Dokumen - Tips - Laporan PBL Modul Pak Skenario 3 Kelompok 10
Dokumen - Tips - Laporan PBL Modul Pak Skenario 3 Kelompok 10
Keluhan utama:
sela-sela jari tangan dan kaki perih, agak gatal, merah sejak 1 minggu yang lalu. Seminggu
sebelum datang ke klinik, pasien merasa perih amat sangat pada sela-sela jari tangan dan
kaki. 3 hari terakhir disertai rasa tebal pada seluruh kulit tangan dan luka-luka bekas garukan
dan sela-sela jari kaki lebih merah dari biasanya. Sebelumnya hal ini sering dirasakan, tetapi
sembuhnya setelah diolesin salep. Namun untuk yang sekarang ia merasakan lebih parah.
Awalnya kaki dan tangan pasien merah kemudian dirasakan seperti bersisik juga gatal.
Seingatnya keluhan ini timbul setiap kali ia mencuci dengan rinso saat ia mencuci baju.
Majikan tempat ia bekerja sering mencoba-coba merek sabun pencuci baju yang baru. Pasien
juga mengeluh tangan suka pegal-pegal dan kadang kesemutan bila terlalu banyak cucian
atau pekerjaan. Pernah juga dicoba untuk tidak mencuci atau mencuci tetapi dengan sabun
merek lain efeknya tidak timbul merah, perih dan gatal-gatal tersebut. Sebelumnya pasien
hanya bekerja mengasuh anak saja dan tidak pernah sakit seperti ini. Riwayat pengobatan
dengan dokter belum ada. Riwayat alergi makanan tidak ada. Sebelumnya tidak ada riwayat
alergi, seperti misalnya menderita asma dan tidak pernah mengalami gatal-gatal atau
kemerahan di kaki dan tangannya.
Dalam keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit serupa. Riwayat pekerjaan
sebelumnya adalah pengasuh anak selama 3½ tahun, kemudian ½ tahun terakhir beralih
menjadi PRT mencuci pakaian. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:
Jam 06.00 : mengambil pakaian kotor kemudian merendamnya dengan air biasa
Jam 07.00 : mulai mencuci baju. Ia membuat campuran rinso dan air
Kemudian mengambil baju yang sudah direndam dan diperas ke dalam air rinso satu per satu.
Karena majikannya tidak mempunyai mesin cuci maka ia harus mengucek dan bila perlu
menggilas/menyikat baju-baju tersebut. Sesudah di sikat, baju yang sudah dirinso dibilas dari
ember yang satu ke ember yang lain sebanyak 3 kali dengan air bersih. Ini juga harus agak di
kucek dan diperas. Cara memeras baju biasanya ia putar. Setelah semua baju sudah di bilas
lalu di jemur. Tidak semua baju sudah diperas benar. Jadi kadang ia harus memera lagi
mengibaskannya agar tidak terlalu kusut sebelum di jemur.
Pemeriksaan fisik: tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76 x/menit, frek. nafas 16 x/menit,
suhu normal, berat badan 40 kg, tinggi badan 150 cm. Prayer’s test, phalen’s test hasilnya
negatif. Reflex fisiologis normal, reflex patologis negatif. Status lokalis: jari-jari kedua
tangan dan ujung telapak kaki tampak plak kemerahan, batas tidak tegas, skuama kasar
berwarna putih diatasnya dan pada telapak kaki terdapat fissura. Patch test negatif.
Diagnosis Kerja: Dermatitis Kontak Iritan Akut dan suspek Carpal Tunnel Syndrome
Diagnosa Diferensial: -
Diagnosis Okupasi:
- Uraian tugas
Jam 08.00 : sarapan
Jam 08.30 : lap-lap meja dan kursi yang berdebu
Jam 09.00 : bantu-bantu membereskan rumah dan masak
Jam 15.00 : mengangkat jemuran yang sudah kering untuk disetrika
Jam 16.00 : membagi pakaian yang sudah rapi kedalam lemari anak-anak
Jam 17.00 : menemani anak-anak menonton tv atau istirahat
Jam 19.00 : makan malam dan membantu mencuci piring
Jam 22.00 : beristirahat
IV. Pemeriksaan
- Pemeriksaan Fisik (secara umum)
a. Keadaan umum: Tampak sakit sedang
b. Tanda vital: Tekanan Darah 110/70 mmHg, Frekuensi Nadi 76x. menit, Frekuensi
Nafas 16 x/menit, Suhu normal.
- Keadaan Gizi: Berat Badan 40 kg, Tinggi Badan 150 cm, BMI 17,7 %
Kesan: Kurang
- Pemeriksaan Klinis
Kelenjar Limph
Leher : TAK normal/membesar
Axilla :TAK normal/membesar
Grolin :TAK normal/membesar
Inguinal :TAK normal/membesar
Mata
Pupil : TAK
Refleks Cahaya : TAK
Sklera : TAK
Conjungtiva : TAK
Bola Mata : TAK
Visus : TAK
Persepsi warna : TAK
Binocular vision : TAK
Hidung: (septum nasi/mukosa/penciuman) TAK
Gigi/Gusi: 87654321 87654321 TAK
87654321 87654321 TAK
Tenggorokan: (pharing/nasopharing/Laring/Tonsil) TAK
Leher: (Kel Thyroid/JVP/Lain-lain) TAK
Thorax: (Paru/jantung) TAK
Abdomen: (Hati/Limpa/Masa di Abdomen/Hernia/Tumor) TAK
Genito urinary: (veneral diseases) TAK
Anorectal: (Haemorrhoid, dll) TAK
Ekstremitas & Muscular System
Tangan: Kanan Kiri
- Otot : TAK
- Kekuatan : TAK
- Tulang : TAK
- Sensoris : TAK
- Lain-lain : Prayer’s Test (-), Phalen’s Test (-)
Kaki: Kanan Kiri
- Otot : TAK
- Kekuatan : TAK
- Tulang : TAK
- Sensoris : TAK
- Lain-lain : TAK
Refleks Fisiologis: normal
Refleks Pathologis: negatif
Kulit: jari-jari kedua tangan dan ujuang telapak kaki tampak plak kemerahan, batas
tidak tegas dengan skuama kasar berwarna puti diatasnya pada telapak kaki terdapat
fisura.
Status Lokalis: jari-jari kedua tangan dan ujuang telapak kaki tampak plak
kemerahan, batas tidak tegas dengan skuama kasar berwarna puti diatasnya pada
telapak kaki terdapat fisura.
Resume Kelainan yang didapat: Adanya kelainan di kulit dan ekstremitas atas.
V. Pemeriksaan laboratorium
1. Laboratorium urin: anemia Hb Gizi Kurang. Eosinofil meningkat alergi,
Leukosit: Infeksi
2. Laboratorium Khusus : Patch Test (-)
3. Pemeriksaan Radiologis: TAK
4. Pemeriksaan Non-Lab : TAK
IX. Prognosa
Ad vitam: ad bonam
Ad sanasionam: ad bonam
Ad fungsionam: ad bonam
X. Permasalahan pasien dan rencana penatalaksanaannya
No Jenis permasalahan Rencana tindakan Target waktu dan Keterangan
. (Materi dan cara) evaluasi
1 Iritasi akibat deterjen a. Pemberian terapi Hingga hilang Tergantung
keluhan & follow kepatuhan
up setiap 2 bulan pasien
1x
b. Pemberian
APD→diberi
sarung tangan dan
sepatu boat
c. Ganti Segera
deterjen→edukasi
kepada pasien dan
majikannya
2 CTS a. Terapi Hingga hilangnya Kesembuhan
b. Pemasangan bidai keluhan.Follow up tergantung
c. Mengurangi 1 bulan 1x kesadaran dan
aktivitas pemberat kepatuhan
CTS→edukasi pasien
posisi angkat
beban
d. Jam istirahat perlu
ditambah
• Edukasi pasien tentang resiko terjadinya DIK dan suspek CTS pada
Promotif pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.
• Edukasi kepada majikan untuk memberikan kesadaran tentang penggantian
detergen dan jadwal istirahat yang diperlukan untuk mengurangi resiko CTS.
Pasien menderita dermatitis kontak iritan yang disebabkan karena deterjen. Pasien juga
kemungkinan menderita Carpal Tunnel Syndrome. Bila penatalaksanaan diikuti dengan baik,
maka pasien dapat sembuh, dan dapat bekerja seperti sediakala, tapi faktor risiko harus
dihindari agar tidak terjadi penyakit seperti ini lagi.
Daftar Pustaka
Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Dept. Gizi & Kesmas FKM UI. Rajawali press. 2011
Buku pedoman terapi diet dan Nutrisi. Mary courtney Moore. Hipokrates: Jakarta. 1997
LAPORAN PBL
Modul Penyakit Akibat Kerja
SISTEM IKATAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
Oleh
Kelompok 10
Ade Faisal 2010730001
Amalia Rizka Pratiwi 2010730009
Dian Fitriany Suhardi 2010730025
Irma Puspita Sari 2010730054
Indry Purnamasari 2010730052
Nirwan Faturrahman 2010730079
Rahmi Dwi Winarsih 2010730087
Vicca Selsiana 2010730109
Wikke Aditia 2010730112
Yudhistira Adi 2010730116
Materi modul ini disintesis dari berbagai sumber baik dari media cetak maupun media
elektronik. Modul ini disusun terutama untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam rangka
studi kasus.
Penulis telah berusaha untuk menyeleraskan modul ini seringkas dan sejelas mungkin,
tetap lengkap, serta mudah dipahami. Namun tiada gading yang tak retak, maka telah disadari
modul ini masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu saran untuk penyempurnaan sangat
diharapkan.
Kelompok 10
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menegakkan Diagnosis
Penyakit Akibat Kerja (PAK), menangani kasus Penyakit Akibat Kerja (PAK), mampu
mengembangkan program pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta mengembangkan
program pengendalian faktor risiko di tempat kerja.
Setelah selesai mempelajari modul dan membaca skenario ini mahasiswa diharapkan mampu
menetapkan/melakukan:
1. Biodata pasien.
2. Melakukan Anamnesa pada pasien, menyangkut:
Riwayat penyakit (sekarang, terdahulu, dalam keluarga) serta riwayat pekerjaan.
Perjalanan penyakit.
Uraian tugas, pelaksanaan pekerjaan, alat pelindung diri yang dikenakan.
Faktor risiko atau potensi bahaya, serta menyangkut gangguan kesehatan yang
mungkin timbul.
3. Pemeriksaan:
Pemeriksaan fisik terkait gangguan kesehatan.
Pemeriksaan lab rutin yang diperlukan.
Pemeriksaan lab khusus yang diperlukan.
Pemeriksaan penunjang non-lab.
4. Menegakkan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja:
Berdasarkan 7 langkah penetapan.
Diagnosa berdasarkan ICD-10.
Menetapkan prognosis penyakit.
5. Rencana penatalaksanaan berikutnya:
Kelayakan bekerja (fitness status).
Alat pelindung diri yang diperlukan.
Pemeriksaan kesehatan yang diperlukan sesuai dengan faktor risiko yang dihadapi dan
kemungkinan gangguan kesehatan yang mungkin timbul, termasuk kemungkinan
diperlukannya pemeriksaan Bio Monitoring bagi kemungkinan pajanan bahan kimia.
Promosi kesehatan (edukasi) terhadap pasien maupun terhadap manajemen.
Penatalaksanaan lingkungan (ruang) tempat kerja.