OLEH:
I NYOMAN SUDARMA , SH.
NPM : 19.02.01235.1625.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
PENELITIAN HUKUM”.
Dalam penyusunan paper ini, terdapat sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat kerja keras dan dukungan orang-orang terdekat penulis, sehingga kendala-
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sendiri, sehingga tujuan yang
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Metodelogi penelitian adalah kata majemuk, terdiri atas dua kata, metodelogi
dan penelitian. Kata metodelogi berasal dari kata Yunani, methodos yang berarti cara,
dan logos yang berarti ilmu, sehingga metodelogi dapat diartikan dengan suatu
disiplin yang berhubungan dengan metode, peraturan, kaedah yang diikuti dalam ilmu
pengetahuan.
mengandung arti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuatu yang dikehendaki. Sedangkan mengandung arti ilmu tentang
1. Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu.
pengetahuan (knowledge).
1
1. Langkah perumusan masalah;
4. Pengujian hipotesis;
5. Penarikan Kesimpulan.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti
kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari
Sedangkan dalam bahasa indonesia kata penelitian berasal dari kata teliti yang
mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata teliti mengandung arti cermat, seksama,
hati-hati, dan ingat-igat. Sedangkan kata penelitian diartikan dengan pemeriksaan atau
penyelidikan yang teliti. Juga berarti kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu
1. David H Penny
2. Suprapto
sistematis.
2
3. Sutrisno Hadi
4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau
asaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
5. Menurut Hilway.
Mengatakan bahwa Penelitian itu tidak lain dari suatu metode study yang
6. Menurut Widneiy.
kritis.
mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus dapat
tentang tata cara bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilaksanakan. Sebagai
uraian tentang tata cara (teknik) penelitian yang harus dilakukan, maka Metodelogi
3
1. Metode yang akan dipergunakan Yakni metode pendekatan apa yang sekiranya
empiris.
2. Tipe penelitian yang dilakukan Maksudnya, tipe penelitian apa yang patut
3. Metode populasi dan sampling Penentuan secara tepat untuk populasi dan
b. Dengan penentuan populasi dan sampel yang tepat akan didapat nilai
validitas data yang tinggi. Kalau yang diteliti sampelnya saja, maka haruslah
b. Wawancara (interview)
d. Pengamatan (observasi)
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian karena metodelogi akan
digunakan sebagai :
4
1. Aturan komunikasi. Metodelogi merupakan alat komunikasi sesama peneliti
menuliskan metodelogi yang digunakan secara jelas, dapat diakses oleh peneliti
dalam dilakukan.
penelitian ilmiah, namun fakta, data atau bukti yang ditemukan tidak bisa
dalam penelitian, maka dengan metodelogi yang jelas, validasi bisa dilakukan
oleh peneliti lain untuk menjamin objektivitas empiris. Hal ini berarti ada
Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa metodelogi sangat berguna pada
suatu penelitian ilmiah. Oleh karena itu metode yang ilmiah haruslah memenuhi
beberapa kriteria seperti yang diungkapkan oleh Moh. Nazir secara ringkas yakni
sebagai berikut :1
baik yang dikumpulkan dan yang dianalisis harus berdasarkan fakta-fakta, dan
2. Bebas dari prasangka, dalam hal ini metode ilmiah harus memiliki sifat bebas
1
Muhammad Nazir, 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 43
5
3. Menggunakan prinsip analisis, dalam hal ini setiap masalah harus dicari dan
ingin dicapai sehingga hasil yang diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat,
5. Menggunakan ukuran objektif, dalam hal ini ukuran ini tidak diperkenankan
dibahas. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan pembahasan lebih lanjut
mengenai hal ini dalam bentuk paper yang berjudul, "TINJAUAN MENGENAI
2. Apa saja yang menjadi Sumber Penelitian Hukum Normatif dan Empiris?
6
1.3. Tujuan Penulisan
7
BAB II
PEMBAHASAN
Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu
atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka
juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian
mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang
bagian yakni:
diantara para ahli hukum. Diantara pendapat beberapa ahli hukum, yakni Soerjono
Soekanto & Sri Mamudji, menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum
2
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 13-14
8
menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum doctrinal.3 Sunaryati Hartono,
menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum normatif. 4 dan Ronny Hanitjo
Metode penelitian hukum jenis ini juga biasa disebut sebagai penelitian hukum
penelitian ini sangat erat hubungannya pada pada perpustakaan karena akan
membutuhkan data-data yang bersifat sekunder pada perpustakaan. Hal ini disebabkan
pada penelitian normatif fokus pada studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai
sumber data sekunder seperti pasal-pasal perundangan, berbagai teori hukum, hasil
Dalam penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji dari berbagai
penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat
suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum. Sehingga
dapat kita simpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang luas.
Penelitian Hukum Normatif (yuridis normatif) adalah metode penelitian hukum yang
3
Soetandyo Wignjosoebroto, 2002, Hukum, Paradigma Metode dan Dinamika Masalahnya,
Jakarta, hlm. 147
4
Sunaryati Hartono, 1994, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Alumni,
Bandung, hlm. 139
5
Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan
Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 10
6
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Loc.cit.
9
Metode penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya merupakan
hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam penelitian jenis ini
a. Non judicial Case Study, merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa
b. Judicial Case Study, pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan
studi kasus hukum karena konflik sehingga akan melibatkan campur tangan
c. Live Case Study, pendekatan live case study merupakan pendekatan pada suatu
Metode penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang
berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana
meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode penelitian hukum
empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis. Dapat dikatakan bahwa
penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat,
10
fakta yang digunakan untuk melakukan proses induksi dan pengujian kebenaran
secara koresponden adalah fakta yang mutakhir. 7 Cara kerja dari metode yuridis
sosiologis dalam penelitian tesis ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data
serta informasi melalui studi kepustakaan terhadap asumsi atau anggapan dasar yang
Berikut ini merupakan daftar perbandingan antara penelitian hukum normatif dan
empiris.
7
Soerjono Soekanto & Sri Mamuji, Op.cit., hlm. 14
11
internal) positif
Optik yang digunakan Preskriptif Netral, objektif, deskriptif
Data skunder dikumpulkan
Data primer dikumpulkan
Teknik pengumpulan data dengan cara studi
dengan cara wawancara.
kepustakaan.
Teori-teori sosiologi
Norma, yurisprudensi, dan hukum, antropologi
Dasar untuk menganalisis
doktrin hukum, psikologi hukum
atau teori-teori sosial
Logika berfikir Deduktif Induktif
Membuat keputusan/ Deskriptif, ekplanatif
Tujuan
menyelesaikan masalah (memahami), prediktif
Logis normatif
(berdasarkan logika dan Kuantitatif (kesimpulan
Bentuk analisis peraturan UU), silogisme yang dituangkan dalam
(menarik kesimpulan yang bentuk angka)
telah ada), kualitatif
dengan menuntun seorang peneliti ke arah suatu tindakan, sehingga dengan metode
penelitian ini peneliti akan di arahkan pada sebab-sebab timbulnya suatu gejala.
12
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan saran-saran untuk
Metode penelitian evaluatif adalah penelian yang bertujuan untuk menilai baik
penelitian tersebut melalui pengujian maupun melalui analisis hubungan yang terjadi
1. Penelitian Murni
Penelitian murni merupakan salah satu jenis penelitian sosial yang memiliki
2. Penelitian Terapan
Menurut Maryati dalam buku sosiologi penelitian terapan merupakan salah satu
jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahn tertentu
secara praktis.
3. Fokus Masalah
bagian, yaitu:
8
Soerjono Soekanto,1981, Pengantar penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, h.4.
13
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan berbagai fakta yang
mencari solusinya.
adalah Bahan Hukum Primer dan Bahan Hukum Sekunder, masing-masing dapat
a. Bahan Hukum Primer terdiri atas Asas dan Kaidah Hukum. Perwujudan asas
dan kaidah hukum ini dapat berupa: Peraturan Dasar, Konvensi Ketatanegaraan,
b. Bahan Hukum Sekunder terdiri atas: Buku-buku hukum (text book), Jurnal-
jurnal hukum, Karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat
dalam media massa, Kamus dan ensiklopedi hukum (beberapa penulis hukum
14
Data yang diteliti dalam penelitian hukum empiris ada dua jenis yaitu data
a. Data Primer adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan yaitu suatu
data yang diperoleh langsung dari sumber pertama di lapangan yaitu baik dari
b. Sedangkan data sekunder adalah suatu data yang bersumber dari penelitian
kepustakaan yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber
Bahan hukum terdiri dari Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder, dan
a. Bahan hukum primer dapat berupa: Kaedah Dasar (UUD Negara Republik
penelitian; pendapat pakar hukum, karya tulis hukum yang termuat dalam media
BAB III
15
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Fokus Masalah.
adalah Bahan Hukum Primer dan Bahan Hukum Sekunder. Sedangkan Data
yang diteliti dalam penelitian hukum empiris ada dua jenis yaitu data primer dan
data sekunder, dan Bahan hukum terdiri dari Bahan Hukum Primer, Bahan
DAFTAR PUSTAKA
16
Hartono, Sunaryati, 1994, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20,
Alumni, Bandung.
Nazir, Muhammad, 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,
Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Soekanto, Soerjono, 1981, Pengantar penelitian Hukum, Universitas Indonesia,
Jakarta.
_________________, & Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif (Suatu
Tinjauan Singkat), Rajawali Pers, Jakarta.
Wignjosoebroto, Soetandyo, 2002, Hukum, Paradigma Metode dan Dinamika
Masalahnya, Jakarta.
17