A. KLORIN
1. DAMPAK PENGGUNAAN KLORIN
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada di bumi dan jarang dijumpai
dalam bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat dengan
unsur atau senyawa lain membentuk garam natrium klorida (NaCl) atau dalam bentuk
ion klorida di air laut.
Dalam kehidupan manusia, klorin memegang peranan penting yaitu banyak
benda-benda yang kita gunakan sehari-hari mengandung klorin seperti peralatan
rumah tangga, alat-alat kesehatan, kertas, obat dan produk farmasi, pendingin,
semprotan pembersih, pelarut, dan berbagai produk lainnya. Klorin pertama kali
diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari Swedia, Carl Wilhem Scheele pada tahun
1774, dengan meneteskan sedikit larutan asam klorida (HCl) pada lempeng mangan
oksida (MnO2) yang menghasilkan gas berwarna kuning kehijauan.
2. MANFAAT KLORIN
a. BidangKesehatan
Klorin digunakan sebagai disinfektan pada pengolahanair minum. Klorin yang
digunakan sebagai desinfektan adalah gas klor (Cl2) atau kalsium hipoklorit [Ca(OCl)2].
Peranan klorin sebagai desinfektan pada air minum sejak puluhan tahun lalu merupakan
hal yang sangat berarti bagi peningkatan kualitas kesehatan manusia. Selain itu klorin juga
digunakan sebagai bahan obat-obatan yang dikombinasikan dengan senyawa lain.
b. SebagaiPemutih
Dalam industri tekstil, pulp dan kertas, fungsi klorin pada kedua industri tersebut
adalah sebagai pemutih dan penghalus. Selain memutihkan warna kertas, klorin juga dapat
menguatkan permukaankertas.
c. BidangPertanian
Pestisida dari kelompok organoklorin merupakan pestisida yang mengandung klorin
yaitu dikloro difenil trikloroetana (DDT), metokskhlor, aldrin dan dieldrin. DDT
merupakan pestisida yang pertama kali dihasilkan.
EPOXI
POLIMER ALLYL CHLORIDE
GLISERIN POLY VINYL
VINYL CHLORIDE
CHLORIDE(PVC)
PLASTIK TETRACHLOROPH
ADHESIVE
THALIC ANHYDRIDE
AEROSOL
METHYLENE PELARUTCAT
CHLORIDE KIMIA
FOTOGRAFI
Cl2
3. Dampak Klorin
Klorin dalam bentuk produk kimia buatan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan, seperti penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Selain berdampak
pada kesehatan, senyawa klorin juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan,
baik berupa produk maupun limbah yang dihasilkan. Senyawa klorin juga dapat
disebabkan dari pembakaran sampah dan kebocoran klorin dalam proses industri.
a. Kebocoran Klorin
Kebocoran klorin pada saat penyim- panan maupun pada proses
pemakaiannya, dapat mencemari lingkungan. Kebocoran umumnya disebabkan oleh
kecelakaan dan kelalaian. Di sini masalah teknis dan manusia sangat berperan. Gas
klorin yang terhirup berpengaruh langsung pada kesehatan manusia.
Kejutan
Kejutan dan
Kontinyu
Kejutan dan
Kontinyu
PIPA INTAKE
KE
PENDINGIN
POMPA SEA
WATER
CHLORINATIO
N
Keberadaan klorin dalam kehidupan memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi
klorin memberikan manfaat yang cukup penting, namun di sisi lain dapat membahaya- kan
kehidupan manusia. Upaya untuk mengembangkan alternatif pengganti klorin merupakan
upaya yang patut didukung, namun dengan melihat begitu banyak dan luasnya pemakaian
klorin dalam berbagai produk, maka untuk menggantikan fungsi- fungsi klorin tersebut
tidak dapat ditempuh dalam waktu yang relatif singkat, kecuali untuk senyawa-senyawa
klorin yang bersifat sangat toksik harus segera dihentikan pemakaiannya.
Ozon (O3) adalah molekul yang tersusun dari tiga buah atom oksigen. Ozon
merupakan oksidator yang kuat, hal ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal
memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa di sekitarnya) serta memiliki
oksidasi potensial 2,07 V, lebih tinggi dibandingkan chlorine yang hanya memiliki
oksidasi potensial 1,36 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat menguraikan
(degradation) berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam
limbah, seperti benzene, antrazine, dioxin, dan berbagai zat pewarna organik.
Ozon mampu menguraikan komponen organik termasuk asam humus. Dengan ozon,
asam humus akan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana dan bersifat biodegradable
dan lebih polar karena terbentuk gugus karboksil dan gugus karboksilat. Asam humus dengan
ozon akan menghasilkan : aldehid, keton, asam format, asam glioksilat, asam polikarboksilat,
dan asam oksalat. Ozon akan larut dalam air untuk menghasilkan hidroksil radikal (-OH),
sebuah radikal bebas yang memiliki potential oksidasi yang sangat tinggi (2.8 V), jauh
melebihi ozon (1.7 V) dan chlorine (1.36 V).
Hidroksil radikal adalah bahan oksidator yang dapat mengoksidasi berbagai senyawa
organik (fenol, pestisida, atrazine, TNT, dan sebagainya). Sebagai contoh, fenol yang
teroksidasi oleh hidroksil radikal akan berubah menjadi hydroquinone, resorcinol, cathecol
untuk kemudian teroksidasi kembali menjadi asam oxalic dan asam formic, senyawa organik
asam yang lebih kecil yang mudah teroksidasi dengan kandungan oksigen yang di sekitarnya.
Sebagai hasil akhir dari proses oksidasi hanya akan didapatkan karbon dioksida dan
air.Hidroksil radikal berkekuatan untuk mengoksidasi senyawa organik juga dapat
dipergunakan dalam proses sterilisasi berbagai jenis mikroorganisma, menghilangkan bau,
dan menghilangkan warna, mengoksidasi senyawa organik serta membunuh bakteri patogen
yang banyak.