dikerjakan


b. Kurang dianjurkan d. Lebih baik dikerjakan

9. Diantara sebab diperbolehkannya shalat jama’ adalah karena ….

a. Bepergian untuk maksiat


b. Bepergian tidak terlalu jauh (± 25 km)
c. Bepergian untuk menunaikan umroh
d. Hujan

10. Shalat yang asalnya “empat rakaat” hanya dikerjakan “dua rakaat” saja
disebut shalat ….

a. Qasar c. Jama’ qasar


b. Jama’ d. Jama’ takdim

11. Yang tidak termasuk syarat salat jama taqdim ialah....

a. Dalam perjalanan (musafir) c. Mengumandangkan azan


b. Niat pada saat takbiratul ihram d. Perjalanan itu berjarak jauh

12. Salat yang dapat diqasar yaitu...

a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isya


b. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.

13. Salat yang dapat dijama’ ialah....

a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isya


b. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.

14. Salat isya digabung dengan salat magrib yang dikerjakan pada waktu isya,
dinamakan...

a. Jama’ taqdim c. Jama’ qasar


b. Jama’ takhir d. Qasar

15. Jarak perjalanan minimal yang diperbolehkan menjama’ atau mengerjakan


salat ialah...
a. 80,06 km c. 84,60 km
b. 80,64 km d. 84,64 km

16. Di bawah ini yang bukan termasuk syarat sah mengqasar salat adalah ...

a. bagi mereka yang dalam perjalanan


b. Jarak perlajanan adalah jarak yang memperbolehkan qasar
c. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratulikhram
d. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat

17. Shalat yang dapat dikerjakan dengan qashar adalah shalat yang jumlah
raka'atnya ada . . . .
a. Dua c. Empat
b. Tiga d. Satu

18. Menjamak salat Zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Zuhur
disebut salat ...
a. Jama Takhir c. Jamak Qasar
b. Jama Taqdim d. Jamak Takdim Qasar

19. Pak Yusuf melakukan shalat jama' karena sedang dalam perjalanan. Beliau
menggabungkan shalat zhuhur dan ashar pada waktu ashar. Shalat yang
beliau lakukan adalah shalat.....
a. jama’ ta’lim c. qasar
b. jama’ taqdim d. jama’ takhir

20. Shalat shubuh tidak bisa diqashar karena . . .


a. Waktu salatnya pendek c. Tidak bisa satu rakaat
b. Berjumlah dua rakaat d. Sudah terbitnya mata hari

21. Jika kita melaksanakan shalat zhuhur dan ashar digabung dan diringkas masing-
masing menjadi dua raka'at, maka shalat tersebut dinamakan . . . .
a. Jama qasar c. Jama takhir
b. Jama taqdim d. Qasar

22. Di bawah ini adalah bacaan niat shalat . . . . . ‫ﷲ‬


ِ ّ ِ ً‫ا ُﺻَ ﻠﱢﻲْ ﻓَرْ ضَ اﻟ ﱡظﮭْرِ رَ ﻛْ ﻌَ َﺗ ْﯾ ِن ﻗَﺻْ ر‬
‫ﺗَﻌَ ﺎﻟﻰ‬
a. Ashar c. Jama takhir
b. Jama’ taqdim d. Qasar

23. Salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan 2 waktu dan diringkas
adalah...
a. Jum’at c. Jama
b. Qasar d. Jama qasar

24. Salat jama’ ada dua macam yaitu...


a. Jama taqdim dan takhir c. Jama taqdim dan ta’lim
b. Jama’qasar dan jama takhir d. Jama takhir dan jama’qasar

25. Beberapa pernyataan yang berikut benar, kecuali...


a. Hasan mengqasar salat zuhur dari empat rakaat menjadi dua rakaat.
b. Karena keadaan bahaya, Hasan menjama’ salatnya
c. Menjama salat hukumnya mubah, meskipun tidak ada sebab-sebabnya
d. Sebelum berangkat keluar kota, pak harun menjama salatnya.

26. Rangga melaksanakan salat magrib dan isya dengan cara qasar, masing-
masing dua rakaat salat yang dilakukan Rangga tersebut adalah..
a. Benar, karena mengqasr salat artinya meringkas jumlah rakaat
b. Benar, karena kedua salat tersebut dilaksanakan pada satu waktu
c. Salah, kaerna salat yang dilakukan badu dinakan jama
d. Salah, karena salat magrib tidak dapat diqasar.

27. Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu isya, pelaksanaan salat
tersebut dinamakan....
a. Jama taqdim c. Jama’ qasar
b. Jama takhir d. Qasar

28. (1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) Zuhur (5) Asar.
Macam salat diatas yang dapat dilaksanakan dengan cara “Qasar”
ditunjukan pada pilihan....
a. (1),(2),(3) c. (2),(3),(4)
b. (1),(3),(4) d. (2),(4),(5)

29. Salat jama’ berarti....


a. Mengumpulkan c. Menunda salat
b. Meringkas d. Meninggalkan salat

30. Salat yang diringkas adalah salat...


a. Qasar c. Jum’at
b. Jama’qasar d. Dhuha

~GOOD LUCK~
Lampiran 9

Nama :

Kelas :

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!

1. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya dalam satu waktu disebut
shalat ….

a. Qasar c. Jama’ Qasar


b. Jama’ d. Jama’ takdim

2. Mengumpulkan dua shalat dan dikerjakan pada waktu ashar (dzuhur dan ashar
dikerjakan pada waktu asar) disebut ….

a. Jama’ c. Jama’ taqdim


b. Qasar d. Jama’ takhir

3. Hukum shalat jama’ adalah ….

a. Sunnah muakkad c. Makruh


b. Mubah d. Harram

4. Shalat yang diringkas jumlah raka’atnya disebut shalat ….

a. Qasar c. Jama’
b. Jama’ qasar d. Jama’ takhir

5. Shalat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar disebut shalat...

a. Jama’ Takdim c. Jama’ qasar


b. Jama’ Takhir d. Qasar

6. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya pada satu waktu dan
sekaligus meringkas jumlah rakaatnya disebut shalat ….

a. Jama’ c. Jama’qasar
b. Qasar d. Jama’ takdim
7. Diantara sebab-sebab diperbolehkannya menjama’ dan mengqasar salat adalah..
a. Sedang bermain c. Sedang malas
b. Sedang sibuk kerja d. Sedang dalam perjalanan

8. Salat yang dapat diqasar yaitu...

a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isya


b. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.

9. Salat isya digabung dengan salat magrib yang dikerjakan pada waktu isya,
dinamakan...
a. Jama’ taqdim c. Jama’ qasar
b. Jama’ takhir d. Qasar

10. Di bawah ini yang bukan termasuk syarat sah mengqasar salat adalah ...

a. Bagi mereka yang dalam perjalanan


b. Jarak perlajanan adalah jarak yang memperbolehkan qasar
c. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratulikhram
d. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat

11. Shalat yang dapat dikerjakan dengan qashar adalah shalat yang jumlah
raka'atnya ada..

a. Dua c. Empat
b. Tiga d. Satu

12. Menjamak salat Zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Zuhur
disebut salat ...
a. Jama Takhir c. Jamak Qasar
b. Jama Taqdim d. Jamak Takdim Qasar

12. Pak Yusuf melakukan shalat jama' karena sedang dalam perjalanan. Beliau
menggabungkan shalat zhuhur dan ashar pada waktu ashar. Shalat yang beliau
lakukan adalah shalat.....
a. jama’ ta’lim c. qasar
b. jama’ taqdim d. jama’ takhir

13. Shalat shubuh tidak bisa diqashar karena . . .


a. Waktu salatnya pendek c. Tidak bisa satu rakaat
b. Berjumlah dua rakaat d. Sudah terbitnya mata hari
ِ ّ ِ ً‫ا ُﺻَ ﻠﱢﻲْ ﻓَرْ ضَ اﻟ ﱡظﮭْرِ رَ ﻛْ ﻌَ َﺗ ْﯾ ِن ﻗَﺻْ ر‬
14. Di bawah ini adalah bacaan niat shalat . . . . .‫ﷲ ﺗَﻌَ ﺎﻟﻰ‬

a. Ashar c. Jama takhir


b. Jama’ taqdim d. Qasar

15. Salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan 2 waktu dan diringkas
adalah...
a. Jum’at c. Jama
b. Qasar d. Jama qasar

16. Salat jama’ ada dua macam yaitu...


a. Jama taqdim dan takhir c. Jama taqdim dan ta’lim
b. Jama’qasar dan jama takhir d. Jama takhir dan jama’qasar

17. Rangga melaksanakan salat magrib dan isya dengan cara qasar, masing-
masing dua rakaat salat yang dilakukan Rangga tersebut adalah..
a. Benar, karena mengqasr salat artinya meringkas jumlah rakaat
b. Benar, karena kedua salat tersebut dilaksanakan pada satu waktu
c. Salah, kaerna salat yang dilakukan badu dinakan jama
d. Salah, karena salat magrib tidak dapat diqasar.

18. Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu isya, pelaksanaan salat
tersebut dinamakan....
a. Jama taqdim c. Jama’ qasar
b. Jama takhir d. Qasar

19. (1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) Zuhur (5) Asar.
Macam salat diatas yang dapat dilaksanakan dengan cara “Qasar”
ditunjukan pada pilihan....
a. (1),(2),(3) c. (2),(3),(4)
b. (1),(3),(4) d. (2),(4),(5)

20. Salat jama’ berarti....


a. Mengumpulkan c. Menunda salat
b. Meringkas d. Meninggalkan salat

21. Salat yang diringkas adalah salat...


a. Qasar c. Jum’at
b. Jama’qasar d. Dhuha

^^ Good Luck ^^
Lampiran 10

UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS,


DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN
SOFTWARE ANATES 4.0

Reliabilitas Tes = 0,82


Butir Soal = 30
Banyak Subyek = 66

Butir soal Daya pembeda Tingkat Korelasi Signifikansi korelasi


kesukaran
1. 44,44 Sedang 0,453 Signifikan
2. 44,44 Mudah 0,387 Signifikan
3. 55,56 Sedang 0,412 Signifikan
4. 33,33 Sangat mudah 0,489 Sangat signifikan
5. 22,22 Sangat mudah 0,305 -
6. 88,89 Sedang 0,635 Sangat signifikan
7. 44,44 Sedang 0,375 Signifikan
8. 33,33 Sedang 0,230 -
9. 33,33 Sangat mudah 0,390 Signifikan
10. 33,33 Mudah 0,230 -
11. 22,22 Sedang 0,242 -
12. 44,44 Sangat mudah 0,462 Sangat signifikan
13. 33,33 Sukar 0,118 -
14. 77,78 Sedang 0,608 Sangat signifikan
15. -33,33 Sedang -0,320 -
16. 44,44 Mudah 0,432 Signifikan
17. 22,22 Sangat mudah 0,440 Signifikan
18. 33,33 Sedang 0,381 Signifikan
19. 100,00 Sedang 0,780 Sangat signifikan
20. 44,44 Mudah 0,360 Signifikan
21. 33,33 Sedang 0,250 -
22. 55,56 Sedang 0,472 Sangat signifikan
23. 55,56 Sedang 0,412 Signifikan
24. 55,56 Mudah 0,564 Sangat signifikan
25. 0,00 Sedang 0,023 -
26. 44,44 Sukar 0,425 Signifikan
27. 100,00 Sedang 0,765 Sangat signifikan
28. 44,44 Mudah 0,426 Signifikan
29. 22,22 Sangat mudah 0,399 Signifikan
30. 66,67 Mudah 0,669 Sangat signifikan
Lampiran 11

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai
1. Ade noviani 45
2. Aldira febriyani 41
3. Farhan septiandi 50
4. Fina siti khadijah 73
5. Fitri fuji astuti 55
6. Fitria gita sani 50
7. Ilham saputra 41
8. Ismi mufidah 68
9. Iyas nu’aziz 64
10. Lukman hakim 50
11. Luthfiah M 27
12. M. Rizky dharma 55
13. M. Rizky saputra 36
14. M. Tesar 27
15. M. Akbar saputra 41
16. Mega herlina 36
17. M. Aditya 23
18. M. Aldy 55
19. M. Faizal 60
20. Karulita aswati 64
21. Novita sari 64
22. Rhama aditya 41
23. Rio juliansyah 60
24. Silvia putri 45
25. Silvi vita sari 50
26. Sinta bella 36
27. Siti khadijah 55
28. Siti maharani 45
29. Sifa salsabillah 50
30. Widad maharani 73
31. Winda 23
32. Zulfa maharani 41
33. Abdul khatami 18
Lampiran 12

Nilai Pretest Kelas Kontrol

No Nama Nilai
1. Aftar 45
2. Aulia 73
3. Alif 50
4. Alfina 68
5. Arifah 45
6. Dara oktaviani 77
7. Daniel 18
8. Dinda 68
9. Fani siti fatimah 64
10. Habibullah 50
11. Iga M 27
12. Leni nurlina 55
13. Muhammad abid 36
14. Muhammad arya 28
15. Mahmudi 41
16. M. ridho 36
17. M. royhan 32
18. Nurkhodijah 50
19. Putri Aprilia 60
20. Raina 60
21. Robi agustino 41
22. Rosidah 60
23. Syarindi 64
24. Syarifah 55
25. Tamia 50
26. Wahyu 50
27. Azhar 32
28. Hafidzan 45
29. Citra 45
30. Sahada 50
31. Noval 45
32. Mazaya 45
33. Sadam. 32
Lampiran 13

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai
1. Ade noviani 86
2. Aldira febriyani 82
3. Farhan septiandi 60
4. Fina siti khadijah 77
5. Fitri fuji astuti 64
6. Fitria gita sania 64
7. Ilham saputra 60
8. Ismi mufidah 86
9. Iyas nur’aziz 73
10. Lukman hakim 86
11. Luthfiah M 82
12. M. rizky dharma 68
13. M. rizky saputra 68
14. M. tesar 68
15. M. Akbar saputra 73
16. Mega herlina 95
17. M. aditya 73
18. M. aldy 82
19. M. faizal 64
20. Karulita aswati 73
21. Novita sari 91
22. Rhama aditya 64
23. Rio juliansyah 64
24. Silvia putri 68
25. Silvy vita sari 91
26. Sinta bella 77
27. Siti khodijah 77
28. Siti maharani 91
29. Sifa salsabillah 86
30. Widad rifda 100
31. Winda 82
32. Zulfa maharani 77
33. Abdul khatami 50
Lampiran 14

Nilai Posttest Kelas Kontrol

No Nama Nilai
1. Aftar 77
2. Aulia 82
3. Alif Nilai Posttest Kelas Kontrol 64
4. Alfina 91
5. Arifah 64
6. Dara oktaviani 95
7. Daniel 45
8. Dinda 95
9. Fani siti fatimah 86
10. Habibullah 73
11. Iga M 60
12. Leni nurlina 73
13. Muhammad abid 60
14. Muhammad arya 60
15. Mahmudi 64
16. M. ridho 55
17. M. royhan 60
18. Nurkhodijah 86
19. Putri Aprilia 73
20. Raina 73
21. Robi agustino 64
22. Rosidah 86
23. Syarindi 91
24. Syarifah 86
25. Tamia 82
26. Wahyu 77
27. Azhar 50
28. Hafidzan 55
29. Citra 82
30. Sahada 77
31. Noval 64
32. Mazaya 64
33. Sadam. 50
Lampiran 15

PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI


SKOR HASIL BELAJAR PRETEST FIQIH KELAS EKSPERIMEN 1

1. Distribusi Frekuensi
a. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)
= 73-18
= 55
b. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log (33)
K = 1+ 3,3 (1,5185)
K = 1+ 5
K=6

c. Panjang Interval kelas (I)


I=R/K
I = 55 / 6
I = 9, 167 = 9,2

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas kontrol
No Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif
(%)
1. 18-24 3 3 33 9,1%
2. 25-31 2 5 30 6,1%
3. 32-38 3 8 25 9,1%
4. 39-45 8 16 21 24,2%
5. 46-52 5 21 16 15,2%
6. 53-59 4 25 8 12%
7. 60-67 5 30 5 15,2%
8. 68-74 3 33 3 9,1%
33 100%

2. Harga mean dihitung menggunakan rumus:


∑ fX
Mx = N
= 1557/33

= 47,2

Tabel 2.2
Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih

Interval nilai F X fX X2 fX2


18-24 3 21 63 441 1323
25-31 2 28 56 784 1568
32-38 3 35 105 1225 3675
39-45 8 42 336 1764 14112
46-52 5 49 245 2401 12005
53-59 4 56 224 3136 12544
60-67 5 63 315 3969 19845
68-74 3 71 213 5041 15123
33 1557 18761 80195

3. Harga median dihitung menggunakan rumus:


1
2
. −
Me = Bb + P

1
(33)− 8
2
Me = 38,5 + 7 8

= 46

4. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:


Mo = Bb + P ( )

5
Mo = 38,5 + 7 5+3

= 43
5. Simpangan baku (Standar Deviasi)

Ʃ ( )²
SD = ( )

33 (80195)− (1557)2
SD = 33 (32)
= 210,4 = 14,5
Lampiran 16

PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI


SKOR HASIL BELAJAR PRETEST FIQIH KELAS KONTROL I

1. Distribusi Frekuensi
a. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)
= 77-18
= 59
b. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log (33)
K = 1+ 3,3 (1,5185)
K = 1+ 5
K=6

c. Panjang Interval kelas (I)


I=R/K
I = 59/ 6
I = 9,833

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas Eksperimen
No Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif
(%)
1. 18-24 1 1 33 3,1%
2. 25-31 2 3 32 6,1%
3. 32-38 5 8 29 15,1%
4. 39-45 9 17 24 27,2%
5. 46-52 5 22 22 15,1%
6. 53-59 2 24 17 6,1%
7. 60-67 5 29 8 15,1%
8. 68-74 3 32 3 9,1%
9. 75-81 1 33 1 3,1%
JUMLAH 33 100

d. Harga mean dihitung menggunakan rumus:


∑ fX
Mx = N

= 1593/33 = 48,3
Tabel 2.2
Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih

Interval nilai F X fX X2 fX2


18-24 1 21 21 441 441
25-31 2 28 56 784 1.568
32-38 5 35 175 1.225 6.125
39-45 9 42 378 1.764 15.876
46-52 5 49 245 2.401 12.005
53-59 2 56 112 3.136 6.272
60-67 5 63 315 3.969 19.845
68-74 3 71 213 5.041 15.123
75-81 1 78 78 6.084 6.084
33 1593 24845 83339

1. Harga median dihitung menggunakan rumus:


1
2
. −
Me = Bb + P

1
(33)− 8
2
Me = 38,5 + 7 9

= 45,2

2. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:


Mo = Bb + P ( )

5
Mo = 38,5 + 7 5+5

= 42
3. Simpangan baku (Standar Deviasi)

Ʃ ( )²
SD = ( )

33 (83339)− (1593)2
SD = 33 (32)

= √201,2 = 14,2
Lampiran 17

PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI


SKOR HASIL BELAJAR POSTTEST FIQIH KELAS EKSPERIMEN II
1. Distribusi Frekuensi
Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)
= 100-50
= 50
2. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log (33)
K = 1+ 3,3 (1,5185)
K = 1+ 5
K=6

3. Panjang Interval kelas (I)


I=R/K
I = 40 / 6
I = 6,7

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas Eksperimen
No Kelas Interval F Fkb Fka Frekuensi
Relatif
(%)
1. 50-54 2 2 33 6,1%
2. 55-60 5 7 32 15,2%
3. 61-65 5 12 28 15,2%
4. 66-70 3 15 25 9,1%
5. 71-75 4 20 23 12,1%
6. 76-80 3 23 20 9,1%
7. 81-85 2 25 15 6,1%
8. 86-90 3 28 12 9,1%
9. 91-95 5 32 7 15,2%
10. 96-100 1 33 2 3,1%
33 100%
Tabel 2.2
Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih

Interval nilai F X fX X2 fX2


50-54 2 52 104 2704 5408
55-60 4 57 228 3249 12996
61-65 4 63 252 3969 15876
66-70 3 68 204 4624 13872
71-75 3 73 219 5329 15987
76-80 4 78 312 6084 24336
81-85 3 83 249 6889 20667
86-90 4 88 352 7744 30976
91-95 5 93 465 8649 43245
96-100 1 98 98 9604 9604
33 2483 58845 192967

2. Harga mean dihitung menggunakan rumus:


∑ fX
Mx = N

= 2427/33

= 75,3

3. Harga median dihitung menggunakan rumus:


1
2
. −
Me = Bb + P
1
(33)− 16
2
Me = 75,5 + 5 3

= 76,4

4. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:


Mo = Bb + P ( )

1
Mo = 75,5 + 5 1+1

= 76,4
5. Simpangan baku (Standar Deviasi)

Ʃ ( )²
SD = ( )

33 (192967)− (2483)2
SD = 33 (32)
= 191,8 = 13,9
Lampiran 18

PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI


SKOR PRESTASI BELAJAR POSTTEST FIQIH KELAS KONTROL 1I

1. Distribusi Frekuensi
d. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)
= 95-45
= 50
2. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log (33)
K = 1+ 3,3 (1,5185)
K = 1+ 5
K=6

3. Panjang Interval kelas (I)


I=R/K
I = 50 / 6
I = 8,3

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas kontrol
No Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif
(%)
1. 45-52 3 3 33 9,1%
2. 53-60 6 9 31 18,2%
3. 61-68 5 14 27 15,1%
4. 69-76 7 21 21 21,2%
5. 77-84 6 27 14 18,2%
6. 85-92 4 31 9 12,1%
7. 93-100 2 33 3 6.1%
33 100%
Tabel 2.2
Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih
Interval nilai F X fX X2 fX2
45-52 3 48 144 2304 6912
53-60 6 56 336 3136 18816
61-68 5 64 320 4096 20480
69-76 7 72 504 5184 36288
77-84 6 80 480 6400 38400
85-92 4 88 352 7744 30976
93-100 2 96 192 9216 18432
33 2328 38080 170304
6. Harga mean dihitung menggunakan rumus:
∑ fX
Mx = N

= 2328/33

= 70,5

7. Harga median dihitung menggunakan rumus:


1
2
. −
Me = Bb + P
1
(33)− 14
2
Me =68,5+ 8 7

= 71,3

8. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:


Mo = Bb + P ( )

2
Mo = 68,5 + 8 2+1

= 73,9 = 74
9. Simpangan baku (Standar Deviasi)

Ʃ ( )²
SD = ( )

33 (170304)− (2328)2
SD = 33 (32)

= √189,8 = 13,7
Lampiran19

UJI NORMALITAS

PRETEST KELAS EKSPERIMEN


Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |
18 1 1 -2,01 0,0222 0,031 -0,0088
23 2 3 -1,67 0,0475 0,091 -0,0435
27 2 5 -1,41 0,0793 0,151 -0,0717
36 3 8 -0,77 0,2206 0,242 -0,0214
41 5 13 -0,42 0,3372 0,393 -0,0558
45 3 16 -0,15 0,5596 0,484 0,0756
50 5 21 0,19 0,5753 0,636 -0,0607
55 4 25 0,54 0,7054 0,757 -0,0516
60 2 27 0,89 0,8133 0,818 -0,0047
64 3 30 1,14 0,8729 0,909 -0,0361
68 1 31 1,43 0,8708 0,939 -0,0682
73 2 33 1,78 0,9625 1,000 -0,0375
N 33
Mean 47,2
SD 14,5

A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0756
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
0,886 0,886
L tabel = √33
= = 0,1543
5,74

C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0756 < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 20

UJI NORMALITAS
PRETEST KELAS KONTROL
Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |
18 1 1 -2,13 0,0166 0,03 -0,0137
27 1 2 -1,50 0,1469 0,061 0,0859
28 1 3 -1,42 0,0778 0,091 -0,0132
32 3 6 -1,14 0,1271 0,181 -0,0539
36 2 8 -0,86 0,1949 0,242 -0,0471
41 2 10 -0,51 0,3050 0,303 0,0020
45 8 18 -0,23 0,4090 0,545 -0,1360
50 4 22 0,11 0,5418 0,667 -0,1252
55 2 24 0,47 0,6808 0,727 -0,0462
60 3 27 0,82 0,7939 0,818 -0,0241
64 2 29 1,10 0,8643 0,878 -0,0137
68 2 31 1,38 0,1962 0,939 -0,7428
73 1 32 1,73 0,9582 0,969 -0,0108
77 1 33 2,02 0,0217 1,000 -0,9783
N 33
Mean 48,3
SD 14,2

A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0859
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
0,886 0,886
L tabel = √33
= = 0,1543
5,74

C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0859| < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 21

UJI NORMALITAS
POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Xi fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |
50 2 2 -1,83 0,0369 0,061 -0,0241
60 2 4 -1,10 0,1357 0,121 0,0147
64 5 9 -0,81 0,2090 0,272 -0,0630
68 5 14 -0,53 0,2981 0,424 -0,1259
73 4 18 -0,17 0,4325 0,545 -0,1124
77 4 22 0,13 0,5517 0,667 -0,1153
82 3 25 0,48 0,6843 0,756 -0,0717
86 3 28 0,77 0,7793 0,845 -0,0657
91 3 31 1,13 0,8707 0,934 0,0633
95 1 32 1,42 0,9222 0,967 -0,0448
100 1 33 1,78 0,9642 1,000 -0,0358
N 33
Mean 75,3
SD 13,9

A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0147
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
0,886 0,886
L tabel = √33
= = 0,1543
5,74

C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0147 | < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 22

UJI NORMALITAS
POSTTEST KELAS KONTROL
Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |
45 1 1 -1,86 0,0314 0,031 0,0004
50 2 3 -1,50 0,0668 0,091 -0,0242
55 2 5 -1,40 0,0968 0,151 -0,0542
60 4 9 -0,77 0,2207 0,273 -0,0523
64 6 15 -0,48 0,3156 0,455 -0,1394
73 4 19 0,19 0,5754 0,576 -0,0006
77 3 22 0,48 0,6844 0,667 0,0174
82 3 25 0,89 0,8132 0,757 0,0562
86 4 29 1,13 0.8707 0,878 -0,0073
91 2 31 1,50 0.9331 0,939 -0,0059
95 2 33 1,79 0,9632 1,000 -0,0368
N 33
Mean 70,5
SD 13,7

A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0562
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
0,886 0,886
L tabel = √33
= = 0,1543
5,74

C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0562| < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 23

UJI HOMOGENITAS VARIANS PRETEST

Penguji homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya varians buah
distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus
ujihomogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:

a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus


,
F= = = 1,02
,

b. Jumlah sampel N1 = 33
Jumlah sampel N2 = 33
c. Derajat kebebasan
Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1=33-1 = 32
Pembilang (varians terbesar) : dk1= N-2=33-1 = 32
d. Menentukan Ftabel
Untuk dk penyebut 32 dan pembilang 32 pada taraf signifikan α = 0,05. Perbandingan
antara Ftabel pada db pembilang = 32 dan db penyebut = 32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan
F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen.
Lampiran 24

UJI HOMOGENITAS VARIANS POSTTEST

Penguji homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya varians buah
distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus
ujihomogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:

a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus


,
F= = = 1,01
,

b. Jumlah sampel N1 = 33
Jumlah sampel N2 = 33
c. Derajat kebebasan
Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1=33-1 = 32
Pembilang (varians terbesar) : dk1= N-2=33-1 = 32
d. Menentukan Ftabel
Untuk dk penyebut 32 dan pembilang 32 pada taraf signifikan α = 0,05. Perbandingan
antara Ftabel pada db pembilang = 32 dan db penyebut = 32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan
F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen.
Lampiran 25

Perhitungan Uji Hipotesis Nilai Pretest


Perhitungan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji-t dengan perhitungan sebagai berikut :

Menentukan Uji Statistik.

² = ( 1 − 1) ² 1 + ( 2 – 1) ²2
(n1 + n2 − 2)

(33 − 1) 210,4 + (33 − 1)191,1


=
(33 + 33 − 2)

S= 200,75 = 14,1

48,2 – 47,2 1
t= =
1 1 14,1 0,030+0,030
14,1 :
33 33

1 1
= , √ ,
= 14,1 X 0,24 = 3,38 = 0,29

Maka nilai thitung adalah 0,29. Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 ekor maka untuk
menentukan ttabel = t (1-α) (db). Dengan (db) (n1 + n2 – 2) =(33 + 33 – 3) = 64 dan taraf
signifikan α= 0,05 didapat pada nilai-nilai distribusi “t” menunjukan dk-nya 33 sehubungan
dengan angka terdekat 33 yaitu 30 jadi mengambil nilai tabel 0,05 yaitu 1,697, maka nilai
ttabel 1,697. Jadi keputusannya karena didapay thitung > ttabel ( 0,29 < 1,697) dikarenakan t
hitung lbih kecil dari t tabel maka Ho diterima. Diterimanya Ho menunjukan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Lampiran 26

Perhitungan Uji Hipotesis Nilai Posttest


Perhitungan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji-t dengan perhitungan sebagai berikut :

Menentukan Uji Statistik.

² = ( 1 − 1) ² 1 + ( 2 – 1) ²2
(n1 + n2 − 2)

(33 − 1)13,9 + (33 − 1)13,7


=
(33 + 33 − 2)

444,8 + 438,4
= = 13,8
64

S= 13,8 = 3,72

75,3 – 70,5 4,8


t= =
1 1 3,72 0,030+0,030
3,72 :
33 33

4,8 4,8 4,8


= = 3,72 X 0,24 = 0,89 = 5,39
3,72 0,060

Maka nilai thitung adalah 0,29. Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 ekor maka untuk
menentukan ttabel = t (1-α) (db). Dengan (db) (n1 + n2 – 2) =(33 + 33 – 3) = 64 dan taraf
signifikan α= 0,05 didapat pada nilai-nilai distribusi “t” menunjukan dk-nya 33 sehubungan
dengan angka terdekat 33 yaitu 30 jadi mengambil nilai tabel 0,05 yaitu 1,697, maka nilai
ttabel 1,697. Jadi keputusannya karena didapat thitung > ttabel ( 5,39 > 1,697) dikarenakan t
hitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak. Ditolaknya Ho menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Lampiran 27

Lembar Observasi Kelas Eksperimen

Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar

Pertemuan : jama taqdim

Kelompok : Ade, akbar, faizal, aldy, ilham


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (33/40 = 0,82) 0,82 x 100 = 82
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : jama’takhir

Kelompok : widad, luthfiah, ismi, zulfa, siti.


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (32/40 = 0,8 ) 0,8 x 100 = 80
Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Pertemuan : Qasar

Kelompok : maharani, sifa,vita, sinta.


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (29/40 = 0,725) 0,725 x 100 = 72,5
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : Qasar

Kelompok : tesar, aditya, khatami, farhan, iyas.


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (33 / 40 = 0,82) 0,82 x 100 = 82
Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar

Kelompok : lukman, saputra, rio, rhama, feby, silvy,via


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (34 / 40 = 0,85) 0,85x 100 =85
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : jama’qasar

Kelompok : winda, fina, fitri, karulita, novita, fitria, mega


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (30 / 40 = 0,75) 0,75 x 100 = 75
Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Lampiran 26

Lembar Observasi Kelas Kontrol

Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar


Pertemuan : jama taqdim

Kelompok : royhan, ridho, robi, wahyu, azhar


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (27 / 40 = 0,675) 67,5
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : jama takhir

Kelompok : aftar, alif, arya, sadam, noval.


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : Qasar

Kelompok : aulia, alfina,nurkhodijah, tamia, citra


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : qasar

Kelompok : dara, raina, dinda, leni, syarifah


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (29 / 40 = 0,725) 72,5 x 100 = 72,5
Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar

Kelompok : rosidah, putri, mazaya, sahada, leni, arifah


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor ( 26 / 40 = 0,65 ) 0,65 x 100 = 65
Skor maksimum 40
Skor minimum 10

Pertemuan : jama’qasar

Kelompok : daniel, abid, arya, iga, mahmudi, hafizan, habib


No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √
2. Bacaan niat √
3. Gerakan ketika takbir √
4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat √
pendek
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √
6. sikap i’tidal serta bacaanya √
7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √
8. Sikap tumaninah duduk diantara dua √
sujud dan bacaannya
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannya √
hingga salam.
10. Tertib √
Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70
Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Keterangan :

1 = Tidak baik 3 = Baik


2 = Cukup 4 = Sangat baik

Observer Peneliti

Irma Listianti
Lampiran 29

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU


DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII b
Materi pokok : Jama taqdim dan takhir
Pertemuan ke :1
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 November 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1=, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang, sesuai dengan
pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
a. Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
b. Menggunakan Metode Demonstrasi. √
 Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dan
tertarik untuk melakukan demonstrasi
 Guru mendemonstrasikan mengenai materi yang √
diajarkan
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √


demonstrasi yang telah diberikan.

 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √


telah dilaksanakan.
c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
d. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
e. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metode √
demonstrasi.
f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan pendapat
g. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
h. Memberikan feedback kepada siswa dan √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

b. Menutup pembelajaran. √

Total : 3+3+3+3+3+3+4+4+3+3+4+3+4+2+3+2+3+3 = 52
: = 0,73 (0,73 x 100 = 73)

Untuk mencari hasil 72 (jumlah indikator x jumlah skala) 18x4 = 72


LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII b
Materi pokok : Qasar
Pertemuan ke :2
Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,
sesuai dengan pengamatan anda.

No. Aspek Penilaian Nilai


4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
 Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
Menggunakan Metode Demonstrasi. √
 Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dan
tertarik untuk melakukan demonstrasi
 Guru mendemonstrasikan mengenai materi yang √
diajarkan
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √


demonstrasi yang telah diberikan.

 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √


telah dilaksanakan.
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metode √
demonstrasi.
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan pendapat
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
j. Memberikan feedback kepada siswa dan √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

b. Menutup pembelajaran. √

Total : = 0,82 (0,722 x 100 = 82)


LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII b
Materi pokok : Jama’qasar
Pertemuan ke :3
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Desember 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,
sesuai dengan pengamatan anda.

No. Aspek Penilaian Nilai


4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
 Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
Menggunakan Metode Demonstrasi. √
 Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dan
tertarik untuk melakukan demonstrasi
 Guru mendemonstrasikan mengenai materi yang √
diajarkan
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √


demonstrasi yang telah diberikan.
 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √
telah dilaksanakan.
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metode √
demonstrasi.
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan pendapat
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
j. Memberikan feedback kepada siswa dan √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

b. Menutup pembelajaran. √

Total : = 0,86 (0,86 x 100 = 86)


LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII a (kontrol)
Materi pokok : Jama taqdim dan takhir
Pertemuan ke :1
Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,
sesuai dengan pengamatan anda.

No. Aspek Penilaian Nilai


4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
 Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √
demonstrasi yang telah diberikan.

 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √


telah dilaksanakan.
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √


bertanya dan mengungkapkan pendapat
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
i. Memberikan feedback kepada siswa dan √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
b. Menutup pembelajaran. √

Total : = 0,77 (0,77x 100 = 77)


LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII a (kontrol)
Materi pokok : Qasar
Pertemuan ke :2
Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Kurang, 2= Cukup, 3= Baik, 4=Sangat baik,
sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
 Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √
demonstrasi yang telah diberikan.
 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √
telah dilaksanakan.
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan pendapat
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
i. Memberikan feedback kepada siswa dan √
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
b. Menutup pembelajaran. √
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama sekolah : MTs Islamiyah Ciputat


Kelas : VII a (kontrol)
Materi pokok : Jama’qasar
Pertemuan ke :3
Tanggal : Senin, 25 Desember 2013

Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,
sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan. √
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
 Memberi salam.
 Mengabsen siswa.
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa √
(motivasi).
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti √
 Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk secara √
aktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
 Membimbing dan mengawasi pelaksaan √
demonstrasi yang telah diberikan.
 Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yang √
telah dilaksanakan.
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran.
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan pendapat
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
i. Memberikan feedback kepada siswa dan √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup √
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
b. Menutup pembelajaran. √
Lampiran 28

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Jama taqdim dan takhir


Kelas : VII b
Pertemuan :1
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Memperhatikan guru yang sedang √
mendemonstrasikan mengenai
pelajaran yang diajarkan hari ini.
4 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.

5 Aktif mengungkapkan pendapat. √


6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+3+4+4+3+3+3= 23

: 23/28 = 0,82 (0,82 x 100 = 82)

Observer Peneliti

Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Qasar
Kelas : VII b
Pertemuan :2
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Memperhatikan guru yang sedang √
mendemonstrasikan mengenai
pelajaran yang diajarkan hari ini.
4 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.

5 Aktif mengungkapkan pendapat. √


6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+3+4+4+3+4+3= 24

: 24/28 = 0,85 (0,85 x 100 = 85)

Observer Peneliti

Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Jama’qasar
Kelas : VII b
Pertemuan :3
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Memperhatikan guru yang sedang √
mendemonstrasikan mengenai
pelajaran yang diajarkan hari ini.
4 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.

5 Aktif mengungkapkan pendapat. √


6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+4+4+4+3+4+3= 25

: 25/28 = 0,89 (0,89 x 100 = 89)

Observer Peneliti

Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Jama taqdim dan takhir


Kelas : VII a
Pertemuan :1
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan materi yang sedang
dipelajari.

4 Aktif mengungkapkan pendapat. √


5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan dari √
materi yang telah dibahas.
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+3+4+2+2+3+3= 23

: 20/28 = 0,71 (0,71 x 100 = 71)

Observer Peneliti

Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Qasar
Kelas : VII a
Pertemuan :2
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan materi yang sedang
dipelajari.

4 Aktif mengungkapkan pendapat. √


5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan dari √
materi yang telah dibahas.
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+3+4+3+3+3+3= 22

: 22/28 = 0,78 (0,78 x 100 = 78)

Observer Peneliti

Irma Listianti
Lampiran

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

Materi : Jama’qasar
Kelas : VII a
Pertemuan :3
No Aspek penilaian Nilai

4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran dimulai.
2 Mendengarkan penjelasan materi √
yang disampaikan oleh guru.
3 Mendemonstrasikan kembali √
sesuai dengan materi yang sedang
dipelajari.

4 Aktif mengungkapkan pendapat. √


5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan dari √
materi yang telah dibahas.
7 Berdoa bersama-sama ketika √
pembelajaran selesai.

Total : 3+3+3+3+3+3+3= 21

: 21/28 = 0,75 (0,75 x 100 = 75)

Observer Peneliti

Irma Listianti
Lampiran 30

DOKUMENTASI PENELITIAN
Proses Pembelajaran Didalam Kelas
Pelaksanaan Praktek Solat Jama’Qasar

Anda mungkin juga menyukai