Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BISNIS PENGANTAR

KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Dyah Elsiyana Nurlita 12311180

Zulfa Uliani 16311313

Risma Sylvarani 16311335

Novia Tamara 16311345

Yuyun Purwita Sari 16311352

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Bisnis Pengantar, Zainal Mas’udi, S.E. Akt., M.M. dan semua pihak yang turut membantu
proses penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki dan membenarkan
makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
untuk kita semua.

Yogyakarta, November 2016

Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika,
dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, sekarang ini
kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan
besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri
adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada
kenyataannya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol atau
baru memulai usaha sangatlah sulit. Banyak hambatan-hambatan yang dihadapi seperti
kekurangan modal, tenaga kerja yang kurang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha
yang buruk, dan sebagainya. Tetapi hambatan-hambatan itu semua dapat
diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha
yang baik. Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau
tenaga kerja yang terampil, tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri.
Dengan niat yang sungguh-sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih
besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-sungguh maka sebaliknya
usaha kita akan bangkrut.

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan
diangkat sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa saja hakekat dari kewirausahaan?
3. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan?
4. Apa yang dimaksud pengembangan usaha?
5. Apa saja tingkatan dalam pengembangan usaha?
6. Apa saja unsur-unsur dalam mengembangkan usaha?
7. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan usaha?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat memahami pengertian kewirausahaan.
2. Agar dapat memahami hakekat kewirausahaan.
3. Agar dapat memahami ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan.
4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengembangan usaha.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk mengembangkan usaha dengan baik.
6. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan/Entrepreneurship/Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775),
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu
dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan
kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
B. Hakekat Kewirausahaan
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut (Suryana, 2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
C. Ciri-ciri dan Karakteristik Kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-
ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan.
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
1. Percaya diri
2. Berorientasikan tugas dan hasil
3. Berani mengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan
7. Jujur dan tekun
8. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha
mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan
dalam
mengatasi masalah.
9. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan
pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
11. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama
dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
12. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
13. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki
inisiatif.
14. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
15. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
16. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
17. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
18. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Karakteristik seorang wirausaha adalah:
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
2. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran dan kritik yang membangun.
3. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
4. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
5. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
6. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
7. Lebih memilih risiko yang moderat.
8. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
9. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
10. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
11. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik.
12. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah.
13. Selalu menilai prestasi dengan uang.
D. Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang


peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi
dari peluang pertumbuhan usaha “. Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan
mapan, terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha”
yaitu istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis
dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi
atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi,
meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru,
pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui
ekuitas pembiayaan, akuisisi/divestasi teknologi, produk, dan lain-
lain.

E. Tingkatan dalam Pengembangan Usaha

Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan
tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan
tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :

1. Tingkat Produk
Pada level produk, pengembangan usaha berarti mengembangkan
produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda
dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi
satu kategori yaitu perkembangan incremental. Perkembangan Incremental
adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada pada platform atau
teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-
benar hal baru yang dikembangkan dari awal. Misalnya dari pembangunan
berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti
baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap
sama.
2. Tingkat Komersial
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial yaitu
prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang
baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis
yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau
setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari
mitra atau agen seperti distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang
anda sendiri di nasional atau internasional. Dan terakhir tingkat pengembangan
usaha komersial adalah tingkat rantai nilai. Pengembangan rantai nilai tingkat
usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan-
perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus
diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk
membentuk seluruh produk. Sebuah produk umumnya terdiri dari beberapa
teknologi untuk membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya
tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang
bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .

3. Tingkat Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli
kompetensi organisasi tertentu, berarti kita memasuki bidang pengembangan
bisnis perusahaan. Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial
tingkat, tetapi pada korporasi tingkatan usaha. Dan pada intinya tingkat
pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha
patungan (JV), saham langsung investasi (DEI), dan aliansi strategis. Ini
berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum
kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen
perubahan , dan manajemen budaya.
F. Unsur-Unsur dalam Mengembangkan Usaha
Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu:
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
- Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya
menjadi lebih besar.
- Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang
harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan
barang/produk , dan lain-lain.
- Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran
produk.
2. Unsur yang berasal dari luar ( pihak eksternal) :
- Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
- Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam
dari luar.
- Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha.

G. Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Mengembangkan Usaha


Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran,
dan penjualan, seperti:
1. Aspek strategi contohnya :
- Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan
(yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen.
- Menciptakan pasar baru.
- Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen.
2. Aspek manajemen pemasaran contohnya :
- Menembus dan menguasai pasar.
- Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
- Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar
negeri.
- Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk
kita, seperti memasang iklan, brosur, dan lain-lain.
3. Aspek penjualan contohnya :
- Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan
dan proses tindak lanjut penjualan.
- Banyak volume produk yang akan dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

H. Cara Pengembangan Usaha

1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan
apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan
bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan
pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan
sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada
saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil
peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak
saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail
yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
3. Carilah cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah
mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu
tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan
dengan cara Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu discount
kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor
independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja
akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan
yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang
mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5. Membuat website untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak
perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk
special: buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online akan membawa
kamu untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan
koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya
Rp.300.000 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda
untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting
Website diserver menyediakan beberapa alamat email.
6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner
dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang
termurah dan termudah.
7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja,
mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2 pekerja.
Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi retail dan
menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual makanan ringan
misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan dapat menghubungi perusahaan
kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga yang
ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email
Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada
dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan
biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi
yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book,
dan lain-lain.
9. Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di Pusat Bisnis
atau Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk mendirikan
kantor sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan tertentu. Seperti
menyewa Temporary Office dan lain-lain.
10. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis Anda dengan jalan Waralaba atau
Peluang Bisnis.
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan:
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa
dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan juga dapat diartikan suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-
tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Kewirausahaan memiliki hakekat serta ciri-ciri
dan karakteristik yang perlu diperhatikan agar kewirausahaan yang dilakukan dapat
terlaksana dengan baik. Pengembangan usaha dengan menerapkan strategi-strategi
usaha, memperhatikan aspek-aspek, dan faktor yang diperlukan dalam
mengembangkan usaha adalah hasil akhir dari semua proses tahapan usaha . Sehingga
jika kita tidak mengembangkan usaha dengan baik dan bijak maka usaha kita akan
mengalami kebangkrutan. Sebaliknya jika mengembangkan usaha dengan baik maka
kita bisa menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses.

Saran:
Dari beberapa kesimpulan tersebut , maka kami memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi para pengusaha sebaiknya mengembangkan usaha dengan melihat banyak faktor
dan aspek yang menguntungkan sehingga pengusaha dapat menangani resiko usaha
dengan mudah.
2. Mengembangkan usaha dengan cara yang se-kreatif mungkin agar konsumen akan
kembali untuk membeli produk Anda lagi.
DAFTAR PUSTAKA

“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari www.jatikom.com pada


tanggal 9 November 2016.
“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil
dari www.jatikom.com pada tanggal 9 November 2016 .
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari www.jatikom.com pada
tanggal 9 November 2016.
harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
achmadfarismuharam.blogspot.com/2012/11/pengembangan-usaha.html
www.Entrepreneur.com
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam
Menghadapi Pasar Regional dan Global, Jakarta.
http://rajapresentasi.com/2012/03/cara-mengembangkan-kreativitas/
www.psychologymania.com
Id/Wikipedia.com
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Penerbit : Yayasan
Humoniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
B. Hakekat Kewirausahaan
C. Ciri-ciri dan Karakteristik Kewirausahaan
D. Pengertian Pengembangan Usaha
E. Tingkatan dalam Pengembangan Usaha
F. Unsur-unsur dalam Mengembangkan Usaha
G. Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Mengembangkan Usaha
H. Cara Pengembangan Usaha
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai