1 dari 3
11. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
5. Alat dan bahan 1. Tensimeter
2. Timbangan berat badan
3. Stetoskop
4. Senter mata
6. Prosedur/Langkah- A. Pelaksanaan
langkah 1. Anamnesa keluhan pasien
2. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
3. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
tekanan darah, nadi , pernafasan. Pemeriksaan kepala/leher, dada,
perut , dan ekstrimitas.
4. Pemberian terapi :
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau gagal
nafas.
c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan
20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5%
dalam air dan SALIN 0,45% karena dapat memperhebat edema
otak).
d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.
Stroke Hemoragik
a. Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada
orang yang dasarnya normotensif (tensi normal) diturunkan sampai
sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih
tinggi.
b. Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% (satu bantal) sejajar dengan
bahu
2 dari 3
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis dan diberikan
penanganan awal selanjutnya dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.
B. Unit Terkait 1. Loket
2. Bp. Umum
C. Dokumen Terkait 1. Kartu rekam medic
2. Buku register poli umum
3. Buku rujukan pasien
4. Form rujukan eksternal BPJS/Umum
5. Buku register obat
3 dari 3