Modul 2 - Bagian 1
Modul 2 - Bagian 1
Modul E-Learning 2
PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN
BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA
1. Pihak pelapor wajib mengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko terjadinya
pencucian uang atau pendanaan terorisme.
2. Pengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko dilakukan berdasarkan analisis yang
paling kurang mencakup:
a. Identitas
d. Jumlah transaksi
g. Informasi lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko Pengguna Jasa
Lokasi geografis potensial berisiko tinggi dapat ditemukan di beberapa daftar yang dikeluarkan FATF, PBB,
dan organisasi internasional lainnya.
Yurisdiksi yang oleh organisasi yang melakukan mutual assessment terhadap suatu negara (seperti FATF,
APG, CFATF, MONEYVAL, ESAAMLG, EAG, GAFISUD, GIABA atau MENAFATF) diidentifikasi sebagai tidak secara
memadai melaksanakan Rekomendasi FATF.
Negara yang diidentifikasi sebagai yang tidak
cooperative atau Tax Haven oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD).
Negara yang memiliki tingkat good governance
yang rendah sebagaimana ditentukan oleh
World Bank.
Negara yang memiliki tingkat risiko korupsi
yang tinggi sebagaimana diidentifikasi dalam Gambar 2 High Risk Country
Penjual grosir (wholesalers) dan pengecer barang elektronik (khususnya di zona perdagangan bebas);
Pengacara, akuntan atau konsultan keuangan;
1. Orang yang popular secara politis (Politically Exposed Persons/”PEP”), adalah individu yang merupakan atau
dipercayakan dengan fungsi-fungsi yang dikenal umum disuatu Negara asing, misalnya kepala Negara atau
kepala pemerintahan, politisi senior, pejabat pemerintahan senior, petugas pengadilan atau militer, eksekutif
senior BUMN, partisan, partai politik besar. Hubungan usaha dengan anggota keluarga atau sejawat terdekat
PEP melibatkan risiko reputasi nama baik yang sama dengan dirinya sendiri. Definisi ini tidak termasuk
ranking menengah atau individu yang lebih junior dalam kategori sebelumnya. Hal ini berlaku bagi Warga
Negara Indonesia maupun Warga Negara asing. Contoh dari PEP adalah:
a. Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
b. Wakil Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
c. Pejabat setingkat Menteri;
d. Eksekutif Senior perusahaan negara: Direktur Badan
Usaha Milik Negara (BUMN);
e. Eksekutif dan ketua partai politik;
f. Pejabat senior di bidang militer dan/atau kepolisian;
g. Pejabat Senior di lingkungan Mahkamah Agung dan
Kejaksaan Agung; Gambar 4 High Risk Person
3. Orang-orang yang tinggal dan/atau mempunyai dana yang berasal dari negara-negara yang diidentifikasi
oleh sumber-sumber terpercaya memiliki standar anti pencucian uang yang tidak mencukupi atau mewakili
tindak pidana tingkat tinggi dan korupsi.
4. Orang-orang yang terlibat dalam jenis-jenis kegiatan atau sektor usaha yang rentan terhadap pencucian
uang, seperti pegawai PJK.
5. Pihak-pihak yang disebutkan dalam daftar PBB atau daftar lainnya yang dikeluarkan oleh organisasi
internasional sebagai teroris, organisasi teroris ataupun organisasi yang melakukan pendanaan atau
melakukan penghimpunan dana untuk kegiatan terorisme.
c. Prosedur tidak memerlukan tatap muka, dalam perbankan seperti internet banking, ATM, Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (ATMK),
d. Privacy Oriented, dalam perbankan seperti Safe Deposit Box, Layanan Prima
e. Produk barang, seperti emas, barang antik, kendaraan bermotor
2.1.3 Ringkasan
Untuk efektifitas identifikasi, verifikasi dan pemantauan transaksi Pengguna Jasa, Pihak Pelapor
berkewajiban untuk mengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko terjadinya pencucian uang
atau pendanaan terorisme. Dalam hal Pengguna Jasa tergolong high risk, maka harus dilakukan EDD.
Terdapat 3 kelompok high risk, yaitu high risk country, high risk business, high risk person.