Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan
keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004 hal 27).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel
radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada
umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosi,Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang
lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh
bakteri Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127). Komplikasi yang
mungkin dapat terjadi pada penderita gastritis ialah Perdarahan saluran cerna
bagian atas. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi
vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).
B. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang
nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. D dengan
gastritis pada Tn. D

3
BAB II
PEMBAHASAN
C. Konsep Dasar
1. Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel
radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada
umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh
ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter
pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127)
2. Etiologi
Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian
besar kasus, gastritis erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang
berat.keadaan klinis yang sering menimbulkan gastritis erosive misalnya
trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit hati yang
berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia. Kira-kira,
80-90% pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis akut erosive ini.
Gastritis akut jenis ini sering disebut gastritis akut stress. (Soeparman, 2001,
hal 127)
3. Patofisiologi
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena keadaan-
keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang amat
penting adalah ischemia pada mukosa gaster di samping factor popsin, refluks
empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak
mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat
menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa. Siklooksigenese merupakan
enzimyang penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat.
Prostaglandin mukosa merupakan salah satu factor defensive mukosa lambung
yang amat penting. Selain menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat

4
antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical.
(Soeparman, 2001, hal 128)
4. Manifestasi Klinis
MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi klinis pada
pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut :
a. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.
b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan
anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan
mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari.
5. Komplikasi
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin.
(Mansjoer, 1999, hal : 493).
6. Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alcohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejal menetap, caira
perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna
makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasian agen penyebab. (Suzane & Smelzhert, 2001, hal 1062)
D. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga, seperti yang dijelaskan oleh
Friedmen (1998) dalam Suprajitno (2004, hal 1).

5
Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar pernikahan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah, seperti yang
dikemukakan oleh Sayekti (1994) dalam Suprajitno (2004, hal 1).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
anaknya, atau ibu dan anaknya (UU No. 10 tahun 1992 Suprajitno, 2004, hal
1). Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri atas dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
2. Ciri-ciri keluarga
Menurut Effendi (1998, hal 37) ciri-ciri kelurga yaitu :
a. Diikat dalam satu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan bathin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
3. Tipe keluarga
Menurut Suprajitno (2004, hal 2) tipe keluarga :
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan ditambah
anggota keluarga lain yang masih hubungan darah (kakek, nenek, paman,
dan bibi)

6
c. Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah cerai atai kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal
pasangan
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)
f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah
menikah (the single adult living alone)
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial
hetesexual cohabiting family)
h. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay
and lesbian family)
4. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut friedman (1998) dalam Suprajitno
(2004, hal 13) adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini di hubungkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and social
placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak berkehidupan sosial sebelum meninggal rumah untuk berhubungan
orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk
mempertahankan kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion) yaitu
fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini dikembangkan menjadi tugas
keluarga di bidang kesehatan.

7
5. Tugas perkembangan keluarga
Menurut Duvall (1985) dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas perkembangan
keluarga adalah :
a. Keluarga baru menikah
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
b. Keluarga dengan anak baru
1) Mempersiapkan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga,
hubungan seksual dan kegiatan sosial
3) Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya.
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan aras aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain (tua) juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga
mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang
anak.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja

8
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki
otonomi.
2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga.
5) Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
6) Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar.
7) Mempertahankan keintiman pasangan.
8) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
9) Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.
f. Keluarga usai pertengahan
1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.
2) Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah yang serasi
dan dengan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
g. Keluarga usia lanjut
1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasangannya.
2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan,
kekuatan fisik dan penghasilan keluarga.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.
6. Tugas keluarga di bidang kesehatan
Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan
keluarga adalah :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya
c. Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
e. Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
f. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi keluarga.

9
BAB III
CONTOH KASUS
E. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. D
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Suku : jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX kelurahan Pasir Kuda.
Tanggal Pengkajian : 26 April 2010
2. Komposisi keluarga
no nama l/p Umur Hub klg pekerjaan pendidikan

1. Ny. y p 48 isteri Ibu rumah SD


tangga
2. Nn. m p 25 anak Karyawan SMK
toko
3. Nn. I p 21 anak Pegawai SMK
took
4.
3. Genogram
x x x x

10
Keterangan
: Laki

: perempuan
:garis keturunan
: klien
: keluarga

4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bpk D termasuk tipe keluarga inti karena di dalamnya terdiri
dari ayah, ibu dan tiga orang anak.
5. Suku bangsa
Bpk. D berasal dari suku sunda sementara Ibu Y berasal dari suku jawa. Jadi
keluarga Bpk. D berasal dari suku sunda dan jawa. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa indonesia.
6. Agama
Semua anggota keluarga Bpk. D beragama Islam, Ibu Y jarang mengikuti
pengajian sementara Nn. M anak yang pertama suka mengaji.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Anggota yang mencari nafkah adalah bapak, penghasilan 1.500.000/bulan,
tidak memiliki pekerjaan sampingan, harta yang dimiliki motor bebek
sejumlah 2, kebutuhan yang di keluarkan sekitar 1.300.000/ bulan
8. Aktivitas dan rekreasi keluarga
Ibu Y mengatakan jarang melakukan rekreasi karena kondisi keluarga yang
tidak memungkinkan. Sarana hiburan di rumah terdapat televise, keluarga
biasa mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama dan menonton televisi
pada waktu malam hari.
F. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ibu Y mengatakan anak pertamanya saat ini berusia 25 tahun , jadi
perkembangan keluarga saat ini Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

11
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Bpk. D yang belum terpenuhi adalah
perkembangan keluarga dengan tahap pertangahan, selain itu bapak D
menginginkan anak terakhirnya sampai perkuliahan.
3. Riwayat keluarga inti
Ibu Y mengatakan bahwa dirinya mempunyai penyakit gastritis. Ibu Y
mengalami penyakit gastritis sudah sejak umurnya 9 tahun karena sering
makan yang asem-asem. Ibu Y mengatakan jika gastritis Ibu Y kambuh, Ibu Y
mengalami sakit melilit di perut dan pusing kadang-kadang hingga pingsan
jika sudah parah penyakit gastritisnya hingga mengeluarkan darah, jika sakit
yang dirasa belum hilang ibu Y meminum obat yang dibeli di apotek tetapi
jika tidak hilang juga Ibu Y pergi ke dokter atau rumah sakit. Ibu Y
mengatakan anak Ibu Y yang pertama dan kedua kemarin mengalami penyakit
batuk dan flu. Jika penyakit yang di derita anaknya tidak sembuh dengan
meminum obat yang dibeli di apotek maka Ibu Y langsung membawa
anaknya ke dokter.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu Y mengatakan tidak terdapat penyakit menular dalam keluarganya tetapi
Ibu Y mengatakan bahwa Ibunya mempunyai penyakit darah tinggi dan sudah
meninggal sejak tiga tahun yang lalu dan Bpk. Ibu Y mempunyai penyakit
darah tinggi, sementara Ibu Bpk. D mempunyai penyakit diabetes melitus.
G. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah.
a. Rumah keluarga Ibu Y berukuran kurang lebih 6X9 meter, mempunyai satu
ruang tamu, tiga kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi yang
dipakai secara bersama. Rumah keluarga Ibu Y merupakan tipe rumah
permanen.
b. Ventilasi dan Pencahayaan
Keluarga mengatakan memiliki jendela di ruang tamu, jendela jarang
dibuka. Kamar mandi mempunyai penerangan dan ventilasi yang kurang
karena tidak ada ventilasinya, sedangkan di dalam rumah sinar matahari

12
tidak cukup menerangi seluruh bagian rumah terutama kamar tampak
kurang cahaya. Pada malam hari penerangan menggunakan listrik.
c. Sumber Air
Sumber air keluarga Ibu Y berasal dari sumur yang digunakan untuk air
minum, mandi dan mencuci. Karakteristik air tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa.
d. Jamban keluarga dan Pembuangan Limbah
Keluarga memiliki jamban dan tempat pembuangan sampah.
e. Penataan Ruangan
Penataannya teratur sesuai dengan fungsi ruangan. Pada ruang tamu dan
ruang keluarga terdapat kursi, televisi, meja makan sehingga ruang tamu
dan ruang kekuarga menjadi satu. Dapur terdapat di samping kamar tidur
dan tidak begitu luas sedangkan kamar mandi berada disamping dapur.
f. Pembuangan Sampah
Ibu Y mengatakan biasa membuang secara di bakar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Ibu Y mengatakan sebagian besar tetangganya warga asli jember dan berasal
dari suku jawa, sebagian kecil merupakan pendatang. Ibu Y mengatakan
jarang berkumpul dengan tetangga disekitar rumah karena tetangga Ibu Y
walaupun tetangga Ibu Y masih merupakan saudara. Mayoritas mata
pencaharian tetangga sekitar rumah Ibu Y adalah sebagai wiraswasta. Ibu Y
mengatakan dilingkungannya terdapat kegiatan pengajian dilakukan dua kali
dalam satu minggu. Fasilitas umum yang terdapat dilingkungan rumah Ibu Y
yaitu terdapat mesjid, majlis ta’lim, PAUD, posyandu, dan posbindu.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ibu Y mengatakan sudah tinggal dirumahnya yang sekarang selama ± 25 TH
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu Y mengatakan jarang mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan di
sekitar daerah rumahnya. Ibu Y juga sering berkumpul bersama saudara-
saudaranya pada hari raya. Interaksi yang terjalin antara Keluarga Bpk D
dengan tetangganya sangat baik.
H. Struktur Keluarga

13
1. Pola komunikasi keluarga
Ibu Y mengatakan keluarga biasa berkomunikasi menggunakan bahasa
indonesia, jika ada masalah di dalam keluarga maka anggota keluarga
berdiskusi dan bermusyawarah untuk mencari pemecahannya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ibu Y mengatakan bahwa yang mengambil keputusan dalam segala hal adalah
Bpk. D, Bpk. D jarang menyelesaikan masalah sebelumnya bersama Ibu Y.
3. Struktur peran
a. Bapak D : Sebagai kepala keluarga yaitu dalam mengambil keputusan
keluarga dan sebagai bapak dari kedua anaknya, membantu mencari nafkah
untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
b. Ibu Y : Sebagai ibu, mengatur dan mengurus rumah tangga dan
keuangan serta mengurus anak.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bpk D dalam menghadapi masalah kesehatan selain membawa ke
Dokter, keluarga juga suka membawa ke rumah sakit. Dan keluarga
memegang teguh nilai-nilai agama Islam, keluarga juga ditekankan untuk
menjaga silahturahmi dengan saudara-saudara dan tetangga setempat.
I. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ibu Y selalu memberikan kasih sayang pada semua anaknya dan tidak
membeda-bedakan. Diantara anggota keluarga satu sama lainnya saling
menyayangi. Hubungan keluarga terlihat harmonis dan ikatan kekeluargaan
sangat erat.
2. Fungsi sosial
Seluruh anggota keluarga Bpk D dapat bersosialisasi dikeluarga dengan akrab,
juga sosialisasi dengan tetangga maupun dengan masyarakat yang ada di
wilayah tempat tinggal Bpk D.
3. Fungsi perawatan kesehatana. Mengenal Masalah Kesehatan
Ibu Y mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang
dialaminya. Ibu Y hanya mengetahui bahwa gastritis adalah sakit perut dan
sering pusing jika kambuh. Ibu Y juga tidak mengetahui tentang penyakit

14
yang dialami oleh Nn.M dan Nn. I, Ibu Y hanya mengetahui bahwa anaknya
dua minggu kemarin sakit batuk dan pilek.
4. Mengambil Keputusan Untuk Mengatasi Masalah Keshatan
Bila ada masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, anggota keluarga
yang lain mencoba mengobati dengan membeli obat di apotek, bila di rasakan
tidak mengalami perubahan keluarga segera membawa anggota keluarga yang
sakit ke dokter praktik yang ada di daerahnya atau dibawa ke rumah sakit.
5. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gastritis
Keluarga mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara merawat Ibu Y
dengan Gastritis, selama ini hanya memberikan perhatian dan dukungan saja
serta berdo’a untuk kesembuhan Ibu Y.
6. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Ibu Y jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, Ibu Y lebih sering
membawa anak atau keluarganya jika sakit ke dokter praktek atau ke rumah
sakit.
7. Fungsi Reproduksi
Ibu Y mengatakan masih mnggunakan KB. KB yang digunakkan yaitu KB pil.
Ibu Y sudah menggunakan KB Pil selama 3 tahun, sebelumnya Ibu Y
menggunakan KB suntik namun karena tidak cocok akhirnya Ibu Y memilih
menggunakan KB Pil. Ibu Y mempunyai dua orang anak, satu orang laki-laki
dan satu orang perempuan
8. Fungsi Ekonomi
Ibu Y mengatakan dalam keluarga sumber penghasilan berasal dari Bpk D
sebagai kepala keluarga yang berkewajiban mencari nafkah.
J. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ibu Y mengatakan bila terasa sakit Ibu Y segera meminum obat yang dibeli di
apotek.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ibu Y mengatakan khawatir kepada anaknya yang bungsu karena anaknya
baru berumur 16 tahun takut rentang dengan penyakit.
3. Strategi koping yang digunakan

15
Ibu Y mengatakan hanya berpasrah diri kepada Allah SWT, berdoa agar cepat
disembuhkan dari penyakit yang dideritanyusaha menjaga kesehatan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila mendapatkan masalah keluarga Bpk. D tidak ada angtgota keluarga yang
mempunyai kebiasaan marah-marah, mengamuk, dan sebagainya dalam
menghadapi masalah selalu menyelesaikan dengan musyawarah segera agar
masalah tidak bertumpuk.
K. Harapan Keluarga
Ibu Y berharap bisa meningkatkan derajat hidup keluarganya dan derajat
kesehatannya sehingga dapat hidup sejahtera.
PEMERIKSAAN FISIK
No Jenis Bapak D Ibu Y Nn. M Nn. I
Pemeriksaan
1 Tanda – Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran
tanda vital Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 100/70 Td : 90/60
mmHg. mmHg. mmHg mmHg
Nadi : 80 Nadi : 76 Nadi : 87 x/m Nadi : 70x/m
x/menit. x/menit. RR : 20 x/m RR : 19x/m
RR: 22 RR : 22 Suhu : 36,40 C Suhu : 36,40 C
x/menit. x/menit.
Suhu : 360 C. Suhu 36,5 0 C.
2 Kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
benjolan. Mata benjolan. Mata benjolan. Mata benjolan. Mata
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
telinga tidak telinga tidak telinga tidak telinga tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, hidung baik, hidung baik, hidung baik, hidung

16
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
sekret, fungsi sekret, fungsi sekret, fungsi sekret, fungsi
penciuman penciuman penciuman penciuman
baik, gigi baik, gigi baik, gigi baik, gigi
tampak tampak sedikit tampak bersih, tampak bersih,
kuning, bersih, mukosa bibir mukosa bibir
mukosa bibir mukosa bibir lembab lembab
lembab. lembab
3 Thorax dan Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
fungsi frekuensi frekuensi bunyi dada bunyi dada
pernapasan napas napas vesikuler. vesikuler.
22x/menit, 22x/menit,
bunyi dada bunyi dada
vesikuler. vesikuler.
4 Kulit Kulit teraba Kulit teraba Kulit teraba Kulit teraba
hangat, turgor hangat, turgor hangat, turgor hangat, turgor
kulit elastic kulit elastis kulit kulit elastic
5 Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas
atas dan atas dan atas dan atas dan bawah atas dan
bawah bawah tampak bawah tampak tampak normal, bawah tampak
normal, tidak normal, tidak tidak ada normal, tidak
ada edema, ada edema, edema, fungsi ada edema,
fungsi fungsi pergerakan fungsi
pergerakan pergerakan baik pergerakan
baik baik baik

17
ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Data Diagnosa Keperawatan
1. Data Subjektif : 1. Kurang pengetahuan
2. Ibu Y mengatakan tidak mengetahui apa ibu Y tentang penyakit
yang dimaksud dengan Gastritis, Ibu Y gastritis berhubungan
hanya mengatakan bila perutnya nyeri, dengan
kembung dan perih itu adalah magh. ketidakmampuan
Ibu Y mengatakan makannya setelah terasa anggota keluarga
laper saja mengenal masalah
Ibu Y mengatakan jarang sarapan pagi gastritis
Data Onjektif : 2. Resiko tinggi nyeri b.d
Tanda-tanda Vital : ketidak mampuan
TD : 110/80 mmHg. keluarga merawat
Nadi : 76 x/menit. anggota keluarga
RR : 22 x/menit. dengan gastritis
Suhu 36,5 0 C. 3. Risiko tinggi gangguan
Data Subjektif : pemenuhan nutrisi
Saat dikaji Ibu Y mengatakan 3 bulan yang kurang dari kebutuhan
lalu sakit maghnya kambuh lagi hingga Ibu tubuh b.d
Y pingsan dan mengeluarkan darah karena Ketidakmampuan
penyakitnya sudah kronis. keluarga dalam
Ibu Y mengatakan beberapa hari kemarin mengenal
ulu hatinya sakit. masalahGastritis.
Ibu Y mengatakan perutnya terasa kembung 4. Defisit perawatan diri
dan melilit. b.d Ketidakmampuan
Ibu Y mengatakan bila perutnya terasa sakit keluarga
Ibu Y tidak bisa melakukan apa-apa. dalammengambil
Ibu Y mengatakan tidak mengetahui apa keputusan merawat
yang dimaksud dengan Gastritis, ibu Y anggota keluarga yang
hanya mengatakan bila perutnya nyeri, mengalmai Gastritis.
kembung itu adalah magh.
Data Objektif :

18
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg.
Nadi : 76 x/menit.
RR : 22 x/menit.
Suhu 36,5 0 C.

SCORING/PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Kurang pengetahuan Ibu Y b.d ketidakmampuan anggota keluarga mengenal
masalah gastritis
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan yang
Ancaman di alami oleh Ibu Y sudah terjadi.
kesehatan
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Kemungkinan masalah untuk
masalah dapat diubah mudah karena dengan
diubah pemberian pendidikan kesehatan,
Sebagian kesadaran keluarga untuk
mencegah penyakit gastritis.
3. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Dengan mendidik dan memotivasi
masalah dapat juga melatih keluarga merawat Ibu
dicegah Y secara benar. Kemungkinan
Cukup masalah dapat dicegah.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan harus
masalah segera ditangani untuk mencegah
Berat harus segera komplikasi yang lebih berat
ditangani
Jumlah 4 2/3 4 3
2. Resiko tinggi nyeri b.d ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan gastritis
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah resiko dapat menjadi

19
Tidak/kurang sehat aktual jika tidak segera ditangani.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Kemungkinan masalah untuk
masalah dapat diubah diubah mudah karena dengan
Mudah pemberian pendidikan kesehatan,
kesadaran keluarga untuk
mencegah gastritis
3. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Cukup, masalah gastritis dapat
masalah dapat diatasi dengan pengobatan rutin
dicegah
Cukup
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah harus segera ditangani
masalah untuk mencegah komplikasi yang
Masalah berat, harus lebih berat.
segera ditangani
Jumlah 3 4/3 3 3

3. Risiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalahGastritis.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah belum terlihat terjadi
Ancaman kesehatan namun berisiko kerena Ibu Y
dalam sebulan ini sakit perutnya
kambuh kembali dan jarang makan
karena mengeluh mual, perih dan
sakit seperti terbakar sesudah
makan.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Resiko bisa diatasi jika masalah
masalah dapat sakit perut dan gangguan
diubah percernaan ibu Y dapat di
Sebagian hilangkan.
3. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Masalah yang terjadi belum
masalah dapat tampak secara signifikan sehingga

20
dicegah potensial masalah dapat di cegah,
Cukup namun penyebab utamanya sulit
untuk di hilangkan.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Ibu Y tidak merasa bahwa
masalah kekuragan makan yang dialaminya
Berat harus segera tidak dianggap sebagai sesuatu
ditangani masalah yang serius karena ibu Y
memiliki BB yang lebih dari yang
seharusnya, namun kurang makan
malah memperparah keadaan
penyakitnya.
Jumlah 2 5/6

4. Defisit perawatan diri b.d Ketidakmampuan keluarga dalammengambil


keputusan merawat anggota keluarga yang mengalmai Gastritis.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga sudah mengetahui bahwa
Ancaman kesehatan ibu Y mengalami masalah nyeri
saat makan atau sesudah makan,
sehingga keluarga membiarkan ibu
Y tidak menghabiskan
makanannya atau kadang jarang
makan sehingga berisiko
menimbulkan masalah lain yang
tidak diketahui keluarga saat ini.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Perawatan pada ibu Y dapat
masalah dapat dilakukan oleh anggota keluarga
diubah dan perawat bisa mengedukasikan
Sebagian cara perawatan kepada ibu Y dan
membujuk ibu Y untuk bisa makan
secara maksimal.

21
3. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat segera diatasi
masalah dapat karena masalah yang terjadi belum
dicegah signifikan namun bila diabaikan
Cukup bisa menjadi masalah yang serius.
4. Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga tidak mengetahui
masalah sepenuhnya masalah yang dialami
Berat harus segera ibu Y sehingga perawatan anggota
ditangani keluarga belum maksimal
dilakukan. Akan tetapi keluarga
menganggap ini bukan masalah
yang serius yang harus
dipikirkannya.
Jumlah 1 2/3 4 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan Ibu Y y.b.d ketidakmampuan anggota keluarga mengenal
masalah gastritis
.

22
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Dx. Perawatan Rencana Keperawatan
Tujuan Kriteria Standar Intervensi
1. Kurang TUM : Nyeri teratasi Respon Gastritis adalah peradangan yang
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang gastritis 1.
pengetahuan ibu TUK 1 : Setelah Verbal terjadi pada lapisan lambung atau
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai arti gastritis
Y tentang diberikan pendidikan Respon lapisan lambung atau lapisan dalam
1. Evaluasi penjelasan yang diberikan
penyakit gastritis kesehatan selama 4 x Verbal kantung nasi. 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
yang 20 menit diharapkan Respon Penyebab gastritis yaitu : 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab
berhubungan keluarga dapat : Verbal 1. Pola makan tidak teratur gastritis
dengan 1. Menyebutkan Respon1. Sering makan makanan yang asam
1. Diskusikan dengan keluarga mengenai penyebab
ketidakmampuan pengertian gastritis Verbal (nanas, kedondong, rujak. Dll) gastritis
anggota keluarga TUK 2 : Keluarga Respon1. Suka makan makanan yang pedas
1. Evaluasi penjelasan yang diberikan
mengenal dapat memutuskan Verbal (sambal, cabai, saos. Dll 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
masalah tindakan Respon1. Suka makan makanan yang banyak
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan
kesehatan 1. untuk mengatasi Verbal mengandung gas (kubis/kol, sawi, gejala gastritis
gastritis Respon nangka. Dll) 1. Diskusikan dengan keluarga mengenai tanda dan
2. Keluarga dapat Verbal 2. Suka minum kopi gejala gastritis
menyebutkan Respon3. Stress 1. evaluasi penjelasan yang telah diberikan
komplikasi Verbal 4. Suka minuman beralkohol 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
gastritis Respon5. Kebiasaan merokok 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang komplikasi

23
TUK 3 : Keluarga Verbal 6. KumanHelicobacter pylory gastritis
dapat merawat anggota Respon Tanda dan gejala dari gastritis yaitu : 2. Diskusikan dengan keluarga tentang koplikasi
keluarga dengan Verbal 1. Nyeri ulu hati gastritis
gastritis 2. Mual / muntah 1. evaluasi penjelasan yang telah diberikan
1. Keluarga mampu 3. Tekanan darah menurun, pusing 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
mengetahui jenis 4. Keringat dingin 1. Memotivasi dan bantu keluarga utnuk memutuskan
makanan yang 5. Nadi cepat tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
tidak diperbolehjan 6. Kadang berat badan menurun komplikasi
bagi pasien yang 7. Nafsu makan menurun 1. Kaji pola makan klien dan jenis makananyang
terkena gastritis 8. Perut terasa kembung dikuasai
2. Keluarga dapat Komplikasi gastritis : 1. Diskusikan mengenai menu makanan yang
menyebutkan cara 1. Perdarahan saluran cerna dikonsumsi dan makanan yang perlu dipantang
yang dapat 1. Luka pada dinding lambung 1. diskusikan makanan yang sesuai dengan klien
dilakukan untuk 1. Kebocoran pada dinding lambung 1. Beri pujian terhadap pengetahuan keluarga
mengatasi gejala 2. Gangguan penyerapan makanan 1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara
hipertensi 3. Kanker lambung mengatasi gejala hipertensi
TUK 4 : Keluarga Keluarga dapat mengambil keputusan
1. Minta keluarga untuk melakukan teknik pemijatan
mampu memodifikasi untuk mengatasi gastritis leher dan punggung agar klien lebih rileks
lingkungan yang sesuai Seperti pedas, asam dan makanan
1. Beri pujian terhadap pengetahuan klien
untuk klien hipertensi bergas. 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan

24
TUK 5 : Keluarga Cara untuk mengatasi pencegahan yang dapat menurunkan stress
mampu menggunakan hipertensi yaitu : 1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara
fasilitas kesehatan Istirahat yang cukup, lakukan pijatan mendiskusikan yang dapat mengurangi stress
untuk mengatasi pada leher dan pnggung, hindari
1. evaluasi penjelasan yang telah diberikan
hipertensi stress, batasi aktivitas 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
1. keluarga dapat Lingkungan yang dapat menurunkan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat datang
menyebutkan manfaat stress : ke fasilitas kesehatan
dan kunjungan Bicara masalah secara terbuka,
1. Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat
kefasilitas kesehatan biasakan untuk memendam masalah, datang ke fasilitas kesehatan
Keluarga dapat lakukan rekreasi bersama keluarga,
1. evaluasi penjelasan yang telah diberikan
menyebutkan fasilitas ciptakan lingkungan yang tenang 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
kesehatan apa saja Manfaat datang kefasilitas kesehatan 1 Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas
yang ada dimasyarakat yaitu: kesehatan yang digunakan oleh masyarakat.
Mendapatkan pelayanan kesehatan
1. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas
dan pendidikan kesehatan kesehatan yang digunakan oleh masyarakat.
Fasilitas kesehatan yang digunakan
2. evaluasi penjelasan yang telah diberikan
oleh masyarakat yaitu : 1. Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga
Puskesmas, Posyandu, Dokter praktek
swasta dan Rumah Sakit

25
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal. No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Sabtu, 1.  Membina hubungan saling S : Keluarga menjawab salam dan mengerti atas tujuan yang diberikan
10 juni 1. percaya serta menjawab salam petugas kesehatan
2017 1.  Mengucapkan salam O : Keluarga tampak percaya kepada petugas kesehatan
Minggu,  Memperkenalkan diri dan  Keluarga merasa senang dengan kedatangan petugas
11 juni menjelaskan tujuan kesehatan
2017  Melakukan pengkajian A : Masalah teratasi
Rabu, masalah kesehatan yang P : Lanjutkan Intervensi
14 juni dihadapi keluarga  Klien : keluarga dapat mmemahami kedatangan petugas kesehatan
2017   Perawata : kontrak waktu untuk melanjutkan TUK 1
Melakukan pemeriksaan fisik
 Mengevaluasi pengkajian S : Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang gastritis, penyebab,
membuat kontrak waktu tanda dan gejala gastritis
untuk melaksanakan TUK 1 O : Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian gastritis
 Menjelaskan pengertian  Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 4 penyebab gastritis
gastritis  Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala gastritis
 Menjelaskan penyebab tanda A : Masalah teratasi
dan gejala gastritis P : Lanjutkan intervensi
 Mengevaluasi TUK 1  Klien : keluarga dapat memahami tentang penyakit gastritis

26
 Mendiskusikan dengan  Perawat : kontrak waktu untuk TUK 2
keluarga bagaimana cara S : Keluarga mengatakan jika Ibu S sakit, ibu Sminum obat yang dibeli
merawat anggota keluarga di apotek atau ke dokter
yang terkena penyakit  Ibu Smengatakan ingin cepat sembuh
gastritis  Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit gastritis
 Menanyakan kepada O : Keluarga dapat memutuskan untuk membawa Ibu S periksa
keluarga tentang rencana ketempat berobat terdekat, Keluarga dapat merawat anggota yang sakit,
keluarga untuk mengatasi Keluarga dapat melakukan cara mengompres perut dengan ir hangat
gastritis A : Masalah teratasi
 Mengajarkan pada keluarga P : dihentikan
cara mengompres perut  Klien : dapat memahami bila ada anggota keluarga yang sakit maka
dengan air hangat segera dibawa kefasilitas kesehatan
menggunakan botol  Perawat : kontrak waktu untuk TUK 3, TUK 4, TUK 5.

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg
keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-
masing (friedman 1998). Dimana keluarga juga bagian atau unit terkecil dari
masyarakat yang beranggotakan dua orang ataupun lebih dan masing – masing
mempunyai ikatan perkawinan dan hubungan darah, mempunyai kepala dalam
rumah tangga, mempunyai peran masing – masing serta menganut suatu budaya
yang keluarga itu yakini. Keluarga mempunyai beberapa tipe dan memiliki fungsi.
Keluarga juga mempunyai struktur yang dapat digambarkan bagaimana keluarga
menjalankan peran dan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat sekitar. Dalam
hal ini, perawat mempunyai peran juga untuk membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap usia lanjut merupakan salah
satu dari proses keperawatan dimana dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran
dan fungsi lansia. Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan lansia terhadap
masalah-masalah yang terjadi, maka dapat diminimalisir masalah itu terjadi.

28
DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi
2). Jakarta : EGC
Rohmah, N. DKK. 2014. Poses Keperawatan. Jakarta : ar-ruzz media
Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klafikasi 2015-2017 (Edisi 10). Jakarta :
EGC

29

Anda mungkin juga menyukai