PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat (Solanum lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan
asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat sendiri memiliki siklus
hidup yang singkat dan memiliki tinggi antara 1 hingga 3 meter. (wikipedia.org)
Tomat sendiri memiliki khasiat antara lain mencegah kanker, karena tomat pada warna
merahnya banyak mengandung Lycopene..
Namun di Indonesia sendiri produksinya dari segi kualitas maupun kuantitasnya sendiri
masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh keadaan tanah pada lahan yang ditanami, sistem
pemupukan yang tidak seimbang, gangguan hama dan patogen, teknis budidaya oleh petani, serta
pengaruh iklim dan cuaca pada tanaman tomat. Salah satu syarat ideal dari tumbuh kembang
tomat yakni curah hujan 750-1250 mm/tahun dan kelembaban relatifnya +/- 25 %.
Pada saat hujan tanaman tomat rentan sekali terkena penyakit. Antara lain seperti layu
fusarium, dan hawar daun. Hal tersebut disebabkan patogen tumbuh sangat cepat dalam keadaan
lembab dan suhu yang rendah. Seperti halnya penyakit hawar daun yang disebabkan
jamur Phytopthora infestans. Jamur P.infestanssangat menyenangi keadaan lembab dan suhu
yang rendah.
B. Tujuan
1. Mengetahui kandungan nilai gizi tanaman tomat
2. Mengetahui peluang bisnis tanaman tomat
3. Mengetahui klasifikasi tanaman tomat
4. Mengetahui morfologi tanaman tomat
5. Mengetahui vagetas / jenis – jenis tanaman tomat
6. Mengetahui syarat tumbuh tanaman tomat
7. Mengetahui teknik budidaya tanaman tomat
8. Mengetahui panen & pasca panen
BAB II
PEMBAHASAN
Ø Tomat Plum
Sesuai dengan namanya, penampilan tomat ini mirip buah plum. Bentuknya bulat lonjong,
dagingnya banyak sekali mengandung air dan memiliki permukaan kulit yang tipis.
Tomat plum umumnya dipakai untuk tumisan dan masakan yang membutuhkan waktu memasak
yang relatif lama seperti membuat saos tomat dan diolah sebagai jus tomat.
1. Tomat Beef
Tomat beef ini memiliki bentuk yang paling besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya.
Karena ukurannya yang besar tomat jenis ini sering kali digunakan untuk membuat sandwich
atau hamburger. Tapi tidak jarang juga para chef menggunakannya untuk bahan tumisan atau
masakan lain yang memerlukan tomat dalam ukuran besar.
2. Tomat Ceri
Tomat ini bentuknya kecil agak lonjong. Ketika masih muda warnanya hijau pucat dan ketika
sudah masak warnanya berubah menjadi orange ke merahan. Rasanya dagingnya cukup manis,
dan mengandung juice yang cukup banyak.
Umumnya digunakan sebagai pelengkap salad atau dimakan dalam keadaan segar.
3. Tomat Hijau
Sesuai dengan namanya, tomat ini berwarna hijau, teksturnya agak keras karena memiliki
kandungan air yang sedikit. Sebenarnya tomat hijau adalah tomat yang dipanen sebelum masak.
Biasanya digunakan sebagai bahan tumisan karena rasanya yang cenderung segar.
4. Tomat Pear
Jens tomat ini memang mirip dengan buah pear (seperti air mata yang jatuh) hanya saja
bentuknya jauh lebih kecil dari buah Pear. Memiliki warna beraneka ragam, mulai dari merah,
orange, dan kuning dan rasanya cukup manis.
Umumnya dikonsumsi langsung atau ditambahkan sebagai bahan pelengkap salad. Tomat jenis
ini kurang populer di Indonesia.
5. Tomat Anggur
Tomat Anggur merupakan varian tomat yang paling kecil diantara lainnya. Berbeda dengan
tomat ceri yang cenderung lebih lonjong, bentuk tomat anggur cenderung lebih bulat dan lebih
kecil.
Karena rasanya yang cukup manis, tomat anggur sering kali dikonsumsi secara langsung ataupun
digunakan sebagai salad. Sering kali ketika di jual warnanya kuning dan merah. Tomat jenis ini
juga jarang dijumpai di Indonesia.
F. SYARAT TUMBUH TANAMAN TOMAT
1. Tanaman tomat adalah salah satu tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat, baik
dataran rendah atau dataran tinggi. Kendati demikian, tomat tidak menyukai daerah yang
bertanah basah dengan curah hujan yang terlalu tinggi. Hal ini karena tomat sangat rentan
terhadap berbagai serangan penyakit yang umumnya disebabkan oleh cendawan, seperti
cendawan Phythoptora infestans dan sejenisnya.
2. Tomat tidak dianjurkan ditanam pada tanah yang tergenang atau becek, karena pada keadaan
demikian akar tanaman tomat akan rentan membusuk dan tidak memiliki kemampuan untuk
menjalankan fungsinya secara optimal. Untuk pertumbuhan optimal, tanaman tomat
menghendaki tanah yang memiliki aerasi dan draenase yang baik, derajat keasaman 5 sd 6,
sedikit mengandung pasir, mengandung banyak humus, dan untuk tomat genjah struktur tanah
liat berpasir akan lebih baik.
3. Untuk produksi optimal, tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari,
namun sinar yang terlalu terik dengan suhu yang terlalu tinggi juga cenderung tidak disukai oleh
tomat. Tanaman yang memiliki nama botani Solanum lycopersicum L. ini tidak menyukai hujan
yang terlalu lebat, daerah yang terlalu berawan, angin kering, dan udara panas.
4. Suhu optimum untuk pertumbuhan tomat adalah 23 derajat Celcius pada siang hari dan 17
derajat Celcius pada malam hari. Suhu yang terlalu tinggi serta diikuti dengan kelembaban relatif
tinggi dapat memicu berkembangnya penyakit deaun, sedangkan kelembaban relatif yang rendah
akan dapat menhambat proses pembentukan bunga dan buah.
5. Pembentukan buah sangat dipengaruhi oleh suhu malam hari. pengalaman di beberapa negara
membuktikan bahwa suhu malam yang terlalu tinggi menyebabkan tanaman tomat tidak mempu
melakukan pembentukan bunga sama sekali. Sedangkan pada suhu yang terlalu rendah, yakni di
bawah 10 derajat Celcius, tepung sari akan mati dan tidak banyak yang dapat melakukan
pernyerbukan.
3. Penanaman
Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam
penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam.
Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim
penghujan, sedangkan Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan
tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi
setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang
teratur sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.
Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit berasal dari
persemaian plastik atau tray 25-30 hari setelah semai bibit langsung ditanam pada lubang tanam
dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh
tanah, agar tanaman tidak membusuk dan terkena penyakit akibat kotoran disebabkan oleh tanah,
saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir.
Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan
yang ditanami.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat,
sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui
bahwa maksud penyiraman adalah :
1) Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari;
2) Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari;
3) Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan
sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus.
Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan pada sore
hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
5. Penyulaman
Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun langsung ditanam tidak
semuanya dapat tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada
yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya saat tomat
berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru
dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal
penyemaian. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi
dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan
tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak seragam sehingga akan menyulitkan
penanaman
6. Penyiangan/Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh gulma yang
mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan
pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai
dengan kondisi lapang. penyiangan dilakukan dengan cara dicabut menggunakan tangan dan
yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau kored.
7. Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada
tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan pupuk
kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3 kali selama
pertumbuhannya dengan cara ditugal kan pada setiap tanaman. NPK 15-15-15 sebanyak dosis 2
gram/tanaman.
8. Pemangkasan
Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini
dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan,
meremajakan tanaman, dan lain-lain.
Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banya.
Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil assimilasi bersih yang optimum.
Dengan pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses pembuahan. Tetapi adakalanya
pemangkasan dilakukan untuk peremajaan tanaman (rejuvenilisasi).
Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya
tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit.
Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon
hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga
tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar
menghasilkan buah yang besar.
9. Pengikatan
Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat
berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak.
10. Pengendalian hama dan penyakit
a. Hama
1) Ulat buah
Ulat ini menyerang tomat yang masih muda sehingga buah sudah tua tampak berlubang–lubang
dan biasanya busuk karena infeksi, ulat ini dapat dibrantas denagn inteksida.
2) Nematoda
Cacing ini menyebabkan akar–akar tomat berbintil–bintil, biasanya hanya timbul pada tanah–
tanah ringan yang terlalu asam. Pemberantasan dengan nematisida.
3) Lalat buah
Lalat ini umumnya menyerang dengan cara menyuntikan telur–telurnya kedalam kulit buah
tomat, dan telur tersebut akan menjadi larva yang menggerogoti buah tomat dari dalam sehinga
buah tersebut menjadi busuk dan rontok. Lalat buah dapat dikendalikan dengan cara
menyemprotkan inteksida sistemik sejak buah berumur 1 minggu.
4) Kutu putih
Kutu putih menyerang tomat dengan cara menghisap cairan daun. Hama ini juga mambawa
penyakit embun jelaga. Akibatnya daun menjadi keriting dan bunga/buah mengalami kerontokan
pemberontakan gunakan insektisida.
b. Penyakit
1) Blossom and Root (busuk ujung buah)
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Penyakit
disebabkan oleh kekurangan unsur hara mikro Ca \[kalsium]. Pembarantasnya dengan
penyebaran kapur dolomit.pemupukan yang berimbangan pengairan rata penyemprotan CaCl2
pada seluruh permukaan daun dengan frekuensi 5–7 hari sekali sebanyak 0,1%.
2) Layu furasium
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda di dataran tinggi yang
memiliki kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah yang dapat mencegah serangan penyakit
layu furasium,sebagai berikut:
a) Lakukan pemupukan yang berimbang
b) Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit
c) Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.
d) Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar
e) Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .
f) Pilih tanaman yang masih sehat .
g) Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.
3) Bacterial will (layu bakteri )
Biasanya menyerang tanaman tomat yang tumbuh didaerah dataran rendah dengan suhu dan
kelembaban yang tinggi penyakit ini disebabkan oleh bakteri psedomonas penyakit ini dapat
dikendalikan dengan memakai Agrep 20 wp atau agromicin 15/1,5 wp .
4) Penyakit busuk buah
Biasanya disebabkan oleh cendawan Collectroticum SP. Cegah serangan penyakit ini dengan
cara pemangkasan yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan menjaga saniatasi tanah.
Penyakit ini dapat dicegah dan diberantas dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%, alcohol
50WP, Prekiur N, prukit PR 10/56 WP, ridomil dan antracol.
A. Kesimpulan
Kandungan nilai gizi pada tomat yaitu : Karoten,Thiamin ,Ribflavin,Asam
Askorbut,Protein,Karbohidrat,Lemak,Kalsium,Fosfor,Zat Besi
Vagetas tomat terdiri dari : tomat plum, tomat ceri , tomat beef , tomat hijau, tomat anggur, dan
tomat pear
Teknik budidaya tanaman tomat
1. Persemaian Buah Tomat
2. Pemupukan Organik & Non Organik
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Penyulaman
6. Penyinaran / Pertumbuhan
7. Pemupukan
8. Pemangkasan
9. Pengikatan
10. Pengendalian hama dan Penyakit