Seperti yang disebutkan diatas, ada dua macam hipotesa. Yaitu hipotesa penelitian dan
hipotesa statistik. Khusus untuk bahasan yang pertama telah kita bahas tuntas pada
artikel sebelumnya yang berjudul: “Hipotesis Penelitian”. Maka dalam kesempatan ini
kami akan coba jelaskan lebih detail tentang hipotesa statistik.
Sebelumnya marilah kita coba pahami perbedaan keduanya yang akan kita bahas seperti
di bawah ini.
Maka peneliti tersebut membuat dugaan sementara apakah benar hal itu terjadi? Artinya
apakah benar kebanyakan anak muda menggunakan gadget untuk melihat film parno?
Itulah yang dimaksud dengan hipotesa penelitian.
RELATED POST
1.
Pengertian Simple Random Sampling, Jenis dan Contoh
Pengertian Simple Random Sampling, Jenis dan Contoh Pengertian Simple
Random Sampling Dalam kesempatan ini akan…
2.
Cara Hitung Rumus Slovin Besar Sampel
Cara Perhitungan Rumus Slovin Besar Sampel Minimal Pengertian Rumus Slovin
Rumus Slovin adalah sebuah rumus…
3.
F Tabel Lengkap Beserta Cara Mencari dan Membacanya
F Tabel Lengkap Selamat pagi, siang atau malam wahai semua pengunjung dan
pecinta statistikian.com. Dalam…
Namun perlu para pembaca sekalian sadari, bahwa peneliti tersebut tidak mungkin
meneliti semua kaum muda di seluruh dunia. Bisa dibayangkan berapa ratus tahun ya
kira-kira selesainya peneliti itu? Kalau kaum muda se Indonesia? Atau se Jawa Timur?
Atau sekabupaten? Hehehe. Tenang saja…
Artinya si peneliti tersebut hanya melakukan pengujian pada sebagian kaum muda saja.
Sebagian kaum muda disebut sebagai sampel. Jadi peneliti melakukan pengujian atas
dugaan sementaranya itu pada sampel saja. Bukan pada keseluruhan populasi.
Hipotesis Statistik
Nah, tiba waktunya kita pahami lebih jauh ya. Apakah hasil penelitian itu tadi dapat
digunakan sebagai acuan bahwa semua kaum muda di Indonesia memang benar
menggunakan gadget untuk nonton film parno? Yang jelas kalau kaum muda di Amerika
gak akan untuk lihat film parno, melainkan untuk lihat film blue. Kalau di Arab?
Kembali lagi saya tegaskan nih. Apakah hasil penelitian pada sebagian sampel
katakanlah pada 100 kaum muda di satu desa dapat digunakan untuk menyimpulkan
bahwa memang benar kaum muda di Indonesia menggunakan gadget untuk itu? Itulah
yang dimaksud dengan hipotesa statistik.
Jika benar dapat digunakan sebagai acuan untuk seluruh kaum muda se Indonesia maka
hipotesa statistik menerima H1 atau menolak H0 yang artinya hasil penelitian itu
bermakna secara statistik sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk keseluruhan
populasi kaum muda di Indonesia.
Itulah hipotesa statistik para pembaca sekalian. Semoga sampai disini sudah mulai hilang
kebingungannya.
Akhirnya saya bergegas mendatangi mall plaza tersebut. Akhirnya saya ketemu dengan
10 karyawan perempuan. Nah ternyata, dari sepuluh karyawan cewek itu ada 8 orang
karyawan yang memang benar cantik. Sedangkan yang 2 biasa aja lah standar nasional
Indonesia alias SNI.
Pertanyaannya: apakah 8 karyawan cewek cantik dan sexy dari 10 karyawan yang saya
temui dapat memastikan bahwa memang benar ucapan kawan saya, yaitu karyawan
cewek mall plaza tersebut cantik cantik dan sexy? Padahal seluruh karyawan cewek mall
tersebut ada 300 orang. Waawwww. Inilah yang dimaksud dengan hipotesa statistik.
Katakanlah kalau ketemu 9 atau 10 dari 10 karyawan cewek ternyata cantik, anggaplah
memang benar karyawan cewek disitu cantik cantik. Yang dapat diartikan bahwa
hipotesa statistik terima H1 dan tolak H0. Kalau misalnya hanya 7 dari 10 yang cantik,
maka kurang meyakinkan dan tidak dapat membuat kesimplan saya kalau semua
karyawan di mall tersebut cantik cantik. Yang dapat diartikan bahwa hipotesa statistik
terima H0 dan tolak H1.
Kalau hipotesa penelitian, artinya ketemu 7 yang cantik dari 10 maka sebagian besar
sampel yang saya temui itu memang benar cantik cantik. Tapi itu kan hanya sampel saja,
sedangkan keseluruhan populasinya 300 cewek.
Terlepas dari perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik, saya juga bertanya
Tanya nih buat artikel. Kalau 300 karyawan cewek benar cantik dan sexy, berarti bagian
rekruitmen mall plaza tersebut benar-benar hebat ya? Hehehe. Salam jauh dari saya:
Anwar Hidayat dari statistikian.com. Sampai jumpa pada artikel-artikel lainnya
seputar metode penelitian dan ilmu statistik.