Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

DOSEN: RIDAWATI, S.KEP, Ns, MM.

KELOMPOK 4

ANGGOTA:

APRILIZA YANTI P07120117052

IRFAN IDRUS P07120117062

LUH CAKRAWARTYA BELLA A. P07120117072

NIA WULANDARI P07120117082

VERANITA ANGGRAINI P07120117092

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

D III KEPERAWATAN

TINGKAT 1 B

2018
KATA PENGANTAR

Pertama–tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberkahi kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
kami gunakan sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “Pemeriksaan Pernapasan”, kami mengakui


bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami analisa dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga
memiliki keterbatasan kemampuan.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi


kita semua. Terimakasih.

Mataram, 28 Februari 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
A. Latar Belakang ............................................................................................4
B. Tujuan ..........................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................5
A. Pengertian ....................................................................................................5
B. Tujuan ..........................................................................................................5
C. Indikasi.........................................................................................................5
D. Kontraindikasi.............................................................................................6
E. Persiapan .....................................................................................................6
F. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan ..........................................................6
G. Langkah-Langkah Pemeriksaan ............................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ..........................................................................................................10
CHECKLIST ............................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem
yang ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk
nmemepertoleh data yang sistematid dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi
Sartika,2010)

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang harus diperiksa pada organ pernafasan
yang menderita gangguan pernafasan
2. Untuk mengetahui tindakan keperawatan yang harus dilakukan saat
melakukan pemeriksaan fisik sistem pernapasan

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan fisik sistem
pernafasan?
2. Tindakan keperawatan apa sajakah yang harus dilakukan saat
pemeriksaan fisik sistem pernafasan?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem
yang ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk
nmemepertoleh data yang sistematid dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi Sartika,
2010)

B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut
ini:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.
Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaannnya.
4. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.

C. Indikasi
Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :
1. Klien ARDS
2. Emfisema
3. Infeksi saluran pernapasan atas
4. Infeksi saluran pernapasan bawah

5
D. Kontraindikasi
Pemeriksaan pernapasan di kontraindikasikan pada pasien:
1. Klien mengalami fraktur
2. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
3. Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4. Tingkat kesadaran klien yang rendah

E. Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan fisik sistem
pernapasan adalah sebagai berikut:
1. Baju periksa, Selimut, Stetoskop, Senter, Pena, Penggaris, Sarung
Tangan, Masker, dan Jam atau Stopwatch
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur kepada klien
4. Anjurkan klien menanggalkan baju sampai ke pinggang
5. Pastikan ruangan periksa memiliki cukup penerangan dan hangat, serta
bebas dari gangguan lingkungan.

F. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan


Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan prosedur pemeriksaan
adalah:
1. Jaga privasi klien
2. Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga
klien
3. Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin
selama pemeriksaan.

G. Langkah-Langkah Pemeriksaan
PENGKAJIAN AWAL
1. Salam Terapeutik
2. Jelaskan prosedur kepada klien
3. Cuci tangan

6
4. Atur posisi klien Semi fowler
5. Mulai pemeriksaan dengan klien pada posisi duduk serta semua
pakaian dibuka sampai pinggang.
6. Lakukan pengkajian cepat tentang klien untuk menetukan kemampuan
klien berpartisipasi dalam pemeriksaan.
7. Inspeksi penampilan umum secara keseluruhan dan posisi klien. Beri
perhatian khusus terhadap usaha bernapas, warna kulit wajah,
ekspresinya, bibir, oto-otot yang digunakan, serta pergerakan dada
dalam tiga bagian torak (anterior, posterior, dan lateral)

INSPEKSI KONFIGURASI DADA

1. Atur Posisi Pasien


Pemeriksaan dimulai dengan memposisikan pasien pada posisi duduk
dengan pakaian dibuka sampai pinggang.
2. Hitung pernapasan selama satu menit penuh.
 Saat menghitung pernapasan, observasi juga laju pernapasan,
ritme, dan kedalaman siklus pernapasan.
 Observasi pergerakan dada pada tiga bagian torak.
 Laporkan bahwa pernapasan tenang, simetris, dan tanpa usaha
yang berlebihan.
 Sebelum dilanjutkan pada langkah berikutnya, minta klien untuk
menarik napas dalam dan observasi keterlibatan otot-otot.
3. Inspeksi warna kulit
Laporkan apakah warna kulit dada (anterior, posterior, dan lateral)
kosnsisten dengan warna bagian tubuh lainnya.
4. Inspeksi konfigurasi dada
Lakukan pengukuran diameter anteroposterior dan tranversal dada.
Pada orang dewasa normal akan didapatkan hasil 1-2 bagian.

PALPASI DINDING DADA

1. Lakukan palpasi untuk mengetahui ekspansi paru – paru / dinding dada


:

7
 Letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada
depan
 Anjurkan pasien untuk menarik napas
 Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi
kiri
 Berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan anda pada sisi dada
pasien, perhatikan gerakan ke samping sewaktu pasien bernapas
 Letakkan kedua tangan anda di punggung pasien dan bandingkan
gerakan kedua sisi dinding dada.
2. Lakukan palpasi untuk mengkaji taktil fremitus. Minta pasien menyebut
bilangan “enam-enam” sambil anda melakukan palpasi dengan cara:
 Letakkan telapak tangan anda pada bagian belakang dinding dada
dekat apeks paru – paru
 Ulangi langkah awal dengan tangan bergerak ke bagian basis paru –
paru
 Bandingkan fremitus pada kedua sisi paru – paru serta di antara
apeks dan basis paru – paru
 Lakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dada anterior.

PERKUSI PARU-PARU

1. Lakukan perkusi paru – paru anterior dengan posisi pasien telentang.


 Perkusi mulai dari atas klavikula ke bawah pada setiap ruang
interkostal
 Bandingkan sisi kiri dan kanan.
2. Lakukan perkusi paru – paru posterior dengan posisi pasien sebaiknya
duduk atau berdiri.
 Yakinkan dulu bahwa pasien duduk lurus
 Mulai perkusi dari puncak paru – paru ke bawah
 Bandingkan sisi kanan dan kiri
 Catat hasil perkusi dengan jelas.
3. Lakukan perkusi paru – paru posterior untuk menentukan gerakan
diafragma (penting pada pasien emfisema)

8
 Minta pasien untuk menarik napas panjang dan menahannya
 Mulai perkusi dari atas ke bawah (dari resonan ke redup) sampai
bunyi redup didapatkan
 Beri tanda denagn spidol pada tempat didapatkan bunyi redup
(biasanya pada ruang interkostal ke-9, sedikit lebih tinggi dari posisi
hati di dada kanan)
 Minta pasien untuk menghembuskan napas secara maksimal dan
menahannya
 Lakukan perkusi dari bunyi redup (tanda I) ke atas. Biasanya bunyi
redup ke-2 ditemukan di atas tanda I. Beri tanda pada kulit yang
ditemukan bunyi redup (tanda II)
 Ukur jarak antara tanda I dan tanda II. Pada wanita, jarak kedua
tanda ini normalnya 3-5 cm dan pada pria adalah 5-6 cm

AUSKULTASI PARU-PARU

1. Duduk menghadap pasien


2. Minta pasien bernapas secara normal, mulai auskultasi dengan
meletakkan stetoskop pada trakea, dan dengarkan bunyi napas
secara teliti
3. Lanjutkan auskultasi suara napas yang normal dengan arah seperti
pada perkusi dan perhatikan bila ada suara tambahan
4. Ulangi auskultasi pada dada lateral dan posterior serta bandingkan
sisi kanan dan kiri.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeriksaan pernapasan terdiri dari inspeksi dada posterior dan anterior, palpasi
dada posterior dan anterior, perkusi dada posterior dan anterior, auskultasi dada
posterior dan anterior.

B. Saran

Jadilah perawat yang profesional dalam melakukan tindakan dan harus sesuai
dengan prosedur dan SOP yang berlaku di institusi dan gunakanlah cara safety and
comfort dalam melakukan tindakan apapun terhadap klien dan gunakanlah alat
perlindungan diri (APD) untuk keamanan dalam bekerja.

10
11
12
DAFTAR PUSTAKA

Somantri, Irman. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sitem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Carpenito, L.J. 1995. Buku saku: Diagnosis Keperawatan Edisi 6. Jakarta : EGC

Himawan, S. 1986. Patologi, Jakarta : EGC

Priharjo, Robert. 1996. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC

Hidayat, A. Aziz. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai