A. LATAR BELAKANG
Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis, Non Medis dan Perbengkelan harus mampu
mengantisipasi kejadian darurat, membuat skala prioritas serta melakukan perubahan yang
dibutuhkan terkait seluruh peralatan medis berdasarkan kejadian yang telah terjadi maupun yang
bersifat pencegahan. Selama tahun 2015 terdapat 2015 unit alat medis yang mengalami
kerusakan yang berbeda, melihat banyaknya kerusakan yang terjadi maka diperlukan
pemeliharaan preventive, kalibrasi dan perencanaan sparepart sehingga apabila terdapat
perbaikan yang memerlukan sparepart, perbaikan dapat dilakukan secepatnya.
Tujuan khusus :
10 Kesalahan instalasi 2 4 3 9 VI
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat
perencanaan kerja
2 Membentuk tim
kerja
3 Menyiapkan
anggaran
4 Membuat jadwal
pelaksanaan
program
5 Melaksanakan
inspeksi rutin
6 Melaksanakan
pemeliharaan rutin
7 Melaksanakan uji Sesuai kebutuhan
fungsi dan uji coba
8 Melaksanakan
facility tour rutin
9 Menindaklanjuti
permasalahan
10 Laporan triwulan
11 Evaluasi program Bulan Januari tahun berikutnya
tahunan
VIII. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan peralatan medis di rumah sakit berkaitan dengan kebijakan dan prosedur
mulai dari pengadaan, pengujian, inspeksi, dan pemeliharaan.
1. Inventarisasi alat Medis
Inventaris alat medis dilakukan terhadap data-data seperti nama alat, tipe alat, no seri,
lokasi, tahun pengadaan, kondisi alat dan tingkat risiko alat dengan bantuan komputer.
Peralatan medik yang dimasukan dalam inventarisasi termasuk juga alat milik pihak
ketiga (kerjasama operasi atau sewa) dan peralatan hibah. Data inventaris sangat
diperlukan, dengan tujuan untuk menghitung beban kerja pemeliharaan, kebutuhan
biaya pemeliharaan dan data equipment record (riwayat alat) dan ketepatan untuk
digantikan dengan alat yang baru
2. Teknisi IPSMNP melakukan inspeksi setiap bulan terhadap peralatan kritikal
(Defibrilator, Incubator bayi, dan Ventilator) untuk mengetahui perkembangan kondisi
peralatan tersebut. Hasil inspeksi berupa data selanjutnya akan digunakan untuk
perencanaan perbaikan dan juga perencanaan kebutuhan rumah sakit .
Inspeksi harian dilakukan oleh petugas di satuan kerja dengan menilai kelengkapan
alat dan asesoris, kebersihan, kerapihan dan fungsinya.
3. Melakukan uji coba/uji fungsi untuk setiap alat baru selanjutnya disesuaikan dengan
aturan pabrik atau perencanaan rumah sakit, yang dilengkapi dengan data hasil
inspeksi dan pengujian serta dibuatkan rekomendasinya.
4. Dilakukan pemeliharaan terhadap peralatan tersebut sebagai tindakan pencegahan
terhadap peralatan tersebut dari kerusakan ataupun masalah kecil yang berdampak
pada ketidakamanan alat saat digunakan pada pasien. Jadwal pemeliharaan selalu
ditepati oleh petugas. Semua bukti pemeliharaan alat tercatat dan di buatkan
rekomendasi untuk peralatan tersebut selalu aman dan siap pakai. Pemeliharaan dapat
berupa pemeliharaan fisik dan kalibrasi alat. Apabila Pemeliharaan preventif
dilakukan oleh pihak ketiga (contract service atau kerjasama operasi), maka
dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan harus disampaikan ke IPSMNP.
Program pemeliharaan keseluruhan dievaluasi setiap tahun berdasarkan hasil
PM dan riwayat perbaikan alat. Penetapan frekwensi pemeliharaan preventive
peralatan kesehatan berdasarkan klasifikasi ratio adalah sebagai berikut:
Risiko Alat Medik = Skor Fungsi + Skor Risiko Fisik + Skor Kebutuhan
Pemeliharaan + Skor Riwayat Kerusakan Alat
5. Tabel 4. Skoring Alat Medik Sesuai Risiko Fisik Terkait Penggunaan Klinis
Hasilnya nilai skoring total < 5 berjumlah 125 alat, frekuensi PPM cukup 1 kali
pertahun. Nilai total skoring 5-9 berjumlah 410 alat, frekuensi PPM 2 kali pertahun.
Nilai total skoring 10-19 berjumlah 198 alat, frekuensi PPM 3 kali pertahun. Dan
nilai total skoring ≥ 20 berjumlah 2030 alat, frekuensi PPM 4 kali pertahun. Namun
karena frekwensi pemakaian peralatan medic di RSUP Sanglah yang cukup tinggi
dan untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka pemeliharaan alat medis
dilakukan setiap 4 bulan sekali
6. Untuk alat yang rusak namun tidak mungkin diperbaiki, rumah sakit menarik alat
tersebut dari penggunaannya untuk selanjutnya dilakukan suatu proses sesuai
ketentuan yang berlaku untuk pemusnahan maupun pengeluaran alat tersebut dari
rumah sakit
7. Produk/ peralatan yang ditarik dari peredaran
Rumah sakit mengeluarkan suat edaran untuk informasi bila ada alat yang ditarik oleh
pabrik/ pemasok ke seluruh unit pelayanan pasien dan informasi pemberhentian
pemakaian pada alat tersebut. Selanjutnya kepala IPSMNP akan melaporkan kepada
Direktur umum dan operasional untuk penarikan alat tsb dari unit pelayanan. Alat-alat
yang sudah ditarik akan dilaporkan oleh direktur utama ke pabrik/ pemasok untuk
dilakukan tindakan selanjutnya.
1. Inspeksi dilaksanakan oleh user, meliputi kebersihan fisik alat medis dan fungsi alat
medis saat dilakukan inspeksi, hasil inspeksi ditulis dalam file. Apabila dalam
pelaksanaan inspeksi harian terdapat ketidaksesuaian fungsi alat atau kerusakan,
maka user melapor ke IPSMNP.
2. Tim IPSMNP melakukan pemeliharaan berkala setiap bulan dan melakukan
pengelolaan resiko untuk setiap alat yang ada
3. Pemeliharaan alat medis dilakukan setiap 4 bulan
4. Kalibrasi (ekternal) alat medis dilakukan setiap tahun oleh BPFK Surabaya atau vendor
lain yang telah tersertifikasi
5. Kalibrasi yang bersifat verifikasi dilakukan oleh teknisi IPSMNP
6. Membuat laporan hasil pemeliharaan setiap bulan yang juga digunakan sebagai bahan
penyusunan kebutuhan peralatan medis rumah sakit. Laporan monitoring dilaporkan
secara rutin setiap bulan ke manajer fasilitas dan Direktur umum operasional
7. Laporan tahunan dilaksanakan pada awal tahun berikutnya
8. Pendidikan dan ujian staf pengguna alat dikoordinasikan oleh Kepala instalasi kepada
Ka Bag Diklit yang dilakukan setiap 6 bulan .
PROGRAM PENDIDIKAN
Program pendidikan dilakukan dengan sasaran staff pengguna peralatan medis, teknisi
peralatan medis, serta kepala dan koordinator peralatan medis. Program pendidikan
dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan agar lebih terlatih dalam
pengoperasionalan peralatan medis meliputi ECG dan Defibrilator (bagi user), pemeliharaan,
perbaikan dan kalibrasi peralatan medis (bagi teknisi) dan pengelolaan peralatan medis (bagi
kepala dan koordinator alat medis). Perencanaan program pendidikan dapat dilihat pada table
berikut: