Psikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
Manusia adalah makhluk Allah yang paling rumit, paling unik dan
paling sempurna. Karna kesempurnaannya itulah, manusia dijadikan Allah
sebagai Khalifah dimuka bumi, yang jikalau bumi ini dikelola oleh Malaikat
atau Jin maka tentulah tak ada beragam kisah dan peradaban yang akan
mengisi berputarnya poros dunia. Manusia bukanlah hewan yang hanya
bergerak mengikuti naluri karna manusia memiliki akal. Manusia juga bukan
Malaikat yang selalu bisa menerima hidup sebagaimana adanya karna manusia
memiliki keinginan dan ambisi.
Dan satu hal yang membuat manusia begitu istimewa adalah karna
manusia yang berjuta banyaknya ini, satu sama lain berbeda dan tak ada satupun
yang serupa, semua memiliki ciri khasnya sendiri. Tiap manusia memiliki
latar belakang, budaya, ras dan agama yang bermacam-macam. Dan selain itu
dari sisi kejiwaan, manusia memiliki sudut pandang, dan kepribadian yang
berbeda pula. Berbeda dengan bangsa Malaikat yang semuanya baik, berbeda
pula dengan bangsa Iblis yang semuanya jahat, berbeda dengan binatang yang
netral, dan sedikit berbeda dengan bangsa Jin yang tingkatnya sedikit lebih
rendah dari manusia.
Tahun demi tahun para ilmuwan melakukan penelitian, abad demi abad
para dokter melakukan eksperimen, dan satu hal yang paling menarik bagi
mereka yang dipelajari dari manusia adalah masalah kepribadian.
empatkepribadian.blogspot.com 121
Ibnu Sina menjelaskan bahwa dari keempat unsur tersebut pastilah ada
satu yang lebih dominan, dan dari unsur dominan tersebut menjadi semacam
tingkah laku tertentu yang kita sebut dengan nama kepribadian.
Tipe manusia dengan dominasi unsur air, memiliki sifat sebagaimana air,
yaitu tenang dan menyesuaikan diri di manapun dia berada. Di dalam kepala
pemilik dominan unsur air ini terdapat semacam lendir yang menjaganya tetap
stabil dan tenang. Lendir itu dikenal dengan nama “Phlegma”, karna itu kita
bisa menyebut pemilik dominan unsur air ini dengan sebutan Phlegmatis.
empatkepribadian.blogspot.com 123
Bab 1
Pengenalan Sekilas
Sebenarnya tidak terlalu sulit bagi kita untuk mengetahui empat macam
kepribadian di sekitar kita, karna bagaimanapun dia mengenakan “topeng”
kepribadiannya, pasti suatu ketika topeng itu akan dia lepas sehingga
tampaklah kepribadian alamiahnya.
Korelis adalah sosok yang tegas dan bisa mengerjakan segala sesuatu
dengan cepat. Dia sangat termotivasi dengan tantangan dan sangat berambisi
untuk meraih prestasi, dia akan mengorbankan banyak waktunya demi hal itu
Dalam rapat perusahaan, dia selalu menawarkan ide-ide hebat yang dia
pikirkan secara spontan, dia juga tipe orang yang mendedikasikan hidupnya
untuk pekerjaan sehingga dia jarang sekali tampak sedang bersantai. Dia
adalah orang yang berprinsip kuat serta dapat diandalkan. Saat kepribadian
lain menyerah menghadapi tantangan, dia tetap melangkah maju. Dia memiliki
jiwa kepemimpinan yang alami, dan kepribadian lain dengan senang hati
berbaris di belakangnya. Karna sikapnya yang pantang menyerah itu, kita bisa
menyebutnya sebagai Korelis yang kuat.
Phlegmatis adalah sosok yang ramah dan bijaksana, dia selalu stabil
dan tenang. Dia cukup konsisten dan tidak terpengaruh dengan suasana di
sekitarnya. Dia tipe orang yang suka bergaul dan menjauhi permusuhan, itulah
sebabnya dia selalu mengalah untuk yang lain dan tidak suka unjuk kebolehan.
Hal inilah yang membuat kepribadian yang lain menghargainya.
Bab 2
Mereka Yang Diabadikan Dalam Sejarah
Sejak pertama kali mengenal istilah kepribadian, saya sangat suka sekali
memperhatikan orang-orang di sekitar tempat saya berada, maupun dari
Televisi. Saya benar-benar terpesona dengan beragam kisah yang dituangkan
dalam sejarah, tentang Disney yang berkepribadian Sanguinis dengan Negri
impiannya yang bernama Disneyland, tentang Shidarta Gautama yang
berkepribadian Phlegmatis dengan kearifan dan kebijaksanaannya yang
tak lekang oleh zaman, tentang Napoleon Bonaparthe yang berkepribadian
Korelis dengan cita-cita dan ambisi besarnya untuk meninggikan kejayaan
Negrinya, dan tentang Albert Einsten yang berkepribadian Melankolis
yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Meski saya tahu
bahwa kesuksesan yang mereka raih hanyalah nama baik dan kesuksesan
duniawi, tapi saya tahu bahwa mereka adalah orang baik dan mereka tulus
empatkepribadian.blogspot.com 125
mempersembahkan hidupnya untuk umat manusia.
Tokoh Islam lain yang berkepribadian Korelis bernama Abu Dzar al-
Ghifari, dia adalah orang yang sangat loyal terhadap Islam. Ketika para sahabat
tidak berani membaca al-Qur’an karna takut terdengar orang Kafir Quraisy,
Abu Dzar malah mendatangi orang Quraisy dan membacanya dengan berteriak
dan dia dihajar habis-habisan oleh orang Quraisy hingga para sahabat mengira
dia sudah meninggal. Ketika Abu Dzar sembuh, dia masih belum kapok juga
dan melakukan hal yang sama lagi hingga akhirnya Rosul menasehatinya.
Abu Dzar memiliki temperamen tinggi, sehingga pernah dia menghina ibu
Bilal, ketika Bilal mengadukan hal itu pada Rosul maka Rosul berkomentar,
“ternyata masih ada watak Jahiliyyah dalam dirimu.” Mendengar hal itu Abu
Dzar merasa sangat bersalah dan langsung menempelkan pipinya ketanah, dia
berkata bahwa dia takkan berdiri sebelum Bilal membalas penghinaan yang
dia lakukan dengan menginjak kepalanya. Suatu ketika Abu Dzar mendatangi
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wassalam untuk meminta nasehat, maka Rosul
yang mengenal betul watak Abu Dzar tidak memberikan nasehat lain selain
berkata, “Jangan marah.” Sampai tiga kali Abu Dzar meminta wasiat, Rosul
masih mengatakan hal yang sama.
Tokoh Islam yang bernama Abu Nawas tentulah seorang Sanguinis, dia
bisa membawakan Islam dengan gayanya sendiri. Dia tidak membawakan
dengan cara yang formal dan serius namun dengan cara yang dapat diterima
oleh banyak pihak. Baginya yang paling penting pertama kali adalah mengambil
empatkepribadian.blogspot.com 127
Bab 3
Ikhtisar Kepribadian
Sumber : Personality Puzzle
Keinginan : Bersenang-senang
Kelebihan : Bisa bicara tentang apa saja, kapan saja dan dimana
saja dengan atau tanpa informasi. Punya kepribadian
yang bergairah, optimisme rasa humor, kemampuan
bercerita, menyukai orang lain
Tidak suka orang yang : Mengkritik, tidak menanggapi humor mereka, tidak
berpikir bahwa mereka lucu
empatkepribadian.blogspot.com 129
Menyukai orang yang : Serius, cerdas, mendalam, dan akan melangsungkan
pembicaraan yang masuk akal
Tidak suka yang : Malas dan tidak tertarik dengan bekerja terus
menerus, yang melawan wewenang mereka, lebih
suka mandiri, atau tidak loyal
empatkepribadian.blogspot.com 131
Phegmatis Yang Damai
Berharga dalam : Karna mereka mau bekerja sama dan punya pengaruh
yang menenangkan, menjaga perdamaian, menjadi
penengah antara orang-orang yang bermusuhan,
memecahkan masalah secara objektif
Bab 4
Setiap Dari Mereka Punya Kelebihan
empatkepribadian.blogspot.com 133
orangtua menjadi kesal terhadap putra Melankolisnya dan membandingkan
dengan anak tetangganya yang berwatak Sanguinis, “kamu itu terlalu kuper,
cobalah lihat anak itu, betapa menyenangkannya jika aku memiliki anak seperti
itu. Dia sangat menyenangkan jika di ajak bicara sehingga banyak orang suka
berteman dengannya, tidak seperti dirimu.”
Bab 5
Kepribadian Campuran
1. Sanguinis + Korelis
2. Korelis + Melankolis
empatkepribadian.blogspot.com 135
3. Melankolis + Phelgmatis
4. Phlegmatis + Sanguinis
Bab 6
Dunia Mempertemukan Mereka
Semasa kecil, kita begitu bebas mengekspresikan diri kita dan kita tidak
memikirkan melainkan diri kita semata. Namun seiring berjalannya waktu
semakin dewasalah cara kita memandang dunia sehingga kitapun akan saling
menyesuaikan diri dengan orang-orang disekitar kita. Kita mulai menyesuaikan
keinginan pribadi kita agar tidak melanggar hak-hak orang lain di sekitar kita
dan mengembangkan kemampuan yang dianugrahkan kepada kita untuk
sebuah sikap yang bernama tenggang rasa, solidaritas, kasih sayang, toleransi
dan hal lain yang semisal. Karna kita menyadari bahwa kita tidak sendiri, kita
memahami bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Sehingga kitapun tidak akan begitu ngotot mempertahankan cara pandang kita
dan bersikap kukuh untuk tak mau berubah. Dunia ini kita tempati bersama,
dan bersama-sama pula kita saling membangun dunia. Tidak ada lagi kata
“Aku” dalam hubungan bermasyarakat, yang ada hanya ada kata “Kita.”
Atas kuasa dan kebesaran dari Allah, dipertemukan kita yang berbeda-
beda dalam satu wadah. Api (Korelis) dengan air (Phlegmatis), maupun
langit (Sanguinis) dengan bumi (Melankolis). Tentunya semua itu bukan
dimaksudkan agar kita saling mempertahankan ego pribadi dan bertempur
untuk memaksakan suatu sudut pandang yang kaku dari diri kita sendiri, namun
sebaliknya, yang diinginkan dari kita adalah agar kita bisa hidup dengan rukun
serta saling mengerti, agar kita semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi
hidup serta menghargai setiap perbedaan yang ada, karna perbedaan adalah
anugrah, karna perbedaan adalah warna kehidupan. Dari seorang Sanguinis
kita bisa belajar tentang arti sebuah senyuman, dari seorang Melankolis kita
empatkepribadian.blogspot.com 137
bisa belajar tentang makna kehidupan, dari seorang Korelis kita belajar tentang
sebuah cita-cita dan dari seorang Phlegmatis kita bisa belajar tentang kearifan.
“Setiap manusia diciptakan oleh Allah sengaja diberi kekurangan agar mereka
saling membutuhkan dan saling melengkapi.”
g g g