Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


Kampus 2 dan 3: Jl. Fatahillah – Watubelah Cirebon Telp.+62-231-209608, +62-231-
204276, Fax+62-231-209608, +62-231-209617
Email: fikes.umc@gmail.com Website: www.umc.ac.id
Kampus 1: Jl. Tuparev no 70 Cirebon 45153, Email: rektorat@umc.ac.id, Website: www.umc.ac.id

Nama :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
NIM : INJEKSI INTRAVENA

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan


obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit. Pemberian obat
secara intravena merupakan pemberian obat yang sangat berbahaya. obat
tersebut bereaksi dengan cepat karena obat masuk kedalam sirkulasi klien
secara langsung.

Tujuan

 Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan


injeksi parenteral lain.

 Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan

 Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

Tempat injeksi

 Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)


 Pada tungkai (vena saphenous)
 Pada leher (vena jugularis)
 Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

Peralatan

 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat

 Kapas alkohol

 Sarung tangan
 Obat yang sesuai

 Spuit 2 ml – 5 ml

 Bak spuit

 Baki obat

 Plester

 Perlak pengalas

 Pembendung vena (torniquet)

 Kassa steril (bila perlu)

 Bengkok

Prosedur kerja

 Cuci tangan

 Siapkan obat dengan prinsip 6 benar

 Salam terapeutik

 Identifikasi klien

 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

 Atur klien pada posisi yang nyaman

 Pasang perlak pengalas

 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja

 Letakkan pembendung

 Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan,


atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan.

 Pakai sarung tangan


 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

 Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non


dominan.

 Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah
area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi
lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan.
Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada
posisi 30.

 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena

 Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari


spuit dan tangan dominan menarik plunger.

 Observasi adanya darah pada spuit

 Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.

 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,


sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
pada area penusukan

 Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi


betadin

 Kembalikan posisi klien

 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok

 Buka sarung tangan

 Cuci tangan

 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Cheklis Penilaian Kompetensi


Injeksi Intravena

No Aspek Yang Dinilai Pencapaian Penilaian

1 Alat dipersilahkan
2 Salam terapeutik
disampaikan
3 Tindakan injeksi subkutan
disampaikan
4 Tujuan tindakan injeksi
subkutan disampaikan
5 Waktu yang diperlukan
6 Kesempatan klien bertanya
diberikan
7 Alat didekatkan pada klien
8 Cuci tangan dilakukan
9 Sarung tangan dipakai
10 Privacy klien dijaga
11 Tempat tusukan dipilih.
Daerah tusukan
dibebaskan
12 Obat diambil sesuai dosis
dan ditempatkan dibak
13 Lokasi penusukan
dibersihkan / didisinfeksi
14 Pegang kapas alkohol,
dengan jari-jari tengah
pada tangan non dominan.

15 Tarik kulit kebawah kurang


lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan
non dominan. Membuat kulit
menjadi lebih kencang dan
vena tidak bergeser,
memudahkan penusukan.
Sejajar vena yang akan
ditusuk perlahan dan pasti.
Pegang jarum pada posisi 30.
Rendahkan posisi jarum
sejajar kulit dan teruskan
jarum ke dalam vena

16 Aspirasi dilakukan
17 Jika ada darah, lepaskan
terniquet dan masukkan
obat perlahan-lahan.
Keluarkan jarum dengan
sudut yang sama seperti
saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan
dengan menggunakan
kapas alkohol pada area
penusukan

18 Jarum dicabut dan tahan


dengan kapas alkohol
19 Spuit bekas suntikan
dimasukan ke dalam
bengkok dan Tutup area
penusukan dengan
menggunakan kassa steril
yang diberi betadin

20 Kulit diobservasi adanya


kemerahan atau bengkak
21 Reaksi sistemik
diobservasi
22 Klien dirapikan
23 Alat-alat dibereskan
dengan rapi
24 Handscoon dilepaskan
25 Cuci tangan dilakukan
26 Respon klien dievaluasi
27 Respon klien dievakuasi
28 Implementasi yang telah
dilakukan dicatat dengan
tepat
JUMLAH
Nilai : Jumlah Kompeten X 100%
Nilai : =
28

Rekomendasi :
1) Kompeten
Cirebon,
2) Belum Kompeten

Anda mungkin juga menyukai