Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran
Bahasa & Sastra Indonesia tahun pelajaran 2014/2015

KELAS XI IPA 1

SMA NEGERI 1 POMALAA

Oleh:

*Dwiki Febriansyah

*Hanan Nurhidayah

*Pipit Rizky Yuliastuti

*Yuyun Purwita Sari

*Risma Sylvarani
HALAMAN PENGESAHAN

POMALAA,Januari 2015

KARYA TULIS DENGAN JUDUL

“PENGARUH PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA”

TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA BAIK OLEH:

KEPALA SEKOLAH GURU PEMBIMBING

H.Arifuddin S.Pd Dra. Rosnaeni

2
MOTTO:

“Menulis sama dengan menata gagasan, Gagasan sama dengan


makna yang menyadarkan”

“Pengetahuan, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia


bijak”

“Tindakan adalah ukuran paling riil sebuah kecerdasan,


pembelajaran adalah perubahan, kesalahan fatal adalah maju
tanpa kemauan untuk menang!”

Thank You Very Much My Best Teachers

SMA Negeri 1 Pomalaa

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hidayah-Nyalah yang memberi kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan sebuah karya tulis ini yang bertemakan “PENGARUH
PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA”. Merupakan karya
besar yang pernah disusun di bangku SMA, semoga mendapat
sambutan baik di kalangan guru dan siswa.

Penulis juga mengucapakan rasa terima kasih kepada kedua orang


tua, bapak dan ibu Guru, para teman-teman yang telah memberikan
dukungan dan bersedia membantu penulis dalam karya tulis ini.

Karya tulis ini merupakan salah satu yang menjadi tugas sekolah
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Pomalaa. Selain
itu, karya tulis ini dapat menjadi salah satu tolak ukur. Terhadap
penulis dalam kecepatan menganalisa suatu masalah.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah
bermanfaat.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


TERIMA KASIH...

Pomalaa,Januari 2015

Penulis

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyebab Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan


bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena
banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi
semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah
atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang
berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang
terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak
mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di
kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang
sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan
obat-obatan terlarang.

Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS


dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di
luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu mudah
memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan
sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun
sudah merambat sampai ke anak SMP.

Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang melakukan


perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib
nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan
keselamatannya secara fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan
dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan
mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut.

5
Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela
mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak
secepatnya di atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa
dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas


adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang
tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul
oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita
harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan
siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang
berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus
menggunakan obat-obatan terlarang,dan semua hal yang melanggar
hukum.Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan
berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,apalagi
yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri
kita,keluarga dan orang lain.

Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor utama yang menjadi
penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam
pergaulan bebas,yaitu :

 Faktor agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang
berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan
akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri
kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri
atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negatif
yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang
berlaku.

6
Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang
kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan
terjerumus ke dalam hal-hal negatfi tersebut.Karena otomatis
kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke
depannya atau di kemudian hari.

 Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di


dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus
kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam
keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken
home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga
adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi
mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
 Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang
tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal
yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam
hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja
memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan
atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin
merasakannya atau mencobanya.
 Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup
kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja.
Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses
oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang
seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun
karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para
remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa
tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan
terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin
mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan
orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.

7
Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang
seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang
berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Kita harus dapat
menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari
hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus
bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal
yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai
sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk
mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling
utama di dalam diri kita sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana pengaruh dan dampak pergaulan bebas di kalangan remaja?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui pengaruh dan dampak pergaulan bebas dikalangan


remaja.

1.3.2 Menambah referensi pustaka sekolah.

1.3.3 Memenuhi tugas Semester 2 mata pelajaran Bahasa dan


Sastra Indonesia.

8
1.4 Manfaat Penulisan

Dari hasil penulisan karya tulis ini di peroleh sebagai berikut:

1.4.1 Semoga karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat,


sehingga dapat dijadikan acuan untuk berkarya.

1.4.2 Pelajar dapat mengetahui pengaruh dan dampak yang


ditimbulkan dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

1.5 Kerangka Berpikir

Karya tulis ini berisikan hal-hal sebagai berikut:

1.5.1 Penyebab timbulnya Pergaulan Bebas dikalangan remaja

1.5.2 Remaja dan Pergaulan Bebas

1.5.3 Dampak yang ditimbulkan dari Pergaulan Bebas

1.5.4 Cara menghindari dampak negatif Pergaulan Bebas

9
BAB 2

PEMBAHASAN/ISI

2.1 Dampak Negatif Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar. Seperti yang kita


ketahui, bahwasanya pergaulan bebas mempunyai dampak yang
sangat negatif dan bahkan dapat mengancurkan masa depan remaja
yang tergabung didalamnya. Untuk itu, perlu kiranya kita semua
mempelajari Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja.

Jika Anda belum tahu dampak apasaja yang ditimbulkan akibat


pergaulan bebas, silakan baca dan pelajari baik-baik artikel ini yang
akan mengupas tuntas masalah dampak negatif pergaulan bebas di
kalangan pelajar atau remaja. Dan hal ini harus wajib diketahui oleh
putra-putri kita agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.

10
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di


masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga
sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan
keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang
antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas,
dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit
HIV/AIDS. Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus
diselamatkan dari pengaruh globalisasi. Karena globalisasi ini
ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-
kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak
cocok dengan kebudayaan kita.

Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis.
Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para
remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat
sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa
remaja.

11
Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi
persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian
pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja
yang putus sekolah karena hamil.

Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi


pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan.
Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa
pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.

Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja


yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang,
seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia
anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus
banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan
orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan
sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat
memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus
dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah
dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama


orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan
pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan
dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan.
Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah
pihak ketiga untuk menengahinya.

12
Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah
antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat
anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi
dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut
menyampaikan masalahnya kepada orangtua.

Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini,


orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seks secara
terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya
diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat
baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya
memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan
latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat,
remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka
akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh
dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan
demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh
dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.

Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar


20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan
seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga
menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas
remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan
Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari
tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas
semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an,
menjadi dua puluh persen pada tahun 2000.

13
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai
penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi
Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah
melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.

Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata


berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam
beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks
pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya
jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan
reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta,
dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja.
Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di
Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian
ibunya tertinggi di seluruh Asia Tenggara.Dari sisi kesehatan,
perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan.
Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya
kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab
munculnya anak-anak yang tidak diinginkan.Keadaan ini juga bisa
dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila
ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga
bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit
tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.Sekuat-kuatnya
mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas,
kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat
bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk
melakukannya.

14
Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang
benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-
bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat,
juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas
dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih
terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua
sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu
bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun
bukan pendidikan seks secara vulgar. Pendidikan Kesehatan
Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan
tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas,
seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian,
anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks
bebas.

Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua
yang cuek bebek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak
sedikit orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe jarum
super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih senang menitipkan
anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah
yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut
saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin
dek-dekan jantung para lelaki.Belum lagi tayangan film yang bikin
otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi,
maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekwilda”, alias
sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka paha tinggi-
tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak
menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.

15
2.2 Cara Menghindari Dampak Bebas dari Pergaulan Bebas

1. Mengisi Waktu Kosong Dengan Kegiatan Positif ( Buat Anak


Remaja )
Daripada kalian yang masih remaja ini membuang waktu kalian dengan
malas - malasan atau keluyuran tidak jelas yang nantinya bisa
terjerumus kedalam pergaulan bebas lebih baik gunakan waktu kalian
dengan kegiatan positif seperti belajar, sembahyang, belajar ke
agamaan atau membuat kegiatan sosial lainnya yang berguna seperti
mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam atau dari hal yang
sepele kamu bisa kumpulkan teman - teman kamu untuk diajak kerja
bakti.
Yang jelas jangan buang waktu kalian dengan percuma dan jangan
sampai masuk ke pergaulan bebas akibat sering keluyuran sana sini.

2. Cara Bergaul
Dengan bergaul atau punya banyak teman memang akan memberikan
kemudahan bagi anda untuk menjalani hidup, tapi jangan sampai kalian
itu salah bergaul. Oleh karena itu sebelum anda memutuskan
berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan
menjadi teman anda itu akan membawa pengaruh atau dampak baik
buat hidup anda kedepannya.
Jika menurut anda baik untuk hidup anda kedepannya, silakan
berteman dengan orang tersebut.
Buat orang tua juga harus selalu memantau perkembangan anaknya
terutama dalam hal pergaulan, seperti kata saya diatas jika sampai
sedikit saja anak anda salah bergaul maka akibatnya akan patal.

16
Maka dari itu peran orang tua juga di perlukan untuk mencegah
maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja.

3. Orang Tua Lebih Akrab Dengan Anak


Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat
secara tidak langsung anda akan mengetahui kegiatan dan pergaulan
anak anda sehari - hari.
Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika anak
tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan
kepada orang tuanya.
Nah disinilah kesempatan orang tua untuk mengarahkan anak untuk
menjadi anak yang baik, karena jika anak anda sudah dirasa mau
bersikap tidak benar berilah anak anda masukan - masukan yang
positif secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak
sugesti atau masukan positif yang anda berikan.
Karena bagaimanapun juga anak yang masih remaja itu keingin
tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan semakin
berniat mencoba.
Jadi beri anak anda masukan secara santai dan tanpa di marahi.
Jadi mulai sekarang dekatkanlah diri anda dengan anak anda agar
secara tidak langsung anda mampu mengontrol tingkah laku anak anda.

4. Lingkungan
Ini merupakan peran terbesar orang tua agar anak anda nantinya
tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena jika anak anda di
tempatkan atau tinggal

17
di lingkungan yang tidak baik maka kemungkinan anak anda menjadi
tidak baik juga sangat besar, karena bagaimanapun selain keluarga
yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan.
Karena biasanya di lingkungan tempat tinggalnyalah si anak akan
menemukan sesuatu yang baru, ya kalau sesuatu yang baru nantinya
akan berdampak baik, bagaimana jika berdampak buruk?
Jawabannya pasti sudah anda tau jika lingkungan tempat tinggal anak
anda memberi pengaruh yang tidak baik pastinya anak anda juga akan
menjadi tidak baik juga.
So tempatkan anak anda dilingkungan yang baik agar kedepannya bisa
anak anda bisa menjadi orang yang baik, bagi yang muslim mungkin
bisa menaruh anak anda di pesantren.

5. Membatasi Waktu Anak Keluar Rumah


Dengan membatasi waktu anak keluar rumah di harapkan kesempatan
anak menemukan sesuatu hal yang baru itu semakin sedikit, karena
seperti kata saya pada tips no 4 jika di lingkungan atau pergaulannya
si anak lebih banyak mendapatkan sesuatu hal baru yang memberi
pengaruh negatif maka anak anda akan menjadi tidak baik.
Jadi lebih baik membatasik waktu anak keluar rumah daripada
mengambil resiko yang patal nantinya.

6. Dilarang Pacaran
Jika kamu yang masih belum cukup umur lebih baik jangan pacaran
dulu, karena selain mengganggu pelajaran kamu, nantinya kamu bisa
terjerumus ke hal yang tidak – tidak, seperti sex bebas yang nantinya

18
kalau sudah begitu kamu bisa kena virus HIV AIDS yang akan
membuat umur kamu menjadi lebih singkat, karena sampai saat ini
belum ada obatnya untuk penyakit ini.
Buat orang tua juga kalau bisa anaknya jika masih di bawah umur
jangan di kasih pacaran dulu jika tidak ingin anak anda masuk kedalam
sex bebas.
Karena bagaimanapun rasa ingin tahu dan mencoba anak remaja itu
masih sangat besar sehingga jika sudah pacaran bukan tidak mungkin
akan mencoba berhubungan badan dan jika sudah begini akan
kecanduan dan terjerumus kedalam sex bebas.

7. Pengamanan Pemerintah
Saya sendiri tau kalau pemerintah juga sudah berjuang keras untuk
mengurangi angka sex bebas dan pemakain obat - obatan terlarang,
tapi kalau bisa tolong setiap bebrapa hari sekali dalam seminggu
mengadakan razia obat - obatan terlarang ke sekolah - sekolah
sehingga kedepannya bangsa ini bisa jauh dari yang namanya sex
bebas dan obat - obatan terlarang.

19
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan:

Dampak dari pergaulan bebas di negara kita tercinta ini ada yang
baik dan ada juga yang buruk. Itu semua tergantung dari diri kita
sendiri dan pengawasan orang tua. Jika kita bisa menjaga diri dengan
baik, kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran:

Sebaiknya para remaja dapat memanfaatkan Pergaulan Bebas


sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi untuk mengenal dunia luar
dan mencari teman baru dalam peningkatan Ilmu Pengetahuan dan
lain-lain. Sebaliknya jangan sekali-sekali menyalahgunakan Pergaulan
Bebas yang dapat merusak moral diri sendiri dan orang lain sehingga
kita dapat mencapai cita-cita yang di mulai dari diri kita sendiri.

20
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER
Tim Penyusun.1996.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai
Pustaka

Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan


Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher

 www.blogger.com
 http://duniabaca.com/dampak-negatif-pergaulan-bebas-di-
kalangan-remaja.html

21
DAFTAR ISI

Halaman Gambar........................................................................................1

Halaman Pengesahan.................................................................................2

Kata Pengantar...........................................................................................3

Daftar Isi....................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................5


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................8
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................8
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................9
1.5 Kerangka Berpikir........................................................................9

BAB 2 PEMBAHASAN/ISI

2.1 Dampak Negatif Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja...........10

2.2 Cara Menghindari Dampak Negatif Dari Pergaulan Bebas.....16

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................20

3.2 Saran..................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21

Anda mungkin juga menyukai