Oleh
MIRZAYANTI
NH.0407055
DI SUSUN OLEH :
MIRZAYANTI
NH.0407055
Oleh
MIRZAYANTI
NH.0407055
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah STIKES Nani
Hasanuddin Makassar Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Pada:
Hari / Jam : Senin / 15.00 Wita
Tanggal : 16 Agustus 2010
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat :
Tim Penguji
1) Hj.Nia Gustriani,S.ST ………………………………………
2) Theresia Limbong,SKM., M.Kes ………………………………………
3) Dra.Hj.Husna,S.ST. M.Kes ……………………………………..
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma Tiga Kebidanan
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
B. PENDIDIKAN
1. Tamat SDN Karuwisi I Makassar Tahun 2001
2. Tamat SMP PGRI II Makassar Tahun 2004
3. Tamat SMK Negeri 7 Makkassar Tahun 2007
4. Mengikuti pendidikan program khusus kebidanan Stikes Nani Hasanuddin
Makassar Tahun 2007 sampai sekarang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil ‘alamin Allahumma shally ‘ala Muhammad wa’ala alihi wa
shahbihi ajma’in
Hanya karena Allah segala sesuatu terjadi,hanya dengan izin-Nya semua
yang kita impikan terwujud. Manusia hanya mampu berusaha sedang Allah jua yang
menentukan hasilnya. Dengan izin Allah pula, penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan.
Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan program D-III Kebidanan Stikes Nani Hasanuddin
Makassar dengan judul Asuhan Kebidanan Pada By Ny“S” dengan Asfiksia Ringan
di Rumah Sakit Umum Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d. 24 Juli 2010.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karta Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah
pantasnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada ibu Hj.Nia Gustriani, S.ST selaku pembimbing I
dan Ibu Theresia Limbong,SKM., M.Kes selaku pembimbing II atas segala
kesediaan,kesungguhan, dan kesabarannya dalam membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Olehnya pada kesempatan ini penulis menghaturkan
banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Hj.Nani Russa.SKM. Msi. M.KES, selaku ketua Yayasan Stikes Nani
Hasanuddin
2. Bapak Sukriadi S.Kep. Ns. M.Kes, selaku Ketua Stikes Nani Hasanuddin
3. Ibu Muliaty Tinggala SKM,. M.Kes, selaku Ketua Program D III Kebidanan Stikes
Nani Hasanuddin Makassar
4. Bapak Sri Darmawan.SKM, selaku Wali Kelas D III Kebidanan angkatan 2007
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
5. Segenap Dosen dan Staf pengajar D III Kebidanan Stikes Nani Hasanuddin
Makassar, yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
6. Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa beserta staf yang telah memberikan izin untuk
mengambilan data yang penulis butuhkan.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua
tercinta, ayahanda dan ibunda sertasaudara,keluarga dan pacar ku yang penuh
kasih sayang , memberikan motivasi, doa dan biaya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik dan tepat waktu.
8. Kepada temen-teman mahasiswa D III Kebidanan Stikes Nani Hasanuddin Makassar
angakatan 2007, serta sahabat-sahabat ku tercinta, Novi, Tuti, Icha, Nila, Irma,
Evhy,inha,Inar,Ani,Arhi dan teman-teman yang lain yang tidak sempat saya
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dari segi tenaga maupun
pemikiran.
Akhirnya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu kebidanan dan semoga kebaikan serta bantuan yang telah diberikan kepada
penulis akan diberikan balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Mirzayanti
DAFTAR ISI
LEMBARAN JUDUL ......................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii
LEMBARAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................ iii
BIODATA PENULIS ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN ............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I .. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Ruang Lingkup ............................................................. 4
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum ......................................................... 4
2. Tujuan Khusus ....................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ....................................................... 6
E. Metode Penulisan ........................................................ 7
F. Sistematika Penulisan ................................................. 8
BAB II.. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Asfiksia
1. Pengertian ............................................................... 11
2. Etiologi ...................................................................... 12
3. Patofisiologi ............................................................. 14
4. Klasifikasi Klinis ...................................................... 15
5. Tanda dan Gejala ................................................... 18
6. Diagnosis Asfiksia .................................................. 18
7. Penatalaksanaan ................................................... 20
a. Menilai Bayi ...................................................... 20
b. Tindakan Pada Bayi Asfiksia ........................ 22
c. Cara Kerja ......................................................... 23
B. Proses Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Asuhan Kebidanan ........................... 29
2. Proses Asuhan Kebidanan .................................. 29
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
(SOAP)...................................................................... 32
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbedaan Asfiksia Livida dan Valida............................................ 15
Tabel 2. Penilaian Asfiksia dengan Apgar.................................................... 17
Tabel 3. Penilaian Asfiksia Berdasarkan Cara Sigtuna.............................. 19
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Teknik Ventilasi Tekanan Positif .................................. 23
Gambar 2. Kompresi Dada................................................................. 25
Gambar 3. Intubasi Endotrakeal........................................................ 27
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1. Skema Tindakan Resusitasi........................................................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Satuan Acara penyuluhan ( Teknik Menyusui yang Benar)
Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan ( Metode Kanguru)
Lampiran 3. Usulan Judul
Lampiran 4. Lembar Konsul Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 5. Surat Keterangan Studi Kasus
Lampiran 6. Surat Pengantar Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi,misi dan strategi pembangunan kesehatan indonesia sehat 2010. Visi
menggerakkan pembangunan nasional, berwawasan kesehatan memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu,keluarga dan masyarakat. Serta lingkungannya
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan
terjangkau mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Misi strategi
pembangunan nasional berwawasan kesehatan profesionalisme dan jaminan
pemeliharaan kesehatan, profesionalisme jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat disentralisasi. (visi ind sehat 2010) diakses tanggal 6 Agustus 2010.
Asfiksia Neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas
secara spontan dan teratur setelah lahir, hal ini disebabkan oleh hipoksia janin
dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalan
kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi lahir. (Sarwono 2006,Hal : 709)
Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak
dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak
termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan
kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget
program karena mewakili komponen penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian
di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus
Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI).
Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar
50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran
hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang
cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007
hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh
dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran
hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan
penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk
diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan.
Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran
hidup. Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah
kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi, atau 4,32 per 1000 kelahiran
hidup, mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau
4,61 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 ini jumlah kematian bayi turun
menjadi 638 atau 4,61% per 1000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2009 jumlah
kematian turun menjadi 495 atau 3,31 % per 1.000 kelahiran hidup.
(http://www.depkes.go.id) diakses tanggal 06 Agustus 2010.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan di RSUD Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa periode januari s.d juni 2010, jumlah kelahiran bayi yaitu 984 bayi,
dan dari jumlah tersebut terdapat 34 bayi asfiksia (3,45 %), Asfiksia Ringan sebanyak 12 bayi
(32,23%), Asfiksia Sedang 3 bayi (8,82%), dan Asfiksia berat sebayak 19 bayi (55,88%). (Buku
pencatatan dan pelaporan RSUD Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa).
Sehubungan dengan masih tingginya kejadian Asffiksia yang ditemukan serta besarnya
resiko yang ditimbulkan maka penulis termotivasi untuk membahas lebih lanjut melalui Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny“S” Dengan Asfiksia Ringan di RSUD
Syekh Yusuf Gowa.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan Kebidanan
Pada Bayi Ny“S”: Dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi Ny“S” dengan Asfiksia
Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010
2. Tujuan Khusus
a. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan melaksanakan pengkajian data pada bayi Ny“S” dengan Asfiksia
Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010
b. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan mengidentifikasi diagnosa / masalah aktual pada bayi Ny“S”
dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
c. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada bayi Ny“S”
dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
d. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan mengevaluasi perlunya tindakan segera atau kolaborasi pada
bayi Ny“S” dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24
juli 2010.
e. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi Ny“S” dengan
Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
f. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada bayi Ny“S”
dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
g. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi Ny“S” dengan
Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
h. Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan kompotensi
kewenangan bidan mendokumentasikan semua tingdakan asuhan yang telah di
lakukan pada bayi Ny“S” dengan Asfiksia Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa
tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktis
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Ujian Akhir Program
Pendidikan Diploma III Kebidanan Stikes Nani Hasanuddin Makassar.
2. Manfaat ilmiah
Diharapkan Karya Tulis ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkaya ilmu
pengetahuan serta sebagai bahan acuan bagi penyusun Karya Tulis berikutnya
untuk memperkirakan kejadian Asfiksia di Indonesia khususnya di Makassar.
3. Manfaat institusi
Sebagai bahan acuan institusi pendidikan dan tenaga bidan untuk penulisan Karya
Tulis selanjutnya.
4. Manfaat bagi penulis
Merupakan pengalaman yang dapat menambah kemampuan dalam penerapan
Asuhan Kebidanan dengan Asfiksi
E. Metode Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode :
1. Studi Kepustakaan
Penulis membaca dan mempelajari buku literatur yang relevan dengan Asfiksia
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
2. Studi Kasus
Penulis menggunakan studi kasus pendekatan pemecahan masalah dalam
kebidanan yang meliputi : pengumpulan data, identifikasi diagnosa masalah aktual,
antisipasi dignosa / masalah potensial, tindakan segera atau kolaborasi, evaluasi
asuhan kebidanan serta pendokumentasian asuhan kebidanan pada By Ny“S”
dengan Asfiksia Ringan Di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Untuk memperoleh data yang akurat penulis menggunakan teknik :
a. Anamnese
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang tua klien yang dapat membantu
memberikan informasi yang dibutuhkan.
b. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi,
palpasi,perkusi, dan auskultasi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium).
3. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari status kesehatan yang berhubungan dengan Asfiksia
yang bersumber dari Rekam Medik Catatan dokter, bidan, perawat, dan hasil
pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat memberikan kontribusi dalam
penyelesaian Karya Tulis ini.
4. Diskusi
Penulisan melakukan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yakni : Dokter atau
bidan yang menangani langsung klien tersebut serta mengadakan diskusi dengan
dosen pengaruh atau pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan untuk penulisan Karya Tulis ini terdiri
dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Ruang Lingkup Penulisan
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Asfiksia
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Klasifikasi klinis
5. Tanda dan gejala
6. Diagnosis
7. Penatalaksanaan Resusitasi
8. Perawatan Paska Resusitasi
B. Proses Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Asuhan Kebidanan
2. Tahapan Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III STUDI KASUS
Langkah I Identifikasi Data Dasar
Langkah II Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual
Langkah III Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial
Langkah IV Tindakan Segera / Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah VI Penatalaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah VII Evaluasi Tindakan Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian hasil Asuhan Kebidanan
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis membahas tentang kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada, dibahas secara sistematis mulai dari pengkajian, merumuskan
diagnosa masalah aktual dan potensial, tindakan segera atau kolaborasi,
perencanaan, penatalaksanaan serta evaluasi asuhan kebidanan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM TENTANG ASFIKSIA
1. Pengertian
a. Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera menangis
secara spontan dan teratur setelah bayi lahir. (Sarwono ,2006,hal 709)
b. Asfiksia neonatrum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia berarti hipoksia yang progresif karena
gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat
gangguan dalam persediaan O2 dan kesulitan mengeluarkan CO2 saat janin di
uterus hipoksia.(askep-asfiksia) diakses tanggal 17 Agustus 2010
c. Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan
mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih
lanjut.
(http://www.asfiksia-neonatorum) diakses tanggal 28 juli 2010
d. Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir. (Askep-Asfiksia) diakses tanggal
17 Agustus 2010.
e. Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan
pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia)
disertai dengan peningkatan karbondioksida (hiperkapnea).Dengan demikian organ
tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipokasik) dan terjadi
kematian.(Defenisi) diakses tanggal 17 Agustus 2010
B. Etiologi
Hipoksia janin yang dapat menyebabkan Asfiksia Neonatorum terjadi karena
gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terjadi
gangguan dalam persediaan O2 dan dalam menghilangkan CO2. Gangguan ini dapat
berlangsung secara menahun akibat kondisi atau kelainan pada ibu selama
kehamilan atau secara mendadak karena hal-hal yang diderita ibu dalam
persalinan(Sarwono,2006).
Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi terdiri dari :
1. Faktor ibu
a. Hipoksia ibu
Terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesia dalam
hal ini akan menimbulkan hiposia janin
b. Gangguan aliran dalam uterus
Mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya
pengaliran oksigen ke plasenta dan kejanin. Hal ini sering ditemukan pada :
1) Gangguan kontraksi uterus,misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani uterus akibat
penyakit atau obat.
2) Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan
3) Hipertensi pada penyakit akiomsia dan lain-lain.
2. Faktor plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta
.asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta,
misalnya solusio palsenta, perdarahan plasenta dan lain-lain.
3. Faktor fetus
Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam
pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin.
Gangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung,
tali pusat melilit leher kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir dan lain-lain.
4. Faktor neonatus
Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena:
1) Pemakaian obat anestesia / analgetik yang berlebihan pada ibu secara langsung
dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin.
2) Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarahan intrakranial. Kelaianan
kongenital pada bayi, misalnya hernia diafrakmatika atresia / stenosis saluran
pernafasan, hipoplasia paru. (http://www.asfiksia-neonatorum) diakses tanggal 28
juli 2010
2. Patofisiologi
Bila terdapat gangguan atau pertukaran gas atau pengangkutan O2selama
kehamilan/persalinan maka akan terjadi asfiksia. Keadaan ini akan mempengaruhi
fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian. Kerusakan dan
gangguan ini dapat reversible atau tidak tergantung dari berat badan dan lamanya
asfiksia. Asfiksia ringan yang terjadi yang dimulai dengan periode apnoe, disertai
dengan penurunan frekuensi jantung. Selanjutnya bayi akan menunjukkan usaha
nafas, yang kemudian diikuti pernafasan teratur.
Pada Asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak sehingga bayi
berada dalam periode apnoe yang ke dua.dan ditemukan pula brikardi dan
penurunan tekanan darah. Disamping perubahan klinis juga terjadi gangguan
metabolisme dan keseimbangan asam dan basa pada neonatus. Pada tingkat awal
menimbulkan asidosis respiratorik. Bila gangguan berlanjut terjadi metabolisme
anaerob yang berupa glikolisis glokogen tubuh, sehingga glikogen tubuh pada hati
dan jantung berkurang.
Hilangnya glikogen yang terjadi pada kardiovaskuler menyebabkan gangguan
fungsi jantung. Pada paru-paru terjadi pengisian udara alveoli yang tidak adekuat
sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah paru. Sedangakn diotak terjadi
kerusakan sel otak yang dapat menimbulkan kematian kehidupan bayi selanjutnya.
(http://www.authorstream.com) diakses tanggal 28 juli 2010
3. Klasifikasi Klinis
A. Ada 2 macam Asfiksia :
1) Asfiksia Livida (Biru)
2) Afiksia Pallida (Putih)
Tabel 1. Perbedaan Asfiksia Livida Dan Pallida
Skor 0 1 2
A: Appreance Pucat Badan merah Seluruh badan
Color (Warna Kulit) ekstremitas biru kemerahan
P: Pulse Tidak Ada <100 x/mnt <100 kali/mnt
(Frekuensi
Jantung)
G: Grimace Tidak Ada Sedikit gerakan Menagis,
(Reaksi Terhadap mimik bantuk/bersin
Rangsangan)
A : Activity (Tonus Lumpuh Ekstremitas dalam Gerakan aktif
Otot) fleksi sedikit
R: Respiration Tidak Ada Lemah, tidak Menangis kuat
(Pernapasan) teratur
(Sinopsis Obstetri Hal : 430)
Nilai APGAR pada umumnya dilaksanakan pada I menit dan 2 menit sesudah
bayi lahir. Tapi penilaian harus dimulai segera sesudah bayi lahir. Apabila bayi
memerlukan intervensi berdasarkan penilaian pernapasan, denyut jantung atau
warna kulit maka penilaian ini harus dilakukan segera. Intervensi yang harus
dilakukan jangan sampai terlambat karena menunggu hasil penilaian APGAR 1
menit.
Penialaian 0 1 2
Pernapasan Tidak Ada Lemah, tida\k Baik
teratur
Frekuensi Jantung Tidak Ada ≤ 120 kali/menit ≥ 120 kali/menit
Warna Kulit Biru Badan merah, Seluruh tubuh
ekstremitas biru kemerahan
(Saifuddin A.B, 2002 hal. 349)
6. Penatalaksanaan
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi asfiksia neonatus disebut resusitasi
bayi baru lahir yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan
membatasi gejala sia yang mungkin muncul.
a. Menilai bayi
Penilaian dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi kelanjutan hidup
bayi.
1) Usaha bernafas, apabila bayi bernafas spontan dan memadai lanjutkan dengan
menilai frekuensi jantung dan bila bayi sukar bernafas dilakukan rangsangan taktil
dengan dengan menepuk dan menyentil telapak kaki bayi atau menggosok
punggung bayi sambil memberikian oksigen.
2) Frekuensi denyut jantung, setelah menilai usaha bernafas dan melakukan tindakan
yang diperlukan serta memperhatikan apakah spontan atau tidak. Bila frekuensi
denyut jantung >100 kali/menit dan bayi bernafas spontan, dilanjutakan dengan
menilai warna kulit.
3) Warna kulit, penilaian warna kulit dilakukan bayi bernafas dengan spontan dan
frekuensi jantung >100 kali/menit.
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan yang dikenal dengan ABC
resusitasi:
A) Memastikan saluran nafas terbuka yaitu dengan cara :
1) Meletakkan bayi dalam posisi yang benar
2) Mengisap lendir dimulut kemudian di hidung
3) Bila perlu masukkan ET utnuk memastikan pernapasan terbuka
B) Memulai pernapasan dengan cara :
1) Melakukan rangsangan taktil
2) Bila perlu melakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
C) Mempertahankan sirkulasi darah
1) Merangsang dan mempertahankan sirkulasi darah dengan cara kompresi dada, bila
perlu menggunakan obat-obatan.
(http://www.asfiksia+neonatorum.com)diakses tanggal 28 juli 2010
100%
15-30 dtk 100x/
mnt
<60x/mnt 60-
100x/mnt >100x/mnt Evaluasi
Warna kulit
80x/mnt
Mulai pemberian obat apabila denyut jantung <80x/mnt setelah 30 dtk,diberi VTP dengan
O2 100% dan Kompresi dada (Pelayanan Kesehatan Maternal 2006,Hal :368)
Bagan 1. Skema Tindakan Resusitasi
c. Cara Kerja
1) Ventilasi Tekanan Positif
Nomor Register : 21 19 56
Tanggal Persalinan : 22 Juli 2010, Jam 13.40 Wita
Tanggal Pengkajian : 22 Juli 2010, Jam 14.00 Wita
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Identitas
a. Identitas Bayi
Nama Bayi : By Ny“S”
Tanggal Lahir : 22 Juli 2010, Jam 13.40 Wita
Anak Ke : Pertama
Jenis Kelamin : Laki-laki
b. Identitas Ibu / Ayah
Nama : Ny “S” / Tn “ S”
Umur : 25 tahun / 25 tahun
Nikah / Lamanya : 1x / ± 11 Bulan
Suku : Makassar / Makassar
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jln. Samata
2. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Riwayat Kehamilan
1) P1 A0
2) HPHT tanggal 20-10 2009
3) HTP tanggal 27-7-2010
4) Selama hamil ibu memeriksakan kehamilannya 4 kali di puskesmas
5) Ibu mendapat imunisasi TT 2 kali
6) Tidak ada riwayat penyakit selama kehamilan
7) Selama hamil nafsu makan berkurang
8) Saat ANC ibu diberikan tablet penambah darah dan vitamin C
9) Ibu tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
b. Riwayat Persalinan
1) Ibu masuk kamar bersalin pada jam 06.15 wita dengan keluhan nyeri perut tembus
belakang di sertai dengan pelepasan lendir dan darah dari jalan lahir sejak jam
23.00 wita.
2) Perlangsungan kala I 7 jam
3) Perlangsungan kala II 40 menit
4) Perlangsungan kala III 15 menit
5) Jenis persalinan spontan pervaginam, presentase belakang kepala
Tanda 0 1 2 I II
A : Appreance Pucat Badan merah >100 kali/mnt 1 2
Color (Warna ekstremitas
Kulit) biru
P: Pulse Tidak <100 x/mnt <100 kali/mnt 1 2
(Frekuensi Ada
Jantung)
G: Grimace Tidak Sedikit Menagis, 2 1
(Reaksi Ada gerakan bantuk/bersin
Terhadap mimik
Rangsangan)
A: Activity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif 1 2
(Tonus Otot) dalam fleksi
sedikit
R : Respiration Tidak Lemah, tidak Menangis 1 1
(Pernapasan) Ada teratur kuat
Jumlah 6 8
Nilai Apgar Score : 6/8
3. Pemeriksaan Fisik
a. Bayi tidak segera menangis, pernapasan tidak teratur dengan frekuensi 55 kali/menit
(N : 30-60 kali/menit)
b. Frekuensi jantung belum teratur dengan frekuensi 149 kali/menit (N : 120-160
kali/menit )
c. Suhu 36,3oC (N : 36,5oC – 37oC)
d. Warna kulit ekstremitas biru
e. BBL : 2850 gram (normal 2500-4000 gram)
f. PBL : 45 cm (normal 45-55 cm)
g. Lingkar Kepala : 32 cm (normal 32-35 cm )
h. Lingkar Dada : 31 cm (normal 30-24 cm)
i. Lingkar Perut : 32 cm (normal ± 32 cm)
j. Lila : 10 cm (normal 8-11 cm)
k. Jenis Kelamin : Laki-laki
l. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a) Rambut hitam dan tipis
b) Caput succodenum
2) Mata
a) Simetris kiri dan kanan
b) Pupil mata bereaksi dengan baik
c) Konjungtiva pucat
d) Sklera tidak kuning
3) Hidung
a) Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b) Tidak terpasang oksigen
4) Mulut/bibir
a) Banyak terdapat lendir
b) Bibir tampak pucat
5) Telinga
a) Simetris kiri dan kanan
6) Leher
a) Tonus otot leher baik
b) Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan
7) Dada dan Perut
a) Gerakan dada seirama dengan nafas bayi
b) Tali pusat perbungkus dengan kasa
8) Punggung dan bokong
a) Tonjolan pungung tidak ada
b) Lipatan kulit bokong ada
9) Genitalia dan anus
a) Testis terbungkus skrotum, skrtum berkerut
b) Uretra berlubang
c) Lubang anus (+ ), bayi belum BAB
d) Genitalia dan anus tampak bersih
10) Ekstremitas
a) Tangan
(1) Pergerakan lemah
(2) Jari lengkap
b) Kaki
(1)Pergerakan kaki lemah
(2)Jari kaki kiri dan kanan lengkap
(3)Refleks moro dan babyskin baik
LANGKAH II. MERUMUSKAN DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Bayi lahir dengan cukup bulan dengan Asfiksia Ringang
Data Subyektif : HPHT tanggal 20-10-2009
Data Obyektif :
1. Persalinan tanggal 22 juli 2010 jam 13.40 wita
2. BBL : 2850 gram
3. Bayi tidak segera menangis dan pernafasan tidak teratur dengan frekuensi 55
kali/menit
4. Warna kulit ekstremitas biru
5. Apgar score 6/8
6. Terdapat capus succodenum
7. Konjungtiva pucat
8. Banyak terdapat lendir
9. Bibir tampak pucat
10. Genitalia dan anus
1) Testis terbungkus skrotum,skrotum berkerut
2) Uretra berlubang
3) Lubang anus (+), bayi belum BAB
4) Genitalia dan anus tampak bersih
11. Pergerakan tangan lemah
12. Pergerakan kaki lemah
Analisa Dan Intrepretasi data :
a. Bayi cukup bulan dengan umur kehamilan 39 minggu 2 hari, dihitung dari HPHT
tanggal 20-10-2009 sampai pada saat bayi lahir tanggal 22 juli 2010.
b. Bayi asfiksia ringan dengan apgar score 6/8, badan kemerahan ekstremitas biru,
frekuensi jantung <100 kali/menit, pernapasan lemah dan tidak teratur,dan bayi tidak
segera menangis.
LANGKAH III. ANTISPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
1. Potensial Terjadi kerusakan pada sel otak
Data subjektif : -
Data objektif :
a. Bayi tidak segera menangis, dan tidak dapat bernafas secara spontan
b. Frekuensi jantung 149 kali/menit
Analisa dan Interpretasi Data :
Bayi baru lahir dengan Asfiksia karena terjadi gangguan pertukaran gas dan
persediaan oksigen, dan pada saat pasokan oksigen berkurang akan mengakibatkan
konstriksi arteriol pada organ-organ. Namun demikian aliran darah ke jantung dan
otak tetap stabil atau meningkat untuk mempertahankan pasokan oksigen. Jika
kekurangan oksigen berlangsung terus-menerus terjadi gegagalan fungsi jantung
yang mengakibatkan aliran darah keseluruh organ akan berkurang. Sebagai akibat
dari kekurangan fungsi oksigen dan oksigenasi jaringan maka akan menimbulkan
kerusakan jaringan otak yang ireversibel, kerusakan organ tubuh lain dan kematian.
(Kattwinkel, 2006 hal :1-7)
2. Potensial terjadi infeksi tali pusat
Data subjektif : -
f :
a. Bayi lahir tanggal 22 juli 2010, jam 13.40 wita
b. Tali pusat basih basah dan belum puput
c. Tali pusat terbungkus dengan kasa steril
Analisa dan Interpretasi Data :
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dikarenakan system imunologi dari
dalam tubuh bayi belum bekerja secara sempurna serta adanya jaringan dan
pembuluh darah terbuka dalam keadaan basah dan lembab dapat terjadi tempat
berkembangnya mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan infeksi.
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan pengisapan lendir sampai bayi
dapat bernafas secara spontan dan pemeriksaan lebih lanjut serta pemberian obat-
obatan.
Rasional :
Pemenuhan asuhan gizi ibu menyusui sangat berpengaruh pada produksi dan
kulitas ASI.
LANGKAH VI. PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 22 juli 2010, jam 14.00 wita
1. Mengobservasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital khususnya pernapasan.
2. Mengatur posisi bayi dengan kepala lebih rendah dari kaki dan membersihkan mulut
serta hidung dari lendir.
3. Mengeringkan tubuh bayi dengan menggunakan kain yang bersih dan kering untuk
membungkus bayi
4. Merawat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik
5. Pemberian injeksi K1 0,5 ml/IM
6. Pemberian hepatitis B pada bayi
LANHKAH VII. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 22 juli 2010, jam 14.10 wita
1. Asfiksi ringan dapat teratasi dengan kriteria bayi dapat bernafas secara spontan dan
teratur, warna kulit kemerahan, dan bayi dapat menangis kuat
2. Suhu tubuh normal 36,3oC
3. Keadaan umum baik
4. Bayi dirawat bersama ibu
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY“S” DENGAN
ASFIKSIA RINGAN DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA
TANGGAL 22 JULI 2010
Nomor Register : 21 19 56
Tanggal Persalinan : 22 Juli 2010, Jam 13.40 Wita
Tanggal Pengkajian : 22 Juli 2010, Jam 14.00 Wita
IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama Bayi : By Ny“S”
Tanggal Lahir : 22 Juli 2010, Jam 13.40 Wita
Anak Ke : Pertama
Jenis Kelamin : Laki-laki
b. Identitas Ibu / Ayah
Nama : Ny “S” / Tn “ S”
Umur : 25 tahun / 25 tahun
Nikah / Lamanya : 1x / ± 11 Bulan
Suku : Makassar / Makassar
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jln. Samata
DATA SUBYEKTIF
1. Keadaan bayi sudah membaik
2. Bayi sudah disusui
DATA OBYEKTIF
1. Tanda-tanda vital bayi
a. HR : 150 kali/menit
b. Pernapasan : 49 kali/menit
c. Suhu : 36,4oC
2. BB sekarang 2900 gram
3. Bayi belum dimandikan
4. Bayi sudah di rawat gabung dengan ibunya
ASSESMENT
Perawatan bayi baru lahir hari ke II
PLANNING
Tanggal 23 juli 2010, jam 08.30 wita
1. Memandikan bayi dan merawat tali pusat
2. Mengenakan pakaian pada bayi agar tetap hangat
3. Memberikan bayi pada ibu
4. Dampingi ibu pada saat meneteki
5. Mengingatkan ibu agar menyusui anaknya.
6. Mengajarkan ibu cara metode kangguru
7. Mengganti popok bayi bila basah
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY“S” DENGAN
ASFIKSIA RINGAN HARI KE III
DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA
TANGGAL 24 JULI 2010
DATA SUBYEKTIF
1. Keadaan bayi lebih membaik
2. Ibu memberikan ASI
DATA OBYEKTIF
1. Bayi sudah menetek
2. Bayi rawat gabung
3. Bayi sudah dimandikan
4. BB sekarang 2900 gram
5. Tanda-tanda vital
a. HR : 152 kali/menit
b. Pernapasan : 49 kali/menit
c. Suhu : 36,7oC
5. Konjungtiva merah mudah dan kulit berwarna merah
6. Gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi
7. Tali pusat terbungkus kasa steril
8. Pergerakan tangan dan refleks menggenggam baik
ASSESMENT
Perawatan bayi baru lahir hari ke III
PLANNING
Tanggal 24 juli 2010, jam 09.00 wita
1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap terbungkus agar suhu
bayi dalam batas normal. Bayi telah dikeringkan dan dibungkus dengan selimut
2. Merawat tali pusat dengan kasa steril
3. Ibu tetap memberikan ASI
4. Mengganti popok bila basah
5. Pemberian imunisasi. Imunisasi campak dan polio
6. Mengingatkan ibu agar menyusui anaknya
7. Mengingatkan ibu agar mencoba metode kangguru
8. Mengingatkan ibu agar mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk
produksi ASI. ibu bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan oleh petugas
kesehatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang adanya kesenjangan antara tinjauan
pustaka dengan tinjauan kasus pada bayi Ny“S” dengan Asfiksia Ringan di RSUD
Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010.
Untuk memudahkan pembahasan ini, maka penulis akan membahas
berdasarkan pendekatan Asuhan Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah yaitu:
A. Langkah I. Identifikasi dan Analisa Data Dasar
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa Asfiksia dalah suatu keadaan dimana
bayi tidak bernafas dengan spontan dan teratur segera setelah dilahirkan.
Sedangkan pada tinjauan kasus bayi Ny“S” bayi lahir tidak segera menangis dan
bernafas spontan sehingga tidak didapatkan adanya kesenjangan antara tinjauan
pustaka dengan tinjauan kasus.
B. Langkah II. Merumuskan Diagnosa / Masalah aktual
Asfiksia dalam tinjauan pustaka adalah keadaan dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur setelah bayi lahir. Penilaian Asfiksia ada 3 yaitu
warna kulit biru atau sianosis, frekuensi jantung <100 kali/menit dan tidak segera
menangis. Sedangkan pada studi kasus bayi Ny“S” ditemukan bayi tidak segera
menangis, warna kulit ekstremitas biru sehingga ditegakkan diagnosa Asfiksia.
Demikian penerapan tinjauan pustaka dan tinjauan studi kasus pada bayi Ny“S”
secara garis besar tampak adanya persamaan diagnosa aktual yang ditegakkan
sehingga memudahkan memberikan tindakan selanjutnya
C. Langkah III. Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Dari tinjauan pustaka dijelaskan bahwa jika Asfiksia tidak ditangani segera maka
akan mengakibatkan kerusakan sel-sel otak dan organ tubuh lain bahkan
mengakibatkan kematian.
Sedangakan pada tinjuan kasus didapatkan bayi tidak segera menangis pada
saat lahir, pernapasan lambat, tidak teratur 55x/mnt, denyut jantung 149 kali/menit
dan warna kulit ekstremitas biru sehingga penulis mengidentifikasi diagnosa /
masalah potensial terjadi kerusakan sel-sel otak dan infeksi tali pusat yang
menunjukkan adanya kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
D. Langkah IV. Tindakan Segera atau Kolaborasi
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa tindakan yang dapat segera dilakukan
untuk mengatasi Asfiksia adalah meletakkan bayi dibawah pemancar panas sambil
mengeringkan tubuh bayi, mengatur posisi bayi, membersihkan jalan nafas,
rangsangan taktil, dan pemberian oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang
dijelaskan pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus memiliki kesamaan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi Ny“S” dengan Asfiksia
Ringan di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 22 s.d 24 juli 2010, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Asfiksia adalah suatu keadaan bayi yang tidak dapat bernapas spontan dan teratur
setelah lahir. Terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport oksigen dan
peningkatan karbondioksida.
2. Berdasarkan data pada bayi Ny”S” diagnosa yang ditegakkan Asfiksia ringan di
mana bayi tidak segera menangis, tonus otot lemah, warna kulit ekstremitas biru,
dengan apgar skore 6/8
3. Asuhan yang diberikan pada bayi membersihkan jalan nafas dari lendir,
mengeringkan bayi, merawat tali pusat, menyuntikkan K 1 0,5 ml/IM, meyuntikkan
hepatitis B, melakukan rangsangan pada bayi.
4. Evaluasi keadaan bayi setelah diberi asuhan
5. Seluruh temuan dan asuhan yang diberikan dikemukakan dalam bentuk SOAP
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi ibu hamil agar memeriksakan dirinya secara dini dan teraturuntuk mendeteksi
adanya gangguan dalam kehamilan sehingga petugas dapat melakukan tindakan
yang tepat.
2. Dengan melibatkan suami dan keluarga dalam dapat mendeteksi resiko kehamilan.
3. Bidan sebagai tenaga kesehatan medis diharapkan peka terhadap pertolongan
persalinan sehubungan dalam mengambil keputusan klinik secara tepat untuk
menghindari keterlambatan dalam merujuk yang dapat mencegah kematian ibu dan
bayi dengan menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan sebagai wujud tanggung jawab apabila ada
gugatan.
4. Bagi institusi pendidikan khusunya institusi pendidikan kesehatan di harapkan dapat
meningkatkan mutu dan sarana pendidikan agar mendpatkan tenaga kesehatan
yang berkualitas dan professional.
5. Pemerintah sebagai penentu kebijakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di
harapkan dapat menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang merata yang
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di pelosok misalnya penyediaan
bidan desa
DAFTAR PUSTAKA
b. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi
sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan
dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak
Gambar 6
Posisi kanguru bayi diantara payudara ibu dalam posisi tengkurap
(F.buzz, diakses tanggal 22 Juli 2010)
c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan
diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di
perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik
atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
Gambar 7.
Selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh
(F.buzz, diakses tanggal 22 Juli 2010)
e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan
dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan
beberapa bantal di belakang punggung ibu.
f. Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
g. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi ,
cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.
e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.