PEMERIKSAAN PERNAPASAN
KELOMPOK 4
ANGGOTA:
JURUSAN KEPERAWATAN
D III KEPERAWATAN
TINGKAT 1 B
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem
yang ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk
nmemepertoleh data yang sistematid dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi
Sartika,2010)
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang harus diperiksa pada organ pernafasan
yang menderita gangguan pernafasan
2. Untuk mengetahui tindakan keperawatan yang harus dilakukan saat
melakukan pemeriksaan fisik sistem pernapasan
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan fisik sistem
pernafasan?
2. Tindakan keperawatan apa sajakah yang harus dilakukan saat
pemeriksaan fisik sistem pernafasan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem
yang ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk
nmemepertoleh data yang sistematid dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi Sartika,
2010)
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut
ini:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.
Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaannnya.
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.
C. Indikasi
Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :
1. Klien ARDS
2. Emfisema
3. Infeksi saluran pernapasan atas
4. Infeksi saluran pernapasan bawah
5
D. Kontraindikasi
Pemeriksaan pernapasan di kontraindikasikan pada pasien:
1. Klien mengalami fraktur
2. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
3. Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4. Tingkat kesadaran klien yang rendah
E. Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan fisik sistem
pernapasan adalah sebagai berikut:
1. Baju periksa, Selimut, Stetoskop, Senter, Pena, Penggaris, Sarung
Tangan, Masker, dan Jam atau Stopwatch
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur kepada klien
4. Anjurkan klien menanggalkan baju sampai ke pinggang
5. Pastikan ruangan periksa memiliki cukup penerangan dan hangat, serta
bebas dari gangguan lingkungan.
G. Langkah-Langkah Pemeriksaan
PENGKAJIAN AWAL
1. Salam Terapeutik
2. Jelaskan prosedur kepada klien
3. Cuci tangan
6
4. Atur posisi klien Semi fowler
5. Mulai pemeriksaan dengan klien pada posisi duduk serta semua
pakaian dibuka sampai pinggang.
6. Lakukan pengkajian cepat tentang klien untuk menetukan kemampuan
klien berpartisipasi dalam pemeriksaan.
7. Inspeksi penampilan umum secara keseluruhan dan posisi klien. Beri
perhatian khusus terhadap usaha bernapas, warna kulit wajah,
ekspresinya, bibir, oto-otot yang digunakan, serta pergerakan dada
dalam tiga bagian torak (anterior, posterior, dan lateral)
7
Letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada
depan
Anjurkan pasien untuk menarik napas
Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi
kiri
Berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan anda pada sisi dada
pasien, perhatikan gerakan ke samping sewaktu pasien bernapas
Letakkan kedua tangan anda di punggung pasien dan bandingkan
gerakan kedua sisi dinding dada.
2. Lakukan palpasi untuk mengkaji taktil fremitus. Minta pasien menyebut
bilangan “enam-enam” sambil anda melakukan palpasi dengan cara:
Letakkan telapak tangan anda pada bagian belakang dinding dada
dekat apeks paru – paru
Ulangi langkah awal dengan tangan bergerak ke bagian basis paru –
paru
Bandingkan fremitus pada kedua sisi paru – paru serta di antara
apeks dan basis paru – paru
Lakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dada anterior.
PERKUSI PARU-PARU
8
Minta pasien untuk menarik napas panjang dan menahannya
Mulai perkusi dari atas ke bawah (dari resonan ke redup) sampai
bunyi redup didapatkan
Beri tanda denagn spidol pada tempat didapatkan bunyi redup
(biasanya pada ruang interkostal ke-9, sedikit lebih tinggi dari posisi
hati di dada kanan)
Minta pasien untuk menghembuskan napas secara maksimal dan
menahannya
Lakukan perkusi dari bunyi redup (tanda I) ke atas. Biasanya bunyi
redup ke-2 ditemukan di atas tanda I. Beri tanda pada kulit yang
ditemukan bunyi redup (tanda II)
Ukur jarak antara tanda I dan tanda II. Pada wanita, jarak kedua
tanda ini normalnya 3-5 cm dan pada pria adalah 5-6 cm
AUSKULTASI PARU-PARU
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan pernapasan terdiri dari inspeksi dada posterior dan anterior, palpasi
dada posterior dan anterior, perkusi dada posterior dan anterior, auskultasi dada
posterior dan anterior.
B. Saran
Jadilah perawat yang profesional dalam melakukan tindakan dan harus sesuai
dengan prosedur dan SOP yang berlaku di institusi dan gunakanlah cara safety and
comfort dalam melakukan tindakan apapun terhadap klien dan gunakanlah alat
perlindungan diri (APD) untuk keamanan dalam bekerja.
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Irman. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sitem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika
Carpenito, L.J. 1995. Buku saku: Diagnosis Keperawatan Edisi 6. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
: EGC
13