A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna untuk
peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang sehat, akan dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan
jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Dalam UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut
yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu daam kurun waktu yang dilaksanakan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut
yang optimal (Depkes RI 2000).
Dalam hal ini diperlukan suatu rencana kerja ( Plan Of Action ) yang digunakan sebagai
acuhan pelaksanaan tindakan, mulai dari kegiatan, waktu dan biaya yang dibutuhkan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sasaran Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut diantaranya ditujukan kepada kelompok
rentan penyakit terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu pada ibu hamil, anak pra sekolah dan anak
usia sekolah (Depkes RI, 1998). Tujuan kesehatan gigi nasional adalah masyarakat mampu
menjaga diri dari terjadinya penyakit gigi dan mulut.
Menurut Vitri Nurlawaty dan Sri Wahyuni, Keberhasilan Pelayan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut dapat diketahui dari target DMF-T ≤3, def-t ≤ 7, OHI-S ≤ 1,2.
Dari hasil penjaringan yang dilakukan kepada Pasien yang bernama Anggun umur 11 Tahun
pada tanggal 16 Juni 2017, didapatkan hasil penjaringan DMF-T 1, def-t 5, OHI-S 3,2. Maka
dibuatlah rencana perawatan atau POA (Plan Of Action) yaitu suatu uraian rinci untuk
merencanakan kegiatan perawatan yang harus dilakukan, waktu, biaya, yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan agar tercapainya tujuan yang ditetapkan.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui rencana perawatan yang akan dilakukan
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui jumlah DMF-T
- Untuk mengetahui jumlah def-t
- Untuk mengetahui nilai OHI-S
- Untuk mengatahui angka PTI
C. Pengumpulan Data
1. Data Umum
Nama Pasien : Anggun
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Radial RT 19A RW 11, Ilir Barat I Palembang.
Nama Ayah : Edi
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Sugiarti
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Data Khusus
a. Keadaan Extra Oral
1) Muka : Simetris
2) Kelenjar Limfe
Kanan : Teraba / Tidak sakit
Kiri : Teraba / Tidak sakit
3) Kelenjar Submentalis : Tidak Teraba
b. Keadaan Intra Oral
1) Bibir : Normal
2) Lidah : Normal
3) Mukosa Bukal : Normal
4) Mukosa Lingual : Normal
5) Mukosa Palatinal : Normal
6) Mukosa Lidah : Normal
D. Identifikasi Masalah
a. DMF-T
D =1
M =0
F =0
DMF-T =1
b. def-t
d =1
e =4
f =0
def-t =5
2
c. OHI-S
DI = 1,2
CI =2
OHI-S = 3,2
Prioritas
Data Target Pencapaian Kesenjangan %Terhadap Target Masalah
1. DMF-T
D=3
Gigi 36 = Karies Mencapai Pulpa (Non Vital)
M=0
F =0
Kesimpulan :
1) Diagnosa : Gigi 36 Karies Mencapai Pulpa (Vital)
Perawatan : Perawatan Endodontik
2. def-t
d = 10/
Gigi 65 = Karies Mencapai Pulpa (Vital)
e= 4
Gigi 75 = Sisa Akar Pada Gigi 75 (Non Vital)
Gigi 85 = Sisa Akar Pada Gigi 85 (Non Vital)
Gigi 55 = Sisa Akar Pada Gigi 55 (Non Vital)
Gigi 53 = Sisa Akar Pada Gigi 55 (Non Vital) / Persistensi
f=0
Kesimpulan :
1) Diagnosa : Gigi 36 Karies Mencapai Pulpa (Non Vital)
Perawatan : Perawatan Endodontik
2) Diagnosa : Gigi 65 Karies Mencapai Pulpa (Vital)
Perawatan : Pencabutan
3) Diagnosa : Gigi 75 Sisa Akar Mob 3 (Non Vital)
3
Perawatan : Pencabutan
4) Diagnosa : Gigi 85 Sisa Akar Mob2 (Non Vital)
Perawatan : Pencabutan
5) Diagnosa : Gigi 55 Sisa Akar Mob 2 (Non Vital)
Perawatan : Pencabutan
6) Diagnosa : Gigi 53 Sisa Akar Mob 2 (Non Vital) / Persistensi
Perawatan : Pencabutan
3. OHI-S = 3,2 (buruk)
DI = 1,2 CI = 2
1) Diagnosa : Gingivitis marginalis yang di sebabkan Karang Gigi
Perawatan : Instruksi Menyikat gigi, Pembersihan Karang Gigi, dan
pemberian antiseptik.
Output :
4
Target : ≥ 50% gigi dan mulut tentang cara
2. Kurangnya penyuluhan memelihara kesehatan
kesehatan gigi dan mulut yang gigi dan mulut
diberikan kepada masyarakat 2. Memberikan
3. Kurangnya kesadaran penyuluhan tentang
masyarakat dalam memelihara gigi dan mulut
kesehatan gigi 3. Mengadakan
Proses : pendekatan tentang
1. Tidak menggosok gigi dengan masyarakat
cara yang baik dan benar 4. Penyuluhan tentang
2. Sering mengkonsumsi pentingnya
makanan yang dapat merusak mengkonmsumsi
gigi makanan yang berserat
3. Tidak memeriksa gigi dengan dan berair
teratur ke dokter gigi sesuai
dengan aturan
Output :
1. Masih banyak karies yang
belum ditambal
5
Proses :
Plak + sukrosa → asam + gigi
demineralisasi → kavitas karies
remineralisasi
Output :
Masih banyaknya kavitas karies
yang belum dilakukan perawatan
4. Tingginya Indeks Input :
DMF-T 1. Kurangnya pengetahuan 1. Penyuluhan kesehatan
Pencapaian : 1 tentang pentingnya menjaga gigi dan mulut
Target :≤3 kesehatan gigi dan mulut
2. Kurangnya pengawasan orang 2. Penyuluhan kesehatan
tua gigi dan mulut pada orang
3. Waktu menggosok gigi yang tua tentang kesehtan gigi
kurang tepat dan Teknik anak
menggosok gigi yang salah 3. Penyuluhan kesehatan
4. Kebiasaan mengkonsumsi gigi dan mulut Menyikat
makanan yang manis dan gigi yang baik dan benar
lengket 4. diet pola makan
5. Oral hygiene Buruk
6. Kurangnya kesadaran untuk
memeriksa gigi secara 5. control plak, scalling
berkala setiap 6 bulan sekali 6. Periksa gigi ke dokter
7. Faktor ekonomi yang kurang gigi/puskesmas minimal 6
bulan sekali
7. Gunakan asuransi
8. banyaknya lesi karies kesehatan pemerintah
(KIS/BPJS) .
8. Penambalan glassionomer
Amalgam/Composite
Proses : resin, Perawatan
Plak + sukrosa → asam + gigi endodontik
demineralisasi → kavitas karies
remineralisasi
Output :
Masih banyaknya kavitas karies
6
yang belum dilakukan perawatan
7
G. Rencana Perawatan (POA)
Pemberian bahan
- Gigi 47 Memiliki Pencegahan agar gigi tidak pelapis pada gigi Rp 150.000
√ Perawat Gigi
ceruk yang dalam mudah berlubang (fissure Sealing)
- Gigi 36 karies - Terpenuhinya anatomi gigi
3. Upaya Endodontik √ Dokter Gigi Rp 150.000
8
mencapai Pulpa yang sempurna
Kuratif (Rujuk)
(Abses Non vital) - Terpenuhinya terbebas dari
rasa ngilu
- Terpenuhinya proses
pengunyahan yang
sempurna
Pencabutan
- Gigi 75 sisa akar - Terpenuhinya anatomi gigi √
Perawat Gigi Rp 100.000
(Non vital) yang sempurna
Mobility derajat 3 - Terpenuhinya rasa nyaman
- Terpenuhinya proses
pengunyahan yang
sempurna
- Rasa percaya diri
Pencabutan
- Gigi 85 sisa akar √ Perawat Gigi Rp. 100.000
- Terpenuhinya anatomi gigi dengan Topikal
(Non vital) yang sempurna Anastesi CE
Mobility derajat 3 - Terpenuhinya rasa nyaman
- Terpenuhinya proses
pengunyahan yang
sempurna
- Rasa percaya diri
9
Pencabutan √ Perawati Gigi
- Gigi 55 sisa akar - Terpenuhinya anatomi gigi Rp. 100.000
(Non vital) yang sempurna
Mobility derajat 2 - Terpenuhinya rasa nyaman
- Terpenuhinya proses
pengunyahan yang
sempurna
- Rasa percaya diri
10
H. Evaluasi
1. Pemeriksaan status lokal kesehatan gigi geligi meliputi def-t, DMF-T, dan OHI-S
a. Upaya promotif dilakukan agar anak mengerti dan memahami tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut. Melakukan penyuluhan tentang Plak, Lubang Gigi, Karang Gigi,
Radang Gusi, Hubungan Makanan dengan Penyakit Lubang Gigi, serta Makanan Yang
Menyehatkan dan Merusak Gigi.
b. Upaya pencegahan Penyakit (Preventif) dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
gigi terutama penyakit lubang gigi. Pada upaya preventif dapat dilakukan dengan cara
melakukan scalling, fissure sealant, dan topikal aplikasi.
c. Upaya Penyembuhan Penyakit (Kuratif) dilakukan untuk menyembuhkan penyakit gigi
terutama lubang gigi yang masih bisa dilakukan perawatan. Kuratif dilakukan dengan cara
melakukan tindakan konservasi dan ekstrasi.
I. PENUTUP
Dengan selesainya pasien komprehensif pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
15 Juli 2017 maka dapat kami laporkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesimpulan
a. Rata-rata kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) sebesar 3,2 dengan kategori buruk,
indeks karies gigi tetap dalam (DMF-T) sebesar 1 (tepat pada rata-rata target yang
ditetapkan), indeks karies gigi susu dalam (def-t) sebesar 5 (diatas rata-rata target yang
ditetapkan), performen treatment index (PTI) sebesar 0% keadaan ini belum
memenuhi target nasional.
b. Telah dilakukannya penyuluhan tentang menyikat gigi.
c. Telah dilakukannya perawatan preventif (berupa scalling pada gigi RA & RB dan
fissure sealing pada gigi 47) serta kuratif (pencabutan gigi 53 dengan Cloerthyl)
11
2. Saran
a. Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan dan periodik agar masyarakat benar-benar dapat memahami pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Bagi masyarakat hendaknya selalu memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke
Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat setia 6 bulan sekali.
12