Anda di halaman 1dari 5

Seorang anak laki-laki umur 7 tahun diantar ibunya ke Puskesmas.

Ibunya
mengatakan bahwa anaknya mengeluh nyeri pada telinga kanannya sejak semalam. Ibu
pasien mengatakan anaknya rewel semalaman, serta tidak mau makan dan minum.
Sehari sebelumnya anak mengkorek-korek telinganya. Pasien belum pernah sakit seperti
ini sebelumnya. Ibu mengeluh telinga kanan anaknya kurang dapat mendengar
danmengeluarkan cairan bening.
Pada pemeriksaan fisik palpasi telinga luar, ditemukan nyeri tarik aurikula,
ditemukan nyeri tekan tragus, dan tidak ditemukan nyeri ketok retroaurikula. Pada
pemeriksaan otoskopi, canalis auditorius externus dextra hiperemis, udem (+), cairan
serous (+) sedikit, membran timpani sulit dinilai. Canalis auditorius externus sinistra tak
ada kelainan, membran timpani sinistra tak ada kelainan.

STEP 1
1. Nyeri Tarik aurikula : nyeri ketika daun telinga ditarik
2. Nyeri tekan tragus : sensasi yang tidak menyenangkan pada penekanan tonjolan
cartilage anterior
3. Nyeri ketok retroaurikula : nyeri ketika daerah belakang telinga diketok
4. Otoskopi : pemeriksaan untuk megecek dari warna telinga, reflex cahaya membrane
timpani, dan secret telinga
STEP 2
1. Bagaimana anatomi dari telinga?
2. Bagaimana fisiologi dari telinga?
3. Bagaimana histologi dari telinga?
4. Mengapa ditemukan CAE hiperemis, edema, dan membrane timpani sulit dinilai?
5. Mengapa ditemukan penurunan pendengaran pada telinga kanan?
6. Mengapa telinga kanan mengeluarkan cairan bening?
7. Apa yang menyebabkan nyeri pada telinga kanan?
8. Apa hubungan anak mengkorek telinga dengan keluhan di skenario?
9. Apa pemeriksaan fisik dan penunjang pada kasus di skenario?
10. Bagaimana cara mendiagnosis kasus di sekanrio dan sebutkan DD nya?
11. Bagaimana patofisiologi dan pathogenesis dari skenario?
12. Bagaimana tatalaksana dari skenario?

STEP 3
1. Bagaimana anatomi dari telinga?
- Telinga luar : tragus, helix, meatus auricular eksterna, canalis auricular externa
 Auricular  menangkan gel suara, mengarahkan ke MAE
 MAE  terdapat kkel serumen dank el minyak, ada rambut halus utk
mencegah serangga dan debu untuk masuk, fx utama: buffer thd
perubahan kelembaban dan temperature
o 1/3 luar kelenjar serumen lebih banyak > 2/3 dalam
o kel minyak bayak di bag luar
 otot ekstrinsik : m auricularis anterior, posterios, superior
 otot intrinsic : m helicis major dan minor, m tragicus, m antitragus, m
oblicus auricularis, m transversus auricularis
- Telinga tengah : membrane timpani, ossicula auditiva, tuba eustachii
- Membrane timpani  menerima getaran suara dan meneruskan ke
tulang pendengaran
- Tulang pendengaran  menurunkan amplitude getaran yang diterima m
timpani dan meneruskan ke jendela oval
- Cavum timpani  ruangan yang berhubungan dengan tulang mastoid
(peradangan  mastoiditis)
- Tuba eustacius  drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan
di telinga tengah
- Telinga dalam : cochlea, vestibule
- Cochlea  skala vestibule, timpani, media
- Apparatus vestibularis  keseimbangan, struktur utama: canalis
semicircularis, organ otoik
2. Bagaimana fisiologi mendengar?
- Malleus, tangkai berhubungan dengan m timpani  m tensor timpani
Membrane timpani tegang  suara  menggetarkan  hantarkan ke tulang
pendengaran
Di antara stapes sama membrane koklea ada m stapedius
- Membrane timpani fungsinya untuk meningkatkan tekanan  inersi cairan >
udara  biar bisa menggetarkan cairan pada koklea
- Mendengar bunyi keras : periode laten (40 – 80 msekon) reflex peredaman  m
tensor timpani kontraksi  mendorong malleus kea rah dalam 
mengkontraksikan m stapedius  tulang pendengaran memendek  kekakuan
meningkat  mencegah koklea rusak dan suara yang frekuensi <1000 db tidak
diterima tulang pendengaran
- Koklea
Skala vestibule
Membrana vestibular
Skala media
Membrana basillaris, yang di atasnya ada organ korti
 Tersusun atas serat basillaris yang terfiksasi tulang modeulus
serat basillaris dari venestra ke helikotrema: semakin panjang,
diameternya mengecil, kekakuan menurun
kalo yang pendek dan kaku  dirangsang suara frekuensi tinggi
yang panjang dan kurang kaku  suara frekuensi rendah
Skala timpani
- Getaran suara  getarkan tulang pendengaran  venestra ovali terdorong ke
dalam  serat basillaris bergerak kea rah rotundum  menciptakan gelombang
yang bergerak searah helikotrema  venestra rotundum ke arah luar
- Organ korti
Sel rambut : interna (1 baris), eksterna (3-4 baris)  rambut halus / mikrosilia
Sel rambut yang dalam berdekatan 90% saraf
Lamina reticularis, batang corti, serat basillaris  kaku  bila bergerak sel
rambut ikut bergerak  mikrosilia bergerak kea rah yang lebih panjang 
membuka kanal ion K+  K+ pada skala media masuk ke kanal  depolarisasi 
mengeluarkan glutamate  masuk ke daerah vestibulokoklear
- Tuba eustachia
Membuka ketika mulut membuka/mengunyah (pergerakan rahang) meratakan
tekanan di luar dengan tekanan udara yang ada di dalam
- Jaras auditorik : N. cochlearis  batang otak  di belakang peduncle cerebrum
inferior terdapat nucleus cochlear = ventral, dorsal
Ventral  menyilang di garis tengah corpus trapezoideus, beberapa neurit ke
nucleus lemnicus lateralis  kolikuli inferior  corpus geniculatum medial
Dorsal  menyilang di garis tengah belakang peducle cerebralis inferior dan
lemniculus lateral  colliculi inferior  corpus geniculatum medial bergabung
dengan yang ventral  radiation auditorius  korteks primer (broadman
41/gyrus transversus heisselbach), korteks sekunder (broadman 22, 42) untuk
mengidentifikasi suara apakah nada, kalimat atau bising
Suara ditandai dengan:
- Nada
- Intensitas
- Warna suara
3. Bagaimana histologi dari telinga?
 Luar
o 1/3 luar : kel serominosa, minyak, rambut
o 2/3 dalam : tidak ada rambut
o CAE luar  epitel skuamos kompleks berkeratin
 Tengah
o Epitel kuboid simpleks
o Tulang pendengaran : malleus, incus, stapes
o Tuba eustachius : epitel silindris pseudokompleks bersilia
 dalam
o vestibulum
o cochlear
o canalis semicircularis
o ada labirin : tulang  isi perilimfe rendah K+, membrane  endolimfe
kadar K+ tinggi
4. Mengapa ditemukan CAE hiperemis, edema, dan membrane timpani sulit dinilai?
Proses inflamasi = mengorek telinga  luka  inflamasi  dolor (nyeri tekan
tragus), rubor (hiperemis CAE), edema (m timpani sulit dinilai, CAE sempit  gang
penghantaran suara  penurunan pendengaran)  infeksi : eksudat, peningkatan
serumen  cairan bening keluar dari telinga pasien
Trauma  inflamasi  obstruksi ear canal  disfungsi tuba esutachia  mikroba/
benda asing masuk  menyebar ke middle ear  perforasi membrane timpani 
abses formation  cairan bening keluar  merusak ossiculus  osteomelitik
errotion  mastoid cell errotion  tekanan yang masuk sedikit  pendengaran
menurun
Skenario : kelainan lebih banyak di CAE
CAE karena tidak terkena sinar  gelap dan lembab  bakteri lebih mudah
tumbuh  mudah gatal  mengorek dengan cotton bud  lapisan CAE yang tipis
mudah luka  inflamasi  kelembaba berubah  pH meningkat  produksi
serumen menurun air banyak di CAE  bakteri dan jamur lebih mudah
berkembang banyak di CAE
Discharge yang keluar  oklusi  kelembaban CAE meningkat:
- Meningkatkan jumlah bakteri dan jamur
- Menurunkan efektifitas obat topical
- Membrane timpani sulit dinilai  KI irigasi telinga karena membrane timpani
lemah bisa perforasi  ganggu system vestibulokoklearis  pendengaran
menurun, vertigo/pusing, tinnitus
Bila ada bakteri / jamur yang berkembang  serumen  terlalu banyak 
menyumbat telinga  pendengaran menurun
Keras
Basah
Kering
5. Mengapa ditemukan penurunan pendengaran pada telinga kanan?
6. Mengapa telinga kanan mengeluarkan cairan bening?
7. Apa yang menyebabkan nyeri pada telinga kanan?
Telinga luar innervasi:
- N trigeminus = sifat sensible
- N mandibularis
- Cabang auriculotemporal
- N facialis
- N vagus = fungsi untuk fonasi bicara dan menelan  penderita susah makan
8. Apa hubungan anak mengkorek telinga dengan keluhan di skenario?
9. Apa pemeriksaan fisik dan penunjang pada kasus di skenario?
PF
- Dilihat dulu tanda inflamasi
- Pemeriksaan nyeri
- Pemeriksaan liang telinga
a. Otitis externa sirkumskripta : furunkel/ bisul, liang telinga menyempit
b. Otitis externa difus : CEA sempit, kulit CAE hiperemis, oedem, secret
c. Otomikosis : gb. Jamur spt kapas dg warna bervariasi
d. Herpes zoster otikus : lesi kulit vesikel
- Px penala  penurunan pendengaran?
PP
- Pengecatan KOH  jamur
Perbedaan berdasarkan discharge :
- OE akut bacterial : serous lebih putih, tipis/tebal
- OE kronik bacterial : darah, perforasi
- OE jamur : bisa putih hitam, abu, hijau kebiruan, kuning, putih
10. Bagaimana cara mendiagnosis kasus di sekanrio dan sebutkan DD nya?
Diagnosis : otitis eksterna difus
 Anamnesis : nyeri tekan, gatal, penuh, pendengaran kurang
 PF : nyeri tekan tragus, nyeri Tarik auricular, CEA sempit, kulit CAE hiperemis,
oedem, secret discharge serous/purulent, ada limfadenopati (arah anterior ke
tragus  nyeri tekan tragus)
DD :
11. Bagaimana patofisiologi dan pathogenesis dari skenario?
12. Bagaimana tatalaksana dari skenario?

Anda mungkin juga menyukai