Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philosophia. Philosophia memiliki pengertian sebagai philein dan sophos yaitu mencintai hal – hal yang bersifat bijaksana, philos dan sophia yaitu teman kebijaksanaan dan philosophos yaitu pencinta kebijaksanaan. Dengan demikian daoat disimpulkan bahwa filsafat sebagai upaya terus menerus, proses mencari kebenaran melalui sikap kritis, selalu bertanya sampai pada persoalan yang paling dasar atau hakiki. Beberapa pengertian filsafat menurut para tokoh yaitu menurut W.P Montague filsafat adalah usaha untuk memberikan pemahaman konsep alam semesta dan tempat manusia berada. Sementara itu J.A Leighton berkata bahwa sebuah filsafat yang lengkap mencakup alam semesta atau jagat raya, alam kehidupan, doktrin – doktrin, nilai, makna dan tujuan kehidupan. Menurut E.S Ames, definisi filsafat sebagai usaha sungguh – sungguh untuk mencapai pemahaman menyeluruh tentang arti dan makna kehidupan, yang berdasarkan hasil dari macam – macam ilmu. a. Apa ciri – ciri khas filsafat bila di bandingkan dengan ilmu empiris ? Ciri khas dari filsafat berupa : - Esensial atau hakiki, yaitu akan masuk ke dalam problem hingga ke dalam inti dengan menerabas ketidakpentingan (aksidensi) atau subyektif (perasaan, emosional, keyakinan, dll) - Komprehensif / holistik / interdisipliner, yaitu menyelesaikan masalah secara tuntas dan tindak meninggalkan masalah. (contoh : masalah kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi tapi bisa dari faktor lingkungan, kultur dan pendidikan) - Normatif yaitu melihat masalah dari apa yang seharusnya.
Sementara itu ilmu memiliki ciri – ciri khas berupa :
- Eksperimental yaitu selalu melakukan uji coba laboratorium atau obeservasi.
(hanya mengukur kebenaran kualitatif saja). - Spesifik atau monodisiplin yaitu adanya cara pandang khusus dalam persoalan. - Empiris yaitu b. Tujukan letak pentingnya filsafat bagi sains sehingga seorang magister perlu mengetahui mengapa perlu memahami filsafat ilmu? i. Dalam hal tuntutan kompetensi akademik : Lulusan program S2 diarahkan menjadi ilmuan, profesional, diharapkan mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu (penelitian, eksperimentasi dan implementasi). Dalam prakteknya dilapangan mereka menghadapi permasalahan mendasar : dalam penerapan, pengembangan dan penemuan teori atau ilmu tidak cukup hanya mendasarkan pada keterampilan pengentahuan dan kemampuan penguasaan konsep – konsep serta teori – teori keilmuan dalam bidangnya masing – masing, akan tetapi juga landasan pemahaman mengenai hakikat ilmu (dasar ontologi), cara pengembangan ilmu (dasar epistimologis) dan kaidah – kaidah moral – etika – agama sebagai dasar pertimbangan mengenai untuk apa teori atau imu itu di kembangkan, diterapkan atau di temukan (dasar aksiologis). Jadi seorang ilmuan atau profesional dituntut pertanggungjawaban kemampuan pemahaman, ontologis, epistimologi dan aksiologis keilmuan. ii. Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan empiris : mengarah spesialisasi yang makin meruncing disertai dengan dampaknya. Dampak pofitif : bagi ilmuan sendiri yaitu memiliki fokus dan kedalaman keilmuan sementara bagi masyarakat yaitu spesialisasi keilmuan disertai temuan – temuan teknologinya dapat memfasilitasi kebutuhan, keperluan hidup manusia. Dampak negatif : - semakin meruncingnya spesialisasi ilmu – ilmu empiris, yang membawa konsekuansi semakin ragam bidang – bidang keilmuan semakin fokus dan intens dalam bidangnya. Implikasi yang ditimbulkan, ilmu yang berkembang menuju otonominya, sikap apatisme, egoisme dan anarkhisme keilmuannya. - Teknologi modern yang dihasilkan spesialisasi secara intensif telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia, dan secara intensif mampu merubah pola kehidupan manusia (pola budaya) : Kekeringan nilai – nilai : teknologi mendorong perkembangan pola pikir berorientasi praktis, rasional, empiris. Dapat terjebak ke arah pola kehidupan matrealis, pragmatis, kering nilai – nilai etik spiritual dan nilai – nilai kesejarahaan. Gaya hidup konsumtif, meterialistik, hedonistik dan demoralisasi, dehumanusasi, dll. Pengembangan ilmu dan teknologi harus dikembalikan pada arti dan makna hakikinya (ontologi), prosedur, metode pengembangan yang tepat bagi kepentingan manusia (epistimologi) dan norma – norma dasar imperatif yang harus di taati untuk menentukan arah tujuan pengembangan ilmu (aksiologi) iii. Ilmu bersifat dinamis - Ilmu bukan sesuatu atau entitas yang abadi, ilmu sebenarnya tidak pernah selesai kendati ilmu itu di dasarkan pada kerangka : objektif, rasional, sistematis, logis dan empiris. - Dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan terhadap koreksi.
Itulah sebabnya ilmuan di tuntut mencari alternatif – alternatif pengembangannya, melalui
kajian, penelitian, ekperimen baik mengenai aspek ontologis, epistimologi dan aksiologi. Karena itu setiap pengembangan ilmu atau teknologi paling tidak validasi (validaty) dan reliabilitas (realibility) dapat dipertanggungjawabkan, baik berdasarkan context of justification maupun context of discovery.
2. Mengapa dalam keseharian kita memerlukan filsafat ?
Setiap orang harus membuat keputusan dan tindakan (each person must make decisions and act) Kehidupan mendorong kita untuk menentukan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tentang kebenaran dan kesalahan, kecantikan dan kejelekan, kebaikan dan keburukan. Kita harus menetapkan standar – standar dan tujuan – tujuannya. Filsafat dapat memberikan dasar untuk tindakan – tindakan sosial bagi tingkah laku pribadi. Tingkah laku adalah milik kita, dan kita benar – benar bebas hanya jika kita percaya akan kontrol diri sendiri dan berakhir dengan pilihan sendiri. Filsafat membekali pemahaman esensial, komprehensif dan normatif. Fisafat adalah salah satu cara terbaik untuk memelihara kebiasaan berfikir kritis. Filsafat membantu orang memperluas wawasan hidup dan cakrawala dunianya, menjadikan ia lebih hidup, kritid dan intelegen. Kita senantiasa hidup dalam ketidak pastian dan penuh perubahan, manakala banyak kepercayaan – kepercayaan. Dalam suasana seperti ini kita membutuhkan seperangkat nilai – nilai dan petunjuk – petunjuk kesatupadaun di tengah kekacauan integrasi diri.