Anda di halaman 1dari 1

APNEA

Batasan
Tidak adanya aliran udara pernapasan selama atau lebih dari 20 detik dengan atau tanpa
bradikardia, sianosis atau penurunan saturasi oksigen yang signifikans

Klasifikasi
Apnea sentral
Apnea obstruktif
Apnea campuran

Tatalaksana
Pencegahan
Manipulasi yang minimal
Pengaturan suhu lingkungan
Jika memungkinkan, letakkan bayi dalam posisi tengkurap
Monitoring pernapasan dan denyut jantung
Umum
Oksigen per nasal
Stimulasi taktil
Perhatikan posisi leher (tidak boleh terlalu fleksi/ekstensi)
Nasal CPAP: dengan tekanan 3‒4 cm H2O, dapat ditingkatkan s.d. 10 cm H2O dan
kecepatan aliran O2 5 L/mnt
Medikamentosa (jika usaha diatas gagal)
Teofilin i.v./p.o.: 1,5 ‒2 mg/kgBB/6 jam
Jika serangan apnea  dan berat  aminofilin, dosis awal 5‒6 mg/kgBB i.v.
perlahan dalam 15‒30 mnt, 12 jam kemudian dilanjutkan dosis rumatan
1,5‒2 mg/kgBB setiap 6‒8 jam
Kafein sitrat i.v./p.o., dosis awal 20 mg/kgBB, selama 30 mnt, 24 jam kemudian
dilanjutkan dosis rumatan 5‒12mg/kgBB i.v. atau p.o, dosis ditingkatkan
1 mg/kgBB sampai dosis total 12 mg/kgBB
Doksapram.Jika dengan pemberian teofilin/kafein, apnea
tidak berkurang  infus/drip, kecepatan 0,5‒1,5 mg/kgBB/jam. Setelah
apnea teratasi  kecepatan dapat , sedangkan pada penderita yang tetap
apnea, dosis  sampai maks. 2,5 mg/kgBB/jam
Ventilasi mekanik, jika semua usaha diatas gagal
Khusus
Bergantung pada etiologi

Anda mungkin juga menyukai