Anda di halaman 1dari 3

PPATK E-LEARNING

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME


Bagian 6: Penyidikan Oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

Modul E-Learning 3

PENEGAKAN HUKUM

Bagian Keenam, Penyidikan Oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

3.6 Penyidikan Oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

3.6.1 Kewenangan Penyidikan oleh Ditjen Pajak

 (1) Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri
Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik
tindak pidana di bidang perpajakan.
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan
tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap
dan jelas;
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang
kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak
pidana di bidang perpajakan;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan;

PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan Hal 1 dari 3


Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: contact-us@ppatk.go.id, website: http://elearning.ppatk.go.id
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 6: Penyidikan Oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat
pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen
yang dibawa;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan/atau
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Dalam rangka pelaksanaan kewenangan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyidik
dapat meminta bantuan aparat penegak hukum lain. (Pasal 44 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Pasal 44 ayat (1), (2) dan (4) UU 28/2007))
 Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan serta pelaksanaan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain
dalam Undang-Undang ini. (Pasal 68 UU 8/2010)
 Penyidikan tindak pidana Pencucian Uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal sesuai dengan
ketentuan hukum acara dan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain menurut
Undang-Undang ini. (Pasal 74 UU 8/2010)

3.6.2 Kewenangan Penyidik Ditjen Pajak dalam UU 8/2010

Sebagai Penyidik yang berwenang menyidik TPPU yang berasal dari tindak pidana perpajakan sebagaimana
tersebut dalam Pasal 2 ayat (1) huruf v UU 8/2010, Penyidik Ditjen Pajak berwenang melakukan Penundaan
Transaksi, Pemblokiran dan Permintaan Keterangan dari Penyedia Jasa Keuangan sebagaimana diatur pada
Pasal 70, 71 dan 72 UU 8/2010.

PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan Hal 2 dari 3


Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: contact-us@ppatk.go.id, website: http://elearning.ppatk.go.id
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 6: Penyidikan Oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak

3.6.3 Pemberitahuan Penyidikan

Penyidik memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut
umum melalui penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang Hukum Acara Pidana. (Pasal 44 ayat (3) UU 28/2007)

3.6.4 Penghentian Penyidikan

(1) Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat
menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
sejak tanggal surat permintaan.
(2) Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya
dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya
dikembalikan dan ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali jumlah pajak
yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan. (Pasal 44B UU 28/2007)

PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan Hal 3 dari 3


Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: contact-us@ppatk.go.id, website: http://elearning.ppatk.go.id

Anda mungkin juga menyukai